Axcel pun tertawa saat melihat Ray yang terus meraung dan dia tidak bisa melakukan apapun.
"Hahahaha … hanya sampai segitu saja kemampuan kamu, Ray?" Tanya Axcel dengan nada mengejek.
Ray semakin marah dan dia pun meronta-ronta serta berteriak keras seperti orang gila.
"Brengsek kamu! Kamu pikir, kalau aku selemah itu, hah?!" Teriak Ray dan dia pun kembali berteriak, "Lihat saja nanti, aku pasti akan menghancurkan kamu. Lihat saja nanti!" Teriak Ray dan dia pun melirik kearah Wira dan berkata, "pak Wira. Cepat suruh dia pergi, kalau anda masih menginginkan perusahaan anda selamat dari krisis itu," ucap Ray dengan nada mengancam.
Wira pun menunduk, dia tidak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi, dia juga tidak menyukai Ray yang sombong dan juga arogan. Wira takut, jika putri satu-satunya akan menderita jika bersama dengannya, namun disatu sisi. Dia tidak mungkin mengorbankan perusahaannya. Karena ratusan bahkan ribuan karyawan, nasibnya berada ditangannya saat ini.