*Ray POV
Saat ini,aku,rayna,rain dan putra kecilku sedang duduk di ruang tamu. Aku menatap wajah Rayna yang penuh tanda tanya,wajah putra ku yang gelisah dan khawatir,dan rain yang sedang menenangkan kekhawatiran putraku.
"Jadi sebenarnya ada apa ini?" tanya rayna membuka suara
"Eekkhmm eekhhmm. jadi begini Kak ay,kakak ingat kejadian 7 tahun lalu yang bikin saham perusahaan anjlok?" tanyaku balik membuat rayna membuka memori lamanya.
"Aahhh yang kau tidur dengan gadis remaja itu. sungguh itu buat aku malu bahkan sampai saat ini" ucap rayna memijit dahinya
"Nah begitu, dan aku baru tau kalo perempuan malam itu adalah jeni yang notabennya adalah Sekretaris baruku sekaligus sahabat Rain waktu di inggis. Lalu ini adalah audrey,anak jeni yang lahir 6 tahun lalu" ucapku menjelaskan sambil memangku audrey agar tenang
"Shitttt!! Jadi wanita itu hamil dengan sekali masuk" ucap rayna sambil menepuk dahinya "Kamu benar benar perkasa" ucap Rayna seketika aku merasa wajahku panas.
"Jadi keputusan akhirnya bagaimana?" tanya Rain
"Kita harus mengambil anak ini untuk jadi penerus kamu" ucap Rayna.
"Are you kidding?" ucap rain kaget
"Aku ngga bercanda bagaimana pun di dalam dirinya mengalir darah keluarga kita. kita berhak untuk mengambilnya." lanjut Rayna.
*Jeni POV
Aku terbangun dan menatap langit langit ruangan.
'Ini bukan kamarku' gumamku pelan sembari melangkahkan kaki keluar kamar itu sembari menahan rasa sakit di kepalaku.
Aku mendengar suara perdebatan di ruang tamu yang membuatku mendekat dan tanpa sengaja mendengarkan perbincangan mereka. perasaanku seketika menjadi dilema antara bahagia dan sedih mendengar Ray adalah ayah kandung Audrey tapi sedih karena mereka berusaha memisahkanku dengan audrey sedangkan sejak hamil sampai audrey besar aku yang memenuhi kebutuhannya. apa mereka pernah barang kasih aku 100 ribu?? Sekarang mereka mau mengambil anakku? enak aja. aku yang susah merawatnya dan kalian yang nikmati hasilnya.
' DASAR ORANG KAYA KEPARAT' Umpatku kesal
Akupun melangkahkan kaki mendekati mereka dan memanggil audrey.
"Audrey" panggilku membuat semua mata menatapnya
"Mami. are you oke?" tanya audrey saat sudah di hadapanku dan melihat mataku yang lembab karena air mata.
"Im oke baby.. sekarang kita pulang yuk" ucapku sambil menarik lengan audrey keluar dari rumah mewah itu. "Dan terimakasih kepada keluarga pak direktur sudah menolong saya" ucapku hormat kepada semua orang di ruangan itu
"Tapi mami itu papi gimana?" ucap audrey menatap sedih ke arah Ray.
"Dia bukan papi audrey. papi audrey udah meninggal" ucapku kesal sambil menggendong Audrey dan berjalan keluar pekarangan rumah mewah tersebut.
Sementara itu didalam rumah ray terjadi keributan antara Ray dan Rayna.
"Kau benar benar gila kak. bisa bisa nya kamu berpikiran untuk mengambil hak asuh audrey sedangkan aku sebagai ayah kandungnya tidak pernah memberikan sepersenpun uang bulanan kepada jeni. dia membesarkan audrey murni karena kerja kerasnya. dan saat ini kamu bilang seperti itu? kamu emang wanita tidak punya hati Rayna. pernah tidak kamu pikirkan perasaan mu saat kamu harus berpisah dengan anakmu sendiri? hah" ucap ray kesal atas pendapat Rayna yang tidak masuk akal
"Emang kenapa? bukannya pantas seperti itu kan? dia itu cuma perempuan murahan yang menjual tubuhnya demi uang. sekarang dia datang membawa audrey sebagai ancaman agar kamu mau menikahi dia dan dia bisa kuasai harta kamu setelah itu" ucap Rayna tak kalah keras.
"Kak rayna STOOOPPP, aku gak sangka kakak yang selalu aku bangga bangga adalah orang sepicik kakak. kakak gak tau seberapa berat hidup jeni di inggris. aku yang berteman dengannya selama setahun. Dia kerja keras untuk biaya hidupnya dan audrey. Dulu audrey sering pulang pergi rumah sakit karena setiap bulan selama seminggu audrey selalu demam tanpa sebab dan itu pake uang yang gak sedikit. bahkan kalo emang kak jeni adalah wanita murahan dia gak akan lahirin anak kak ray yang bahkan kak jeni gak tau siapa ayah kandung audrey. Bahkan dulu banyak sekali pria yang lebih tampan dan kaya dari kak ray yang selalu jeni tolak dengan bilang kalau dia udah menikah dan suaminya sedang kerja di luar negeri.Aku benci kak Rayna kamu juga perempuan tapi pikiran kamu bisa sepicik itu" ucap rain langsung pergi keluar rumah
"Puas kamu sekarang hah? hidup aku udah mulai membaik dan sekarang kamu buat hancur lagi? aku gak tau apa isi kepala kamu. Rayna kamu gak akan pantas jadi seorang ibu" ucap ray sambil berjalan menuju garasi dan melajukan mobilnya dijalan raya.
"Aku lagi yang salah??? Padahal aku cuma mau lindungi ray dari perempuan ular itu tapi aku selalu disalahkan" gumam Rayna sambil meneteskan air mata.
Malam itu juga Rain langsung terbang kepulau elang emas menggunakan jet pribadinya. selama perjalanan Rain selalu menangis karena mengingat ucapan rayna yang membuat jeni sakit hati.
"Ada apa sayang?" tanya sean kepada geanha
"Gak tau nih anak anak. Rain telpon sambil nangis dan bilang sedang dalam perjalanan kesini" ucap geanha membuatnya geleng geleng kepala.
"Semoga gak terjadi apa apa" ucap sean sembari memeluk geanha