Chereads / Accident In One Night / Chapter 7 - BAB 6

Chapter 7 - BAB 6

Setelah itu jeni mengajak audrey pulang dan tidak menanggapi tantangan Rain karena menurut jeni itu terlalu kekanak kanakkan dan lagipula jeni takut semua nya akan berimbas kepada audrey.

Keesokkan harinya seperti biasa Jeni dan Audrey sarapan bersama lalu mengantar Audrey ke sekolah tapi hari ini jeni mulai bekerja jadi setelah mengantar audrey sekolah jeni langsung menuju kantor.

Perusahaan Hunzel group merupakan perusahaan yang menciptakan MOBA game paling terkenal. Direktur perusahaan hunzel sendiri merupakan seorang pemuda tampan dengan wajah datar namun otak yang jenius.

Jeni pun memarkirkan mobilnya di basement kantor dan setelah itu langsung pergi keruang kerjanya. Sebelum mulai bekerja jeni menghadap ke kantor direktur.

'tok tok' suara ketukan pintu kantor Ray

"Masuk" Sebuah suara menandakan persetujuan agar jeni masuk ke dalam.

"Selamat pagi tuan,Perkenalkan saya jenita sekretaris pribadi anda yang baru. anda bisa mulai memberikan tugas kepada saya" ucap jeni dengan canggung sementara Ray masih terperangah akan kecantikan jeni dan tak lama kemudianpun tersadar.

"eemmm,, gak perlu ribet. kamu cukup bantu saya atur jadwal dan setiap pagi sediakan kopi expreso untuk saya" ucap Ray setelah bangun dari kekagumannya

"Baik tuan, kalo begitu saya permisi" ucap jeni hendak melangkah meninggalkan ruang kerja ray.

"Tunggu!" ucap ray sebelum jeni melangkah pergi

"Ada yang anda butuhkan tuan?" tanya jeni

"Bukan bukan, jangan panggil saya tuan. Kamu bisa panggil saya pak direktur. oh iya,kayanya kita pernah bertemu" ucap ray sambil mengerutkan keningnya mencoba mengingat

"Betul,sekitar seminggu yang lalu kita bertemu di bandara saat itu anak saya menumpahkan jus ke pakaian anda. sekali lagi saya mohon maaf" ucap jeni sambil terus membungkuk

"Oh iya saya ingat. iya tidak apa apa. sekarang kamu sudah boleh kembali bekerja" ucap Ray dan di setujui dengan anggukan dari jeni yang langsung berjalan keluar ruang direktur.

"Eemmm jenita, padahal di cv di sebutkan bahwa ia single tapi kenapa pada kenyataannya sudah punya anak. atau jangan jangan dia hamil di luar nikah" ucap Ray pelan

Hari itu jeni bekerja dengan giat dan merancang semua jadwal pertemuan direktur sampai tiba tiba di dalam kantor terjadi sebuah keributan.

"Bagaimanapun caranya kita harus mencari tahu identitas MiloX ini. Dia gamer pro yang muncul setahun yang lalu" ucap beberapa karyawan

Tak lama setelah keributan tersebut kevin masuk ke ruang direktur.

"Tuan,saat ini kami sedang mengusahakan untuk mencari identitas asli MiloX. tapi entah kenapa ia bisa mengecoh kami dengan sesekali menunjukkan bermain game di sebuah warnet bahkan berpindah pindah negara" ucap kevin dengan wajah lesu

"Ahh seorang gamer pro sekaligus hacker. siapa sebenarnya MiloX ini?" tanya Ray bingung

"Menurut beberapa informasi ada yang menyebutkan bahwa MiloX ini seorang anak laki laki berusia sekitar 10 tahun" ucap kevin ragu dengan informasi yang ia dapatkan

'Drrtt,ddrrtt' sebuah pesan masuk kedalam ponsel jeni

'Mami,aku sudah sampai rumah dengan selamat bersama kakek diki' pesan tersebut dari audrey

'oke sayang. kamu jangan buat kakek diki pusing ya. jadi anak yang baik' balas jeni

"anak 10 tahun seorang gamer pro sekaligus hacker. seberapa keras orangtuanya mendidiknya?" pertanyaam itu keluar begitu saja dari mulut Ray "Panggil peter ke kantor saya" ucap ray kepada kevin yang di jawab dengan anggukan dari kevin.

