An Xiaowan tidak pernah menyangka bahwa kemarahan seseorang bisa mengerikan seperti itu.
Tenaganya yang kuat serta berat tubuhnya, semua menekannya hingga membuatnya tak bisa bernafas.
"Kamu tidak boleh begini, yang kamu lakukan ini adalah pemaksaan, lepaskan aku!"
Tubuh An Xiaowan sedikit gemetar, ia ingin melepaskan diri tapi tak bisa.
Ia ingat malam yang memalukan itu. Kekasaran dan keliaran yang dilakukan Huo Shen padanya malam itu, membuatnya tidak berdaya. Huo Shen tak peduli apakah ia bersedia pada waktu itu, rasa sakit yang mengerikan itu….
Kenangan gelap itu membangkitkan kepanikan di hatinya, dan membuat ekspresinya terlihat kacau.
Melaporkannya?
Sebenarnya An Xiaowan sendiri tak percaya ia akan melaporkannya.
Ia adalah Huo Shen!
Ia sangat berkuasa dan sangat kaya raya.
Ketika seorang lelaki memiliki banyak uang dan kekuasaan, maka ia bebas untuk berbicara.
An Xiaowan tak akan bisa menang dari Huo Shen, bahkan keluhannya pun tak akan pernah didengarkan.
Tatapan mata lelaki itu sangat dingin dan tajam, seolah ingin melihat jauh ke dalam jiwa An Xiaowan.
Lelaki itu kemudian berkata, "Menolakku? Kamu tidak mempunyai hak untuk melakukannya."
Karena perlawanannya, baju wanita yang ada di bawah tubuhnya itu tampak rusak. Kulitnya yang mulus tampak begitu berkilau dan menarik, menyentuhnya bagaikan menyentuh sutra yang halus dan lembut.
Di bawah cahaya yang redup, matanya menunjukkan sebuah kepanikkan.
Sudah berkali–kali ia telah menolak kebaikannya, wanita itu sendiri yang telah memulainya.
Udara pun kembali memanas.
An Xiaowan berusaha kabur disaat lelaki itu mencoba untuk melepas sabuknya.
Namun sebelum ia melangkah jauh, sekali lagi ia tertangkap oleh Huo Shen yang langsung menekannya dengan erat di atas meja.
"Dulu saat kamu butuh uang, kamu memohon kepadaku agar menidurimu. Kenapa sekarang malah menolaknya?" Huo Shen seperti singa yang marah, matanya penuh dengan amarah.
Dadanya sangat panas, seolah membakar hati dan tubuh serta jiwanya.
An Xiaowan tak bisa menahannya, namun wajahnya tampak sangat mempesona.
"Sebenarnya saat aku bilang malam itu sangat puas padamu, itu bohong." Kata An Xiaowan lalu tersenyum. Senyumnya yang mempesona itu penuh dengan provokasi. "Teknik Tuan Huo sangat tidak memuaskan."
Udara mulai memanas seakan siap membakar orang. Kemudian tiba-tiba digantikan oleh embun yang membeku.
An Xiaowan gugup saat mendengar detak jantungnya sendiri.
Sesuai dengan rencana, ia memang berencana untuk menarik perhatian Huo Shen sedikit demi sedikit dengan membangkitkan kesukaannya, kemudian membuatnya melihat kemampuan dan nilainya. Setelah itu mendapatkan perlindungannya.
Dalam rencananya, Tuan Huo akan menjadi bosnya, bukan pasangan tidurnya! Begitu mereka menjalin hubungan, maka An Xiaowan bisa menarik perhatiannya dengan mudah.
An Xiaowan berpikir bahwa menghina teknik seorang lelaki bisa membuatnya marah, atau bisa membuatnya menghentikan sikap arogannya itu.
Tapi tak disangka, Huo Shen justru semakin kuat menahannya.
Ia memegang pinggangnya dengan erat, dan dengan sekali gerakan tangan besarnya, semua barang yang ada di atas meja langsung jatuh ke lantai.
Kemudian suara indah An Xiaowan di dalam kegelapan, terdengar merintih penuh dengan penderitaan.
"Tidak memuaskan? Sepertinya yang sebelumnya kamu kurang fokus. Apa aku perlu membuatmu merasakannya lagi dengan cermat?"
…...
Keesokan harinya, An Xiaowan dibangunkan oleh suara dering telepon dari Susan.
Ia yang masih mengantuk, berusaha untuk membuka matanya demi mengangkat telepon.
"An Xiaowan!! Apa yang terjadi?! Semua hal yang berkaitan denganmu di acara Nolan kemarin telah di blokir! Di Weibo, namamu menjadi kata kunci yang sangat dilarang!"
"Apa?"
Ia membanting teleponnya, pandangannya turun dan kemudian beralih menatap jam yang ada di sampingnya.