Mendengar apa yang dikatakan Huo Shen, Asisten Luo Te tertegun sebentar. "Baik."
Bukankah lebih baik jika membiarkannya menyerah karena tak sanggup, atau sekalian membuatnya terjatuh di Catwalk? Bukankah tujuannya adalah mempermalukan An Xiaowan?
Luo Te lalu berjalan menuju ke tempat An Xiaowan sambil menggelengkan kepalanya. Hati Manager Huo susah untuk ditebak.
Namun An Xiaowan yang ada di belakang panggung menggelengkan kepalanya.
Ia menjentikkan jarinya lalu menurunkan rumbai yang ada di sayap, kemudian mengedipkan matanya dan tersenyum seperti seekor kucing. "Kenapa, apakah Manager Huo sudah kasihan padaku?"
"..." Luo Te hanya bisa membuka mulutnya.
Tanpa menunggu reaksinya, An Xiaowan mulai menyeka keringat di tubuhnya lalu menegapkan dadanya, kemudian langsung berjalan menuju Catwalk.
Senyumnya terlihat percaya diri, kulitnya tampak bersinar tanpa cacat di bawah sorotan lampu. Ia sangat menjiwai setiap langkahnya di atas catwalk. Langkahnya memiliki keindahan yang tak dapat ditandingi.
Tatapan mata Huo Shen yang tadinya tampak tak peduli, kini berubah menjadi menaruh perhatian.
An Xiaowan membuktikan ucapannya bahwa ia bisa tampil sebagus An Xue.
Hanya saja, di sini ada nama besar An Xue yang merupakan model nomor satu di dunia. Penampilan An Xiaowan belum tentu bisa melampaui An Xue.
Ia ingin melihat apa yang akan dilakukan An Xiaowan untuk melampaui An Xue.
Lalu saat acara berakhir, semua model kembali memasuki tirai.
Semua orang berpikiran bahwa acara sudah berakhir, cahaya di lokasi pertunjukkan tiba–tiba gelap.
Kemudian, An Xiowan memimpin semua model berjalan keluar.
Ia berdiri di posisi paling depan, sayap besarnya menjuntai ke lantai. Model yang lain mulai mengikuti di belakangnya. Pertunjukkan itu terlihat seperti seribu kuda yang hendak berangkat untuk berperang. Semuanya berkumpul menjadi satu, sungguh luar biasa! An Xiowan tampak seperti seorang jendral perang yang tak terkalahkan.
Huo Shen menggerakkan pandangannya, tanpa disadari tubuhnya maju kedepan.
Luo Te melihat gerakan tubuhnya yang menandakan bahwa Huo Shen mulai serius.
Sedangkan An Xue, tangannya mengepal erat, matanya memancarkan api kebencian.
Berdiri di bawah sorotan dan kilauan cahaya lampu, An Xiaowan tampil dengan sangat indah. Sorot matanya penuh dengan kepercayaan diri, ia sangat menakjubkan di mata Huo Shen.
"Nona An Xiaowan, penampilanmu sungguh luar biasa."
Luo Te melihat An Xiaowan yang mulai turun dari panggung pertunjukan. Ia membawa kotak besar yang sangat berat lalu berkata, "Ini hadiah atas kerja kerasmu."
"Aku hanyalah seorang model yang tidak punya nama. Aku tidak mungkin mendapatkan uang sebanyak itu karena tampil di pertunjukan ini."
An Xiaowan mendorongnya lalu berkata, " Aku hanya mengambil yang seharusnya aku dapatkan."
Setelah selesai berbicara, ia pergi dengan tenang.
Uang, ia sangat butuh, sangat–sangat butuh.
Tapi, jika ia mengambil uangnya, ia akan kehilangan kesempatan untuk mendekati Huo Shen!
Setelah ia ganti baju dan berjalan keluar dari tempat pertunjukan, An Xiaowan melihat sebuah mobil van terparkir di depan pintu. Jendela mobil bergeser ke bawah, ada seorang wanita berambut pendek melambai padanya.
"Kak Susan." An Xiaowan tersenyum dan segera naik ke mobil.
Susan menyambutnya dengan memberikan satu pukulan di bahunya, sambi memasang muka masam. "Aku dengar kamu menolak uang kerja kerasmu sebesar 2 juta yuan yang diberikan oleh Manager Huo Shen? Dasar bodoh!"
"Selama ini kamu bekerja di berbagai pertunjukkan dari pagi sampai malam. Bahkan sampai bekerja di pertunjukan bobrok dan acara sambutan. Setiap hari kamu sibuk hingga tidur hanya beberapa jam. Bukankah itu semua demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Ayahmu?! 2 juta yuan bukan jumlah yang kecil!"
Susan sama sekali tidak kasihan saat
melihat An Xiaowan yang sudah tidak bisa menatapnya.
Sebagai manager artisnya, ia hanya berusaha membantunya mencari penghasilan.
"Kak Susan, terima kasih banyak." Mata An tampak Xiaowan bergetar. Semua berkat Susan, kalau tidak, ia tidak akan pernah mendapatkan kesempatan seperti ini.
"Dasar menyebalkan!" Meskipun Susan bersikap dingin, tapi ia merasa bangga.
"Uang ini adalah investasiku." Ucap An Xiaowan sambil melihat keluar jendela, dan tersenyum.