Sudah setahun Naija melakukan aktifitasnya seperti biasa....yah....dengan teman-temannya , hingga dunia terkena pandemi yang membuat semua harus dirumahkan , termasuk sekolah Naija. Ditambah , ini sudah mendekati penilaian akhir tahun. "Gilaaaaa , bosen banget dirumah. Tapi gapapa sih... ," ujar Naija. Ia membuka handphone nya , dan menulis cerita. "Hmm , apakah aku harus update? Kayaknya , gak banyak yang minat dengan ceritaku. Ah , whatever...lebih baik apresiasi diri sendiri sebelum minta di apresiasi oleh orang lain ," gumam Naija. Sembari memikirkan ide baru , Naija mendapat pesan WhatsApp dari Atsu , yang tiba-tiba menjadi gamers selama dirumahkan. "Oy , Naija! Nih , game Toram! Bagus! Ayo main itu aja!" Naija yang melihat pesan itu , seketika ambyar idenya. Naija membalas pesan itu , "tidak. Aku tak tertarik Toram. Sana main sama chara mu yang lucu itu." Naija segera menutup WhatsApp nya dan kemudian membuka instagram untuk mencari ide. Dan dia menemukan sesuatu hal yang menarik hatinya.
"Fena dan Syanala udah baikan? Wah....akhirnya , aku malas jadi bahan rebutan terkadang. Kali ini , semua clear , dan gak ada musuh-musuhan lagi ," pungkas Naija. Ia berfikir sejenak. 'Hm , apa kejadian ini ku tulis saja di ceritaku? Jadi biar kayak edukasi , dan nama mereka akan ku ubah jauh dari nama asli mereka , karena , kalau soal pertemanan , pasti hal ini akan terjadi....tapi...yah sudahlah. Aku juga akan menulis aibku sendiri , yang lebih parah , biar impas ,' seketika , angin sepoi-sepoi menyejukkan otaknya yang bekerja dalam mencari ide. Ia pun menulis ceritanya. Tiba-tiba , ia memikirkan laki-laki itu. "Aduh , kenapa sih?! Dia sudah lulus , pasti! Dan , waktunya move on , Naija! Kau bisa mencari cowok yang lebih baik darinya!" Ujar Naija kesal sambil memukul pelan kepalanya. Karena hal itu , ide Naija pun , kembali meninggalkannya. "Sial..... ideku....kembali hilang. Udah hilang karena Atsu....sekarang karena .... Niel....ah , Kak Niel.....lalu nanti apa? Hilang karena laba-laba?" Tanya Naija dengan kesal. Ia pun terpaksa mencari idenya , lagi.
"Ah , aku tak menemukan ide. Kalau aku tanya Atsu , dia juga gak bakal bisa bantu , di tambah , dia kan nge game , pasti kalau ku chat , dia akan terganggu , hm....lebih baik hening sejenak , Naija. Fokus!" Naija pun hening , sembari scroll instagram di hpnya , hingga sesuatu terjadi. Binatang berkaki 6 (atau mungkin 8) turun dari kepalanya melewati mukanya. Naija sangat kaget dengan hal itu , dan teriak sambil menyingkirkan binatang itu yang tak lain adalah..... laba-laba rumah. "BA! BA!!" Naija pun segera lari keluar kamarnya , dan hal itu dilihat oleh neneknya sendiri , yang sedang merajut. "Hah?" Erika(nenek Naija) melihatnya , dan ia masuk ke kamar Naija. Ia melihat di kasur Naija terdapat laba-laba. Segera , ia menyingkirkan laba-laba itu dengan tangan kosong , lalu tertawa lepas sambil melihat Naija. "Naija , Naija , bahkan dengan laba-laba yang lebih kerempeng dari kamu saja takut? Hahahahaha!!!! Benar-benar tidak sembada!" Ledek Erika dengan tertawa lepas akibat tingkah Naija. "H hahahahaha!!!! Nenek!!!! Jangan gitu dong! Aku takut l laba-laba!! H hwaaa...haaa... ," protes Naija sambil ikut tertawa geli karena tingkahnya , tetapi ia juga menangis akibat laba-laba itu. "Lagian , kamu teriaknya cuma 'ba! Ba!!' , hahahaha!" ledek Erika kembali. "Nenek jangan gitu ah! Aku , aku sampai menangis nih!!!" Protes Naija. "Lagian , nenek gak buru-buru selamatin Naija dari laba-laba itu. Malah melongo aja ," kembali Naija protes dengan air mata mengalir deras membasahi pipinya. "Habis nenek gatau kamu kenapa tiba-tiba lari keluar. Kamu sama laba-laba saja takut. Gimana kalau besok kamu punya rumah sendiri , dan ada sarang laba-labanya? Mosok harus panggil orang dulu untuk membersihkannya? Rugi dong kamu keluarin uang , hahahahaha ," ujar Erika sambil kembali merajut. Karena hal itu , Naija tak berani kembali ke kamarnya , dalam 15 - 20 menit kedepan , sampai ia yakin bahwa kamarnya bersih dari laba-laba.
~~~~~πππππ~~~~~