Chereads / Malam Hantu / Chapter 12 - Dia Manusia Atau Hantu?

Chapter 12 - Dia Manusia Atau Hantu?

Terlihat dua orang wanita sedang bercengkrama, lalu terdengar suara bernada bahagia dari salah satu wanita itu, "Kamu bisa menebaknya dengan cepat dan benar!" kata Bai Ling takjub sambil berkata dengan ringannya, "Biasanya orang lain tidak akan dengan mudah mengetahui ini, Nona pasti berasal dari keluarga yang terpandang." katanya lagi.

Bai Ling melihat raut wajah Ning Mojian berubah menjadi tidak nyaman ketika dia mengatakan tentang keluarganya, lalu untuk mencairkan suasana dia pun segera mengganti topik pembicaraan dan berkata, "Aku sudah menyuruh orang, untuk memberitahukan Tuan Muda bahwa Nona sudah siap, dan sebentar lagi hidangannya pun akan siap, semuanya tinggal menunggu Nona kesana untuk makan." katanya di susul oleh anggukan pelan Ning Mojian tanda paham.

Mereka berdua lalu keluar menuju ke halaman kecil, setelah melewati jalan bebatuan, dan melewati kolam teratai, akhirnya mereka sampai ke aula bunga. Ning Mojian tanpa sadar sangat terkejut melihat kediaman keluarga Bai ini, walaupun kediaman ini terlihat sederhana, tapi pedagang biasa tidak akan mampu membeli rumah yang besar dan elegan seperti itu. Karena yang selama ini dia lihat di rumah ini, hanyalah sudut kediaman Bai di sekitar gunung es.

"Nona, Tuan Muda sudah menunggumu di dalam." kata Bai Ling sambil menunjuk ke sebuah aula bunga, dan suaranya terdengar riang. Ning Mojian melihat ke tempat yang ditunjukkan oleh Bai Ling, di sana terlihat Bai Ziyuan sedang memakai baju bermotif bunga berwarna putih dan sedang berdiri di aula bunga itu. Di sudut bibirnya tampak senyum yang hangat, dia menganggukkan kepalanya dengan pelan sebagai tanda sapaan kepada Ning Mojian.

Bai Ziyuan segera maju ke depan untuk mendatangi Ning Mojian, dia terlihat tidak mau berjalan terlalu pelan karena teringat kejadian malam kemarin yang masih terngiang di pikirannya. Karena menurutnya, bila ada seseorang yang dapat menangkap hantu dengan tangan kosong, maka jangan sampai menyinggungnya atau melakukan kesalahan kepadanya.

Ketika Bai Ziyuan melihat jelas wajah Ning Mojian, matanya terbelalak tanda dia terkejut. Cahaya bulan kemarin malam terlalu redup, ditambah lagi saat itu tubuh Ning Mojian penuh dengan lumpur, membuatnya saat itu tidak bisa melihat dengan jelas bekas luka merah yang sebesar telapak tangan di wajah Ning Mojian.

"Nona, anda lapar ya? Saya tidak tahu apakah hidangan ini cocok dengan selera anda atau tidak." kata Bai Ziyuan langsung mengatur tatapannya kemudian berkata lagi dengan ringan, "Jika anda tidak suka, aku akan menyuruh koki untuk mengganti menu hidangannya." 

Dari dulu Ning Mojian tidak pernah melihat hidangan yang sebanyak ini macamnya, lalu dia pun berkata, "Sudah cukup kok!"

"Tuan Muda, Hong Sang baru saja memberitahuku kalau Nyonya Besar menyuruhku untuk menemuinya, kalau begitu tolong jaga Nona Jian-Jian ya Tuan Muda, saya pergi dulu" kata Bai Ling tiba-tiba. Ketika dia melihat Ning Mojian dan Bai Ziyuan bertemu, diapun berusaha mengucapkan kata 'Jian-Jian' dengan penuh penekanan dengan tujuan agar Bai Ziyuan tahu nama dari Ning Mojian, kemudian dia bisa pergi dengan perasaan lega.

Ketika Ning Mojian sedang tidak melihat ke arah mereka berdua, diam-diam Bai Ling menunjukkan kedua jempolnya ke arah Bai Ziyuan. Kemudian menekukkan kedua jempolnya seakan-akan mengatakan 'Semangat ya!' kepada tuannya itu. Bai Ziyuan yang melihat itu, tanpa sadar wajahnya memerah, Bai Ling menutup mulutnya dan tersenyum kemudian berlari kecil untuk meninggalkan mereka berdua. 

Dasar Bai Ling ini ya, semakin lama semakin ada-ada aja kelakuannya! kata Bai Ziyuan dalam hati ketika melihat Bai Ling pergi meninggalkan tempat itu, kemudian dia segera menunjuk ke arah bangku kayu dan menawarkan Ning Mojian untuk duduk di sana, "Nona, aku sangat berhutang budi padamu, jadi jangan sungkan-sungkan kepadaku, anggap saja ini di rumahmu sendiri."

Ning Mojian yang memang tidak mempunyai sifat manja, langsung duduk ke bangku yang ditunjuk oleh Bai Ziyuan tadi. Kemudian disusul oleh Bai Ziyuan yang juga langsung duduk di sampingnya, lalu dia mengambil sumpit dan membantu mengambilkan makanan untuk Ning Mojian.

"Terima kasih, aku bisa melakukannya sendiri." kata Ning Mojian yang tidak terbiasa dengan adanya perilaku yang terlalu baik dari seseorang kepadanya, dia pun menolak bantuan Bai Ziyuan untuk mengambilkan makanan.

Bai Ziyuan yang mendengar ucapan Ning Mojian, langsung merasa bahwa dirinya tidak bisa menjaga Ning Mojian dengan baik. Lalu, Ning Mojian yang melihatnya bersikeras untuk menjaga dan melayaninya, akhirnya diam-diam menghela napas Dia pun mengalah dan tidak lagi menolak bantuan Bai Ziyuan.

"Saya mendengar dari Lonceng Kecil, katanya anda hanya singgah sebentar di Desa Jia Ding ya? Padahal kalau anda tinggal lebih lama lagi, saya akan membawa anda jalan-jalan kemanapun, bagaimana ide saya, baguskan?" kata Bai Ziyuan menawarkan diri pada Ning Mojian.

"Dari Kota Jia Ding ke Kota Jing butuh waktu berapa lama?" tanya Ning Mojian.

"Apakah anda ingin pergi ke Kota Jing?" tanya Bai Ziyuan dengan heran sambil menatap Ning Mojian. Karena penasaran, lalu dia bertanya lagi, "Kalau naik kereta kuda kira-kira butuh waktu tiga bulan, sebenarnya apa yang mau anda lakukan di sana?"

Tiga bulan? kata Ning Mojian dalam hati dan dia tiba-tiba menghentikan sumpitnya, dia ingat dua hari yang lalu ketika kediaman Ning mengirimnya untuk menikah. Kemarin malam dia baru saja muncul dari kuburan, mana mungkin semua peristiwa ini bisa menghabiskan waktu tiga bulan? Orang-orang dari keluarga Ning yang menginginkan dia mati pun, mereka pasti tidak akan memilih tempat yang jauh untuk menguburnya hidup-hidup.

Kalau saja memang begitu kejadiannya, goncangan yang ada di sepanjang jalan, tidak mungkin dia tidak merasakannya. Ditambah lagi, selama tiga bulan dia tidak makan dan minum, pasti dirinya sudah mati duluan. Lalu Ning Mojian pun berpikir, dia sendiri penasaran, sebenarnya dirinya yang sekarang ini manusia atau hantu...