"RERE!" Rama berteriak lantang untuk memperingati gadis itu agar cepat menghindar dari Karin yang kini tengah berlari mengincarnya.
"Dori fune!" mendadak dari kejauhan muncul serangan berbentuk jarum-jarum petir kearah Karin. Karin segera mengelak.
"Kurang ajar!" desisnya kesal ketika beberapa jarum-jarum itu melukai lengan dan kakinya.
"Rere Kau tidak apa-apa?" tanya Rama yang segera menghampiri gadis itu dan membentuk posisi pertahanan.
"Maaf, aku kurang waspada" balas Rere yang sepertinya belum terbiasa dengan pertarungan seperti ini.
"Biar aku dan NPC-mu saja yang melawan ketiga orang itu, kau cukup di belakang men-support kami" kata Rama yang mencari jalan aman untuk Rere.
"Aku mengerti" jawab Rere sambil mengangguk.
.
.
Di Elf Village ...
.
.
"Tak kusangka berjalan melewati Illusion forest di siang hari cepat juga" kata Puput yang terkejut dan tak menyangka mereka sudah sampai di Elf Village.
"Kalau disiang hari melewati hutan ini sangatlah mudah karena tidak ada kabut, selain itu musuh di hutan ini hanya berkeliaran pada sore hari sampai pagi" balas Joker menjelaskan kondisi Illusion forest.
"Lalu sekarang kita akan kemana?" Rio bertanya yang swpertinya sudah tak sabar.
"Kita temui pemimpin disini" jawab Joker yang langsung berjalan memasuki desa, yang lain segera mengikuti.
.
.
.
.
"Hah… Hah… Hah… Apa kita sudah sampai Sam?" tanya Amel yang sudah lelah sejak tadi harus berlari terus menerus.
"Ya, sedikit lagi. Hanya tinggal mengikuti jalan setapak ini saja, kita akan sampai" balas Sam sambil mengatur nafasnya juga.
.
.
.
"Sandkino shou!" Rere mengeluarkan jurus yang dapat mengambil darah musuh dan diberikannya pada teman maupun NPC secara bersamaan.
"Double power! Iron punch!" Yugo mengarahkan tinjunya kearah Rere setelah sebelumnya dia meningkatkan kekuatan serangan miliknya.
"Shunsei yo maro!" Rere memblok serangan Yugo dengan Shunsei yo maro, jurus yang mampu menyerap serangan lawan dan mengubah serangan lawan menjadi life point miliknya.
.
"Maelstorm!" jurus kutukan milik Rama, dimana dia melemparkan cahaya bola berwarna hitam yang menyerang jantung lawan dan membuat lawan tidak bisa bergerak. Jurus ini tidak bisa diblok oleh senjata apapun.
"Ergh … Ku-kurang ajar kau Rama!" Tama semakin beringas saja, tanpa mengindahkan rasa sakit dia mengayunkan pedangnya dengan cepat kearah Rama yang berada dalam posisi sedang mengunci jurus. Terkejut dengan tindakan Tama membuat Rama melepaskan kunci jurusnya dan segera menghindari serangan Tama.
"VORTEX!" Tama mengeluarkan jurus Vortex, jurus yang mengeluarkan kekuatan angin yang diarahkan ke arah musuh, area jangkaunya cukup luas.
"KYAA!" Rere yang berada dalam area jangkau Vortex terlempar bersamaan dengan Rama.
.
.
Elder House ...
.
.
"Silahkan masuk" kata seorang peri bernama Momo yang mempersilahkan Puput dan yang lainnya masuk untuk menemui sang elder.
"Terima kasih" balas Puput yang kemudian mengikuti Momo masuk kedalam.
"Selamat datang dikediamanku" tampak seorang wanita berpakaian biru muda sedang menyambut mereka. Wanita itu memakai cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Di belakang tubuh wanita itu ada sayap tipis yang transparan layaknya seorang peri.
"Aku adalah pemmpin para peri di desa ini. Ada apa kalian mencariku?" tanyanya kepada Puput dan yang lainnya.
"Kami kesini untuk mencari informasi mengenai lost child" jawab Puput memberitahu maksud dan tujuannya datang menemui sang pemimpin.
"Oh, begitu rupanya. Baiklah, akan kuberitahu. Kami para peri memiliki dewa yang kami percaya dan selalu melindungi kami. Kami menyebutnya God fairy. Tapi pada suatu ketika jiwa God fairy terusik oleh kegelapan dan membuatnya terpisah menjadi dua. Jiwa yang jahat melarikan diri ke Butterfly forest, temuilah dia dan tenangkanlah jiwanya" kata sang pemimpin peri tersebut memberi penjelasan secara langsung.
