Kenapa ya, di web novel gak ada fitur buat bikin huruf tebal dan huruf miring. Up cerita di Web novel juga susah dapat komentar. Gua jadi ragu, apa jumlah view yang tertulis di aplikasi ini tuh asli.
___________________________________________________
Mage sekaliber Satella dapat menangkis serangan sihir apapun dengan defensif barrier andalannya. Rasanya Diablo hanya ingin mengetes Satella dengan memakai serangan sihir tingkat rendah. Walau Sihir tingkat rendah, daya serangnya sungguh tidak terkira. Terlampau kuat untuk mantra tingkat satu ataupun dua.
Satella melewati dinding es, lalu berhadapan dengan raja iblis Diablo.
Dinding es mulai menguap, kembali lagi kebentuk energi mistis.
"Ku ... ku ... ku, Ternyata kamu hanyalah raja iblis palsu." Satella seperti menahan tawa, kemudian tawanya berhasil diredam lalu menyimpulkan didepan Diablo.
"Aku memang raja iblis," kata Diablo.
"Kikikik." Satella terkikik-kikik tawanya kian lepas.
"Apa yang lucu, bocah elves!" Diablo kesal, mengepal tangannya seolah ingin langsung melancarkan sihir berikutnya.
"Ngomong-ngomong, apa itu iblis?" Tanya Satella, ekspresinya polos.
"Nani...."
Raja iblis kejang-kejang atas kejenakaan perempuan setengah elves dihadapannya.
"Begitu," ucap Diablo.
"Di duniamu tidak ada ras iblis rupanya." Diablo geleng-geleng kepala.
"Sekarang giliran ku!" Satella mengulurkan tangan seolah ingin melempar sesuatu.
Satu batu es sebesar genggaman tangan muncul diatasnya, melayang. Membesar dengan cepat, hingga seukuran gerobak kereta naga. Bentuknya seperti kubah es. Kubah segi delapan dengan ujung runcing.
Frost shock !!
Kubah es besar melesat kearah Diablo. Alih-alih menghindar atau membentuk defensif barrier, Diablo diam ditempat.
Kubah es masih melesat.
Tiba-tiba lingkaran sihir muncul didepan Diablo. Posisi lingkaran sihirnya adalah vertikal, mengarah kearah Satella. Tau-tau lingkaran sihirnya menelan kubah es nya.
Sedetik setelah kubah es masuk kedalam lingkaran sihir, sesuatu terjadi. Area yang diinjak Satella tau-tau terjadi ledakan es tingkat menengah. Satella tahu ledakan itu mirip dengan ledakan es yang disebabkan oleh sihir kubah es.
"Kya...."
Satella tersentak kaget, ia merintih sakit kemudian berlutut ditanah karena sakit. Kekuatan Diablo masih nenjadi sebuah misteri. Tidak peduli sekuat apapun sihir lawannya, itu akan berbalik.
Magic mirror.
"Apa ini?" Satella duduk ditanah merintih kesakitan.
"Kenapa sihirku berbalik lagi padaku," kata Satella.
"Tak perduli sekuat apapun dirimu, kamu tak mungkin menang dariku! Akulah Diablo, sosok yang pernah menduduki tahta raja iblis," seru Diablo.
Berarti Diablo bukan lagi raja iblis lagi, pikir Satella.
Perlahan berdiri.
Air bullet !!
Diablo melesatkan proyektil sihir angin, yang memberikan piercing attack.
Menghasilkan luka sayat. Jubahnya beserta gaun hitam didalam jubah pun robek. Padahal memberikan perlindungan sihir, memberi resist tapi tetap tembus. Damage sihir udaranya terlampau kuat walaupun hanya sihir tingkat dua. Satella berjongkok ditanah memegangi beberapa bagian tubuh yang terkena luka piercing.
"Percuma saja," kata Diablo.
"Kalau bukan aku, siapa lagi yang akan menghentikan mu!" Satella dengan lantang menunjuk kearah Diablo. Memakai sisa tenaganya untuk dapat berdiri.
Walau damage sihirnya sekuat monster, fisiknya sangat ringkih.
Diablo melangkah menuju Satella yang kini berdiri sempoyongan.
"Hentikan itu," ucap Diablo.
Satella merintih.
"Aku butuh ahli sihir kuat seperti dirimu, supaya nantinya dapat menghasilkan keturunan penyihir yang kuat." Diablo malah memberi usulan bersatu kepada lawannya itu.
"Aku akan menghentikan mu! Pernyataan bersatu Diablo ditolak mentah-mentah.
Satella bersiap untuk melakukan perlawanan lagi.
Ice bolt !!
Rentetan baut es melesat kearah Diablo. Jumlahnya banyak, baut es sangat runcing. Tau-tau lingkaran sihir kembali muncul dan pada akhirnya memantulkan sihir Satella.
