Ji Sichen menatap Ye Erruo dengan tatapan yang dalam, kemudian ia berkata, "Bahkan jika kamu tidak memberikanku gaji yang tinggi, aku akan tetap membantumu."
Dalam batin Ji Sichen berkata, Bukan hanya karena pelunasan hutang, tapi juga karena...
Seketika Ye Erruo berkata, "Janji?"
"Janji." kata Ji Sichen.
"Ye Erruo... Apakah kamu sudah punya pacar?" tanya Ji Sichen secara tiba-tiba.
"Tidak." jawab Ji Sichen.
"Oh, aku mengerti." kata Ji Sichen, terlihat ia tersenyum dengan lega.
Ye Erruo seketika minum jus yang berada di dalam gelas, lalu ia berkata, "Tidak punya pacar, hanya punya suami."
Ji Sichen tiba-tiba menggelengkan kepalanya, setelah itu ia tampak tersenyum, senyumannya menandakan bahwa dirinya tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Aku ingin memintamu untuk membantuku mencari foto Gu Feirou, foto sebelum dia melakukan operasi plastik. Jika kamu butuh sesuatu, kamu bisa berdiskusi denganku." kata Ye Erruo.
"Beri aku waktu tiga hari untuk mencobanya." kata Ji Sichen.
Ye Erruo seketika memegang tangan Ji Sichen yang berada di atas meja, kemudian ia menatapnya dengan serius, lalu ia berkata, "Aku percaya kepadamu."
Mata Ye Erruo terlihat seperti bintang terbesar, bintang paling terang yang berada di langit, bahkan tatapan itu secara langsung menyinari hati Ji Sichen. Membuat jantung Ji Sichen tanpa sadar berdetak dengan sangat kencang.
"Kamu tulis nomor ponselku kemudian simpan nomorku. Kamu bisa hubungi aku kapan saja." kata Ye Erruo.
"Baiklah, ini sudah malam. Jika kamu butuh bantuan tentang ibumu, kamu bisa menghubungiku. Oh iya, namaku Xiao Amei." kata Ye Erruo.
Ji Sichen merasa sangat terkejut, kemudian ia berkata, "Xiao Amei?" Dalam batinnya berkata, Seorang penyanyi online yang baru naik daun beberapa waktu lalu?
"Kamu..." kata Ji Sichen.
"Aku?" kata Ye Erruo.
"Hmmm… Tidak kenapa-kenapa." kata Ji Sichen, ia terlihat menyembunyikan kegembiraan yang ada di dalam hatinya.
Ye Erruo tidak sengaja melihat jam yang ada di ponselnya, waktu yang diberikan oleh Bo Yu telah berlalu. Tampaknya ia telah mengobrol dengan Ji Sichen lebih dari satu jam, tapi Bo Yu tak menyuruh seseorang masuk untuk menangkapnya. Dalam hatinya berkata, Ini aneh.
"Aku pulang dulu, kamu juga segera pulang ya?" kata Ye Erruo, kemudian ia bergegas pergi.
Saat berada di luar, Bo Yu terlihat menunggu Ye Erruo di dalam mobil.
"Ayo pulang." kata Ye Erruo.
Seketika Bo Yu melirik sopir, setelah itu mobil mulai mundur dengan perlahan.
Saat tiba di rumah, Ye Erruo segera mandi, tampak waktu telah menunjukkan pukul dua belas malam. Setelah mandi ia melemparkan dirinya ke tempat tidur dan menyalakan lampu tidur. Namun tampaknya ia tak bisa tidur sendirian. Dalam dirinya merasa ada sesuatu yang hilang. Kebiasaan baru yang benar-benar mengerikan untuknya, karena di alam bawah sadarnya ia seperti terbiasa ditemani oleh seseorang. Orang yang selalu menemani dan memeluknya.
Ye Erruo terlihat berguling-guling karena tak bisa tidur, kemudian ia memutuskan untuk mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Mo Jiangye. |Apakah kamu sudah tidur?|
Dingg....
Mo Jiangye seketika melirik ponselnya, lalu ia menatap nama pengirim pesan tersebut, dengan segera ia membalas, |Belum.|
Dingg...
Seketika Ye Erruo melakukan panggilan video.
Mo Jiangye menatap orang-orang yang berada di sekitarnya, lalu ia berkata dengan dingin, "Istirahat sepuluh menit."
Orang-orang yang mendengar perkataan Mo Jiangye merasa sedikit terkejut. Terlihat mereka berpandangan satu sama lain, dalam batin mereka berkata, Istirahat?
Ketika video terhubung, Ye Erruo seketika bangun, kemudian ia duduk, lalu ia mulai memperhatikan pria yang sedang melakukan panggilan video dengannya. Ia menatap pria tersebut dengan mata yang tampak cerah.
Saat itu Mo Jiangye mengenakan seragam militer, membuatnya lebih terlihat serius, selain itu sikap temperamen dan dinginnya terlihat tenang.
"Sudah sangat malam. Kenapa kamu belum tidur?" tanya Mo Jiangye.
"Apakah kamu juga tidak tidur?" kata Ye Erruo. Ia mengetahui bahwa identitasnya disembunyikan. Karena sebelumnya ia telah mendengar bahwa Mo Jiangye membahas masalah militer dengan Bo Yu.
"Aku merindukanmu." kata Ye Erruo sembari mengedipkan mata, ia menatap dengan jelas pria yang sedang melakukan panggilan video dengannya. "Kamu tidak ada di sini, itu membuatku tidak bisa tidur. Padahal ini baru malam pertama kepergianmu." katanya lagi, ia tampak mengeluh.