"Kami akan kesana dan menenangkan jiwanya" jawab Puput yang berjanji untuk menenangkan jiwa sang fairy. Setelah itu mereka keluar dari sana.
.
.
.
Notice : Dark fairy opened.
"Sepertinya kita akan menghadapi musuh disini" kata Wahyu yang mendapat firasat tidak enak dengan misi yang baru saja terbuka itu.
.
'Sial, kalau begini terus tak ada waktu untuk mengeluarkan spell' batin Rama yang sedang mencari akal untuk mengeluarkan jurus-jurusnya. Dia terus saja terdesak oleh serangan Tama, yang bisa ia lakukan saat ini adalah menghindar dan mencari celah untuk merapal spell.
"Posion claw!" Karin berhasil mengenai Kisa dengan telak saat NPC itu tengah lengah karena melindungi Rere yang kewalahan menghadapi Yugo dengan jurus Iron-nya.
Uranai kisa life point : 12720/14835.
'Aku harus bagaimana? Kisa tak bisa terus-terusan melindungiku' tampak Rere berpikir dalam hatinya apa yang seharusnya dia lakukan. Keadaan seperti ini sangat tidak menguntungkan baginya. Dapat terlihat Karin dan Yugo mahir dalam bertarung.
"Tak ada waktu untukmu berpikir gadis bodoh!" kata Karin yang langsung menyerang Rere dan membuat gadis itu terkena cakaran dari senjata milik Karin tersebut.
"Double power! Iron punch!" Yugo mengeluarkan jurus yang sama dan ditujukan pada Rere.
'Jurus itu lagi' batin Rere yang langsung bersiap untuk menggunakan jurus shunsei yo maro.
"Shunsei yo maro!" Rere mengeluarkan jurus tersebut untuk memblok serangan Yugo. Tapi kali ini Yugo menggunakan kekuatan yang berbeda dari sebelumnya.
"Kali ini berbeda dari jurus yang sebelumnya! Iron skin!" mendadak tubuh Yugo semuanya berubah menjadi besi dan mengalahkan jurus Rere yang sebelumnya dapat dia redam.
"Ahh!" Rere mengaduh kesakitan dengan pelan dan melihat kepalan tangannya mengeluarkan darah.
Yugo kembali bersiap untuk melancarkan tinjunya lagi pada gadis itu yang sekarang sedang kesakitan. Tapi dari arah yang lain muncul jurus lain yang menyerang Yugo.
"WATER BOOM!" serangan tembakan air yang sangat besar berhasil menghantam Yugo. Kisa dengan cepat memanfaatkan kesempatan ini untuk megabungkan kekuatannya dengan aliran air yang ada.
"KIRI MAI!" Kisa memanah tepat kearah Jugo. Kiri mai salah satu jurus besar milik Kisa yang memiliki tingkat kerusakan mencapai 1000% bila digabungkan dengan jurus air.
"ARGHHHH!" jurus itu sukses langsung melenyapkan Yugo seketika, tampaknya tubuh Yugo yang saat itu sedang diselimuti besi menjadi bumerang baginya, karena kerusakan yang dia terima bertambah jadi dua kali lipat. Karin yang melihatnya langsung mundur perlahan. Bibirnya bergetar saat melihat orang yang mengeluarkan jurus Water boom barusan.
"Ta-tak mungkin … Tuan Arjuna… " ucap Karin terbata saat melihat sosok Arjuna yang sedang duduk di atas seekor katak raksasa bernama Gama.
.
"Mau sampai kapan kau terus kabur dariku hah! RAMA!" Tama terus saja menyerang Rama dengan sangat brutal.
TRANG!
Serangan Tama yang diarahkannya pada Rama ditahan oleh seseorang.
"Ka-kau… Kukira kau sudah mati… " kata Rama setengah tak percaya melihat sosok yang kini tengah menahan serangan Tama.
"Ceh, rupanya kau masih hidup!" desis Tama kesal dan langsung melompat kearah belakang untuk menjaga jarak.
"Sayang sekali ya, aku ini mempunyai nyawa seratus! Kau minggir saja. Biar dia menjadi lawanku!" kata orang tersebut yang tak lain adalah Rika! (yang baca dilarang lompat!).
