Chereads / Playboy juga punya hati / Chapter 19 - 19. Kemarahan Arul..

Chapter 19 - 19. Kemarahan Arul..

malam itu Arul gelisah dan tidak bisa tidur, pikirannya terus menerawang memikirkan kejadian tadi. bagaimana bisa teman-teman Risya berubah sikapnya begitu cepat. kemarin mereka masih biasa saja sikapnya bahkan masih ramah dan masih mau bicara dengannya dan bercanda-canda dan menggoda aku dan Risya. apa yang terjadi sebenarnya??

Masih terbayang betapa sedihnya Risya tadi. hati Arul benar-benar seperti dicabik-cabik melihat airmata gadis pujaannya menetes. rasa sakit dihatinya seakan berpindah dihati Arul. Apa memang benar ini adalah ulah Belinda, hati Arul menjadi sangat gelisah. Arul sangat takut wanita itu akan menyakiti gadis pujaannya itu. Arul bangkit dari tidurnya, kemudian bergegas menuju ke kamar Belinda tidak peduli lagi sekarang sudah jam berapa.

" tok...tok..tok...Bela."

Belinda yang tengah tiduran dikamar, segera bangkit. Dia begitu hafal dengan suara itu, suara laki-laki pujaannya. dan hanya Arul yang memanggilnya dengan nama Bela. sebelum membukakan pintu dia melihat ke cermin memastikan dirinya sudah rapi dan mengoleskan sedikit lipstik di bibirnya dan tersenyum. dia sangat mendambakan laki-laki itu yang selama ini selalu ditunggunya tapi tak pernah mau datang memenuhi panggilannya. tapi kali ini dia datang sendiri. ternyata umpan telah termakan oleh ikan. pikirnya.. Bela kemudian mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian yang lebih rapi. Bela tidak ingin cowok idamanannya itu melihatnya dalam keadaan kusut, dia selalu ingin tampil sempurna didepan cowok pujaannya itu.setelah dilihatnya sempurna Belinda baru membukakan pintu.

" hai sayang, ayoo masuk. " sapa Belinda dengan genit.

" ga usah Bel.disini aja." jawab Arul ketus

" ya udah duduk dulu."

" ga perlu bel. "

Bela segera menarik paksa tangan Arul untuk duduk di teras kamarnya. kemudian dengan genit dia melingkarkan kedua tangannya di leher Arul dan duduk dipangkuannya. Arul berusaha melepaskan dirinya tapi belinda segera mengeratkan pelukannya.

" please Bel jangan begini..." kata Arul sambil terus berusaha melepaskan diri.

" kenapa sayang ? bukakah dulu kamu begitu menyukainya. " jawab Bela sekarang lebih berani lagi dengan mendekatkan bibir merah meronanya ke bibir Arul.

" Bel..bel..sadar bel..kita harus bicara. " Arul berusah keras untuk memalingkan wajahnya agar bibirnya tidak bertemu dengan bibir Belinda yang begitu menggoda. namun Bela terus memaksa Arul agar menciumnya. Arul berusaha menolak tapi Belinda berhasil menciumnya dengan kasar. akhirnya Arul dengan kasar mendorong tubuh Belinda ke samping hingga tubuh Belinda terjatuh dengan keras dan pinggangnya sampai terbentur meja yang berada di samping kamarnya hingga jatuh berantakan.

" cukup bel. kamu sudah gila bel." teriak Arul dengan kasar.

rasa sakit dirasakan Bela di sekujur tubuhnya tapi belum seberapa di bandingkan dengan rasa sakit yang dia rasakan dihatinya karena penolakan yang dilakukan Arul. lelaki pujaan hatinya telah banyak berubah. dulu Dia begitu penurut mengikuti semua kemauannya. Dulu jika Belinda melakukan hal itu, Arul akan dengan lembut menciumnya bahkan dengan penuh gairah memenuhi keinginannya. walaupun Arul tidak pernah mau jika diajaknya ML, tapi dia masih mau untuk berciuman dengannya.

kemarahan terlihat begitu besar dimatanya. namun segera ditutupi dengan tingkah manisnya. dia bangkit berdiri dengan susah payah menahan rasa sakitnya. Dia menyunggingkan senyum manisnya.

" Apa ini karena wanita wanita jalang itu?" ekspresi manisnya berubah menjadi geram.

" cukup Bel, diantara kita semua sudah selesai."

" oh..ya ?? semudah itu kamu bilang selesai.cuma gara-gara saat ini kamu mendapatkan mainan baru?"

