Lin Jingxuan terlihat sangat marah, kemudian ia menarik Ye Erruo dengan kasar sambil berkata, "Kenapa? Setelah ditiduri Mo Jiangye kamu langsung jatuh cinta padanya? Cintamu benar-benar murahan!" tampak Lin Jingxuan benar-benar sangat marah. Ia sudah berlutut untuk melamar Ye Erruo, tapi dengan berani Ye Erruo menolaknya.
"Ah, Lin Jingxuan... Akhirnya kamu menampakkan kemunafikanmu." kata Ye Erruo.
"Munafik? Ye Erruo, apa kamu sadar dengan yang kamu katakan? Ini bisa menampar wajahmu sendiri." tutur Lin Jingxuan.
Kemudian Lin Jingxuan berjalan mendekat ke arah Ye Erruo, lalu ia menepuk wajahnya sambil berkata, "Empat puluh delapan jam yang lalu kamu mengatakan masih mencintaiku. Apa yang terjadi? Siapa yang membuatmu mengubah perasaan dan jatuh kepelukan orang lain? Kemunafikan tidak cukup untuk menggambarkan kamu yang sekarang. Tak bisakah kamu mencintaiku lagi... Hmmm?"
Ye Erruo tiba-tiba merasa mual, lalu ia menepis tangan Lin Jingxuan, kemudian ia berkata, "Itu karena saat itu aku buta." Pandangan tak suka tercetak jelas di matanya dan ingin rasanya ia memberontak, tapi ini bukanlah saat yang tepat.
"Tentu saja kamu buta dan sekarang aku bertanya kepadamu, apakah kamu mau menikah denganku dan membantuku berurusan dengan Mo Jiangye?" tanya Lin Jingxuan.
Kemudian Lin Jingxuan membisikkan kata-kata tepat di dekat telinga Ye Erruo, "Jika kamu tidak membantuku, maka hari ini dan di sini aku akan memotong pakaianmu dan membuatmu telanjang. Setelah itu fotomu akan beredar dan meledak di internet."
Ye Erruo seketika mengerutkan kening, ia baru menyadari seperti apa Lin Jingxuan yang sebenarnya.
"Mau membantu atau tidak?" tanya Lin Jingxuan.
Mata Ye Erruo memerah sesaat, lalu ia mendorong Lin Jingxuan, setelah itu ia berkata, "Pergi!"
"Ye Erruo, Kamu tidak mau membantu? Sepertinya kamu memilih untuk mati!" kata Lin Jingxuan, kemudian ia memegang tangan dan kepala Ye Erruo dengan keras.
Di sisi lain, Ye Erruo berusaha melepaskan diri dari Lin Jingxuan, setelah ia melihat Lin Jingxuan mulai kehabisan tenaga, barulah ia memutuskan untuk segera pergi.
Ketika Mo Jiangye melihat Lin Jingxuan dan Ye Erruo, dengan segera ia mendekatinya. Saat ia berjalan dengan langkah penuh amarah, tiba-tiba seseorang langsung menghambur ke pelukannya.
Ye Erruo meneteskan air mata, lalu ia menghambur ke pelukan Mo Jiangye, setelah itu ia memeluknya dengan erat.
Mo Jiangye seketika menjadi tegang, lalu ia memeluk orang yang berada di depannya sambil menatap tajam ke arah Lin Jingxuan.
"Aku.. Aku sudah mengatakan bahwa tak akan ada hubungan lagi dengannya, tapi dia masih melamarku. Bahkan, aku menolaknya tapi dia terus memaksaku. Aku tak tahu bagaimana caranya dia bisa menemukan tempat ini. Untungnya kamu sudah datang." kata Ye Erruo sambil menenggelamkan kepalanya, terlihat ia menangis terisak, meluapkan segala keluhannya. Ia sengaja membuat orang-orang suruhan Mo Jiangye mengetahui dan mengirimkan informasi, bahwa Lin Jingxuan menemuinya dan membuat Mo Jiangye datang dengan keadaan marah.
Mo Jiangye menatap Lin Jingxuan dengan tatapan mengerikan, lalu ia berkata, "Tolong kamu menjauh dari dia! Jika kamu menemuinya lagi, kamu akan menyesal. Sepertinya tuan Lin tidak ingat." kata Mo Jiange sambil berkata dalam hati, Melamar Ye Erruo? Berani-beraninya.
Lin Jingxuan kembali berkata dengan murka, "Ye Erruo, kamu tidak tahu bagaimana aku masuk ke ruang VIP restoran ini?"
Ye Erruo semakin mengeratkan pelukannya pada Mo Jiangye, di sisi lain Mo Jiangye semakin menyipitkan matanya, terlihat ia memberikan tatapan tajam ke arah Lin Jingxuan. Tak lama kemudian terdapat lima pengawal masuk ke ruangan.
"Tuan..." kata para pengawal.