Xue Miaomiao yang pingsan karena terjatuh ke dalam sumur akhirnya mulai sadar, dia perlahan membuka matanya. Saat itu dia menyadari bahwa sekelilingnya sangat gelap hingga dia tidak bisa melihat tangannya sendiri.
'Apakah aku sudah mati? Seluruh tubuhku sakit. Siapa yang mendorongku dan menutup sumur ini. Orang itu memang tidak ingin aku keluar dari sini.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
Tiba-tiba Xue Miaomiao dapat merasakan sesuatu yang berbulu di sekitar kakinya.
"Sangren?" panggil Xue Miaomiao, dia dengan panik mengeluarkan senter yang ada di tasnya, lalu dia mengarahkan cahaya senter itu ke kakinya dan melihat Sangren. Dia melihat Sangren menjulurkan lidahnya. Wajah Sangren terlihat kesakitan, lalu Xue Miaomiao melihat kakinya yang terluka.
"Kamu juga terluka? Untung saja saat aku jatuh kemari kamu tidak tertindih, jika tidak kamu bisa mati karena tertimpa kakak."
Xue Miaomiao merasakan seluruh tubuhnya sakit, dia melihat ke dirinya sendiri dan ternyata lukanya lebih serius dari luka Sangren. Kedua tangan dan kakinya terluka, banyak memar yang terlihat di tubuhnya. Selain itu kaki kanannya terkilir dan dia tidak bisa menggerakkannya.
'Kenapa aku benar-benar sial!' gumam Xue Miaomiao dalam hati.
"Sangren, kakak terluka jadi tidak bisa mengeluarkanmu dari sini. Kita sekarang hanya bisa menunggu orang datang menyelamatkan kita."
Xue Miaomiao melihat Sangren yang sedang mengelus-eluskan tubuhnya di kaki Xue Miaomiao, wajahnya terlihat sangat memelas. 'Mungkin dia kelaparan, ditambah lagi dia juga terluka.' kata Xue Miaomiao dalam hati sambil melihat ke arah Sangren dengan tatapan kasihan.
Tapi tidak ada sinyal di dalam sumur ini!
Dan sekarang sudah pukul 12 lewat 15 menit, Xue Miaomiao merasa lapar dan mengantuk ditambah lagi kondisi tubuhnya yang tidak sehat. Demamnya sepertinya terus naik, dia sangat haus dan tenggorokannya terasa terbakar.
Sangren terus mengeluarkan suara kesakitan. Sangren menjilati kakinya, kemudian menggaruk perutnya dengan cakarnya. Dia terlihat tidak nyaman.
Di dalam sumur sangat bau dan ada air kotor yang menggenang. Tubuh Xue Miaomiao basah karena duduk di dalam air itu sehingga membuat demamnya tidak kunjung turun. Xue Miaomiao tidak tega melihat Sangren yang tidur di atas botol-botol, dia mengulurkan tangannya dan memeluk Sangren.
"Kamu terperangkap di sini selama 2 hari pasti kamu lebih menderita. Kakak tahu kamu tidak nyaman tapi kita harus bertahan sedikit lagi. Sebentar lagi pasti ada orang yang datang menyelamatkan kita. Pemilikmu adalah orang hebat di kota C, dia pasti akan datang menyelamatkan kita."
Walaupun berkata seperti itu, tapi Xue Miaomiao tetap khawatir. Mereka sekarang berada di daerah yang terbengkalai, 'Siapa yang akan datang kemari? Lalu siapa orang yang mendorongku ke dalam sumur? Dan siapa mayat wanita yang aku temukan di tempat pembuangan sampah? Semua ini tidak terlihat sederhana.' Xue Miaomiao bertanya-tanya dalam hati.
'Aku tidak bisa berdiam diri seperti ini.' gumam Xue Miaomiao dalam hati lagi.
"Huasheng, kakak memerlukan bantuanmu."
Bola kecil keluar dari dalam tas Xue Miaomiao, lalu berubah menjadi asap hitam dan Huasheng muncul berdiri di atas kaki Xue Miaomiao.
"Kelihatannya kamu sudah lebih baik dari terakhir kali kakak melihatmu. Sekarang malam hari kamu bisa bergerak dengan lebih bebas, kamu bantu kakak melihat keadaan di luar sana. Di tempat pembuangan sampah seharusnya ada banyak polisi, karena mayat itu baru ditemukan sore ini kemungkinan polisi sedang menyelidikinya sekarang."
"Baik." lalu Huasheng dengan mudahnya melompat keatas.
"A wu…"
Terdengar suara lolongan Huasheng lalu dia terjatuh dari atas.
Xue Miaomiao kaget melihat itu dan sontak berkata dengan nada kebingungan, "Ada apa ini?"
"Kak diatas ada hantu yang berjaga, aku tidak bisa keluar." kata Huasheng dengan suara memelas.
"Kamu kembali dulu, kakak yang akan mengurus hal di sini."
Huasheng berubah menjadi asap hitam dan kembali menjadi bola hitam. Xue Miaomiao menggigit jarinya, darahnya menyebar di langit dan membuat aura suram disekitarnya hilang seketika.
Xue Miaomiao menghela nafasnya 'Seharusnya sejak awal aku sudah tahu ada yang tidak beres dengan tempat ini, untung saja hantu itu tidak sulit untuk dihadapi. Jika tidak mungkin malam ini aku akan meninggal di dalam sumur ini.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
"A wu~ A wu~" terdengar suara Sangren yang terdengar tidak nyaman.