Magic mirror !!
Lagi-lagi sihirnya dipantulkan. Ini bukan seperti sihirnya berputar arah layaknya bumerang. Tapi sihir yang telah masuk kedalam circle akan dikembalikan pada pengirim seolah sihirnya di teleport.
Satella hanya tersentak kaget, seolah tak merasa sakit. Satella memiliki keuntungan rasial. Sebagai seorang snow elves, strong againt ice. Karena dia setengah manusia maka ia tidak memiliki kelemahan terhadap api layaknya snow elves yang berdarah murni.
Seolah Satella adalah pamvire siang yang memiliki kekuatan pamvire tapi tak punya kelemahan terhadap matahari.
Pantulan sihirnya terasa seperti ditimpuk kerikil.
Karena frost shock adalah sihir es tingkat empat, makanya damage nya lumayan menyakitkan. Keuntungan rasial nya mereduksi kerusakan dari pantulan sihir es sebesar 80 persen. Dua puluh nya terasa perih bagi Satella. Tapi itu masih tertahankan. Damage dari sihir tingkat dua Diablo yaitu air bullet lebih besar diterima, karena Satella tidak strong againt wind.
"Kenapa kamu tidak patuh saja? Kenapa masih tetap melawan," ucap Diablo.
"Tentu saja, karena aku harus menghentikan mu disini!" Satella membalas menantangnya dengan keras. Menunjuk kearahnya lantang.
Diablo mencekiknya tubuh mungil Satella terangkat keatas. Kakinya tidak menyentuh tanah, diayunkan meronta-ronta. Semakin kehilangan oksigen, lehernya semakin kesakitan. Mungkin mulai memerah, akan membiru nantinya. Kedua tangan lemah mencoba meremas tangan kekar Diablo, akhirnya tangan Satella terlepas, hilang tenaga. Mulai terbatuk-batuk.
Tapi tangannya digenggam, seolah Satella sedang menggenggam sesuatu. Kemudian tangannya membentuk belai es. Belati es diayunkan kearah pergelangan tangan raja iblis Diablo. Memberikan luka sayat. Lalu Satella menusuk belati es ke tangan Diablo hingga tertancap, nyaris kena urat nadi.
"Dasar...." Diablo menarik tubuh mungil lawannya sedikit kearahnya, lalu diayunkan kedepan untuk dilempar.
Terbanting lah tubuh mungil itu ketanah.
Tanpa basa-basi langsung melepas sihirnya.
Air bullet !!
Sihir yang dilancarkan dalam tiga giliran sekaligus.
Satu yang pasti.
Diablo dapat diserang dengan jenis serangan fisik.
Itu informasi yang Satella ketahui.
Satella bermaksud bunuh diri. Ia merapal mantra saat dalam kondisi health point tersisa satu saja. Yang digunakannya adalah sihir kuat.
"Kenapa? kenapa bersikeras," ucap Diablo.
bola es raksasa melaju dari langit. Melaju dengan kecepatan tinggi kearah Satella. Tanpa Diablo sadari, pandangannya hanya tertuju pada Satella yang tergeletak ditanah, sekarat.
Sepasang tangannya terjuntai kesamping.
Langkah demi langkah.
Sekarang Diablo berdiri dihadapan Satella. Mulai menginjak-injak tubuh ringkih dan mungil itu. Menendang bagaikan benda mati. Ia menoleh keatas kala mulai menyadari. Diablo menyadari bahwa bola es raksasa meluncur kearahnya, berotasi.
Berotasi bagai laju peluru tajam.
Coldnest destroy !!
Kala sihir hampir pasti mengenai Diablo, lingkaran sihir muncul lagi. Sihirnya telah dipantulkan sehingga melukai Satella. Ia sekarat, sihir tingkat delapan menghantam Satella dengan satu health point saja.
Dalam hati ia berkata.
Aku memiliki kode mistik, restart....
Satella tewas.
*************
Sebuah buku yang dibuat dengan teknik alkimia kegelapan. Teknologi pembuatan barang mistik yang ada di jaman kuno dan sudah hilang juga terlupakan. Sage diary adalah nama relic kuno itu. Pada covernya terdapat tulisan Restart.
Restart !!
Relic kuno yang dimiliki Satella merupakan kode mistik.
Efek sihirnya adalah mengirimkan ingatan pengguna ke beberapa saat sebelum mati. Terdapat catatan waktu yang persis seperti yang disebut save point. Pengguna bukan dihidupkan ataupun memundurkan waktu secara harfiah. Buku relic yang mengirim catatan ingatan sebelum pengguna tewas. Dikirim pada pengguna saat berada dalam titik simpan. Satella kembali ke waktu ketika dirinya ada dalam ruangan kerjanya.
