Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 25 - The Servant

Chapter 25 - The Servant

Sosok iblis berkulit ungu berjalan dilorong.

"Apa, kenapa dinding semu ada disini?"

Belphegor melepaskan tangan tak terlihat menabrak dinding. Tetapi penjara putih milik dewi Eris amat kuat. Mengeluarkan lebih banyak tangan, dindingnya tetap kuat.

"Ternyata dinding ini bukanlah mantra. Dinding semu ini sejatinya adalah skill tingkat authority."

Paham bahwa medan penghalang adalah sihir tingkat authority, sang jendral iblis memilih jalur lainnya.

*****************

Minerva baru saja mengumpulkan orang-orang untuk kabur menuju jalur evakuasi. kepemimpinan dari kepala sekolah yang baru sungguh mengesankan bagi banyak orang.

Ternyata ketika menggiring orang menuju jalur evakuasi. Didepan mereka muncul magic caster asing.

"Siapa anda!" Minerva curiga.

"Saya adalah demon witch! Saya pengikut raja iblis Diablo," ujar seorang ahli sihir itu.

Melindungi sekelompok murid dan guru sihir yang kurang cakap dalam bertarung, Minerva pasang badan.

"Semua, mundur sedikit!" Tegas Minerva. Merentangkan tangan seolah ingin melindungi.

"Hanya seorang ahli sihir. Kita keroyok saja!"

"Diam, mungkin dia bukan orang sembarangan."

"Ibu kepala sekolah muda sungguh mengesankan."

Bisik-bisik terdengar, sekelompok orang mundur perlahan. Minerva berhadapan dengan ahli sihir.

Ahli sihir tersebut membentuk banyak tombak es yang besar dan tajam disekelilingnya. Minerva bergerak menuju ahli sihir itu.

Tombak es semakin banyak yang dibentuk. Tombak es sudah banyak sekali. Dalam sekejap rentetan tombak es menerjang Minerva.

Minerva pun membentuk dinding tanah sebagai defensif barrier. Ia membentuk tiga stack dinding. Dindingnya mulai retak, banyak tombak es yang melesat menabrak sihir pelindungnya. Satu barrier ambruk. Dinding kedua dihantam rentetan tombak es, mulai rusak.

Minerva Memakai transfigurasi andalan, jadi wujud kucing oren. Kucing berlari cepat tanpa lawan sadari. Alih-alih menghancurkan barrier, wujud sihir transfigurasi bergerak kearahnya. Kucing oren berlari hampir secepat jaguar.

Transfigurasi bukan hanya soal berubah wujud. Kekuatan sihir ini ada pada buff kecepatan, kekuatan, pertahanan, hawa penyembunyian.

Ahli sihir transfigurasi mampu menghasilkan efek buff yang kuat terhadap wujud transfigurasi nya.

Ketika demon witch menyadari keberadaan kucing oren, itu sudah sangat dekat. Mengarahkan mantra sihir es, transfigurasi Minerva sangatlah cepat movement nya.

Semua mantra sihir es meleset.

Minerva berubah kembali menjadi wujud manusianya. Meninju lawan, tapi muncul perisai es kuat. Perisai dibuat retak parah. Minerva pun menendang perisai es, semakin banyak retakan pada perisai es.

Demon witch melakukan stack menjadi tiga tumpuk perisai es.

Minerva melakukan satu pukulan sekuat tenaga, satu perisai pecah. Menyisakan dua perisai es yang sangat keras. Mungkin lawannya mampu membuat ulang perisai es.

Lalu melakukan tinjuan combo dengan atack speed yang amazing. Tujuh hit dilancarkan dalam satu waktu, diakhiri satu serangan kuat hingga perisai es kedua pecah.

Namun demon witch sukses tuk menciptakan perisai es yang baru. Sekarang ada empat stack perisai.

Minerva masih melakukan tinju ringan tapi dengan tempo cepat beserta hit yang banyak, beruntun. Perisai semakin retak dibuatnya.

Mungkin demon witch sedang membentuk ulang perisai es.

Minerva berhasil mengelabui lawannya. Terlalu fokus kepada perisai es didepan. Demon witch lengah dengan belakang nya.

Minerva memunculkan tombak berelement tanah dari belakang lawannya. Lawannya mengerang kesakitan terkena mantra tanah.

Minerva berlari kesisi kanan sang lawan. Minerva menangkap tangan kanan lawan memakai dua tangan atletisnya. Minerva membanting lawannya kelantai dengan teknik gulat. Minerva sangat ahli dalam teknik beladiri tangan kosong.

Memukul kearah bawah meninju tubuh lawan. Lantainya menjadi retakan. Mengangkat tubuh lawan dengan teknik beladiri thaiboxing. Membantingnya kedepan, tenaga Minerva sangat kuat.

"Kepala sekolah memang hebat."

