"Apa aku salah?"
"Kau sendiri tahu apa yang telah kau lakukan. Kau beruntung karena aku tak sampai membunuhmu, jadi jangan menggangguku lagi." Setelah selesai berbicara, Luo Anning menutupi tubuhnya dengan selimut sutra, lalu ia bangun dari tempat tidur.
Kembali di kamarnya, dia mengamati tubuhnya sendiri dengan teliti. Ada bekas ciuman di mana-mana. Kakinya gemetar karena sakit, dan pinggangnya hampir tidak bisa diluruskan.
Rong Yan, menghamili wanita lain, namun di sisi lain, pria itu juga merenggut keperawanannya. Rasa jijik ini membuat Luo Anning ingin membunuhnya!
Luo Anning pergi ke kamar mandi dan mengisi air di bak mandi. Ia membersihkan seluruh tubuhnya dan berganti pakaian, lalu bersiap untuk tidur.
"Zrtt --" Pintu kamar didorong terbuka. Sosok Rong Yan yang tinggi dan tampan muncul di pintu.
"Siapa yang mengizinkanmu masuk? Keluar dari sini!" Langkah Anning terhenti. Ia mengawasi Rong Yan dengan waspada.
Mata Rong Yan menyipit. " Luo Anning, ini adalah tempatku. Kaulah yang seharusnya keluar."
Luo Anning menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Baiklah, aku keluar. Kau pikir aku suka tempat ini?"
Luo Anning mengambil dompet dan ponselnya, lalu ia langsung berjalan keluar. Ketika dia melewati Rong Yan, Rong Yan memegang pergelangan tangannya dengan erat. Luo Anning balas menatapnya dan berkata, "Lepaskan!"
"Bilang yang jelas, apa yang aku lakukan itu salah?" Rong Yan mengerutkan keningnya.
"Jangan berpura-pura bodoh, aku sedang tidak ingin bermain-main denganmu." Luo Anning melepaskan diri dari Rong Shao dan turun ke bawah.
Rong Shao dicampakkan untuk pertama kalinya. "Luo Anning, berhenti! Jika kau tidak menjelaskannya hari ini, jangan coba-coba pergi ke mana pun."
Rong Shao memberi isyarat ke beberapa pria terlatih yang berpakaian hitam. Mereka melangkah maju dan menghalangi jalan Luo Anning. "Maaf Nyonya Muda, Anda tidak boleh turun."
Luo Anning balas menatapnya dengan tenang dan berkata dengan nada sinis, "Ini adalah pertama kalinya aku melihat orang yang telah melakukan kesalahan tapi masih merasa bahwa dirinya benar. Rong Yan, kau benar-benar memperluas pengetahuanku."
"Jangan bersikap aneh. Baiklah, walaupun aku melakukan sesuatu yang salah, bagaimana dengan kau? Apakah kau tidak melakukan kesalahan sedikit pun?"
Rong Yanmelangkah maju dan memegang dagunya. "Semalam, jika bukan karena aku, apakah kau akan mencari pria murahan di bar dan selingkuh di belakangku?"
Mata Luo Anning berkedip. Bagaimana Rong Shao bisa tahu apa yang dia pikirkan?
Benar, dia memang berpikir untuk membalas Rong Yan, yaitu selingkuh di belakangnya. Tetapi, ide hanyalah sebuah ide.
Luo Anning tahu sifat Mo Qiange, dan Mo Qiange adalah sosok yang selama ini menemaninya.
Dia percaya bahwa Qiange tidak akan melakukan apa pun padanya
"Kenapa? Merasa bersalah?" Rong Yan menepuk pipi Luo Anning dan berkata, "Lain kali, kalau hal seperti ini terjadi lagi, aku akan mematahkan kakimu. Lihat saja bagaimana caramu selingkuh di belakangku."
Rong Yan menghakiminya lagi?
Apakah dia merasa bersalah?
"Kurasa kaulah yang merasa bersalah, benar kan?"
Luo Anning mencibir, "Siapa yang menghamili wanita itu? Dia mendatangiku dan memancing emosiku. Dia juga menyuruhku untuk bercerai denganmu demi menyatukan keluargamu itu. Rong Yan, jangan mengancamku. Kesabaranku ada batasnya."
Rong Yan mendengar perkataan Luo Anning, tetapi dia tidak mengerti. Lalu, dia melonggarkan cengkeramannya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia meletakkan kedua tangan di sakunya dan berbalik dengan elegan.
Begitu Rong Yan pergi, udara di tempat itu terasa lebih segar. Ketegangan pun mereda. Luo Anning bersandar ke dinding dan menarik napas dalam-dalam.
Dia tidak mengatakan apa-apa, artinya dia mengakuinya, bukan?