Keesokan harinya Xue Miaomiao mendapat telepon dari Liu Hao yang mengatakan bahwa polisi sudah mengidentifikasi pelaku kasus penabrakan Hu Xinglin. Dia adalah seorang berandalan dan pernah melakukan kejahatan dan sekarang menjadi buronan.
Namun sayang, saat ditemukan berandalan itu tidak mengatakan apapun. Kasus ini semakin lama semakin rumit.
Hari pertama ini pelajaran kembali berjalan seperti biasa, banyak kelas yang harus dihadiri dan semuanya memiliki absensi. Xue Miaomiao tidak bisa membolos karenanya, hingga akhirnya dia hanya bisa berada di sekolah seharian. Malam itu pukul 8 Chen Juan keluar dari asrama dan Xue Miaomiao mengikutinya.
"Juan, mulai hari ini aku akan ikut kamu berlari. Tapi kamu harus menyemangati aku."
Chen Juan tahu bahwa Xue Miaomiao hanya akan bersemangat sesaat saja, jadi dia mengacuhkan Xue Miaomiao dan mulai berlari di lapangan.
Xue Miaomiao terlihat seperti seeokor anjing yang berlari kecil. Baru berlari 2 putaran, Xue Miaomiao sudah menarik tangan Chen Juan menghentikan Chen Juan agar tidak berlari lagi.
"Juan, aku tidak kuat lagi. Kamu tarik aku lagi seperti dulu saja."
"Xue Miaomiao baru saja berlari 2 putaran kamu sudah menyerah, lihatlah anjing itu berlari bahkan lebih cepat daripada kamu." kata Chen Juan dengan terus terang. Sejak mereka kabur berdua, hubungan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya, setidaknya itu yang dirasakan oleh Xue Miaomiao.
"Hm… Juan, kenapa membandingkan aku dengan seekor anjing? Itu tidak keren sama sekali."
"Bukankah manusia suka membandingkan cangkir teh, lalu kenapa manusia tidak boleh dibandingkan dengan seekor anjing?"
"..."
Saat putaran ketiga Xue Miaomiao sudah tidak kuat lagi sehingga dia berbaring di atas lapangan rumput kemudian melihat bintang-bintang di langit. 'Chen Juan sangat hebat. Walau sudah berlari 10 putaran dia kecepatannya masih stabili. Apa dia ingin menjadi atlet lari maraton?' gumam Xue Miaomiao dalam hati mengagumi Chen Juan.
Tiba-tiba Xue Miaomiao melihat ada cahaya yang lewat dan pergi bersembunyi di balik pohon yang berada di sebelah lapangan tempat Xue Miaomiao berbaring.
Xue Miaomiao langsung merasa tegang, dia tidak berani mendekat, tapi kemudian ada yang memanggil namanya.
Itu adalah hantu Hu Xinglin, wajahnya penuh dengan darah sehingga Xue Miaomiao tidak berani melihat ke arahnya.
"Aku datang kemari ingin memberitahumu sesuatu, bukti yang aku temukan 2 tahun ini tentang Tang Renhai aku simpan di USB. Kamu harus mengambil USB itu, jika tidak, akan banyak korban lain yang berjatuhan."
"Aku akan berusaha." kata Xue Miaomiao sambil menganggukkan kepalanya lalu Hu Xinglin menghilang.
Tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak Xue Miaomiao hingga membuatnya terkejut, saat menoleh ke belakang Chen Juan yang berada di belakangnya.
Setelah berlari, seluruh tubuh Chen Juan dipenuhi dengan keringat. Dengan nada penasaran bertanya, "Kamu barusan bicara dengan siapa?"
"Tidak ada, aku tidak bicara dengan siapapun hanya bicara sendiri. Aku suka bicara sendiri." jawab Xue Miaomiao dengan canggung.
Chen Juan tidak terlalu memikirkan jawaban Xue Miaomiao kemudian mereka berdua kembali ke asrama.
Semalaman Xue Miaomiao memikirkan ucapan Hu Xinglin, orang yang dihadapinya cukup kuat dan dia tidak akan bisa menghadapinya seorang diri. Saat itu hanya terpikirkan 1 nama yaitu Liu Hao, walaupun dia adalah keluarga Tang Renhai tapi Xue Miaomiao tidak memiliki pilihan lain. Dia berharap dapat segera menyelesaikan kasus ini.
Hari itu Xue Miaomiao dan Liu Hao pergi ke tempat tinggal Hu Xinglin, tapi ternyata ada yang telah membakar kontainer itu hingga menjadi abu.
Bukti yang ada di dalam situ pasti juga sudah hancur. Melihat kejadian ini Liu Hao hanya bisa terdiam.
Mereka berdua pun memutuskan untuk kembali dengan tangan kosong.
"Xue Miaomiao, hari itu kamu disekap oleh Hu Xinglin di dalam situ? Bagaimana kamu bisa keluar?"
Xue Miaomiao mengangkat alisnya dan menjawab, "Aku hanya beruntung, saat itu kebetulan tuan Zhong sedang memancing di sekitar situ kemudian menyelamatkan aku. Lalu aku tenggelam di danau dan dia mengantarku ke rumah sakit. Bukankah tuan Zhong yang memberitahu kakak aku sedang berada di rumah sakit?"