"Kali ini aku akan membuatmu benar-benar mati!" kata Tama yang langsung menyerang Rika. Sedangkan Rama ia mendadak terjatuh pingsan.
.
.
.
.
Butterfly forest ...
.
.
"Itu dia, dark fairy!" kata Sam sambil menunjuk sosok yang sedang melayang diatas sebuah patung berbentuk malaikat.
"Kalian… Kalian akan mati… Kalian akan mati!" kata dark fairy tersebut yang kemudian membentuk kekkai.
'"Here we go! Bersiaplah semua!" kata Hery yang melihat dark fairy mulai kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
"Aokage!" dengan cepat Amel langsung menggunakan skill miliknya. Skill ini membuat kecepatan serang Amel bertambah menjadi dua kali lipat. Tanpa membuang waktu dia langsung melakukan jurus combo dan membuat sang dark fairy terjatuh.
"Scan!" Sam mengeluarkan jurus scan dengan menggunakan serangga yang dapat mengetahui informasi mengenai musuh.
Elite boss : Dark fairy
Life point : 105000/125000
Element : Shadow
Weakness : Light
Weapon : Origami
Skill : Butterfly Shuriken, Paper cut, Swan dance, unknown, unknown, unknown.
"PAPER CUT!" dengan cepat sebuah sabit raksasa berputar kearah Amel dan Wahyu. Kedua orang itu dengan tanggap melompat untuk menghindari serangan sabit itu. Sabit itu langsung berbalik kembali kearah pemiliknya.
"Angel wing!" Dark fairy mengeluarkan sayap dari belakang tubuhnya yang sayap itu terbuat dari kertas. Jurus ini dikeluarkan untuk menggunakan jurus lain.
"BUTTERFLY SHURIKEN"! Jurus jarak jauh andalannya dikeluarkan dan diarahkan pada Amel serta Wahyu yang berada dalam satu kolom. Tapi jurus ini sebelum berhasil menyentuh Amel sudah diblok oleh Wahyu.
"Painting!" Wahyu menggambar sebuah tameng besar, dia melompat ke depan Amel dan menggunakan tameng itu sebagai pelindung. Setelah serangan itu berakhir, tameng milik Wahyu langsung meleleh. Kesempatan ini langsung digunakan dark fairy untuk menyerang kembali.
"Butterlfy Shuriken!" serangan yang sama kembali dilancarkan. Wahyu dan Amel tidak sigap jadi mereka tidak sempat bereaksi.
"THUNDER RAIN!" ternyata Hery sudah selesai membuat Thunder field dan segera menahan jurus kertas itu dengan thunder rain yang merupakan serangan berelemen listrik mirip dengan hujan petir. Serangan hujan petir ini memblok serangan butterfly shuriken.
Ctak! Ctak! Ctak!
Tampak kertas-kertas yang berbentuk seperti kupu-kupu itu berhenti, dapat terlihat aliran listrik di kertas-kertas itu. Tapi tak lama ketika efek listrik itu menghilang, butterfly shuriken kembali melaju dengan cepat dan berhasil mengenai Wahyu dan Amel yang ada di belakangnya.
"UWAH!".
"HWAH!".
Kedua orang itu terdorong mundur ke belakang dan terjatuh. Amel tidak terluka karena terlindungi Wahyu yang berada di depannya.
"Wahyu, kau tak apa-apa kan?" tanya Amel ketika melihat tubuh pemuda itu dipenuhi luka.
"Tak apa-apa" jawab Wahyu yang segera bangkit.
"Flying daggers!" Sam melompat dan melemparkan dua buah daggers kearah dark fairy yang sedang lengah. Flying daggers adalah jurus Sam yang melemparkan dua buah daggers kearah lawan dan setelah berhasil melukai musuh kedua daggers itu akan menghilang.
"Anak yang menyusahkan! Weapon change!" dark fairy mengeluarkan jurus kertas dimana kertas dari sayapnya bermunculan dan membentuk menjadi senjata. Sebuah pedang berbentuk kertas sudah berada di tangan dark fairy dan dia mengayunkannya kearah Sam. Sam menggunakan kedua daggers miliknya untuk menahan ayunan pedang tersebut.
'Tak kusangka meski dari kertas tapi benar-benar keras seperti pedang sungguhan' batin Sam yang tak menduga benda yang terbuat dari kertas itu bisa menjadi sekeras pedang sungguhan, Sam mulai terdorong sedikit ke belakang.
