Kembali menekan kakinya lebih keras, sontak membuat tubuh Alex melemah.
Tangannya yang tadi mendekap tubuh Lisa pun pindah memegang kakinya. "Stop it! Kau benar-benar ingin aku menerkam mu sekarang ya?" ucapnya dengan suara serak.
**
"Haha makanya jangan macam-macam denganku. Sana selesaikan sendiri dikamar mandi. Aku ingin istirahat." ucapnya santai.
"Bantu aku please." , "Tidak mau." , "Tolong lah. Aku tidak ingin bermain dengan sabun." , "Tidak mau." , "Lisa please." ucapnya lemah.
"Ah aku lelah. Selesaikan sendiri." ucapnya sambil membalikan badan dan tidur.
'Sh*t!! Jika bukan karna kau mengatakan masih segel, aku pasti sudah melahapmu sejek awal!' batinnya frustasi.
"Kau jahat sekali." ucapnya lalu turun dari kasur menuju kamar mandi. Melihat Alex yang sudah menegang bahkan susah berjalan benar, Lisa hanya tertawa geli.
"Jangan tertawa kau! Ini semua gara-gara kau! Awas saja, aku tidak akan melepaskanmu saat bulan madu nanti." ucapnya sinis dengan tatapan licik.
"Masih berani mengancamku? Mau kubuat kau bolak balik kamar mandi terus sampai pagi?" balasnya sambil mengangkat sebelah alisnya.
Mendengus kesal, ia memilih untuk diam dan segera masuk ke kamar mandi. Suara keran air mulai terdengar dan Lisa hanya tertawa renyah memikirkan Alex didalam sana.
Mencoba menggoda nya, "Hei suamiku, mau kubantu tidak?" , "Diam kau! Jangan coba-coba mengerjaiku." balasnya kesal.
"Aku serius, tapi ya bagus deh kalau kau bisa melakukannya sendiri. Jangan habiskan banyak sabun mengerti?" balasnya sambil tertawa lagi.
Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka dan kepalanya muncul dibalik pintu, "Cepat bantu aku! Atau kau juga akan kubuat tidak bisa tidur tenang dikasur nanti."
Terkekeh geli sambil menggeleng-gelengkan kepala, "Sudah minta tolong bukannya bersikap baik malah mengancam. Benar-benar dehh."
"Cepattt!!!" omel Alex geram. Ia sudah menahan sekuat tenaga tapi Lisa masih saja menggodanya.
Lisa pun berbaik hati dan memilih untuk masuk ke kamar mandi dan membantunya.
Butuh waktu 2 jam didalam sana.
Karna bukan hanya membantu Alex, tapi Lisa pun juga kena karma nya karna Alex langsung menghujatnya dengan berbagai rangsangan sepihak yang membuat hasratnya melonjak tinggi.
~
Jam sudah menunjukan pukul 12.00 saat keduanya keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi.
"Sialan kau ya. Aku sampai harus mandi ditengah malam begini." ucap Lisa kesal.
"Siapa suruh kau memancingku. Tidak enak bukan rasanya menahan itu?" balasnya sambil tersenyum smirk.
Alex pun membantu Lisa mengeringkan rambutnya dan berkata, "2 minggu. Apa cukup untukmu menyiapkan diri?" , "Untuk??"
"Malam pertama kita sayang." bisik Alex menggoda.
Melirik tajam, "Aku tidak mau. Cihh, aku tidak mau memberikannya padamu. Aku yang rugi kalau begitu."
"Maksudmu?" , "Iyalah. Kau sudah dicicipi banyak wanita, sedangkan aku tidak pernah dicicipi pria. Enak saja kau dapat segel sedangkan aku dapat bekas."
"Hahah siapa yang menyuruhmu tidak mencicipi mereka sebelum menikah denganku?"
"Sialan. Kau pikir aku wanita murahan? Aku itu playgirl berkelas. Jangan samakan aku dengan wanita murahmu itu." balas Lisa kesal.
"Hei hei tunggu dulu. Aku tidak menyebut kau begitu. Kenapa harus marah? Aku cuma sedikit bingung saja, bagaimana kau bisa begitu kuat menjaga diri disaat status playgirl itu melekat padamu?" ucap Alex menenangkan.
Sempat terdiam, ia pun melemaskan bahu nya pasrah. "Aku memainkan hati banyak pria karna kecewa pada Papi. Dulu aku mencintai 1 pria.
Aku mendambakan untuk menikah dan hidup bahagia dengannya. Namun Papi menolaknya dengan keras hanya karna ia tidak dilahirkan dikeluarga kelas atas.
Papi terus menerus menentang hubungan kami. Sampai akhirnya kita berdua memiliki kesepakatan sendiri.
Aku mengirimnya pergi ke luar negri dan menyuruhnya untuk kuliah dan mendapati karir luar biasa, lalu kembali setelah sukses padaku." ceritanya lemah.