Tak lama kemudian peter muncul di depan meja kerja jeni.

"Hallo nona jenita" ucap peter sambil tersenyum

"Selamat sore tuan peter" jawab jeni dengan hormat

"Ehem,, yang suruh kamu kesini tuh saya bukan sekretaris jenita" ucap Ray yang tiba tiba muncul di depan kantor membuat peter mati kutu dan dengan patuh masuk ke dalam ruang direktur.

"Ada apa?" tanya peter dengan wajah putus asa

"Kamu selalu bermain game yang kita luncurkan setahun yang lalu kan?" tanya Ray dengan wajah serius

"tentu aja. emang kamu yang main game cuma buat iklan saat peluncuran" ucap peter sombong dan meremehkan

"Kamu tahu soal MiloX?" tanya Ray

"Oh iya. bocah itu muncul semenjak sebulan setelah peluncuran dan sekarang posisi dia tepat di bawah posisi kamu" ucap peter dengan semangat

"Menurut kamu gimana kalo kita undang dia untuk ikut Esport nanti?" tanya ray

"undang lah undang. jago kalo kamu bisa undang dia. karena aku sudah invite dia dari 6 bulan lalu belum di accept" ucap peter makin putus asa

"Apa menurut kamu dia benar benar pro atau karena di dukung financial yang kuat?" tanya Ray

"keduanya adalah pendukung yang baik. menurut aku anak ini memang pro dan sepertinya orangtuanya juga mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk anaknya,kalaupun dia adalah seorang pekerja berarti kemungkinan dia akan kehabisan uang gaji bulanannya" ucap peter menganalisa.

"yasudah kita bahas besok lagi. sekarang aku harus pulang" ucap ray sambil berdiri dan bersiap untuk pulang

"Aku mau mengantar sekretaris jeni akh" ucap peter langsung melenggang keluar kantor. Namun,saat tiba di depan meja kerja jeni,jeni sudah tak terlihat dan mejanya sangat rapi.

"berhasil?" tanya ray di telinga peter

"Kayanya sekretaris jeni baru keluar deh" ucap peter yang langsung menarik ray menuju basement.

'Iya sayang,sebentar lagi mami pulang' ucap jeni bertelpon dengan audrey

'sebelum makan malam sudah sampai di rumah kok. kamu yang nurut sama tante dian ya' lanjut jeni terus menelpon

'Apa?? ke pasar electronic lagi? mau beli perangkat software sama mouse?' ucap jeni sambil memegang kepalanya

'haduhhh.. berapa banyak computer yang bakal kamu ancurin?' ucap jeni putus asa karena sudah setahun dia tidak pernah masuk kedalam kamar audrey karena audrey selalu melarangnya.

'oke oke nanti mami belikan setelah mami gajian. sekarang mami mau nyetir mobil dulu' ucap jeni sambil mematikan telponnya

"Sekretaris jeni belum pulang?" tanya peter bersama dengan ray yang tiba tiba berada di belakang jeni

"ahh pak direktur dan tuan peter. saya mau pulang baru selesai jawab telpon dari rumah" ucap jeni sambil membuka pintu mobil audi miliknya

"saya duluan ya" ucap jeni sambil masuk kedalam mobil

"Sekarang kamu percaya kalo dia bukan orang biasa? bahkan harga mobil dia sama mobil kamu hanya beda 10 juta" ucap peter

"Benar. itu mobil limited edition" ucap ray terperangah

"kira kira siapa sebenarnya sekretaris jeni ini ya?" ucap peter bingung