"Kenapa kamu begitu gugup, kamu tidak akan langsung hamil saat kamu menyentuhnya kok," goda Ye Ming. Dia pun membentangkan tangannya, lalu meraih pergelangan tangan Yang Yuxi dengan mudah. Tubuhnya yang secepat cheetah tiba-tiba saja sudah menempel ke tubuh gadis itu, kemudian dia semakin mendekatkan kejantanannya yang berhasil membuatnya gemetar untuk sementara waktu.
"Jangan!" Yang Yuxi menjerit dan memberontak, tetapi hal itu tidak berpengaruh sama sekali. Melihat bahwa dia tidak dapat melarikan diri, cangkang kuat yang disamarkannya pecah berkeping-keping dan dia pun menangis terisak-isak. "Kumohon lepaskan aku… Kamu punya uang dan kekuasaan, kamu bisa memiliki gadis lain, jadi tolong biarkan aku pergi karena aku sudah punya pacar, kita tidak bisa…"
"Bukankah sebelumnya kamu begitu keras kepala? Dan mengatakan akan menendang telurku cepat atau lambat, kenapa sekarang melunak?"
"Maafkan omong kosongku, tolong jangan pedulikan omongan orang kecil ini. Kamu tidak mengenalku juga, kumohon biarkan aku pergi," pinta Yang Yuxi dengan memelas.
"Terlambat sudah..." Ye Ming berkata dengan dingin tanpa bergeming, harga dirinya tidak memungkinkannya dipermainkan oleh seorang gadis dua kali berturut-turut. Kali ini, dia harus bisa direbut kembali harga dirinya.
"Tidak…"
Tiba-tiba… Satu-satunya kain di tubuh Yang Yuxi terkoyak karena kekuatannya tidak sebanding dengan Ye Ming. Dia memberontak mati-matian dan memukul punggungnya, tetapi tubuh pria itu sekeras baja tak tergoyahkan. Lalu, pria itu mengagetkannya dengan semakin menindih tubuhnya tanpa ada ruang gerak lagi.
"Hentikan!"
"Hey... Apa lagi yang mau kamu katakan?" Ucap Ye Ming menatap Yang Yuxi dengan tidak sabaran.
"Ye Ming, kamu orang dari keluarga terpandang dan berstatus tinggi, sungguh mengecewakan kalau kamu membuat seorang gadis jadi milikmu dengan cara tercela seperti ini." Di tempat ini Yang Yuxi merasa dia tidak bisa melarikan diri, tak bisa mengalahkannya, jadi satu-satunya cara yang memungkinkan adalah melawannya dengan adu logika.
Ye Ming sedikit mengangkat alisnya mendengar hal itu, sementara Yang Yuxi pun tidak peduli apa dia akan terpancing atau tidak, kemudian melanjutkan kalimatnya sendiri, "Pria dan wanita yang saling mencintai dasarnya adalah kamu mau saya bersedia, bagaimana bisa kamu memaksa dengan mengandalkan identitasmu? Aku lihat kamu adalah orang yang bermartabat dan kamu juga hanyalah orang awam…" Dia berhenti sejenak untuk diam-diam mengamati ekspresi pria yang telah berhenti bergerak dan hanya mendengarkannya dengan tatapan tajam.
"Pria dan wanita yang saling mencintai adalah orang-orang superior yang dipersatukan dalam semangat untuk mencapai keharmonisan spiritual bersama. Aku pikir kamu orangnya bermartabat, tapi tahukah kamu bahwa dalam hal percintaan, sebelum pria dan wanita yang saling mencintai mereka akan saling tertarik dan memuja satu dengan yang lainnya, bukannya asal main fisik dulu. Setidaknya, tunggu hingga hampir mencapai tingkat keharmonisan spiritual itu, tapi tak kusangka kamu justru di tingkat terendah, kamu menindas orang dengan cara kekuatan dan kekuasaan. Kalau kamu hanya menginginkan tubuh ini, maka ambillah, akan kuanggap sebagai gigitan anjing. Tetapi perlu kamu tahu, bahkan jika kamu bisa mendapatkan tubuhku, jangan harap aku akan menyerahkan hatiku padamu," ujar Yang Yuxi dengan tekad bulat dan melepaskan semua perlawanannya, lalu kaki dibiarkannya terbuka seperti ikan mati tergeletak di tanah, sementara matanya tertutup dengan pasrah.
Ye Ming memandang Yang Yuxi di bawahnya sambil mengerutkan keningnya. Dia mengira dirinya akan memainkan beberapa trik lagi, namun melihat gadis di bawahnya diam tak bergerak dengan postur seolah benar-benar menyerah, ini sedikit tak terduga baginya. Tetapi dalam sekejap, dia menyadari bahwa gadis satu ini sengaja melakukannya, dia berpura-pura mundur dan menyerah agar tujuannya tercapai, yaitu terbebas darinya.
Lepaskan atau jangan? Batin Ye Ming.