Kemudian terdengar suara gagang pintu yang diputar, lalu pintu terbuka.
Wei Chihan yang mengenakan seragam militer berjalan masuk dan menutup pintu.
"Sudah bangun?"
Ming Yue'er yang sedang berdiri di depan jendela berbalik dan menatap lelaki itu. "Wei Chihan, apa yang ingin kamu lakukan padaku? Jika kamu ingin membunuhku atau melukaiku, silahkan saja!"
Kemudian Wei Chihan melirik wanita itu dan wajahnya menunjukkan sedikit ketertarikan pada Ming Yue'er.
Ia duduk dengan kaki terlipat, lalu ia mengambil kotak cerutu dan menyalakannya perlahan.
Ketika Ming Yue'er menyaksikan gerakan lambat pria tersebut, ia tampak seperti hewan kecil yang menunggu untuk dimangsa, dan ia menjadi semakin ketakutan.
"Katakan, di manakah kamu menyembunyikan manik-manik perak yang ada di dalam kotak tersebut?" Wei Chihan mengeluarkan asap dan berkata dengan suara yang berat.
Ming Yue'er merasa bingung, lalu ia mengerutkan alisnya. "Manik-manik perak apa? Apa maksudmu?"
"Apakah kamu berpura-pura bodoh?" Wei Chihan mengangkat alisnya dan tampak marah. "Kamu telah mencuri manik-manik perakku, tetapi kamu masih berpura-pura!"
Setelah Ming Yue'er mendengarkan perkataan Wei Chihan, ia tiba-tiba menjawab, "Wei Chihan, apakah kamu ingin menangkapku karena kamu kehilangan manik-manik perakmu?"
"Itu bukanlah manik-manik perak biasa! Itu adalah harta yang sangat penting!" Ujar Wei Chihan seraya berdiri, dan mendekati jendela sambil memegang cerutu.
"Malam itu, setelah kamu melarikan diri, kotak yang ada di Mansion Gubernur telah dicuri dan manik-manik peraknya menghilang. Jika bukan kamu yang mencurinya, apakah manik-manik peraknya bisa melarikan diri?"
Ming Yue'er menempelkan punggungnya pada bagian belakang jendela, matanya yang indah tampak panik.
"Tidak Wei Chihan! Aku tidak tahu apapun mengenai manik-manik perakmu. Aku tidak mencurinya sama sekali. Selama aku menyelinap empat kali ke rumahmu, aku selalu kembali dengan tangan kosong… aku…."
Ming Yue'er dengan cemas berkata, "Aku tidak mencuri apapun, aku juga tidak menghilangkan apapun!"
Ia ingin menangis, akan tetapi ia menahan tangisannya. Ia tidak menghilangkan apapun, namun ia kehilangan kesuciannya sebagai wanita.
"Oh? Nona, kamu kehilangan apa?" Wei Chihan maju selangkah, menaruh satu lengannya di atas kepala wanita itu dan tersenyuman mengejek.
Kepala Ming Yue'er didorong oleh Wei Chihan, dan wanita itu merasakan sentuhan memaksa pria itu, lalu ia menatap mata pria itu.
"Kamu keterlaluan! Wei Chihan, ternyata kamu adalah orang yang menyebalkan! Kamu boleh saja membunuhku, tetapi kamu tidak boleh menghinaku!" Ujar Ming Yue'er sambil menahan tangisannya.
"He he." Wei Chihan tertawa, lalu ia mendekati wajah Ming Yue'er dan menundukkan kepalanya karena perbedaan tinggi badan di antara mereka berdua.
Matanya menatap wanita itu dengan tajam dan berkata, "Kenapa? Apakah kamu masih mengkhawatirkan kejadian malam itu? Hah?"
"Aku tidak akan menyakitimu, aku tidak pernah menyakiti wanita, jadi kamu seharusnya bersyukur."
"Jangan sentuh aku!" Ming Yue'er memukul tangan pria itu dengan jijik, dan ia menatap pria tersebut dengan berani.
"Aku tidak merasa bersyukur sama sekali! Aku pikir itu adalah sebuah penghinaan bagiku!" Ujar Ming Yue'er, matanya tampak memerah.
Ming Yue'er tampak sangat malang.
Ia benar-benar seorang wanita yang keras kepala.
Wei Chihan maju selangkah, lalu tangannya menyentuh pinggang ramping wanita itu kemudian menarik tubuh wanita itu ke arahnya.
"Jika kamu tidak ingin disentuh! Kalau begitu aku yang akan menyentuhmu!"
"Apa yang kamu lakukan?!" Ming Yue'er merasa cemas, tatapannya tampak ketakutan. Ia menaruh kedua tangannya di dada pria itu, dan berusaha untuk mendorong pria itu.