" kamu salah bel, gue bener-bener jatuh cinta sama dia. gue sayang bel sama dia.gue harap lo ngerti bel. "

" apa ??? lo minta gue ngerti kalo lo lebih sayang dia daripada gue? gue yang lebih dulu sayang sama lo. dan setelah apa yang kita lakukan bersama lo mau buang gue gitu aja. jangan mimpi Rul. gue ga bakal nglepasin lo, gue cinta sama lo rul." Belinda semakin terbawa emosi wajahnya memerah antara marah dan sedih yang dia rasakan.

" tapi gue nggak pernah cinta sama lo bel. lo tau itu sejak dulu. gue bisa sama lo karena lo yang selaku maksa gue. dan yang terjadi antara kita berdua adalah sebuah kesalahan. "

" kesalahan lo bilang. gampang banget lo bilang kalo ini sebuah kesalahan?? apa yang dia miliki sampe lo lebih memilih dia daripada gue? liat gue baik-baik rul, gue lebih segalanya daripada dia. gue lebih cantik, lebih seksi dan lebih kaya daripada dia. lo tau itu kan??"

" tapi dia lebih punya harga diri daripada lo. dia cewek sholehah yang selalu mengingatkan gue soal ibadah, dia cewek polos yang tidak pernah melemparkan dirinya pada laki-laki manapun. satu lagi bel, dia tidak pernah menggunakan trik murahan buat menjerat cowok. gue mencintainya dengan tulus. dia begitu mudah masuk dalam hati gue karena kepolisannya. lo ga bakal ngerti bel. gue jatuh cinta pada gadis biasa itu yang menurut lo ga ada apa-apanya di banding lo. tapi buat gue dia jauh lebih baik beribu2 kali dari lo. Dia segalanya buat gue Bel." ucapan Arul dirasakan Belinda seperti petir yang menyambar dirinya, hatinya sakit sesakit-sakitnya. tubuhnya gemetar menahan emosi yang tak tertahankan, hatinya hancur, air mata mengucur deras di pipinya. laki-laki pujaannya ini telah menamparnya dengan semua kata-kata yang begitu merendahkan dirinya. apakah dia tidak pernah bisa mengerti segala yang dilakukannya semata-mata untuk merebut hati lelaki idamannya itu. Dia rela bahkan jika Arul mau dengan mudah akan dia serahkan seluruh jiwa dan raganya untuknya. Jika Arul mau bahkan dia rela menyerahkan tubuh dan hatinya padanya, tapi setelah semua pengorbanan dan cintanya, sebegitu rendahnya lelaki itu menilai dirinya. memang harus diakuinya kalo selama mereka pacaran tidak pernah dia melihat mata yang dipenuhi dengan cinta dimata Arul seperti yang dilihatnya pada gadis itu. tapi dialah yang lebih dulu mengenal Arul dan mencintainya selama bertahun-tahun.

" oh ya bel..gue peringatkan sama lo. jangan pernah kamu sakiti atau dekati wanitaku. atau lo akan berhadapan sama gue. gue bisa menyakiti lo lebih dari ini. camkan itu !!! " Arul memperingatkan Bela dengan tegas dan meninggalkan Bela yang masih terpaku dengan berurai airmata, sakit hatinya dan kemarahan begitu terpancar jelas dimatanya

" kamu akan menyesal rul. lihat aja!! "

" lo akal menyesal telah menyakiti hatiku seperti ini. ucap Belinda sambil mengusap air matanya. beberapa saat kemudian Belinda masuk ke dalam kamarnya dan berteriak-teriak sambil menghancurkan semua isi kamarnya. untung saat itu tetangga2 kamarnya masuk sore. Belinda memang tinggal sendirian dikamar itu, sejak awal masuk Belinda yang pamannya adalah manager di perusahaan itu memang meminta kamar khusus sendiri di mess. Dia bekerja disana hanya karena Arul diterima bekerja disana. Belinda memang sudah mencintai Arul sejak SMP dan sudah mengejarnya sejak saat itu. bahkan ketika Arul masuk ke STM, Belinda bersi keras memaksa ayahnya agar Dia juga diterima di sekolah yang sama dengan Arul. Belinda adalah anak tunggal dari pengusaha Batubara di kampungnya. Kedua orangtuanya sering meninggalkannya ke luar kota untuk bekerja. tapi mereka selalu memanjakan Belinda dengan uang. apapun yang Belinda inginkan harus selalu dia dapatkan. seperti cintanya pada Arul yang harus Dia dapatkan dengan cara apapun juga.