Chapter 41 - Iri

Malam yang di tunggu pun tiba.

' dummp,, dummppp, dummpp...

Dimeja itu telah ada Sarah, Mitha, dan Trisa.

"kok Mba Deswita nggak ikut kita nih?" ,, suara Trisa di tengah tengah musik yang begitu kencang.

"otewe sama Sandra" sahut Sarah.

Ketika sedang asyik menikmati musik dan minuman , orang yang di tunggu pun datang .

Sarah melihat Sandra dan Deswita memasuki club, dan segera melambaikan tangan ke arah Sandra dan Deswita.

"haii, sorry telat" ucap Sandra, sesampainya di meja mereka.

"nggak apa apalah mba, kami paham kok" sahut Trisa

"hehehe, thanks" sahut Sandra.

Dan mereka pun kembali bersantai .

Saat sedang menikmati minuman nya, Mitha memulai obrolan kembali.

"ehh, Sand loe nggak pengen cari mangsa baru nih?" ucap Mitha

Sandra pun hanya tersenyum.

" iya nih Sand, loe lihat deh, banyak tuhh yang lagi merhatiin kesini semenjak kedatangan loe", lanjut Sarah.

Trisa yang melihat ke sekelilingnya mendapatkan kebenaran nya, sedari tadi mereka duduk tidak ada yg perhatikan, begitu ada Sandra semua mata mengarah ke mereka.

"gue lagi nggak mood,," sahut Sandra ringan.

"Jadi berhenti nih main main nya?" lanjut Mitha

"yess, saat ini gue pengen fokus sama diri gue, Dan gue pengen melakukan perjalanan jauh buat relax sejenak" jawab nya.

"kenapa sih loe kesan nya pengen banget menghindari pak Aaron Sand?" tanya Sarah tepat sasaran.

"hahahah menghindari gimana, nggaaakk, nggak lah, gue beneran mau cari suasana baru". jawab nya sedikit kikuk.

Trisa dalam diam nya menatap secara diam diam ke arah Sandra, memperhatikan penampilan Sandra, wajah, dan ekspresi Sandra. Ekspresinya benar benar tak bisa di tebak.

" ehh, tris diem aja loe,,!" ucap Deswita menyadarkan Trisa.

"hehehe, nggak mba, aku hanya kagum aja sma mba Sandra" sahut nya dengan baik.

"ehhh, naik yookk dansa" ucap Mitha.

"ayooo" sahut Sarah

"kalian aja lah yaa, gue disini aja" sahut Sandra.

"oke dehh, ayooo Tris" jawab Mitha.

Kini Sarah, Trisa dan Mitha sedang menikmati musik di lantai Dansa, Sandra dan Deswita hanya duduk di meja mereka.

Beberapa saat kemudian Meja Sandra di datangi seorang Pria, cukup tinggi berhidung mancung dan wajahnya tergolong tampan.

"haii, boleh duduk sini?", ucap nya sopan.

Sandra pun memperhatikan Pria itu, ekspresinya dingin dan enggan menanggapi.

" silahkan" jawabnya cuek.

"Loe, sandra kan?" tanya pria itu lagi.

"hmmmm" sahut Sandra .

Saat pria itu ingin berbicara, Sandra berdiri

"gue mau ketoilet" ucap nya. dan meninggalkan meja itu.

Ternyata, dari lantai Dansa ketiga teman nya memperhatikan kemeja mereka.

"kaya nya Sandra benar benar lagi nggak mood", ucap Sarah santai, dia dan Mitha pun tertawa.

Sedangkan Trisa , tatapan nya begitu tak terbaca.

" kalian nggak iri sma mba Sandra?" ucap nya dengan nada tak bisa di artikan.

"hahahah, Sandra memang punya pesona yang luar biasa, dia bak Princess," sahut Sarah

"dan Kami tak pernah iri padanya, karena pada dasarnya dia teman yang baik dan care" sahut Mitha.

Mendengar itu ekspresi Trisa menjadi dingin.

********************

Di tempat lain, tepat nya di sebuah Restoran di dalam sebuah ruangan Private degan desain Rumah Jepang, terlihat Aaron sedang duduk berhadapan dengan seorang Pria paru baya. Mereka sedang menikmati makanan mereka.

"jadi bagaimana kabar mu nak Zayn?" ucap Pria paru baya itu.

"baik , seperti yang anda lihat tuan Baskara" jawab nya.

"panggil saja aku om, nak Zayn" . ucap pria itu yang ternyata tuan Sebastian Baskar.

"baiklah" sahut Aaron .

Mereka pun kembali melanjutkan makan mereka. Satelah benar benar menghabiskan makanan mereka barulah mereka melanjutkan obrolan mereka.

"jadi apa yang membuat mu ingin menemui ku seperti ini?" tanya Tn. Baskara

"bagaimana kabar anda saat ini ?" tanya Aaron basa basi.

" seperti yang kamu lihat nak, saya baik baik saja" jawab tn. Baskara.

"hmmm, yaa anda terlihat bahagia" ucap Aaron penuh makna.

"baik lah to the point, saya ingin menanyakan keberadaan Alle?" ucap Aaron.

Tuan Sebastian Baskara memperhatikan ekspresi Aaron, dingin dan tak terbaca.

"sudah hampir 5 tahun saya tidak pernah mendengar kabar nya., nak " ucap Tn. Baskara sendu.

Aaron diam memperhatikan ekspresi Tn. Baskara. Ada rasa penyesalan di dalam ucapan nya.

"tapi beberapa bulan lalu kami pernah bertemu di sebuah mall" ucap Tn

Baskara.

Aaron terlihat antusias.

"lalu" ucap Aaron

"dia mengabaikan ku, dan setelah itu aku tak pernah melihat atau mendengar kabar nya lagi" cerita Tn. Baskara.

"Lohh, kenapa kamu menanyakan nya nak, bukan kah kalian bersama selama ini?" .

"sejujurnya aku iri dengan mu karena dia dekat dengan mu, sedang kan saya...." Lanjut Tn. Baskara.

"..."

Saat tuan Baskara masih berbicara, telpon Aaron berdering.

********************

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

happy weekend semua 💕

happy reading yaa .. 😘

please, kasih vote dan komen yaa 🙏🙏😍😍😍😍😘😘😘😘😘

THANK YOU ALL .. 🙏🙏🙏❤️❤️❤️