Keesokan harinya setelah kaejadian malam itu, Sandra dan Aaron harus dan akan tetap bertemu.
"Pagi Pak" , sapa Sandara seperti biasa melihat atasan nya itu masuk.
Aaron hanya berlalu dan menuju kursi nya.
"jadwal saya" ucap nya dingin.
Sandra dapat melihat perubahan sikap Aaron ini. Dia pun menarik nafas panjang, dan menyebutkan semua jadwal Aaron.
"Baik lah,,kamu bisa kembali ke ruangan mu", ucap Aaron setelah mendengar semua jadwal nya dari Sandra.
" permisi pak", sahut Sandra .
Ada perasaan tak nyaman atas sikap Aaron tersebut.
Namun Sandra menghalau nya.
Sandra kembali ke mejanya, dan mengerjakan semua pekerjaan nya seperti biasa.
Aaron kembali ke sikap awal nya, saat pertama kali , dingin dan profesional, dan sangat perfect.
********
Seminggu berlalu begitu lambat bagi Sandra. Sadar atau tidak sikap Aaron sejujur nya membuat nya sedikit terluka.
Weekend pun tiba.
"hoaaaaammmm",,,, Sandra mulai sadar dari tidur nya, dia meregangkan tubuh sebelum beranjak dari tempat tidur nya.
Dia berjalan menuju saklar lampu, mematikan lampunya, dan membuka tirai jendela nya,,
"cerah sekali", ucap nya melihat matahari pagi yang bersinar.
Sandra melipat tangan nya di dada seraya menikmati pemandangan itu,, ntah mengapa tiba tiba terlintas wajah Aaron saat dia tertawa. " wajah mu secerah ini ketika tersenyum Aaron" gumam nya tanpa sadar.
"shiittt" pekik Sandra tiba tiba,
"no, sandra"...
"sikap nya yang dingin seperti itu lebih baik buat mu"
"come on, wake up, wake up girls"
itu lah ocehan ocehan Sandra yang terus melawan hatinya.
Dia berhenti bertengkar dengan diri nya sendiri saat mendengar dering Handphone nya.
********
Sandra pun memutuskan untuk melepas penat nya .
Dia menghubungi Deswita agar mau menemaninya berbelanja.
Kini Sandra dan Deswita sudah berada di mall terbesar di Jakarta.
Kedua nya terlihat, bahagia. Mereka keluar masuk toko pakaian, tas , sepatu, dan kini mereka berada di toko jam.
Sandra asyik memilih jam tangan yang di temani oleh Deswita.
"aduhh" pekik nya. Saat seorang wanita tak sengaja menyenggol lengan nya yang sedang mencoba sebuah jam tangan.
"maaf mba saya tak sengaja", ucap wanita itu.
"lain kali hati hati" sahut Sandra.
"ada apa ini" suara berat sang pria yang berada di sisi wanita yang menabrak Sandra dan tepat berada di hadapan Sandra.
Tentu suara sang pria menjadi pusat perhatian, Sandra dan Deswita saat ini.
Ini merupakan toko Jam mewah, dan saat ini pengunjung nya bisa di hitung oleh jari saja.
"ohh, tidak ada apa2, hanya aku tidak sengaja menabrak mba ini" ucap wanita itu seraya menggelayut mesra di lengan Aaron.
Sandra yang melihat hal ini hanya terdiam dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.
Hingga Deswita berdiri mendekati Sandra dan memberinya kode, barulah dia sadar.
Dan Aaron dengan sang wanita sudah kembali memilih jam tangan di sisi etalase lain nya.
Sandra memalingkan tubuh dan wajah nya dari kedua orang itu. Baik Sandra dan Aaron sama sekali tak saling menyapa seolah tak kenal.
'huuuhhhhhh' , Sandra menarik napas pelan , mencoba mengontrol diri nya. Dan kembali bersikap biasa seolah tak melihat atau bertemu Aaron, dia pun kembali memilih jam tangan. Deswita yang melihat ini sejujur nya merasa aneh, namun dia tak berani bersuara.
Dan ternyata Aaron yang berada di sisi etalase yang bersebrangan dengan Sandra terus mencuri pandang dari kaca didepan yang memantul kan bayangan Sandra, sehingga ia dapat melihat Sandra dengan jelas.
"saya mau yang ini" ucap Sandra memilih jam tangan berbentuk hati berukuran sedang, dan tali nya berwarna silver dilapisi berlian. Sangat mewah. Itu lah kesan yang akan terlihat saat melihat jam tersebut.
Pelayan pun mengambil jam itu, dan menyiapkan nya untuk Sandra, Sandra ke meja kasir untuk membayar jam itu, dan harga jam itu membuat Deswita kaget 'setengah M.' Wajar Deswita kaget karena dia tak mengetahui siapa Sandra, karena bagi Sandra itu harga yang biasa saja.
Setelah menerima struk dia kembali untuk memperlihatkan struk dan mengambil jam nya, terukir senyum yang begitu manis ketika Sandra menerima jam itu. Dan melihat itu karena memang sedari tadi dia terus memperhatikan Sandra.
Sandra pun keluar dari toko itu terlebih dahulu, tanpa sedikitpun menoleh apalagi menegur Aaron.
Aaron hanya terus memperhatikan kepergian Sandra dengan ekspresi dingin nya.
"eheeemm, dia wanita yang sangat cantik, dan dari caranya berpenampilan seperti nya dia bukan wanita sembarangan", ucap wanita yang bersama Aaron.
"dia sekretaris ku" sahut Aaron yang masih menatap Sandra meski orang nya sudah tak terlihat.
"yang benar saja bli,, aku kira dia seorang putri konglomerat,, kau memberinya gaji berapa mampu membeli jam mewah itu?" ucap sang wanita. Dan penampilan nya tadi dari ujung kaki sampai rambut aku tahu itu semua brand asli." ucap sang wanita lagi .
Aaron menyadari hal itu. Pikiran nya terus menerawang tak jelas.
"dan wajah nya seperti tak asing bagi ku bli".
ucap wanita itu.
Dan itu menarik perhatian Aaron
" kamu pernah melihat nya?". sahut Aaron
"ntah lah bli, tapi rasanya wajah nya tak asing, tapi aku juga tak tahu melihat nya dimana", ucap wanita itu.
"sudah lah, kamu selama ini hanya berdiam di bali, dan tak mungkin ketemu banyak orang". balas Aaron menngejek wanita itu.
"ngomong ngomong jika dia sekretaris bli, kenapa dia seolah tak kenal bli tadi?" , balas wanita itu dan menatap Aaron.
"anak kecil jangan ikut campur" ucap Aaron.
Ternyata gadis itu adalah adik sepupu Aaron, anak dari mama nya , dia sedang di Jakarta dan Aaron mengajak nya jalan jalan.