Setelah penilaian akhir selesai , Naija berkumpul dengan teman-temannya. Mereka nongkrong di ruang BK karena AC nya dingin. "Hah , gila , soal terakhir aku ada yang ngawur ," ungkap Mulheirs. "Padahal gampang deh. Menurut kalian gimana Dit , Ya?" Tanya Atsu ke Ditya dan Tasya. "Aku , aku gak bisa beberapa ," jawab Ditya. "Gampang-gampang aja sih ," ungkap Tasya. "Kalau kamu , Ja?.... Naija?" Terlihat Naija bermuka sangat sangat suram. "Ouch , sepertinya dia tidak bisa semua ," ungkap Shiro. "RIP ," jawab Atsu. "Kalian tau aku ngawur beberapa , karena semalam tidak belajar , hanya baca sekilas , dan , percuma aku begadang sampai jam setengah 3 pagi...." ungkap Naija dengan suram. "Parah , begadang sampai jam segitu , kalau aku sih udah tidur ," jawab Shiro. "Aku rela belajar sampai begadang kalau aku tak yakin ," jawab Naija. "Eh , kita , kita pulangnya agak lama aja ya ," pinta Mulheirs. "Ya , oke. Mumpung besok kan tidak masuk ," jawab Naija. Mereka bercanda ria di ruang BK , sampai ada kakak-kakak dari Universitas AJY (singkatnya UAJY) datang , dan mewawancarai Tasya. "Eh , bentar ya , mau isi minum ," kata Naija sambil mengambil botol minumnya , dan keluar dari BK. "Woiya , Naija isi minum , dan gak nawarin yang mau titip. Padahal aku mau nitip isiin minum ," kata Atsu dengan kesal. "Kasian Atsu. Itu karena kamu muter SpongeBob sih , " timpal Mulheirs. "Lho , apa hubungannya muter SpongeBob dengan ....nitip isi minum....?" Tanya Atsu. "Mulheirs lagi gak waras kayaknya ,"
Di lantai bawah , terlihat Naija sedang mengisi minum. "Gila , galon di deket ruang BK abis airnya , mana gak di ganti lagi. Mana galon disekitarnya juga kosong.... tapi gapapa sih , lagian sekolah sudah agak sepi ," kata Naija dalam hatinya. "Nah , sudah. Waktunya kembali menuju BK ," saat Naija berbalik sambil menutup botolnya , tiba-tiba saja ia menabrak Niel yang ingin mengisi botolnya juga. Karena Naija belum menutup botol dengan rapat , akibatnya air sedikit keluar mengenai baju Niel. "Eh?! Ah maafkan aku!" Ujar Naija panik sambil menutup botolnya rapat. "Eh , gapapa ," jawab Niel. Naija terdiam dan melihat ke muka Niel. "Kamu , kok masih di sini....?" Tanya Naija. "Oh , aku habis isi minum langsung pulang. Aku tinggal di kos ," jawab Niel sambil isi minum. "... Anu , aku boleh tanya sesuatu?" Tanya Naija. "Boleh , silahkan , asal bukan tanya pelajaran ," jawab Niel. "Anu , kamu dulu sering ramah kepadaku , sampai kau berhasil membuatku menjadi sedikit ramah. Tapi kenapa kamu tiba-tiba pergi , menghilang? Apa salahku? Padahal setiap kode yang secara tersirat kamu sampaikan kepadaku , aku bisa menebaknya ," tanya Naija. Niel berhenti mengisi minum. Ia menutup botolnya rapat , dan melihat ke arah Naija. "Kenapa kamu bertanya hal itu?" Tanya Niel. "Karena , kamu lah yang aneh!" Jawab Naija. "Tidak mungkin orang yang tidak dikenal itu menolong dan selalu ramah ke orang yang sama , lalu setelah orang yang sama notice maksud tu orang , eh , tu orang malah pergi! Dan tu orang adalah kamu!" Kata Naija dengan suara tegas. Niel terdiam sesaat. "Lalu selama ini apa maksudmu? Dulu kamu ramah , hanya padaku , sampai aku mengira kau orang aneh! Lalu , semakin lama , aku merasa , aku semakin....suka...denganmu....dan disaat aku menyukaimu , di saat itu lah kamu juga tiba-tiba menghilang , kamu kayak memberi harapan palsu! Kamu kayak sengaja buat aku kembali terbuka agar aku merasakan rasanya mencintai , lalu di tinggalkan tanpa sebab! Apa itu maksudmu selama ini?!" Tanya Naija dengan marah. "Naija , maafkan aku. Aku takut waktu itu. Aku bodoh waktu itu. Aku memendam rasa itu , sampai aku berhasil move on darimu. Dan kini , maaf Naija , aku menyukai orang lain. Dia dari kelasku juga ," jawab Niel. "Bodoh kamu , aku tidak seperti kebanyakan orang , yang kalau di tinggal , dia juga meninggalkan orang itu dan mencari orang baru! Aku tidak seperti itu! Kalau boleh jujur , aku....setia....tapi kenapa kamu malah....dasar bodoh..." air mata pun mengalir. "Kau kira , aku seperti kebanyakan orang , yang mudah ganti pasangan? Aku tidak seperti itu! Malahan , mungkin laki-laki lah yang susah mendapatkanku , karena aku orangnya tertutup. Tapi , kalau soal cinta , mungkin aku setia.....waktu kamu mulai cuek , berlagak aneh , aku sudah ingin menanyakan hal ini , tapi kurasa itu bukan waktu yang tepat , jadi ku pendam sendiri...." jawab Naija dengan sedikit lesu. "Maafkan aku Naija. Tapi aku sudah move on dari mu ," jawab Niel. "Aku tak bermaksud ingin menjadikanmu milikku , Niel. Aku tau , tapi karena hal ini terus mengganjal , makanya aku tanya kamu. Aku tidak seperti kebanyakan orang yang memaksa ingin menjadikan orang yang disuka itu menjadi miliknya. Makanya aku cuma diam kalau aku menyukaimu....tapi kini aku sudah mendapat jawaban pasti darimu ," kata Naija sambil berjalan menuju tangga. "Maafkan aku , Naija , maaf sudah membuatmu jatuh hati kepadaku , karena sikapku ," ujar Niel dengan merasa bersalah sambil melihat Naija. Naija berhenti berjalan , dan tanpa menoleh ke belakang , dia menjawab ,"aku tidak tau apakah aku bisa memaafkanmu. Tapi , kurasa aku bisa , karena , ini juga salahku yang mau membuka hati ke orang sepertimu. Mulai saat ini , detik ini juga , menyingkirlah dari kehidupanku. Jangan sok ramah lagi seperti dulu. Kalau benci , ya udah , diam saja. Gak usah banyak tingkah. Sampai kapanpun , mau sampai kau malah balik lagi kepadaku , aku tak akan membuka hati kepadamu lagi , dan kepada siapapun. Itu karena kamu , aku menjadi terluka. Silahkan kamu berdua dengan doi mu , atau dengan pacarmu. Selamat tinggal ," dan Naija menaiki anak tangga , tanpa mengucapkan sepatah kata lagi kepada Niel , yang melihatnya dengan tatapan bersalah , seolah meminta Naija memaafkannya , tapi , nasi sudah menjadi bubur. Naija terlanjur marah dan kecewa kepadanya. Niel hanya bisa meratapi dirinya , dan sikapnya selama ini.
"Naija , maafkan aku..."
~~~~~∆∆∆∆∆~~~~~