Sandra terkejut saat membuka pintu apartemen nya yang berbunyi, dan bunyi bel apartemen nya itu lah yang membuat nya teralihkan dari kesedihan nya.
"Pak, Pak Aaron" ,, ucap nya tak percaya ,, melihat keberadaan atasan nya saat ini.
"apa kamu tidak mempersilahkan saya masuk" ucap Aaron.
"ahh, ii, iya pak, silahkan masuk" ucap Sandra kaku.
Aaron pun melangkah masuk, dan meneliti setiap sudut apartemen Sandra.
Rapi, bersih, mewah untuk ukuran Sekretaris , karena memang itu adalah apartemen untuk tingkat 1 dan ini apartemen Luxury salah satu apartemen mewah di Jakarta.
"silahkan duduk pak", ucap Sandra.
Aaron pun duduk dan meletakkan kantungan yang dia bawa.
"apa kamu sakit?", tanya Aaron, yang melihat wajah Sandra yang memang sangat pucat dan mata yang sembab.
"iya pak , tapi hanya demam biasa" sahut Sandra.
Canggung itu lah yang dirasakan keduanya.
"saya buatkan bapak kopi dulu" ucap Sandra.
"tidak usah", sahut Aaron.
"kalau begitu saya ambilkan bapak air putih saja" sahut nya lagi. Sandra pun bergegas berdiri dan menuju dapur nya.
'mata nya sembab, apa dia habis menangis semalaman' gumam Aaron penasaran.
Sandra pun kembali dengan membawa air mineral botol untuk atasan nya itu.
"sudah berapa lama kamu tinggal disini?" tanya Aaron memulai obrolan
"4 tahun pak" jawab Sandra kaku.
"ini bukan jam kerja panggil saja saya Aaron". ucap Aaron , dan membuat Sandra melotot kaget dengan ucapan atasan nya itu.
Melihat ekspresi Sandra , Aaron tersenyum,
" aku tahu kamu habis menangis" ucap nya bermaksud bercanda. Dan semakin tak percaya, bukan karena ucapan Aaron tapi ekspresi hangat bos nya itu.
Aaron dengan santai melepas jas nya.
"aku lapar, belum makan siang, apa kita bisa memesan makanan ?" ucap Aaron santai.
Sandra masih tak percaya dengan apa yang dia lihat, sikap Aaron , cara nya berbicara, sangat berbeda dengan bosnya yang sangat dingin selama ini.
" Sandra, heeiii" ucap Aaron seraya melambaikan tangan nya ke Sandra.
Dan membuat Sandra sadar.
"apa, bapak bilang apa tadi,?" ucap Sandra karena dia tak mendengar ucapan Aaron sebelum nya.
"Aaron saja Sandra", tegas Aaron
" baiklah pa,,,," ucap nya terputus "baik Aaron" sahut nya pelan.
"saya bilang,,, apa kamu mau memasak untuk saya?" ucap Aaron bermaksud mengerjai Sandra. Dia sudah menebak, Sandra wanita yang tak bisa masak.
Dan tentu ucapan Aaron membuat nya kaget.
"sa,, saya, tidak bisa masak" sahut nya cepat.
"hahahahaha," Aaron kembali tertawa lepas, dan melihat itu membuat kesedihan Sandra menghilang begitu saja.
"baik lah kita pesan makan saja," ucap Aaron setelah puas tertawa.
Sandra merasa kan kehangatan yang mengalir begitu saja saat ini. Kesedihan nya pun seolah menguap begitu saja, harapan nya yang menunggu seseorang kembali, perasaan nya yang hampa, semua seolah terjawab dan mendapat ketenangan saat ini, ntah mengapa tapi baik Sandra dan Aaron meski tak banyak ngobrol, kedua nya merasa nyaman satu sama lain.
Bel apartemen Sandra berbunyi, dan itu pengantar makanan.
Aaron yang berdiri membuka pintu. Sandra kaget melihat begitu banyak makanan di meja makan nya saat ini, Pizza, Spaghetty, Rendang, Bakso, Nasi goreng, ayam goreng, bahkan rujak pun ada.
"makanan sebanyak ini siapa yang akan menghabiskan nya aaron?" ucap Sandra bingung melihat banyak nya makanan.
"kita" sahut aaron ringan
"kii. kiitaaaa" Sahut Sandra.
Lagi-lagi Aaron tertawa melihat ekspresi Sandra.
"kamu sangat lucu setiap kali kaget dan terkejut sandra" ucap Aaron masih tertawa.
Aaron meraih bahu Sandra dan membawa nya untuk duduk di kursi makan.
"duduk lah, dan nikmati makan mu , aku tahu kamu belum makan, dan habis menangis" ucapan Aaron tepat sasaran.
"diam lah, kamu terus mengejek ku" sahut Sandra sedikit manja yang mulai nyaman dengan situasi saat ini.
Dan membuat Aaron semakin senang.
"apa kamu menangis karena putus cinta?" ucap Aaron semakin mengejek Sandra.
"Aaron" terik Sandra kesal, "tidak , tidak seperti itu" ucap Sandra menjelaskan, namun dimata Aaron itu terlihat manja.
"baik lah, baik lah," ucap Aaron pura pura mengalah yang sebenar nya tersirat kelegaan mendengar ucapan Sandra.
Mereka makan dengan penuh kehangatan baak adik kakak, dan jika di perhatikan dengan seksama terlihat seperti orang saling jatuh cinta.