Chereads / Accident In One Night / Chapter 9 - BAB 8

Chapter 9 - BAB 8

"Anak ya?" ucap Ray pelan sambil memperhatikan laptopnya.

"Paman bima, apa benar kalo anak sama ayah itu selalu mirip?" tanya Ray kepada supir pribadinya

"Sebenarnya tergantung tuan" ucap paman bima sekenanya.

'eemm jadi penasaran sama audrey. sebenarnya dia satu satunya anak yang terlihat mirip sekali dengan aku waktu kecil' ucap ray dalam hati

Sesampainya di kantor,Ray di sambut oleh jeni yang menggunakan blazzer berwarna crem dan rambut di urai.

"Selamat pagi pak direktur,saya akan segera mengantarkan kopi untuk anda" ucap jeni sambil membungkuk hormat.

"Selamat pagi sekretaris jeni. baiklah dan jangan terlalu banyak gula" ucap Ray sambil berjalan masuk kedalam ruang kerjanya.

Tak lama kemudian jenipun masuk membawa nampan berisi kopi dan juga camilan.

"Pukul 09:00 nanti anda memiliki jadwal pertemuan dengan tim penyelenggara Esport,,," jenipun memberi tahu semua jadwal Ray dengan terperinci

"Aduh sial,," ucap Ray sambil menepuk keningnya "Kenapa harus pembahasan Esport sih? sedangkan saya belum bertemu dengan MiloX dan bahkan saya baru tahu kalo MiloX itu anak TK" ucap Ray dengan wajah putus asa

"MiloX anak TK? anda sudah tahu identitasnya?" tanya jeni penasaran dan gelisah

"Belum. hanya semalam saya bermain satu ronde dengan dia. dan dia memberitahu saya usia nya. coba kamu bayangkan sekretaris jeni,anak usia enam tahun sudah bisa menjadi pro gamer dan hacker handal" ucap Ray tak habis pikir

"Hacker?" jenipun semakin bingung karena anaknya disebut seorang hacker

"Iya,penyebab kami tidak bisa melacak IP nya karena dia seorang hacker" ucap Ray

"Sehebat apa ayahnya sampai bisa punya anak jenius seperti itu" ucap jeni benar benar tidak habis pikir siapa ayah kandung audrey.

"Itu sebabnya. Kalo dia anak saya mungkin saya percaya karena saya pribadi menjadi hacker saat usia lima tahun,,," ucapan ray yang seterusnya tidak di dengar oleh jeni.

"Kalo begitu saya permisi kembali bekerja menyiapkan berkas untuk rapat nanti" ucap jeni melangkah keluar ruangan Ray dan duduk lemas dikursi kerjanya.

'Ray hacker usia 5 tahun dan audrey mulai aneh saat usia 5 tahun. apa Ray itu ayah kandung Audrey?' pertanyaan itu langsung masuk kedalam pikiran jeni

"Ngga,Ngga mungkin" teriak jeni membuat beberapa mata melirik aneh ke arahnya.

'Sebenarnya aku bisa mencari david neo yang dulu menyuruhku. tapi aku ngga mau kalo audrey menjadi ancaman untuk ayah kandungnya. cukup aku yang dulu membuatnya hancur' pikiran jeni terus mengelana sampai dia tidak menyadari bahwa Ray ada didepannya

'Hehehe,sekretaris jeni kalo lagi melamun malah lebih cantik ya' ucap ray dalam hati

"Sekretaris jeni. saya mau mengambil berkas" ucap Ray dengan nada tinggi

"Baik tuan david neo" ucap jeni spontan karena kaget.

'David neo?' Ray pun mengingat siapa orang itu.

"Maaf pak direktur saya lalai dalam bekerja. dan ini berkas yang minta" ucap jeni sambil menyerahkan berkas kepada Ray

"Terimakasih" ucap ray sambil meninggalkan jeni dan kembali ke dalam ruang kerjanya.

'Apa david neo itu ayah kandung audrey? tapi ngga mirip lah. audrey justru mirip aku' ucap ray bangga dengan dirinya sendiri

"Kalo mengingat David Neo itu berkaitan dengan merosotnya saham Hunzel tujuh tahun yang lalu karena tersebar berita soal aku yang menginap di kamar club sakura bersama perempuan. Huh jadi inget kejadian pahit itu" ucap Ray mendengus kesal

"Tapi perempuan malam itu kayanya cantik ya. apa dia punya kecantikan yang sama dengan sekretaris jeni?" Ray membandingkan wanita dalam gelap itu dengan jeni.

'Kevin tolong ke ruangan saya' ucap Ray kepada kevin melalui telpon

Tak lama kemudian kevin pun datang ke ruang kerja Ray.

"Saya minta kamu cari tahu identitas sekretaris jeni dalam waktu satu jam" ucap ray yang di balas dengan gerakan kepala kevin dan langsung meninggalkan ruang kerja Ray.

'Sekretaris jeni masih muda. 25 tahun dan dia punya anak berusia 6 tahun berarti dia hamil audrey saat usianya 19 tahun' ray terus memikirkan hal yang sebenarnya tidak penting.

Tak lama kemudian kevin masuk ruang kerja ray membawa beberapa berkas.

"Tuan,ini berkas yang anda minta" ucap kevin menyerahkan berkasnya dan langsung kembali ke ruang kerjanya.

"Puteri tunggal Jeremy Xu dan Queena Mu. bukankah keluarga Mu lebih dulu bangkrut di banding keluarga Xu yang bangkrut delapan tahun lalu. saat umur 19 tahun dia tiba tiba pindah ke inggris dan baru kembali sebulan yang lalu ke kota T. apa mungkin sekretaris jeni adalah perempuan malam itu?" ucap Ray sambil terus berpikir keras