"Tentu saja bukan…" Liu Hao mengangkat alisnya seolah menunjukkan ketidak percayan atas perkataan Xue Miaomiao lalu melanjutkan kalimatnya, "Xue Miaomiao kamu sedang berbohong kan? Mana mungkin tuan Zhong datang kemari hanya untuk memancing? Dia bahkan tidak suka makan ikan, untuk apa dia memancing? Lagi pula dia sangat sibuk, mana mungkin memiliki waktu untuk memancing?"
"Kak Hao tidak bohong?" setelah mendengar perkataan Liu Hao, hati Xue Miaomiao langsung berbunga-bunga. Berdasarkan perkataan Liu Hao maka dapat dipastikan bahwa Zhong Haotian saat itu datang memang untuk menyelamatkan Xue Miaomiao, tapi untuk menjaga harga dirinya dia berbohong. 'Jadi aku sebenarnya memiliki tempat di hati Zhong Haotian.' pikir Xue Miaomiao dengan bahagia.
Melihat Xue Miaomiao yang sangat gembira membuat Liu hao tidak kuat melihatnya dan membuang muka. Kemudian dia berkata, "Semenjak kematian Xia Sang, tuan Zhong menjadi aneh. Saat aku mengangkat teleponmu dia sedang berada di sebelahku, kami minum dengan beberapa orang. Aku tidak menyangka setelah aku pulang dia juga ikut pulang."
Xue Miaomiao yang sedang duduk di sebelahnya terlihat semakin bahagia mendengar ucapan Liu Hao.
…..
Xue Miaomiao membawa 2 gelas teh dan berdiri di depan perusahaan Zhong Haotian. 'Aku sudah bolos kelas, jika sekarang pulang juga tidak ada yang aku lakukan. Lebih baik aku datang ke kantor Zhong Haotian dan melihat keadaan sekitar. Aku akan melamar kerja di sini setelah lulus nanti.' pikir Xue Miaomiao.
Xue Miaomiao kembali menghafalkan nomor telepon Zhong Haotian dari ponsel Liu Hao, kali ini dia juga menghafalkan nomor Jiang Yu. Saat berada di dekat kantor, Xue Miaomiao bertemu dengan Jiang Yu
"Kak~" panggil Xue Miaomiao dengan suara manis.
Jiang Yu kaget melihat kemunculan Xue Miaomiao lalu berpikir 'Xue Miaomiao tidak mungkin datang untuk menanyakan tentang ponselnya kan?'
"Kak Jiang Yu~ apa tuan Zhong ada di atas? Bukankah kantor tuan Zhong berada di lantai paling atas? Aku datang ingin mengantarkan teh."
Xue Miaomiao adalah gadis yang cerdik, dia mengambil kartu tanda pekerja milik Jiang Yu dan masuk ke dalam perusahaan.
Tidak lama kemudian dia sampai di lantai teratas perusahaan itu.
Kantor direktur berada di lantai paling atas. Disana ia dapat melihat pemandangan bukit. Xue Miaomiao yang tidak pernah berada di gedung setinggi itu nampak takjub.
Dia melihat para asisten Zhong Haotian, tapi berbeda dengan asisten direktur lain, mereka semua adalah laki-laki! Mereka semua terlihat berpendidikan dan berkelas.
"Permisi, nona siapa?" tanya salah seorang asisten Zhong Haotian yang menghentikannya.
Xue Miaomiao tersenyum lebar hingga dapat terlihat giginya yang rapi, matanya bersinar dan menjawab, "Kakak tampan, aku datang untuk memberikan kakakku teh. Apa kakakku ada di dalam? Kalau begitu aku masuk dulu ya."
Sebelum asisten Zhong Haotian dapat merespon jawaban Xue Miaomiao, dia sudah mendorong pintu ruangan Zhong Haotian sambil tersenyum.
Seluruh asisten Zhong Haotian kebingungan, 'Sejak kapan tuan Zhong memiliki seorang adik perempuan?'.
Xue Miaomiao yang masuk ke dalam ruangan Zhong Haotian melihat Zhong Haotian sedang fokus bekerja. Xue Miaomiao memutuskan untuk melepaskan sepatunya kemudian melangkah dengan perlahan untuk tidak menimbulkan suara, dia terlihat seperti seorang pencuri. Xue Miaomiao berjalan hingga di sambping meja kerja Zhong Haotian lalu kemudian diam-diam mengambil fotonya.
Saat itu seluruh nomor telepon dan foto-foto Zhong Haotian hilang, sekarang dia sudah menghafal nomor teleponnya dan berhasil mendapatkan foto Zhong Haotian lagi.
Saat Xue Miaomiao sedang tersenyum seperti orang bodoh, dia menyadari Zhong Haotian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Xue Miaomiao dengan wajah datar.
"Tuan Zhong! Xue Miaomiao datang membawakan teh!"
Kata Xue Miaomiao sambil tersenyum kemudian mengeluarkan teh dan makanan ringan dari dalam kotaknya.
"Aku tahu tuan Zhong bekerja dengan sangat giat. Ini adalah tanda terima kasihku karena sudah menyelamatkan aku tempo hari."