Para murid menatap takjub sosok pelindungnya.

******************

Lorong sekolah.

Diablo berdiri didepan dua lawan. Seorang butler bertubuh jangkung, sejatinya adalah Phoenix. Phoenix akan patuh terhadap pewaris rumah penyihir Charlotte.

Tombak api dilesatkan. Munculah lingkaran sihir horizontal menelan mantra sihir Theodore. Itu adalah kode mistik yang memantulkan mantra. Mantra apinya berbalik.

Theodore terbakar mantra api beberapa detik, sebelum redup.

"Hati-hati, dia bisa memantulkan mantra," seru Satella.

"Tenang, saya resist terhadap api." Mengetahui musuh tidak dapat dilawan dengan mantra, Theodore mengarahkan telunjuk kanannya kearah Diablo.

"Bagaimana kalau, pyrokinesis!"

Pyrokinesis !!

Tubuh Diablo terbakar, tapi apinya tidak berbalik.

"Sial, ini lebih panas dari kekuatan api bocah itu."

Theodore mengarahkan telunjuk, menembak pyrokinesis tanpa henti. Diablo memakai sihir akselerasi, berlari sangat cepat. Diablo dapat menghindari banyak api, tapi ada beberapa yang kena. Dalam sekejap Diablo ada didepan mata Theodore.

Theodore segera memasang posisi bertahan. Akan tetapi pergerakan Diablo sangat cepat. Diablo sukses meninju dada Theodore tanpa bisa ditangkis, kena ke tulang rusuk.

Theodore terhempas kebelakang.

"Bagaimana ini?" Satella agak takut.

"Hahahaha, saatnya memberikan pelajaran padamu bocah!" Diablo menyeringai, magic caster yang ia benci kini tanpa tank.

"Huuuu, aku butuh tank." Satella merengek.

Satella segera membentuk perisai sihirnya. Mengeluarkan pedang pusaka nya. Menghunuskan Griffin sword. Lututnya gemetaran.

Diablo memakai sihir akselerasi menuju lawan. Bergerak bagai the flash. Tau-tau ada didepan mata, Satella terkejut. Diablo meninju perisai es, perisai sihir retak parah.

Dengan sihir akselerasi Diablo bergerak sangat cepat. Tau-tau ia berpindah kebelakang Satella.

Mengetahui combo dari time-loop sebelumnya, Satella menggunakan tenaga telekinesis tuk menghambat tinjuan Diablo.

Diablo memukul punggung Satella dengan cukup kuat, membuatnya memuntahkan darah. Tahu lawan berada dibelakangnya, Satella pun segera melarikan diri. Memakai kekuatan transfigurasi, berubah menjadi merpati hitam, melesat dengan cepat. Sihir transfigurasi Satella memang untuk kabur.

"Mau kabur kamu?" Diablo segera mengarahkan tongkat sihir batu permata merahnya kearah Satella.

Beberapa sihir element angin pun meluncur kearah Satella. Memakai mantra angin, air bullet. Saking derasnya hingga ada peluru yang mengenai merpati hitam itu.

Theodore segera bangun. Memakai kemampuan flyng magic, didorong udara panas. Penyatuan elemen api dan angin. Theodore bergerak cepat kearah Diablo. Theodore memukul punggungnya. Diablo balik badan, segera membalas dengan memukul menggunakan tongkat sihirnya.

Theodore menangkis tongkat sihir dengan tangan kosong. Lalu Diablo menendang kena perut Theodore. Theodore terhempas kebelakang, sempat berguling dilantai. Diablo memakai sihir akselerasi, berlari cepat kearah Theodore lalu Diablo menendangnya yang masih jatuh.

Kala terlentang, Theodore dibuat terhempas lagi hingga membentur dinding. Setelah ditendang, lalu diangkat tubuhnya keatas. Diablo memukul perut Theodore. Sekilas pertempuran ini berat sebelah.

Diablo akan melakukan pukulan kedua, tau-tau perutnya tertusuk pedang terbang. Griffin sword itu melesat dengan tenaga telekinesis.

Diablo dibuat muntah darah akibat pedang pusaka tingkat B. Tak mau menyia-nyiakan momentum emas, Theodore mengunakan tangannya untuk melepas cengkeraman Diablo.

Melakukan serangan balik.

Theodore meninju wajah Diablo, menendang perutnya dengan lutut kemudian melakukan tendangan. Diablo pun terjengkang belakang.

"Kekuatan proyeksi api bintang."

Theodore akan menciptakan api sepanas bintang. Sihir penciptaan logam keras dari api bintang. Teori ceritanya logam besi adalah dari serpihan bintang, jatuh kedunia.

Api merah kekuningan muncul ditangan Theodore. Api berubah menjadi merah scarlett tua gelap.

"AEON!" Theodore memadatkan element api bintang.