"Stun Ray!" serangan kilat berelemen cahaya berhasil didaratkan pada dark fairy. Sam segera melompat salto ke belakang.
"Amel, gunakan skill mu. Dia lemah terhadap element cahaya!" kata Sam yang menyuruh Amel agar menggunakan skill yang sama sekali lagi.
"Stun Ray!" Amel mengeluarkan jurus yang sama sekali lagi tapi kali ini jurusnya bisa ditangkis oleh dark fairy.
"Black Hurricane!" Hery menyerang dengan jurus angin andalannya.
Dark fairy life point : 85000/125000.
"Missile arrows!" Wahyu mengeluarkan jurus missile arrows, yang merupakan jurus panah beruntun yang melesat secara garis lurus, anak panah yang dikeluarkan berjumlah sepuluh dan masing-masing memiliki kerusakan 1000 point (jurus aslinya biasanya mencapai 2000 point kerusakan). Berbeda dari jurus meteor storm (hujan arrows) milik Rey yang bisa dihindari, jurus ini akan tepat mengenai sasaran tanpa meleset.
Dark fairy life point : 75000/125000.
"HIAT!" Amel melesat dan memotong salah satu sayap kertas milik dark fairy.
"Wing recovery!" ternyata sayap yang dipotong oleh Amel kembali lagi bentuknya seperti semula.
"Di-dia… " Amel melotot tak percaya tapi dia menampar dirinya sendiri untuk menyadari kalau di game apapun bisa berlaku.
"Dia bisa menumbuhkan kembali sayapnya" sambung Sam yang langsung berdiri agak menjauh dari dark fairy.
.
.
.
"Kurang ajar! Sialan! Brengsek!" disisi lain Tama terdesak oleh Rika yang sedang menghajarnya habis-habisan.
"Kau tak akan bisa menang secara adil Tama!" balas Rika yang sedang dalam kondisi full energy.
"Cih… " Tama menggeram kesal sambil menatap Rika penuh amarah.
"RAGE!" Rika dengan cepat melesat menyerang Tama dan melancarkan serangan ke arah Tama. Tapi lagi-lagi disaat Rika hendak melakukan serangan vital, serangannya diblokir.
TRANG!
"Re-Reiki… ?" gumam Rika dengan pelan ketika dilihat sosok yang dikenalnya itu menghadang serangannya. Rika mundur ke belakang sambil melihat sosok di depannya yang dia panggil Reiki itu.
"REIKI!" Rika berteriak memanggil Reiki yang pergi membawa Suigetsu. Sosok keduanya menghilang dari hadapan Rika.
"Ck… " Reika berdecih kesal saat melihat kedua orang itu lolos melarikan diri. Tapi dia segera melupakan hal itu. Dia segera menghampiri Rama dan melihat keadaan pemuda itu.
.
"Oi, kau tidak apa-apa?" tanya Rika kepada Rama yang tengah terduduk baru sadar dari pingsan sesaatnya.
"Ergh… Tidak apa-apa … Lebih baik kita ke tempat Rere untuk melihat keadaannya" jawab Rama yang kemudian berdiri. Keduanya kini pergi menuju tempat dimana Rere berada.
.
.
"Crystal Wall!" muncul dinding crystal pelindung yang menghalangi serangan Arjuna.
"Mau kabur ya! Gama keluarkan Water blaster!" Arjuna memerintahkah Gama untuk mengeluarkan jurus Water blaster, yaitu serangan gabungan dari skill air dan angin untuk menghancurkan dinding Kristal tersebut.
JLEGAR!
Dinding Kristal itu berhasil dihancurkan, tapi sayang Karin berhasil diselamatkan oleh Gina. Keduanya menghilang tanpa jejak.
"Berhasil lolos rupanya" decak Arjuna sedikit kesal. Tak lama muncul Rika dan Rama.
"Bagaimana Rika? Kau berhasil menghabisi Tama?" tanya Arjuna pada gadis itu, tapi dilihat dari wajahnya yang muram sepertinya Tama berhasil lolos.
"Tidak, dia lolos" jawabnya singkat. Saat ini pikirannya tertuju pada Reiki yang sepertinya berpihak pada Game master.
"Pak Arjuna?" Rama terkejut melihat Arjuna ada disana, terlebih lagi sepertinya Arjuna berpihak pada Joker.
"Bicaranya nanti saja. Kita urus luka-luka kalian dulu" balas Arjuna yang sepertinya mengerti sorot pandang dari Rama yang penuh tanda tanya.
.
.
.
