Ning Mojian dan Bai Ziyuan berjalan berdampingan meninggalkan kediaman keluarga Bai. Lalu, Ning Mojian baru menyadari bahwa Kota Jia Ding ini tidak begitu kecil, karena dia tampak tidak melihat gerbang kota dari kejauhan. Kedua sisi jalan, penuh dengan pedagang kaki lima yang tiada henti-hentinya menawarkan minuman, sangat ramai. Yang paling aneh, selain di kediaman keluarga Bai, dia masih bisa merasakan aroma bunga hitam itu, walaupun aromanya terasa lebih ringan.
"Ada apa?" tanya Bai Ziyuan yang melihat Ning Mojian mengerutkan keningnya, seketika wajahnya menjadi pucat dan ketakutan. Lalu dia bertanya lagi ke Ning Mojian, "Kamu… jangan-jangan kamu melihat sesuatu ya?!"
"Bukan, aku hanya mencium aroma yang tidak terlalu enak" kata Ning Mojian dengan tenang.
"Aroma apa?" tanya Bai Ziyuan sambil berusaha mencium aroma itu, kemudian menunjuk-nunjuk sebuah stan di depannya, "Sepertinya, aroma bedak tabur itu deh. Kalau kamu suka aku akan membelikannya untukmu!" katanya lagi.
"Bukan, bukan aroma bedak tabur, ini aroma bunga yang sangat tajam, seperti aroma bunga hitam di kebun bunga tadi." kata Ning Mojian sambil menggelengkan kepalanya. Lalu, dia bergumam sendiri, "Kalau dipikirkan secara teori, aroma bunga yang ada di kebun itu tidak mungkin tercium sampai di sini, kan?"
"Yang kamu maksud, bunga hitam yang ada di rumah tadi?" tanya Bai Ziyuan sambil tertawa dengan ringan, "Bunga itu bentuknya agak aneh dan tidak ada aromanya sama sekali, sepertinya kamu mencium aroma yang salah!" katanya menjelaskan.
"Apa, tidak beraroma?" tanya Ning Mojian yang terkejut dengan ucapan Bai Ziyuan, dalam hati dia berkata, Aromanya yang begitu tajam, sehingga membuatku tidak bisa mencium aroma-aroma lain. Mana mungkin bunga itu tidak beraroma sama sekali? Apa mungkin penciumanku yang salah?
"Kamu pasti salah cium, karena di kebun bunga itu banyak sekali bunga yang aromanya tajam."kata Bai Ziyuan.
"Bunga itu memang sedikit unik, apakah kamu tidak tahu tempat mana yang biasanya berjualan bunga?" tanya Ning Mojian kemudian.
"Bunga itu sebulan yang lalu tiba-tiba sudah ada di kebun, aku ingin mencabutnya tapi ayah tidak mengijinkannya. Ayah bilang, ibu sering kembali untuk melihat kami, dan bunga itu permintaan dari ibu untuk membiarkannya ada di kebun. Ayo jalan lagi, Saudara Fang sudah menunggu kita di depan!" kata Bai Ziyuan menjelaskan panjang lebar kepadanya.
Ning Mojian menganggukkan kepalanya, lalu muncul sesuatu dalam pikirannya, sayangnya pikiran itu terlalu cepat berlalu sehingga dia tidak bisa mengingat pikiran itu. Kemudian, mereka berdua menyebrang ke jalan besar yang menuju pinggiran kota.
Aroma bunga yang tajam itu sekali lagi menarik perhatian Ning Mojian, aroma ini sama seperti aroma yang ada di kediaman keluarga Bai. Seandainya jika aroma bunga yang ada di kediaman keluarga Bai tertiup angin ke sini, tidak mungkin juga aromanya akan sekuat ini. Ning Mojian mengerutkan keningnya, semakin mereka berdua berjalan maju ke depan, aroma itu tercium semakin tajam.
Ning Mojian pelan-pelan menghentikan langkahnya, lalu dia melihat ke sebuah gang kecil yang sepi namun penuh dengan barang yang beraneka ragam, tapi tidak tampak jelas barang-barang apa saja itu.
"Ada apa?" tanya Bai Ziyuan melihat Ning Mojian menghentikan langkahnya.
Kemudian Ning Mo bertanya, "Ada apa di dalam sana? Aku seperti mendengar ada suara kucing!" Lalu dia berjalan masuk ke gang kecil itu. Ning Mojian tidak mengerti mengapa dia sangat peduli dan penasaran dengan aroma bunga itu.
Bai Ziyuan berdiri cukup lama, menunggu Ning Mojian yang sedang berada di dalam. Dia bingung, tidak tahu apakah harus menunggu di luar atau mengikuti Ning Mojian masuk ke dalam. Setelah kejadian malam kemarin, dia tidak berani lagi untuk masuk ke tempat yang gelap. Dia takut, kalau tiba-tiba muncul sesosok hantu kuat yang berniat untuk membunuhnya.
Tapi sayangnya Bai Ziyuan tidak tenang karena Ning Mojian ada di dalam sendirian, hatinya merasa bimbang. Pada akhirnya dia tidak bisa berpaling dari hati kecilnya, lalu dia pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam menyusul Ning Mojian.
Ning Mojian terlihat sedang memilah barang-barang yang ada disekitarnya, kemudian dia menemukan bunga hitam itu di sebuah sudut dinding. Inti bunga itu mengeluarkan aroma yang tajam, Ternyata dugaanku benar, di sini juga ada bunga hitam ini. Aroma barang-barang yang lain tidak tercium karena aroma bunga ini yang begitu tajam, anehnya kenapa tidak ada orang yang mencium aroma bunga ini sama sepertiku? katanya dalam hati.
"Apakah kamu sudah menemukan kucing itu?" tanya Bai Ziyuan yang tiba-tiba berdiri di samping Ning Mojian. Dia memeriksa dengan seksama barang-barang yang berada di sudut dinding dan dia menemukan bunga hitam itu di sana. Karena merasa aneh dia pun bertanya, "Bagaimana bunga ini ada disini?"
"Terciumkan aromanya?" tanya Ning Mojian dengan serius.
"Iya tercium, tapi tercium bau tahi kucing." kata Bai Ziyuan segera menarik tangan Ning Mojian untuk keluar dari gang itu, wajahnya terlihat sangat tidak senang, "Ih... bau sekali sih!" katanya lagi.
Ning Mojian melihat ekspresi Bai Ziyuan yang tidak suka mencium bau tahi itu, membuatnya semakin mengerutkan keningnya...