Aeon adalah nama bintang dari universe, dimana matahari adalah bintang Bimasakti sementara di universe ini adalah bintang AEON.

Theodore memproyeksikan dua pedang panjang. Pedang dua tangan dipakai secara dual welding. Itu menegaskan betapa kuatnya stat strength milik Theodore. Keliru, Theodore itu memiliki strength C.

"Theodore!" Satella memberikan sinyal.

"Aku mengerti," seru Theodore.

Theodore dengan ancang-ancang menebas.

Telekinesis !!

Satella mengunakan tenaga psikis, Telekinesis untuk menerbangkan Diablo. Secara tiba-tiba tubuhnya mengarah kepada Theodore. Lalu Theodore melakukan tebasan kuat dengan kedua pedang proyeksi.

Slash....

Dua luka sayat membuat cipratan darah yang deras. Lalu Theodore menusuk kedua pedang proyeksi bintang AEON kepada lawannya.

"Great!" Satella melompat girang.

Seperti biasa, Diablo bukan orang sembarangan. Ia memiliki potion penyembuh kelas dewa. Seolah ia tidak begitu kesakitan. Walau agak goyah, langsung berdiri. Mencabut Griffin sword yang tertancap pada tubuhnya. Sementara pedang hasil proyeksi melebur menjadi api.

"Argh...." Diablo sedikit bereaksi kesakitan saat pedang proyeksi melebur jadi api panas.

Diablo langsung meminum potion penyembuhan tingkat tinggi. Efek regenerasi terjadi, keadaan Diablo menjadi pulih dengan cepat walau kesehatan fisik tidak seperti diawal.

"Pusaka sihir milikmu, tak hanya memberi luka biasa. Pedang pusaka milikmu memberi efek luka dalam, dasar anak sialan!" Umpat Diablo.

Diablo berakselerasi kearah Satella. Reflek Satella menjerit histeris, ia takut. Meski dapat kembali dari kematian, rasa telah takut terukir.

"Theodore...." Satella menjerit.

Theodore pun mengunakan flyng magic untuk mendahului Diablo. Terjadilah adu pukul yang berjalan berat sebelah. Theodore dihajar habis-habisan. Satella memberikan bantuan dengan memproyeksikan pedang es diatas, melesat kebawah.

Diablo melompat mundur.

Theodore memproyeksikan belati ganda. Mengunakan api bintang, membentuk bilah besi proyeksi.

Theodore maupun Diablo berlari kearah yang sama. Mengayunkan serangannya masing-masing. Tinju Diablo dengan pisau Theodore kian beradu. Darahnya muncrat dari lengan Diablo. Ia mundur sesaat.

Diablo memakai sarung tangan mistiknya. Membuat tinjunya jadi sekuat bilah pedang. Theodore melempar belati ganda bagaikan bumerang. Memakai akselerasi, Diablo berhasil mengelak. Kendati gagal, Theodore tidak menyerah.

Theodore memproyeksikan dua pedang dua tangan yang panjang. Berlari kearah Theodore dengan kekuatan tinju besinya. Mereka bergerak saling mendekat, hingga mengayunkan serangan. Pedang panjang beradu dengan tinju besi.

Secara harfiah sarung tangan sihir berwarna hitam. Suara dentingan terdengar kala serangannya beradu.

Theodore mengayunkan pedang secara vertikal, sekuat tenaga.

Kembang api muncul. Theodore mengayunkan tangan kiri untuk serangan kedua. Diablo melompat kebelakang dengan cepat. Tanpa ampun Theodore lari dua langkah, melompat kedepan, mengayunkan kedua pedang kearah bawah.

Diablo melakukan lompatan kedua untuk mengelak. Mengeluarkan lingkaran sihir berposisi vertikal, Diablo memakai sihir. Air bullet ditembak kearah Diablo. Namun Satella memberi bantuan. Satella menyulap dinding es tepat didepan Theodore. Suara retakan terdengar kala peluru angin nya menerjang dinding es. Theodore dengan flyng magic nya melewati dinding es, mendarat dibelakang Diablo. Itu merupakan dua stack dinding es.

"Apa?" Diablo menyadari.

Memakai tenaga pyrokinesis tuk menciptakan daya dorong kuat. Theodore menghempaskan tubuh Diablo kedepan. Diablo terhempas menabrak dinding es didepannya.

Bruk....

"Kikikik." Satella terkikik puas.

Theodore bergerak dengan tenaga flying magic. Menusuk pedangnya kearah punggung Diablo, tapi itu meleset. Diablo mengelak, pedang Theodore tertancap. Theodore menebas dengan pedang ditangan kirinya, mengenai perut Diablo.

"Bagus, Phoenix pusaka ku," seru Satella, bertingkah girang.

Diablo batuk darah sesaat.

"Sekarang giliran ku!" Diablo pun bersiap.

Apa yang menjadi kartu truf dari Diablo?

~Bersambung~