"Interrupt!" jurus milik Sam dimana dia mengirim pasukan serangga berwarna hitam untuk mengelilingi musuh sampai tubuh lawan sepenuhnya ditutupi oleh serangga.
"Dengarkan aku, Hery gunakan kekuatan sihir besar milikmu untuk melukai dia. Wahyu dan Amel lindungi Hery" kata Sam yang sepertinya memiliki rencana bagus.
"Kau mau apa?" tanya Amel dengan heran apa yang mau dilakukan oleh Sam.
"Aku mau memakai jurus besar milikku yang bisa menghabisi dia. Tapi aku butuh kalian untuk melukai dia setengahnya lagi" ucap Sam yang sepertinya mempunyai skill yang cukup untuk dapat membunuh dark fairy.
"Oke, aku mengerti!" kata Hery yang langsung merapalkan mantra, kebetulan dark fairy sedang tidak bisa melihat akibat kerumunan serangga kiriman Sam. Sam segera mencari jarak yang cukup jauh untuk mengeluarkan skill miliknya.
"Black Hurricane!" serangan element angin besar itu kembali dikeluarkan Hery dan mampu membawa musuh ikut terbawa arus angin ke belakang.
"Aokage!" Amel langsung menyambar dark fairy yang belum sigap itu dengan jurus combo miliknya. Pukulannya telak mengenai wajah sang dark fairy, juga beberapa tendangan yang beberapa kali mengenai dark fairy.
"Ku-kurang ajar!" geram dark fairy yang berhasil menangkap kaki Amel yang hendak menendangnya lagi. Dia memutarkan Amel ke udara beberapa kali dan kemudian melemparnya sampai menabrak dinding kekkai.
"PAPER CUT!" dengan cepat dia melemparkan sabit besar miliknya kearah Amel yang masih Lengah.
"Wind zone defense!" Hery dengan cepat menggunakan jurus perlindungan yang diarahkan kepada Amel. Dapat terlihat kubah berwarna hijau terang terbentuk disekeliling Amel.
BRAK!
Sabit itu tersangkut dikubah itu dan membuat retakan kecil yang menganga. Dark fairy segera terbang untuk mengambil sabit itu.
"Painting!" Wahyu menggambar sebuah rantai besar lalu dilemparkannya kearah sabit itu, dan dengan sekali tarikan sabit besar itu dapat dengan mudah terangkat. Pada dasarnya sabit itu hanyalah kertas tentu tidak sulit untuk mengangkatnya. Sabit yang terangkat itu kini berada di dalam tangan Wahyu.
"RASAKAN INI!" Wahyu melempar sabit itu ke dark fairy dan tepat mengenainya hingga dark fairy terdorong dan membentur kekkai.
Dark fairy life point : 50000/125000.
"SWAN!" serangan burung angsa yang berjumlah ratusan melesat terbang kearah Wahyu. Angsa-angsa itu mengelilingi Wahyu lalu berputar hingga tercipta tornado.
"AAHHH!" serangan itu berputar cepat mengelilingi Wahyu dan membuat tubuh pemuda itu tercabik-cabik. Setelah jurus selesai Wahyu terlempar jauh dan jatuh ke tanah.
Sai life point : 250/7650.
"WAHYU!" Hery yang panik langsung segera merapal jurus untuk mengobati Wahyu, tapi dark fairy segera menyerangnya dengan tombak kertas.
"Urgh… " serangan tombak itu berhasil menusuk bahu kiri Hery. Terlihat cairan darah keluar dari sisi bahu kiri Hery.
"Lawan aku!" kata Amel yang langsung menerjang dark fairy dengan sebuah sabetan senjata yang langsung ditangkisnya dengan tombak.
"Cepat pulihkan Wahyu!" kata Amel yang kini berusaha menghadang dark fairy yang ingin menyerang Hery.
"Jangan menghalangiku gadis kecil!" kata dark fairy mulai kesal karena terus dihalangi oleh Amel.
"Healing force!" Hery berhasil mengeluarkan jurus penyembuhan pada Wahyu.
"Persiapan selesai! MANTIS SOLDIERS!" Mantis soldier adalah jurus tersembunyi milik Sam, dimana dia akan mengeluarkan serangga mantis dari dalam tubuhnya. Serangga-serangga ini akan menduplikat dirinya menjadi sepuluh ekor setiap sepuluh detik. Serangga-serangga ini akan menyerang musuh dengan menggunakan dua bilah pisau yang tertanam di tangan dan kakinya, selain itu serangga ini memiliki racun mematikan membuat yang terkena tak bisa menggunakan anggota tubuhnya dengan normal.
