Chereads / Accident In One Night / Chapter 10 - BAB 9

Chapter 10 - BAB 9

"Besok anda memiliki jadwal bertemu dengan orangtua anda" ucap jeni melihat jadwal Ray

"Udah waktunya pulang ya?? kerja emang bikin lupa waktu" ucap Ray

"Karena besok anda tidak memiliki jadwal meeting dan saya juga tidak memiliki pekerjaan besok saya akan ambil cuti" ucap jeni karena dia ingat janji akan mengajak audrey ke pusat elektronic.

"Baiklah" ucap Ray memberi izin cuti untuk jeni

Sore itu jeni pulang dengan senang karena besok bisa menghabiskan waktu bersama audrey setelah kerja lembur selama dua minggu. Namun,jeni merasa akan ada hal buruk yang terjadi besok.

Keesokkan harinya jeni dan audrey sudah siap berburu barang yang diinginkan oleh audrey sementara jeni cukup memberi dukungan kepada anak kesayangannya itu. Jeni dan audrey memasuki sebuah toko software dan didalam toko tersebut terlihat Ray sedang berbincang dengan pemilik toko.

"Sekretaris jeni. sedang apa kamu disini?" tanya Ray kepada jeni

"Pak direktur, saya pikir anda akan mengunjungi orangtua anda" ucap jeni

"Tadinya seperti itu,tapi tiba tiba dapat kabar beberapa software di kantor sudah waktunya di ganti. anda sendiri sedang apa?" tanya Ray masih penasaran

"menemani audrey jalan jalan" ucap jeni seadanya

Ray pun mengalihkan pandangannya mencari Audrey dan melihat anak tersebut sedang memilih mouse dengan sangat cermat.

"Paman Robby,aku mau mouse yang ini,,," ucap audrey menyebutkan semua barang yang dia butuhkan dan membuat Ray kaget karena audrey bisa menyebutkan semua barang barang hingga bagian terkecil komputer.

"Apa kamu mau rakit komputer lagi?" tanya Robby pemilik toko

"Ngga. aku mau memperbaiki laptop lama aku" ucap audrey antusias

"Hahaha aku suka anak cerdas seperti kamu. aku akan kasih kamu discount 20%" ucap robby

"Terimakasih paman robby" ucap audrey sambil melompat ke arah pelukan jeni

Setelah itu jeni dan audrey pun pamit untuk pergi.

"Apakah kamu kenal anak itu robby?" tanya Ray

"ahh maksud kamu audrey?" tanya robby yang di jawab dengan anggukan ray.

"Dia jadi pelanggan disini sebulan yang lalu. saat itu aku kira bahwa nona jeni yang akan membeli beberapa perangkat. tapi saat melihat anak itu meneliti setiap barang dan menyebutkan kelebihan dan kekurangannya sambil bergumam aku sendiripun kaget dan nona jeni hanya menggeleng karena dia tidak memahami apapun,," robby terus bercerita tentang audrey "Saat awal Audrey masuk toko,aku pikir dia adalah anak kamu. tapi seminggu setelahnya kamu datang dan bilang kamu belum menikah sampai sekarang" ucap robby melanjutkan.

"Menurut kamu. seberapa mirip aku dengan audrey?" tanya Ray penasaran

"Emm ibarat pinang di belah dua. kalian sangat mirip,hanya saja audrey tampak lebih ceria dan imut sementara kamu kaku seperti robot" ucap robby terlalu jujur.

Setelah itu Ray mencari jeni dan audrey dan Ray melihat mereka berada disebuah restaurant. Dengan memasang wajah sedatar mungkin Ray pun masuk kedalam restaurant tersebut.

"Hai audrey kita ketemu lagi" ucap Ray dengan senyum ramah

"paman yang di toko tadi" ucap audrey

"Nama paman,Ray jadi audrey boleh panggil paman Ray" ucap Ray

"Ohh paman ray. kamu mau makan siang?" tanya audrey dan ray pun menghampiri audrey dan duduk di sisi audrey.

"Iya. paman mau makan siang nih" ucap

"Aku dan mami sudah memesan makanan. silakan paman Ray memesan" ucap audrey sambil menggeserkan menu

"Saya mau makan nasi kari pedas dan jus mangga jangan pakai gula" ucap ray kepada pelayan.

"Wahh paman ray pesan makannya sama kaya aku mi" ucap audrey menatap jeni dengan senang

'apa mereka benar ayah dan anak kandung ya? bahkan sampai makanan kesukaan pun sama. aku pribadi gak suka dengan makanan pedas dan gak suka buah mangga' jeni kembali terpikirkan hal tersebut.

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang. Ray dan Audrey memiliki cara makan yang sama yaitu menghabiskan nasi nya terlebih dahulu setelah itu baru memakan karinya dan di akhiri dengan meminum jus mangga.

"Mami aku kenyang" ucap audrey dengan memukul pelan perutnya dan menyandarkan kepalanya ke kursi dan langsung tertidur.

Begitu pula dengan Ray sudah menyandarkan kepalanya di kursi.

"hehehe" jeni pun tertawa kecil melihat dua orang di hadapannya.

"Ada apa sekretaris jeni?" tanya Ray bingung.

"Tidak ada apapun. hanya lucu melihat kalian. aku kira hanya audrey yang punya cara makan aneh. ternyata pak direktur juga begitu" ucap jeni sambil tertawa pelan. Ray pun sempat berpikir bahwa hanya dia yang bisa makan dengan cara tersebut. tapi saat ini ada anak kecil disisinya yang juga memiliki kebiasaan yang sama dengan dia.

"aahh iya betul. aku juga sebelumnya berpikir seperti itu." ucap ray menyetujui ucapan jeni.