"Sangren kamu kenapa? Jangan membuatku takut, kamu adalah orang penting bagi Zhong Haotian, tidak tidak kamu adalah anjing paling penting untuk Zhong Haotian. Jika terjadi sesuatu denganmu aku akan berada dalam masalah besar."
"Sangren! Sangren!"
…
Chen Juan baru saja kembali ke asrama.
Tao Yiqiu yang baru saja merayakan pesta ulang tahunnya terlihat sangat bahagia. Dia sedang membuka kado dari teman-temannya.
"Juan kamu sudah kembali. Ini untukmu." kata Tao Yiqiu sambil menyodorkan sebuah kotak kado yang indah. Walaupun Chen Juan pendiam tapi dia tidak pernah melakukan hal yang membuat Tao Yiqiu tidak menyukainya. Pagi ini Chen Juan bahkan mengantarkan Xue Miaomiao ke UKS, jadi Tao Yiqiu ingin memberinya hadiah.
Chen Juan mengerutkan alisnya seolah kebingungan dengan perlakuan Tao Yiqiu, tapi dia tetap menerima maksud baiknya dan menerima kotak kado itu kemudian meletakkannya di atas meja. Lalu dia bertanya, "Dimana Xue Miaomiao?"
"Aku tidak melihat Xue Miaomiao seharian, apa dia pergi bekerja lagi? Aku menelponnya tapi nomornya selalu diluar jangkauan." jawab Shu Jing
Chen Juan mengangkat tanganannya kemudian melemparkan kantong plastik yang dibawanya ke atas meja besar lalu berkata, "Ini, berikan kepada Xue Miaomiao."
Jiang Susu tanpa sungkan membuka kantong plastik itu dan dengan suara kaget berkata, "Ini semua obat flu, Juan kamu sangat peduli dengan Xue Miaomiao ya."
"Bukan aku yang membelinya, barusan ada seorang laki-laki di lantai 1 memintaku untuk mengantarkan ini untuk Xue Miaomiao. Xue Miaomiao pernah menaiki mobil laki-laki itu dan kelihatannya hubungan mereka cukup baik."
Chen Juan tidak ingin mendengar teman kamar asramanya yang bergosip sehingga dia memutuskan untuk pergi mandi.
"Laki-laki! Kalian dengar tidak, seorang laki-laki lagi!"
Tao Yiqiu memukul meja lalu melihat isi kantong plastik yang penuh dengan obat flu lalu berkata dengan nada iri, "Miaomiao teman kita sangat beruntung!"
"Iya, dia benar-benar beruntung. Kenapa dia malah terus berusaha mendekati tuan Zhong?" kata Shu Jing seolah mengasihani temannya.
"Itulah cinta, jika sudah menetapkan pilihan, tidak bisa berubah." terdengar Song Yu yang dari tadi diam tiba-tiba menjawab dengan nada depresi seolah mengasihani temannya.
Tao Yiqiu menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Song Yu dan berkata, "Iya itu adalah cinta. Jing, kamu belum menemukan cintamu karena itu kamu tidak memahaminya. Cinta sama seperti narkoba, dimana sekali menggunakannya akan menjadi adiktif. Sama seperti aku dan kak Jiang Yu, walaupun hanya bertemu beberapa kali dan tidak banyak bicara tapi aku merasa dia adalah jodohku. Hanya ada dia dihidupku!"
"Kamu memang benar-benar sudah cinta mati dengannya. Hari ini Rubah sedang lembur, aku mau pergi menemaninya. Sampai jumpa semuanya~" kata Jiang Susu sambil memberikan ciuman selamat tinggal untuk teman-temannya lalu keluar. Rubah yang dimaksud adalah teman laki-laki bernama Han Chenyi yang ditemui oleh Jiang Susu di rumah sakit, sekarang mereka juga berteman di dunia nyata tidak hanya di dunia maya.
Shu Jing merapikan meja yang penuh dengan obat flu, lalu melihat ke arah Tao Yiqiu dan berkata, "Yiqiu, apa kamu tidak merasa saat kita ada di lantai 1 ada sebuah mobil yang terlihat tidak asing?"
"Memang iya? Aku tidak merasa apa-apa. Tapi aku tahu itu adalah milik orang kaya." kata Tao Yiqiu dengan santai.
"Aku yakin pernah melihat mobil itu, tapi tidak ingat dimana melihatnya."
"Jing, sekarang banyak mobil yang sama terutama mobil mewah berwarna hitam. Yang membedakan hanya plat nomor mereka, selain itu tentu terlihat sama."
"Plat nomor… plat nomornya sepertinya 22222. Bukan orang biasa yang menggunakan plat nomor seperti itu kan?"
"22222?" Tao Yiqiu berpikir sejenak kemudian melanjutkan perkataannya, "Aku ingat ibuku pernah berkata, di kota C ini plat nomor yang memiliki angka kembar hanya itu hanya milik keluarga Zhong. Sepertinya ada yang spesial dengan plat nomor itu karena hanya menggunakan satu angka. Tapi mana mungkin keluarga Zhong terlebih lagi tuan Zhong melakukan hal seperti itu?"
Shu Jing menundukkan kepala dan bergumam, "Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin." Selain itu terdapat huruf 'Z' di depan angka '22222'.