"Mantis Soldiers serang dark fairy!" kata Sam memerintahkan serangga-serangga itu menyerang dark fairy. Mantis-mantis itu dengan cepat menyerang, dark fairy diserbu serangga yang mungkin jumlahnya mencapai ribuan dan life point-nya terus berkurang. Hingga akhirnya life point-nya mencapai nol.
Notice : Dark fairy complete.
"Berakhir… " kata Hery dengan lega. Sebenarnya dia khawatir kalau saja Sai sampai game over tadi, dia tidak ingin kejadian yang sama seperti Rika terulang lagi (dia tidak tau saja si Rika selamat dengan sehat).
"Nih pegang!" kata Sam yang mengambil pecahan batu berwarna biru dan dilemparkannya pada Hery.
.
"Bagus, sekarang giliran kita" kata Joker yang kemudian menaiki sebuah perahu kecil. Dia dan yang lainnya akan pergi menuju Fairy island dengan menggunakan perahu yang sudah disediakan oleh para peri setempat. Dan untuk menuju pulau itu mereka akan mengarungi salah satu aliran sungai yang berada di desa itu.
"Hati-hati semuanya!" kata para peri yang mengucapkan selamat jalan pada Puput dan yang lainnya. Pelan-pelan perahu itu mulai berjalan sendiri. Ya, perahu itu sudah diberi mantra untuk berjalan menuju Fairy island.
.
.
"Sepertinya tim Sam sukses" kata Pandu yang sedang berjalan mengelilingi kota bersama dengan Steve yang berjalan beberapa langkah di depannya.
"Pandu, lihat sini! Ada festival mainan!" teriak Steve sambil lompat-lompat senang mendadak pas lihat banyak mainan yang sedang dipamerkan.
"Mana? Mana?" tanya Pandu antusias yang langsung lari menghampiri Steve. Dan bener saja, di salah satu sudut kota sedang diadakan festival mainan raksasa! Dan mainan-mainan itu kini sedang berdiri rapih.
"Kesana yuk!" ajak Steve yang langsung lari terlebih dulu untuk menyaksikan ajang pameran itu.
"Tunggu!" Pandu segera berlari menyusul.
.
.
.
"Ayo cepat pergi dari sini" kata Sam yang sekarang diseluruh tubuhnya terdapat bercak-bercak warna merah. Sepertinya bercak merah itu efek samping dari jurus yang sebelumnya dia gunakan.
"Kau tidak apa-apa, Sam?" tanya Hery saat melihat kondisi cowok itu kurang baik. Ditambah lagi jumlah life point terus berkurang secara perlahan.
"Tidak usah khawatir. Lebih baik kita segera ke tempat Rama dan Rere. Semoga mereka tidak apa-apa" balas Sam mengingatkan kalau masih ada Rama dan Rere yang harusnya lebih mereka khawatirkan.
"Kau benar… Ayo cepat kesana!" balas Hery dengan cepat baru teringat pada kedua temannya itu.
Mereka berjalan perlahan menuju perbatasan, tapi di tengah jalan ada serangan dadakan.
"Spider Web!" sebuah jaring laba-laba terlempar dan mengarah pada Sam. Membuat pemuda itu terperangkap dan terjerat di dalam jaring itu.
"SAM" baik Wahyu, Amel dan Hery terkejut dengan serangan mendadak itu. Mereka berusaha menghampiri Sam yang masih terperangkap dijaring laba-laba itu yang terkait antara dua pohon.
"Sudah terlambat! One shoot!" serangan One shoot adalah jurus panah yang memiliki ketepatan akurasi seratus persen yang akan mengincar bagian yang diinginkan penggunanya. Serangan itu melesat tepat mengincar bagian dada Sam. Dalam sekejap life point Sam yang memang sejak tadi berkurang akibat jurus yang ia gunakan sebelumnya langsung menjadi nol. Pemuda itu game over.
"SAAAAMMM!" teriak Wahyu, Amel dan Hery yang melihat secara langsung temannya game over. Sam hilang begitu saja.
"Mudah sekali ternyata! Sampai jumpa lagi!" kata sosok itu yang kemudian dengan cepat melompat diantara pepohonan dan menghilang.
Bagaimana nasib mereka selanjutnya? Dan misi apa yang akan dihadapi Puput yang kini sedang menuju Fairy island?.