Chereads / Istriku Krisisku / Chapter 2 - Provokasi Orang Ketiga (2)

Chapter 2 - Provokasi Orang Ketiga (2)

"An Xiaoning sayang, apa kau merindukan aku?" Terdengar suara Lu Momo yang ceria.

"Tidak! Ayo keluar dan minum denganku." Luo Anning sedang berbicara di telepon sambil mencari pakaian di lemarinya.

Lucu, dia tidak ingin makan bersama dengan bajing*n yang menyelingkuhinya. Makan bersama pria itu membuatnya merasa jijik dan muntah.

Dari nada suaranya, Lu Momo terdengar tertegun, "An Xiaoning, kau terlalu menyakiti hatiku. Aku ingin menemanimu minum, tapi aku…"

"Intinya kamu tidak bisa menemaniku, kan?"

"An Xiaoning, kamu sangat pintar!"

"Jangan menyanjungku. Itu tidak mempan untukku." Anning menyeringai. "Tapi, apa yang kau katakan itu memang benar."

Lu Momo : "..."

Tadi siapa yang bilang tidak berguna?

Setelah menutup telepon, Luo Anning membuat janji dengan Mo Qiange. Setelah menyepakati waktu dan tempatnya, dia cepat-cepat mengganti pakaiannya dan keluar dari villa.

Meskipun Li Sao memanggilnya dari belakang dengan kencang, ia tetap tidak menoleh ke belakang.

Di Imperial City, bar yang paling mewah di Kota S.

Begitu tiba di pintu masuk, Luo Anning melihat Mo Qiange sudah menunggu di sana. Dia keluar dari mobil, menyerahkan kunci ke pemuda itu, dan berkata, "Qiange, apakah kau sudah lama menunggu?"

Mo Qiange menyeringai. Wajahnya tampak amat tampan. Ia berkata, "Tidak, aku baru saja tiba."

Luo Anning mengangguk, lalu ia menyeretnya ke dalam dengan gelisah. Dengan terburu-buru, ia berkata, "Ayo, pergi minum denganku."

"Dalam suasana hati yang buruk seperti ini?" Dia bertanya.

Luo Anning terlihat terpana, lalu melengkungkan bibirnya. "Apakah suasana hatiku tampak begitu jelas?"

Mo Qiange bercanda, "Suasana hatimu terlukis jelas di wajahmu, bagaimana menurutmu?"

Anning biasanya tidak mudah marah. Jika dia marah, berarti itu bukanlah sesuatu yang sepele.

Dia penasaran, siapa lagi yang bisa membuat Anning marah selain keluarga pamannya.

Luo Anning menariknya sampai ke bar, duduk di kursi tinggi, dan meminta bartender untuk memberinya dua gelas wiski. Dia meneguk minumannya dan berkata, "Rong Yan menghamili wanita lain di luar sana. Hari ini, wanita itu mendatangiku dan menyulut pertengkaran denganku. Dia ingin aku bercerai dengan Rong."

Ia menjelaskan masalahnya dengan singkat. Mo Qiange terkejut. Bukankah ini sama seperti Rong Yan memukul wajahnya?

Untuk masalah perselingkuhan, mungkin wanita lain masih memakluminya, tapi bagaimana dengan Luo Anning?

Apakah dia bisa memaafkan perselingkuhan suaminya begitu saja?

Jawabannya jelas, tidak.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan? Menceraikan Rong Yan?" Mo Qian bertanya dengan hati-hati. Matanya terpaku erat, tidak ingin melewatkan ekspresi di wajah Luo Anning sedikit pun.

"Tidak, aku tidak akan bercerai. Mungkin aku akan menyelingkuhinya juga." Dengan membalasnya, situasinya akan menjadi sangat adil.

Luo Anning mengangkat kepalanya dan meminum wiskinya dalam sekali tegukan. Ia mendorong gelasnya ke depan bartender dan berkata, "Satu gelas lagi!"

Sebelum merebut Anning Group, dia bertekad untuk tidak mengajukan perceraian terlebih dahulu, jika tidak, bukankah masa mudanya selama 2 tahun terakhir akan terbuang sia-sia?

Cuma selingkuh, bukan? Rong Yan telah menghinanya, dan Luo Anning akan membalasnya.

Setelah mendengar perkataan Luo Anning, wajah Mo Qiange yang tampan dan mempesona memancarkan aura yang sangat cemerlang. "Anning, mencari seseorang untuk berselingkuh sangatlah merepotkan dan juga sangat berisiko. Bagaimana kalau denganku saja? Tubuh dan pikiranku sehat. Aku juga tidak akan membocorkan rahasia."

Saat mendengarnya, kepala Luo Anning terasa bergetar seperti terkena gelombang. "Tidak bisa. Kelinci saja tidak mau makan rumput di sekitar sarangnya, bagaimana mungkin aku bisa lebih buruk daripada kelinci?"