Bai Ziyuan menatap Ning Mojian yang tidak membalas pertanyaannya, dia tahu bahwa Ning Mojian kesulitan menjawab pertanyaan itu. Kemudian, dia melihat ke sekitar dan setelah memastikan tidak ada orang di sana, dia langsung pindah tempat duduk di depannya.
Ning Mojian yang tidak terbiasa dengan kehadiran seseorang yang duduk di depannya, membuatnya memalingkan wajah ke samping. Bai Ziyuan tidak sadar dengan ketidaknyamanan yang dirasakan olehnya. Lalu, dia melanjutkan untuk tetap duduk dan menghadap ke Ning Mojian.
"Apa anda mau pergi ke Kota Jing untuk menangkap hantu?" tampak sinar di kedua mata Bai Ziyuan yang menanyakan itu, tampak jelas kalau dia tidak mampu untuk mengontrol kebahagiaan yang dirasakannya sekarang. Lalu, dia pun berkata lagi, "Izinkan aku untuk pergi bersama anda, tapi anda jangan bilang-bilang ke keluargaku,ya!"
Seorang Ning Mojian mau menangkap hantu? Apa maksudnya? Kata Ning Mojian dalam hati sambil keheranan. Dia tidak paham sama sekali dengan apa yang dibahas oleh Bai Ziyuan.
"Pangeran Bai, sepertinya ada kesalahpahaman di sini, aku sama sekali tidak bisa menangkap hantu." Ning Mojian berkata dengan pelan. Bai Ziyuan menatap Ning Mojian dengan tatapan tidak percaya, kemudian Ning Mojian melanjutkan kata-katanya, "Nona Bai berkata padaku, bahwa aku yang telah menyelamatkan temanmu. Sebenarnya bagaimana kejadian itu terjadi?"
"Hah! Apakah anda benar-benar tidak ingat?" kata Bai Ziyuan sambil terus menatap Ning Mojian. Dengan ragu dia pun berkata lagi, "Sebenarnya hantu wanita berbaju pengantin itu ingin membunuh kita bertiga. Tapi, anda yang malah balik membunuhnya sampai dia menghilang menjadi debu. Jangan-jangan, sebenarnya anda tidak ingin kalau aku ikut untuk menangkap hantu, makanya anda mencari-cari alasan untuk menghindariku?"
"Atau mungkin saya memang pernah melakukan itu, tapi saya saja yang tidak bisa mengingatnya. Jika anda pikir bahwa saya ini ingin menghindar, ya tidak jadi masalah, anggap saja seperti itu!" kata Ning Mojian sambil mengerutkan keningnya, dia tidak ingin berdebat.
Ning Mojian sama sekali tidak mengingat kejadian semalam, Tampaknya Bai Ziyuan juga seperti tidak sedang bercanda, sebenarnya apa yang telah terjadi? pikirnya kemudian.
Melihat kedua mata Bai Ziyuan yang masih ragu, membuat Ning Mojian berdiri dan bersiap untuk keluar dari aula bunga. Halaman di depannya tidak terlalu besar, tapi ada beraneka macam bunga di sana. Tidak jauh dari kebun bunga itu, ada kolam teratai, terlihat angin sepoi-sepoi sedang berhembus ke permukaan kolam.
Aroma bunga yang sangat tajam menarik perhatian Ning Mojian, dengan segera dia melihat bunga yang terlihat agak aneh berbeda dari yang lain. Bunga itu berwarna hitam dan ujung kelopaknya berwarna putih, ketika di lihat dari jauh bentuknya menyerupai gigi. Di tengah-tengah bunga tersebut, terdapat warna ungu pekat yang bersinar menyebarkan aura gelap yang ringan. Lalu, aura gelap itu terhembus oleh angin, membuat aromanya semakin tajam terbang ke udara.
"Itu bunga apa? Baunya sangat harum." tanya Ning Mojian kepada Bai Ziyuan.
"Aku tidak tahu, semua bunga yang ada disini ibuku yang menanamnya. Dia adalah seseorang, yang sangat menghargai bunga seperti kehidupan. Semua yang ada disini, mulai dari rumput sampai pohon, semuanya dia yang menanam." kata Bai Ziyuan sambil berjalan ke samping Ning Mojian.
Lalu dia melihat kebun bunga yang di depannya, kemudian berkata dengan suara yang berat, "Sayangnya, ibuku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, bunga-bunga ini terus diurus oleh ahli-ahli perawat bunga. Jadi ketika ayahku merindukan ibuku, dia akan langsung datang untuk duduk-duduk disini."
"Maaf atas ucapanku" kata Ning Mojian tidak enak hati.
"Tidak perlu minta maaf, karena ketika ibu pergi dia tampak sangat senang, jika saja ibuku masih ada, mungkin kalian berdua bisa cocok dan akrab." kata Bai Ziyuan disambut dengan senyuman ringan dari Ning Mojian
Sebenarnya, Ning Mojian tidak terlalu menyukai kebun bunga seperti ini, tetapi ibunya yang sangat menyukainya. Sehingga, halaman kecil di rumahnya yang dulu, penuh dengan bunga dan rerumputan. Walaupun hidup miskin, tapi paling tidak mereka juga ingin hidup dengan elegan. Sayangnya dia belum pernah melihat bunga yang aneh ini. Tapi jika bunga itu jumlahnya banyak, maka Ning Mojian tidak akan mungkin tiba-tiba bisa tertarik dengannya. Bunga itu hanya ada satu dan aromanya terasa paling tajam di antara puluhan bunga yang lain, aromanya lebih spesial dan sedikit aneh.
Yang paling spesial adalah inti bunga hitam itu mengeluarkan udara yang gelap dan hitam. Aroma seperti ini benar-benar terlalu tajam, membuat orang yang menghirup aromanya akan merasakan sedikit mual.
"Apakah kamu ingin pergi jalan-jalan?" tanya Bai Ziyuan yang melihat Ning Mojian terdiam, lalu dia segera melanjutkan kata-katanya, "Saudara Fang pagi-pagi sudah meminta orang untuk menemuiku. Dia bilang kalau kamu sudah bangun, dia ingin bertemu denganmu dan ingin berterima kasih langsung di depanmu. Tapi aku rasa caranya ini agak kaku! Mengapa kita tidak langsung saja mencoba untuk naik perahu di danau?"
Ning Mojian ingin menolak ajakan Bai Ziyuan, tapi sayangnya ketika melihat Bai Ziyuan yang bersemangat, dia hanya bisa menghela nafas. Ning Mojian tahu, seberapa keras dia menolaknya, maka Bai Ziyuan akan tetap memiliki cara untuk mengajaknya keluar jalan-jalan. Ditambah lagi aroma tajam dari bunga ini benar-benar membuat Ning Mojian tidak tahan, dan pada akhirnya dia menyetujui permintaan Bai Ziyuan untuk pergi dengannya...