Nindya langsung merasa ketakutan. Dia takut jika Ray menemukan Axcel yang kini sedang bersamanya.
Axcel yang baru saja selesai dengan panggilan teleponnya, kini berjalan mendekati Nindya kembali dan dia pun duduk disampingnya saat ini.
"Dya, kamu kenapa?" Tanya Axcel, dia melihat ekspresi wajahnya Nindya yang terlihat sangat tegang.
Nindya pun tersenyum canggung dan dia pun berusaha untuk tidak terlalu tegang.
"Ax, sepertinya Ray akan kesini. Aku … aku, aku takut. Aku takut kalau dia menemukan kamu disini Ax!" Ucap Nindya. Dia menelan kasar ludahnya karena dia benar-benar sangat gugup.
Axcel pun tersenyum dan dia tiba-tiba meraih tangan Nindya.
"Kamu tidak perlu merasa khawatir, jika aku harus bertemu dengannya, aku akan menghadapinya. Jadi, kamu tidak perlu merasa khawatir. Aku akan baik-baik saja," ucap Axcel. Dia tersenyum dan terlihat sangat tenang seperti tidak akan terjadi apa-apa.