Sebuah undangan datang ke email Ray dan ray pun segera membukanya.
"Ray apa kamu dapat undangan dari zia?" tanya Rayna
"Baru saja aku menerimanya" ucap Ray
"Akhirnya dia menikah dengan richy" ucap Rayna senang
"Ya sepertinya acaranya akan mewah" ucap Rain yang juga datang ke ruang keluarga.
"Beruntung kita belum kembali ke kota T" ucap Rayna bersyukur.
"Acaranya tiga hari lagi dan desainer gaun pengantin wanita sekaligus desain dekorasinya adalah desainer Xu langsung" ucap Rain bangga
"Wahh hebatnya richy bisa menemukan desainer Xu tanpa perantara asistennya seperti ray" ucap Rayna
"Hey kalian jangan membahas itu lagi" ucap ray tidak suka. Namun,ia kembali mengingat betapa cantiknya jeni dalam balutan gaun pengantin waktu itu.
Acaranya di selenggarakan di sebuah gedung mewah dengan dekorasi yang mewah dan elegan. Jeni duduk di dalam ruang rias pengantin sementara audrey duduk di salah satu kursi tamu undangan. Ray,Rayna dan Rain melangkahkan kaki masuk kedalam gedung tersebut dan terpesona oleh dekorasi yang anggun dan elegan seperti sosok zia.
"Wow desainer Xu ini multi talent ya" ucap rayna
"Benar kak" jawab rain
Sementara mata Ray tertuju kepada anak berusia tujuh tahun yang sedang asik meminum jus mangganya.
"Kenapa dia bisa disini?" ucap ray pelan
"Siapa kak?" tanya Rain yang mendengar ucapan Ray
"Lihat bukankah itu audrey keponakan kesayanganku" ucap Rayna berjalan cepat menghampiri audrey.
"Audrey" panggil Rayna membuat audrey memalingkan wajahnya ke arah suara datang dan melihat rayna yang tersenyum ke arahnya.
"Tan,,,tante" ucap audrey kikuk
"Kamu kesini sama siapa? sama mami?? dimana mami kamu?" tanya Ray tiba tiba
"Maaf saya tidak mengenal kalian" ucap audrey dengan cepat menghampiri Zia yang sedang duduk di pelaminan bersama Richy.
"Ada apa milo?" tanya zia khawatir karena raut wajah audrey ketakutan
"Ada papi" ucap audrey pelan
"Kamu duduk disini aja sama kami. jangan sampai papi kamu bertemu dengan mami kamu" ucap zia memangku Audrey
Ray,Rayna dan Rain pun terkejut saat melihat audrey di pangku oleh zia. mereka pun menghampiri zia dan richy,sekali lagi ray terkejut melihat suami sahabatnya itu adalah lelaki yang sama yang bersama dengan jeni malam itu.
"Sialan" teriak Ray hendak memukul Richy namun di halangi oleh audrey.
"Jangan sakiti papi aku" ucap audrey
Seketika acara pernikahaan pun menjadi ricuh karena Ray. Rayna dan Rain membujuk Ray untuk tidak emosi dan menyelesaikan masalahnya nanti setelah acara selesai.
Acara resepsi pun selesai dan ray langsung menarik richy ke salah satu kursi dalam ruangan itu.
"Jelaskan kepada aku. beberapa hari lalu aku melihat kamu dengan jeni dan jeni sedang mengandung" ucap Ray
"Cihh apa urusannya sama kamu. aku bersama siapa dan menghamili siapa?" jawab richy sengit.
Sementara zia,rayna dan rain menjaga audrey.
"Bisa bisanya kamu sudah menghamili wanita lain dan menikah dengan zia" ucap ray kesal
"Setidaknya aku bukan laki laki pengecut seperti kamu. yang meninggalkan jeni saat upacara pernikahaan." ucap richy sembari menunjuk wajah ray " Dan asal kamu tahu,anak yang di kandung oleh jeni adalah anak kamu" ucap richy membuat ray terkejut.
"Apa kamu bilang tadi?" tanya Ray emosi
"yahh saat kalian menikah aku dan zia hadir. aku adalah sahabat kecil jeni. Aku benci saat kamu tiba tiba meninggalkan jeni demi wanita lain. apa kamu tahu saat kamu pergi jeni pingsan dan saat aku periksa dia sedang hamil baru satu minggu. jadi aku membawa dia dan audrey ke kota Z agar dia tidak stres dan itu buruk untuk kehamilannya." ucap richy menjelaskan dengan pelan.
"Ya tuhan. apa yang sudah aku lakukan. aku kembali menyiksa anak ku" ucap ray lirih
"Bukan anak,tetapi anak anak. karena jeni mengandung anak kembar" ucap richy membuat Ray terkejut.
Setelah itu richy memberitahu jika jeni berada di ruang rias pengantin sedang tidur karena jeni merasa tidak enak badan.
Ray pun dengan cepat menuju ruang rias pengatin dan memang terdapat sebuah ranjang berukuran Queen yang diatasnya terbaring jeni dengan perutnya yang sudah terlihat membuncit. Ray pun berjalan menuju ranjang itu dan merebahkan tubuhnya disisi jeni sembari mengusap pelan perut jeni.
"Maafkan aku yang selalu membuat kamu kesulitan. maafkan aku yang ragu kepadamu. jeni aku harap kita bisa kembali mengulang upacara pernikahaan kita" bisik ray di telinga jeni sementara jeni terus memejamkan matanya walaupun dia mendengar semua ucapan ray.
"Kamu jangan dekat dekat mami aku" teriak Audrey di ambang pintu dan segera berlari menuju ranjang tersebut.
"Hey anak papi" ucap ray merentangkan tangannya agar audrey memeluknya. Namun dugaannya salah. Audrey menarik lengannya agar tubuhnya menjauh dari jeni yang sedang istirahat.
"Audrey. kamu kenapa?" tanya ray bingung
"Dengarkan aku. aku tidak ingin memiliki papi seperti kamu. kamu sudah membuat mami menangis. sekarang pergi jangan ganggu mami aku lagi" ucap audrey sembari mendorong tubuh ray keluar dari ruang rias.