Chereads / Accident In One Night / Chapter 22 - BAB 21

Chapter 22 - BAB 21

Audrey menutup pintu ruang rias cukup kencang dan membuat jeni membuka matanya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya jeni bingung karena sebelumnya audrey dengan berani memarahi ray.

"ngga mami. hanya mengantuk" ucap audrey memberi alasan.

"Hey sayang sini peluk mami dan adik adik" ucap jeni merentangkan tangannya dan seketika itu juga audrey berlari sembari menangis terisak isak

"Mami maafkan milo" ucap audrey sembari menangis.

"Maaf untuk apa?" tanya jeni

"Maaf sudah menjauhkan mami dari papi. milo cuma gak mau lihat mami menangis dan sakit lagi" ucap audrey memeluk erat jeni.

"Mami tanya. milo sayang sama papi?" tanya jeni yang di jawab dengan anggukan oleh audrey

"milo saya adik adik?" tanya jeni dan kembali di balas anggukan

"Milo mau adik adik cuma punya mami seperti milo?" kali ini audrey menjawab dengan gelengan kepalanya.

"Jadi milo harus maafkan papi." ucap jeni membujuk audrey dan berhasil.

Audrey membuka pintu ruang rias dan melihat Ray yang duduk frustasi di lantai. Audrey pun memeluk Ray dan membuat ray mendongakkan wajahnya dan tersenyum melihat anak kesayangannya memeluknya dengan erat dan melihat jeni yang tersenyum haru di ambang pintu. Ray pun bangkit dan menggendong audrey menghampiri jeni dan memeluknya.

"Maafkan aku. aku kembali membuat kamu berusaha lebih keras untuk anak anak. aku janji aku tidak akan meninggalkan kalian apapun yang terjadi. aku mencintai kamu" ucap ray mencium kening jeni dan seketika air mata mengurai di pipi jeni.

"Hay richy bagaimana kamu bisa membuat desainer Xu bekerja untuk kamu?" tanya Rayna setelah mereka melihat drama keluarga tersebut.

"Kalian gak tau kalo desainer Xu itu jeni" ucap Zia membuat Rayna dan Rain terkejut.

"Kak jeni kenapa kamu gak kasih tau kalo kamu desainer Xu?" Tanya Rain kesal

"Kamu gak pernah nanya" ucap jeni sembari tersenyum

"Akhirnya kakak ipar aku desainer Xu" ucap Rain senang

'Aku bukan bodoh atau terlalu percaya pada perasaan. aku hanya ingin kebahagiaan untuk anak anakku. Aku hanya berharap agar Ray selalu pada perasaannya yang saat ini' bathin jeni sembari membalas pelukan ray

'Terimakasih tuhan sudah memberiku kesempatan kedua untuk membahagiakan wanita terhebat ku dan juga anak anakku. aku berharap mulai saat ini mereka selalu bahagia'

Setelah itu Ray memboyong jeni dan audrey kembali ke kota T dan mengunjungi mansion utama dimana sean dan geanha sekarang menetap.

"Papi harap. kamu bisa jadi laki laki yang bertanggung jawab. jangan pernah tinggalkan jeni dan audrey dalam kondisi apapun. jadikan mereka sebagai penyemangat kamu dalam usaha." Nasihat sean kepada putranya itu

"Jadi wanita itu sulit. kami harus menanggung semua sakit saat mengandung dan melahirkan. jadi mami mohon kamu lindungi jeni. dia wanita yang kuat mampu membesarkan audrey dengan baik" Ucap geanha membuat ray menatap jeni penuh rasa bersalah. Ray bangkit dari sofa dan bertekuk lutut di hadapan jeni membuat jeni terkejut.

"Ray apa yang kamu lakukan?" tanya jeni bingung sementara ray menggenggam telapak tangan jeni dengan erat.

"Terimakasih sudah memaafkan aku. aku akan berusaha kuat untuk membahagiakan kamu,audrey dan calon anak anak kita" ucap ray sembari mencium punggung tangan jeni membuat jeni merona. Setelah itu ray menghampiri audrey yang duduk dalam pangkuan geanha.

"Audrey, maafkan papi. papi janji tidak akan buat mami menangis lagi" ucap ray penuh keyakinan.

"Papi harus tepati janji papi kalo ngga aku akan bawa mami pergi" ucap audrey mengancam ray.

"Sekarang istirahatlah. kalian pasti lelah" ucap sean

"Milo mau tidur sama kakek nenek" ucap audrey memeluk geanha erat.

"Baiklah milo tidur sama nenek dan kakek tapi jangan ganggu nenek dan kakek" ucap jeni memberi peringatan kepada audrey.

Setelah itu Ray menggandeng jeni menuju kamar. Ray merebahkan tubuhnya di ranjang sembari menatap langit langit kamar sementara jeni sibuk mencari handuk hendak mandi.

"Aku mandi duluan ya" ucap jeni yang di jawab anggukan ray.

'Bersyukur jeni masih mau memaafkan aku. betapa bodohnya aku meninggalkan wanita seperti dia hanya untuk perasaan aku yang semu' ucap ray dalam hati sembari mengusap kasar wajahnya.