Ketika efek sihirnya terjadi, Satella yang berada di periode titik simpan terkena dampak seperti bengong. Satella seperti korban hipnotis, ia duduk dikursi tanpa ada kesadaran. Terjadi selama beberapa waktu saja. Hingga perlahan kesadarannya kian pulih seiring berjalannya waktu. Detik demi detik, satu menit lalu dua menit. Satella semakin sadar. Indera penglihatan awalnya kurang jelas, awalnya sangat gelap. Penglihatan menjadi sedikit jelas, seperti rabun senja.
Tidak dapat mendengar apapun, awalnya seperti itu. Perlahan-lahan suara-suara dapat terdengar meski seperti tersumbat oleh penyumbat telinga profesional. Perlahan-lahan pendengarannya mulai terdengar seperti sediakala. Saat mata rabun nya telah pulih seperti penglihatan normal. Indera pendengarannya kembali normal, yang dilihatnya adalah seseorang memanggil.
"Miss...."
"Miss...."
"Mistress."
Seseorang memanggilnya berulang kali. Seorang laki-laki yang kelihatan seumuran dengan yang dipanggil. Seorang laki-laki dengan seragam kementrian sihir standar. Apabila dilihat dari bentuk kupingnya, itu seorang dengan ras yang sama.
Yang dilihatnya adalah sosok gadis yang berambut perak dengan kuping agak lancip. Gadis itu seperti sedang melamun, tatapannya seperti kosong. Tidak mendengar sesosok laki-laki yang memanggil.
Ini adalah efek pertama dari aktifnya skill restart. Satella yang terdiam sebenarnya lagi mengakses ingatan sebelumnya. Semua yang ia ingat tentang putaran waktu sebelumnya.
"Miss...."
"Kamu dengar?"
"Mistress...."
Terus memanggil. Hingga tiba-tiba Satella mendapatkan kesadarannya.
"A-- Apa.... Ada apa Jack?" Satella kaget, dalam pikirannya, ia sedang mendengar suara menggelegar dari ledakan sihir es nya.
"Sekarang malah kaget lagi. Tadi kamu melamun," kata Jack.
"Kamu siapa?" Satella mengucek mata. Penglihatannya belum pulih. Agak sedikit buram, seperti rabun jauh. Pendengaran hampir pulih.
"Kamu ini kenapa sih? ini aku, Jack frost." Mage laki-laki itu kelihatan kesal, sampai mengacak-acak rambutnya sendiri.
"A-- apa, Jack Frost," ucap Satella.
Satella seperti orang linglung, kaget tidak jelas. Membuat Jack Frost mengerutkan keningnya.
"U-- uh iya, asistenku Jack Frost." Satella cengengesan, kesadarannya telah pulih.
"Ambilkan air putih, tolong!" pinta Satella, cengengesan.
Beberapa saat kemudian.
************
Satella meminum air putih.
"Apa katamu! Raja iblis dari dunia lain? Apa itu iblis," balas Jack Frost.
"Aku juga gak paham," kata Satella.
Jack Frost mengedutkan alisnya.
Di meja yang Satella tempati, ada papan namanya. Tertulis, staf ahli kemudian tertulis nama Satella. Sepertinya Satella sudah selesai menceritakan kepada asistennya.
"Dapat memantulkan sihir. Semua sihir milikku dipantulkan," kata Satella.
"Apa katamu?" Jack Frost terkejut dengan penjelasan Satella. Menaruh telunjuknya didagu, Jack Frost berfikir keras.
Sekolah sihir manapun, tak ada satupun yang mengajarkan sihir tersebut. Kalaupun ada, itu hanya terdapat dalam kode mistik.
"MANA ADA HAL YANG SEPERTI ITU?" Jack Frost bernada tinggi juga gemetaran atas yang dijelaskan oleh Satella.
"Mungkin itu bukan spell. Em, itu ... sepertinya? Sepertinya, kode mistik. Ah, aku tahu! Aku yakin kalau itu kode mistik miliknya." Satella pun menjentikan jarinya, sampai pada akhir kesimpulannya. Mimik wajah Satella penuh dengan keyakinan absolute.
"Kalau bukan bagaimana?" Tanya Jack Frost, meragukan teori Satella.
"Pasti benar Jack! Aku yakin itu adalah kekuatan pusaka miliknya. Kode mistik miliknya punya efek memantulkan sihir, Jack!" Satella bersikeras pada pemikirannya.
Jack Frost menghela napas. Satella melirik kearah jam kayu antik yang berjajar dengan lemari kaca dan rak buku. Di sana waktu menunjukkan pukul sepuluh.
"Empat jam sebelum tim rift," ucap Satella.
Satella masih belum mendapatkan solusi untuk masalah yang akan muncul nantinya. Sampai empat jam berikutnya Satella harus memikirkan solusinya.
~Bersambung~