"Masih ingat kan tentang masalah Fena? Kalian , sudah maafin Fena , kan?" Tanya Naija kepada Bharadewy dan Deani. "Kenapa kamu tanya hal itu , Naija?" Tanya Deani. "Kalian tahu , sekarang Shanala dan Fena tidak dapat bersatu , maksudku , tidak seperti dulu gitu. Jadi , aku kan , tidak ikut-ikut masalah sih , hanya , aku , kurang nyaman. Maksudku , kalau aku bareng Shanala terus , dan Fena tidak ada teman , aku kasihan. Begitu Aku menemani Fena , Shanala kayak marah banget , kayak , ga suka gitu ," terang Naija. "Ooh iya , Naija di perebutin sekarang ," jawab Deani. "Lah , menurutmu sendiri bagaimana , Na?" Tanya Bharadewy. "Gatau , mungkin , mereka tak bisa bersama ," jawab Naija dengan ragu-ragu."Ya , mereka tidak akan bisa bersama lagi ,"ujar Deani dan Bharadewy secara bersamaan. "Naija mulai tidak nyaman ya?" Tanya Bharadewy. "Uh , ya , gimana ya , orang kan , pasti punya masalah , tapi , Fena kan sudah mau minta maaf ke kalian kan ? Dan aku tahu kalian akan memaafkan Fena , walau mungkin membutuhkan waktu untuk dapat dekat kembali , tapi , dia bener-bener kelihatan kalau dia benci banget sama Fena ," terang Naija dengan jelas. "Wah , kalau gitu , sabar ya , karena , kalau aku lihat , Shanala memang kayak benci banget lihat kamu nemenin Fena ," ujar Bharadewy. "Lah , kamu kan dulu satu sekolah sama Shanala , kamu sepertinya juga bingung dengan sifatnya?" Tanya Naija penasaran. Deani dan Bharadewy saling pandang satu sama lain. "Iya , Na , aku saja bingung. Haduh , gimana ini , Na?" Tanya Bharadewy. Naija melihat Bharadewy yang pusing akibat tingkah atau sikap temannya. "Sebenarnya , teman-teman di kelas juga agak tidak suka dengan sifat Shanala...."
Naija terkejut setelah mendengar pernyataan tersebut. Bagaimana tidak , karena , yang Naija lihat adalah , teman-teman sekelas Naija seperti tidak ada masalah apa-apa dengan Shanala. "Lho? Kenapa?" Tanya Naija heran. "Ya , gitu deh ," jawab Bharadewy. "Iya , dan juga , aku sama Bharadewy kadang kan di bicarain sama kakak kelas. Ya , yang deket sama Shanala lah. Aku di kasih tau Kak Vanesha , kalau , setiap Kak Ebex dan Kak Amira gibah , pasti selalu nama kita berdua yang disebut terus ," terang Deani dengan kesal. "Kak Ebex dan Kak Amira , yang dekat dengan Shanala , kan? Kok bisa sih?" Tanya Naija. "Iya , kita juga tidak tahu. Namamu dengan nama Aunaloa tidak disebut dalam , gibahan mereka ," terang Bharadewy. "Memang kalian punya masalah dengan Shanala , sampai kayak gitu...?" Tanya Naija. "Aku tidak tahu ," jawab Bharadewy. "Kalau aku....kayaknya ada sih ," jawab Deani. "Tapi , iya , mungkin dia kesel karena ulah kalian mungkin , tapi , kenapa sampai begitu?" Tanya Naija dengan sangat terheran. "Ya , gatau deh , aaaaah Naijaaa aku binguung ," ungkap Bharadewy yang stress. "Ya sudah , lebih baik , bicarakan ini di kelas saja ," ujar Deani. "Ya deh , tapi , aku harap kalian sabar ya..."
~~~~~πππππ~~~~~