Chereads / Kenangan Terindah / Chapter 13 - Jangan Mengotori Telinganya

Chapter 13 - Jangan Mengotori Telinganya

Jiang Tong segera menahan tangan Song Zhefei untuk melindungi Su Xiaoyun, dan membiarkan Su Xiaoyun untuk menjaga jaraknya dengan Song Zhefei. 

"Maaf, nampaknya Su Xiaoyun tidak mengenal anda sama sekali. Saya juga tidak tahu apa maksud anda dengan berpura-pura menjadi suaminya." ucap Jiang Tong kepada Song Zhefei. 

Jiang Tong berdiri di depan Su Xiaoyun dengan membusungkan dadanya dengan tegap, layaknya dinding tembaga yang siap untuk melindungi Su Xiaoyun dari bahaya. 

"Kamu tidak diterima di sini" Jiang Tong berkata kepada Song Zhefei. 

Setelah berkata kepada Song Zhefei, Jiang Tong akhirnya menyuruh pengawalnya yang berdiri di samping ruang tamu itu untuk mendekati Su Xiaoyun dan mengawal Su Xiaoyun dengan ketat. 

Ketika melihat itu, Song Zhefei terkejut dan menyadari bahwa orang-orang yang berada di belakang Su Xiaoyun saat ini bukanlah orang biasa. 

Dengan sinis Song Zhefei berkata, "Oh, sekarang kamu sudah menemukan pria kaya untuk melindungimu?" 

Song Zhefei memandang Su Xiaoyun dengan tatapan merendahkan.

"Tahukah kamu, aku berasal dari keluarga yang sangat terpandang di kota ini. Ayahku mewariskan bisnisnya yang sukses kepadaku. Aku juga tidak pernah mempermasalahkan jika bisnisku mengalami kebangkrutan karena aku berasal dari keluarga yang sangat kaya." kata Song Zhefei dengan sombongnya. 

"Di lingkungan bisnis yang berada di kota C, semua orang mengetahui bahwa memprovokasi keluarga Song sama saja dengan memprovokasi Rongjia, raksasa keuangan negara kita. Di Kota C, siapa yang berani menghadapi Rongjia dan keluarga Song yang mendapat dukungan dari Rongjia di belakangnya?" Song Zhefei mengatakan hal itu kepada Jiang Tong. Namun Jiang Tong tidak sedikitpun mempercayai perkataan Song Zhifei. 

"Apakah kamu tahu siapa aku sebenarnya?" Song zhefei bertanya kepada Jiang Tong dengan tegas. 

Jiang Tong menjawabnya dengan tenang "Iya, aku tahu." 

"Maka kamu tidak…." Mata Song Zhefei menunjukkan tampang kemenangan. 

Namun sebelum Song zhefei menyelesaikan kalimat kemenangannya, Jiang Tong langsung menyela perkataan Song Zhefei.

"Kamu adalah seorang pembohong yang berpura-pura menjadi suami su Xiaoyun." 

Seketika itu juga wajah Song Zhefei berubah menjadi merah, "Kamu…., apakah kamu tahu konsekuensinya jika kamu bicara seperti itu kepadaku. Aku…." 

"Bawa dia keluar sekarang juga!" Jiang Tong berteriak dengan keras dan menyuruh pengawalnya untuk membawa Song zhefei keluar sebelum Song Zhefei dapat melanjutkan perkataannya. 

"Ibuku adalah pemimpin semua bisnis milik keluarga Rong!" teriak Song Zhefei. 

Jiang Tong berkata dengan nada dingin dan ketus, "Hari ini aku memaafkanmu, Karena kamu adalah suami sah Su Xiaoyun. Awalnya aku mengira kamu akan membawa Su Xiaoyun kembali dan menjaganya dengan selamat."

Tetapi sekarang, semua orang bahkan Jiang Tong pun, memiliki keraguan yang mendalam tentang perlakuan Song Zhefei terhadap Su Xiaoyun.

Walaupun Jiang Tong tidak mengenal Song Zhefei secara pribadi, ia langsung memotong omong kosong Song Zhefei karena tidak ingin mengotori telinganya.

Pengawal itu mematuhi perintah Jiang Tong dan menyeret Song Zhefei keluar dari villa tersebut. 

"Lepaskan…! Apakah kamu tau aku siapa?" Song Zhefei berteriak kembali. "Aku adalah tuan muda yang berasal dari keluarga Song! Apakah kamu pernah mendengar tentang …." Song Zhefei tiba-tiba berhenti berteriak.

"Jiang Tong, pada akhirnya kamu tidak akan bisa menghindar dariku." ucap Song Zhefei dengan nada mengancam.

"Tidakkah kau tahu cara menutup mulutmu yang kotor itu?" Tiba-tiba sebuah suara yang dingin dan datar tanpa emosi terdengar dari lantai atas villa tersebut. Itu adalah suara Rong Linyi.

 "Ya." Song Zhefei segera menundukkan kepalanya. 

Jiang Tong membungkukkan badannya dan segera keluar mengikuti Song Zhefei

Su Xiaoyun terkejut dan segera membalikkan badannya, "Suamiku?" 

Rong linyi sedang berdiri di atas tangga. Ia melihat semua yang terjadi di lantai bawah, seolah-olah seperti seorang raja yang sedang memandang rakyatnya.