Aaron yang berada di dalam ruangan nya, membuka sebuah map. Dengan seksama dia mengamati setiap tulisan nya.
'SANDRA ALLENA AZZAHRA' , itu map untuk data karyawan nya nya. Wajah nya dingin , ekspresi nya tak terbaca.
'Ibu Kandung : Ny. Raden. S. Agung Pradiya.
'Ayah Kandung' : MENINGGAL'
....
.....
Data itu milik pribadi Sandra.
Saat menerima data tentang gadis yang di jodohkan dengan nya, dan membaca nama 'Sandra' , ntah seolah ada yang menarik perhatian nya untuk mengulik data pribadi Sekretarisnya itu.
"mereka orang yang berbeda Aaron" ,, gumam nya pada diri nya sendiri seraya menutup Map tersebut.
**********
Saat ini Sandra dan teman teman nya, yang memang sudah janjian siang tadi, sedang berada di sebuah mall untuk berbelanja,, setelah di rasa puas untuk berbelanja, mereka pun memutuskan untuk makan malam di salah satu restaurant.
Saat asyik menikmati makan malam nya, seraya tertawa bersama teman teman nya, dalam seketika,, tawanya lenyap, wajah Sandra berubah menjadi pucat, tersirat mata yang penuh kebencian. Teman teman nya yang menyadari perubahan Sandra , sontak melihat kearah Sandra yang sedang menatap tajam kesalah satu pengunjung restaurant tersebut, dan teman teman nya pun mengikuti arah pandangan Sandra.
Seorang Pria paruh baya dengan seorang wanita yang juga kurang lebih seumur mama nya, dan seorang gadis yang masih belia kurang lebih 16 tahun.
Ternyata Pria tersebut pun merasakan pandangan Sandra, dan dari ekspresinya kaget melihat Sandra, tatapan mereka pun bertemu beberapa saat. , hingga tanpa terasa mata Sandra terasa perih begitu pun hatinya, dan membuat nya sadar , kemudian meninggalkan restaurant itu begitu saja.
Tasya, Sarah dan Deswita, kaget dan bingung dengan apa yang terjadi, mereka hanya bisa menatap kepergian Sandra, dan melihat k-3 orang yang Sandra lihat tadi juga bergegas seolah mengejar Sandra.
Deswita yang lebih cepat sadar dan lebih care ke Sandra pun , ber inisiatif mengejar Sandra. Dia khawatir dengan Sandra.
"Tasy loe sma Sarah selesaikan pembayaran ya, gue kejar Sandra" , ucap Deswita, dan diiyakan oleh kedua nya.
Deswita pun mengejar Sandra dan membawa semua barang belanjaan Sandra yang ditinggal nya begitu saja.
Sandra berlari menuju parkiran dimana mobil nya berada, dia tak bisa lagi menahan air mata nya. 'hikss,, hikss', tangisnya terdengar begitu pilu, dadanya terasa sesak.
"Alle" ,, suara yang begitu dia kenal Lembut dan hangat. Namun ketika mendengar itu hatinya terasa tertusuk.
Secara otomatis tangis nya berhenti, dan Sandra dengan sigap merubah ekspresinya, sebelum dia berbalik.
Sandra berbalik , dengan wajah yang masih terlihat habis menangis, namun sorot matanya dingin dan penuh kebencian.
Dan Sandra yang diam semakin terkejut karena tak siap dia tak bisa menolak.
Pria paruh baya tersebut memeluknya hangat.
"ternyata benar, ini kamu nak,, princess Papa" , ucap pria tersebut dan ternyata Papa nya. Orang yang selama ini dia rindukan namun juga sangat dia benci.
"maaf, anda mungkin salah orang, saya tidak mengenal anda",, ucap nya dingin dan sama sekali tak membalas pelukan itu, bahkan tangan nya mengepal kuat.
Ucapan itu membuat Papanya kaget, dia melepas pelukan nya dengan wajah sendu dan kecewa.
" ini papa nak, papa kamu alle". ucap papa nya.
"Maaf, papa saya sudah meninggal 5 tahun yang lalu" , ucap nya dingin dan acuh.
"Alle", ucap sang Papa
" maaf, nama saya SANDRA," ucapnya penuh penekanan.
"papah, apa dia Kak Alle, yang selama ini Papa ceritakan, bahwa aku harus seperti dia". suara gadis yang dilihat Sandra di resraurant itu juga.
'papah' , gumam Sandra dalam hati dan membuat hatinya semakin teriris.
Belum sempat mendapat jawaban, gadis itu dengan cepat di tarik oleh ibu ibu yang merupakan mama nya dan istri dari papa Sandra saat ini.
Sandra merasa muak dan semakin membenci Papa nya, dia pun memilih untuk pergi, namun saat akan membuka pintu mobil nya, tangan Sandra di tahan oleh Papa nya.
"Papa minta maaf Alle,, selama ini papa mencari mu,," ucap papa nya sungguh sungguh.
"sekali lagi saya bilang, papa saya sudah meninggal" balas nya dingin, dan menghempas tangan nya agar terlepas dari tangan papa nya.
Dia melihat Deswita yang memang menyaksikan semua kejadian itu.
"Des, masuk lah" panggil nya sebelum memasuki mobil nya.
Sandra pun menjalankan mobil nya dan meninggal kan parkiran.