Setelah meninggalkan Fera.
Ray pun segera kembali ke rumahnya dan saat dia sudah sampai di rumahnya.
Semua orang sudah menunggunya.
"Hei, peran utama kita. Kenapa baru muncul? Hahahaha … kamu kemana saja Ray?!" Tanya pria paruh baya yang ternyata adalah pamannya Ray.
Ray pun tersenyum dan dia pun langsung berjalan melewatinya karena dia tidak ada waktu lagi untuk berbicara dengan paman dan juga lainnya.
Melihat Ray yang tidak menjawab pertanyaannya. Pamannya hanya bisa menghela nafas pendek dan menatap Ray yang kini sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Anak itu, masih saja tidak sopan seperti itu," ucap pamannya sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.
***
Di dalam kamarnya. Sudah ada beberapa orang penata rias yang sudah bersiap untuk menyulap Ray menjadi pria paling tampan di hari paling istimewa didalam hidupnya.
Senyuman penuh kebahagiaan terus terpancar dari raut wajah Ray yang sudah tidak sabar lagi, ingin memiliki Nindya.