Sandra melajukan mobil nya, dengan kecepatan tinggi, Deswita sedikit mengerti, dia tak akan berbicara apapun , yang terpenting baginya, dia bisa mendampingi Sandra.
Ternyata Sandra menuju ke sebuah club malam.
Dia tak peduli apa pun lagi, pikiran nya di penuhi akan memorinya bersama keluarganya.
Seketika air matanya mengalir.
Kemudian ekspresinya tersenyum sarkastis.
Mengingat kejadian yang baru berlalu beberapa jam tadi di restaurant
Sandra melihat Papa nya tersenyum bahagia dengan keluarga barunya, sedangkan diri nya, yang memang dari kecil tak begitu merasakan kasih sayang papa nya , dan ketika dewasa dia harus menerima pengkhianatan papa nya, hidup nya berubah, dunia nya hancur, dan hatinya semakin hancur ketika mengingat kesucian nya telah hilang.
"semua ini gara gara papa", gumam nya seraya meraih gelasnya .
" San cukup, loe udah mabuk" ,, ucap deswita khawatir.
"biarin, toh nggak ada yang akan peduli," balas nya sinis, dan kembali meminum minuman nya.
Deswita tak tahu apa masalah Sandra, tapi dia tahu saat ini Sandra sedang merasakan sesuatu yang sangat menyakiti hatinya.
*****
Deswita yang melihat kondisi Sandra sudah mabuk berat memutuskan untuk membawa pulang sahabat nya itu.
Deswita yang menyetir mobil Sandra.
Mereka pun tiba di apartemen Sandra, dengan di bantu petugas keamanan Deswita dapat membawa Sandra masuk kedalam apartemen nya.
Deswita menyelimuti Sandra dan mematikan lampu kamar Sandra , sontak Sandra berteriak dan membuat Deswita kaget dan kembali menyalakan lampunya.
Deswita melihat Sandra keringat dingin
"jangan, jangan, aku takut ,, gelappp," ucap nya dengan setengah sadar, akhirnya deswita paham,, dalam ekspresinya dapat dilihat Deswita khawatir dengan sahabat nya ini.
******
"San, Sandra" , itu deswita yang ternyata menginap di apartemen Sandra.
"bangun Sand" ucap nya pelan.
Perlahan Sandra mulai sadar, dan perlahan membuka matanya.
Kepala nya begitu berat, dia pun memijat pelipis nya.
"minum dulu" ucap Deswita dan menyodorkan segelas susu kepada Sandra.
"thanks" ucap Sandra, dan meminum susu nya .
"Kamu demam sebaik nya , hari ini kamu ijin" ucap Deswita ke Sandra.
Sandra yang memang menyadari tubuh nya tak memiliki tenaga pun mengikuti saran Deswita.
****
Deswita pun meninggalkan Apartemen Sandra untuk menuju Kantor nya.
Sandra sudah mengirim chat ke Aaron bahwa dia tidak masuk kerja hari ini.
Aaron yang berada di dalam ruangan nya menatap gelisah ke chat yang dikirim Sandra.
"ijin?", gumam nya
Sandra tak menyebut kan alasan nya, dia hanya mengatakaan Ijin satu hari ini saja, dan itu membuat Aaron bertanya tanya, pasalnya sekretarisnya itu tidak pernah seperti ini.
*****
Sandra yang kini berada di apartemen nya seorang diri, perlahan beranjak dari tempat tidur nya, dia merasa bosan, dan memutuskan menuju balkon apartemen nya. Dengan wajah yang pucat , dan tubuh yang lemas Sandra menyandarkan tubuh nya ke sisi pintu , wajah nya menatap nanar ke arah langit biru, air mata nya kembali menetes.
"kapan bli Zayn akan kembali, Alle sendiri bli, Alle lelah, ingin rasanya Alle menghilang untuk sejenak", gumam nya dengan suara yang penuh kesedihan.