Setelah malam itu Jeni tidak datang ke kantor selama beberapa hari. Pagi ini perusahaan hunzel sedang ramai karena seorang anak kecil tampan yang datang dan menggenggam erat lengan jeni mengikuti setiap langkah wanita itu.
"kamu duduk disini. tunggu direktur datang" ucap jeni menyuruh audrey duduk di sofa ruang kerja Ray.
"Oke mami" ucap audrey melompat duduk ke sofa ruang kerja direktur.
Setelah itu jeni keluar dari ruang kerja direktur dan merapikan semua berkas berkas.
*Ray POV
Sudah beberapa hari jeni cuti. Entah mengapa aku merasa rindu padanya. Pagi ini aku mendapat kabar dari audrey jika ia pagi ini akan datang ke kantor. Aku langkahkan kaki ku memasuki gedung perusahaan dengan senyum yang mengembang di wajahku.
"Pagi sekretaris jeni" sapa ku sambil tersenyum
"Pagi pak direktur" Jawabnya dengan senyum formal.
Setelah itu melangkahkan kaki memasuki ruang kerja ku dan aku melihat makhluk kecil sedang duduk di sofa sembari mengayunkan kedua kakinya tampaknya ia kebosanan.
"Audrey" sapa ku sembari mendekatinya.
"Papi" teriaknya sembari berlari ke arahku dan memeluk tubuhku.
"Jadi ada apa kamu datang kesini?" tanyaku sambil menggendongnya kembali ke sofa.
"mami bilang papi cari aku" ucapnya sembari tersenyum
"Emm lalu?" tanyaku
"Aku siap ikut Esport mewakili hunzel" ucap audrey semangat
"Emang kamu bisa?" tanya ku ragu
"Papi come on. aku ini MiloX apa yg tidak aku bisa? gamers? hackers? desainer? semuanya aku bisa" ucap audrey membuat ku terkejut.
'Jadi MiloX itu audrey. dia benar benar mirip aku' ucapku dalam hati sembari tersenyum bahagia.
"Tunggu tunggu,kamu bilang kamu bisa desain?" tanyaku bingung
"Tentu saja. karena mami seorang desainer terkenal" ucap nya semangat
"Mami?? maksud kamu sekretaris jeni?" ucapku bingung
"tentu saja mami jeni,emang aku punya mami lain?" ucapnya kesal
"oke oke.. jadi kamu mau ikut Esport. papi akan daftarkan nama kamu" ucapku sembari mengacak lembut rambutnya.
*Author POV
Hari pertandingan Esport pun tiba,pagi hari audrey sudah di jemput oleh ray.
"Papi,kamu jemput aku!" ucap audrey bahagia melihat ray duduk di sofa ruang tamu
"Iya sayang" jawab ray sembari memeluk anaknya itu
"Apa kita akan pergi bersama mami?"tanya audrey menatap ray
"Ngga sayang,mami masih ada beberapa kerjaan jadi kamu berangkat sama pak ray duluan" ucap jeni sambil menyuguhkan teh di meja.
"Baiklah mami" ucap audrey cemberut
"Kenapa cemberut begitu? bukannya kamu seneng bisa pergi sama pak direktur?" ucap jeni sambil memegang kedua pipi audrey
"Ya senang,tapi aku mau sama mami dan papi kita jadi keluarga kaya teman teman aku" ucap audrey membuat jeni dan ray menjadi canggung
Setelah itu Ray dan audrey pun pergi terlebih dulu meninggalkan jeni sendiri. Saat ini Jeni sedang dalam perjalanan menuju gedung lokasi perlombaan.
"Ahhhhhhhhhhhhh" teriak jeni saat seorang wanita tiba tiba berlari ke tengah jalan membuat jeni membanting setir dan jatuh ke jurang.
Di acara perlombaan audrey nampak gelisah dan tidak fokus,sementara Ray sedang menerima panggilan dari kantor polisi yang memberitakan kecelakaan yang di alami jeni. Setelah perlombaan selesai audrey langsung menghampiri ray yang sedang duduk lemas di salah satu kursi.
"Papi kenapa?" tanya audrey khawatir melihat kondisi ray
"Milo,mami kecelakaan! sekarang kita harus ke rumah sakit" ucap ray sembari menarik lengan audrey keluar.
Ray dan Audrey berjalan cepat sepanjang koridor rumah sakit. Mereka pun tiba di depan ruang operasi yang di jaga ketat oleh pihak kepolisian.
Seminggu berlalu dan kondisi Jeni masih koma. Audrey terus menetap di rumah sakit, saat ini audrey sedang menggenggam erat lengan jeni berharap jika mami nya sadar.
"Mami bangun. Mami aku juara pertama Esport kalo mami bangun aku akan traktir mami makan enak" ucap audrey sembari tersenyum pilu. Ray hanya mampu menatap wajah teduh jeni dan menatap wajah pilu audrey. Perlahan nampak pergerakan pada jari tangan jeni dan tak lama kemudian mata jeni terbuka.
"Mami" ucap audrey sembari memeluk tubuh jeni.
"Kenapa kamu nangis?" tanya jeni sembari membelai lembut wajah audrey
"Aku khawatir sama mami" ucap audrey mencium pipi jeni
"Mami baik baik aja" ucap jeni sembari tersenyum.