Chapter 6 - 6."kembali ke kota argos."

keesokan harinya, aku, perdana menteri Oscar dan L'Arc membawa mizuki yuko ke kota argos. selama perjalanan tubuh mizuki yuko berwarna merah, dia terkena sihir naga ddraig. perdana menteri Oscar menyuruhku memberi obat yang di beri oleh penjual itu. aku meminumkannya kayaknya obat ini bekerjanya sangat cepat dan hanya penawar rasa sakit.

kami pun sampai di gerbang selamat datang di kota argos. fenrir mempercepat larinya. kami akhirnya sampai di rumah L'Arc. aku segera membawanya masuk ke rumah L'Arc. perdana menteri Oscar dan L'Arc segera memanggil dokter.

"sela-" kata dewa zeus.

aku menidurkan mizuki yuko di kamar milikku.

"mizuki yuko tolong tahan lukamu! " kataku.

"ada apa ini? " tanya dewa zeus.

"ceritanya sangat panjang..." kataku.

akhirnya dokter datang, dia mengecek keadaan tubuhnya.

"oh, lukanya harus diperban yang diberi air suci. " kata dokter itu.

"tapi... kami tidak punya air suci. " kataku.

"aku punya banyak air suci tapi berada di surga " sahut dewa zeus. dewa zeus segera pergi ke surga mengambil air suci. hanya beberapa menit dia sudah kembali lagi.

"cepat sekali" kataku.

"kita tidak punya waktu lagi. " kata dokter itu. dia memperban luka mizuki yuko yang sudah diberi air suci. lukanya menghilang perlahan.

"ini hanya sementara. " kata dokter.

"apa maksudmu? " tanyaku.

"beri dia air suci setiap hari sekali dan suruh dia untuk tidak bergerak selama satu minggu." kata dokter.

"ok, urusanku sudah selesai. aku pamit pulang dulu."

"ayo dokter saya antar sampai di pintu " L'Arc mengantarkan dokter itu.

aku mengobati mizuki yuko dan menjaganya selama seminggu, aku seperti orang tuanya. akhirnya mizuki yuko sembuh dari penyakitnya.

"terima kasih, alex." kata mizuki yuko.

"iya, sama-sama." kataku. tapi keadaan tubuhnya belum stabil. aku terus mnjaganya di sampingnya.

keesokan harinya, mizuki yuko benar-benar sembuh tubuhnya sudah stabil. aku mengajaknya jalan-jalan ke kota argos dan mentraktirnya makan bubur ayam kesukaan mizuki yuko di taman garuda.

sesampai di taman garuda banyak penduduk kota argos yang datang ke sini. kami tidak bisa mencari tempat untuk duduk, bubur itu dibungkus dan di bawa pulang.

"kami pulang. " kata kami.

"selamat datang. ratu dan raja iblis indra lucifer " sambut L'Arc dan raja iblis. aku pun mengambil piring 6 buah di dapur.

"buat aku yang mana? " kata L'Arc.

"nanti dulu. " kataku.

aku meletakkan bubur ayam di atas piring. dan memberikan ke semua orang yang berada di dalam rumah L'Arc.

"selamat makan" kata kami serentak.

kami pun menikmati bubur ayam yang masih hangat.

"kalian berdua semakin hari semakin kuat kekuatan sihirnya. " puji raja iblis.

"oh, iya aku lupa. penjual senjata yang berada di selatan kota argos rindu kepada kalian" kata L'Arc.

setelah kami makan, aku dan mizuki yuko diantar L'Arc ke penjual senjata itu. sekarang tokonya semakin besar dan luas. L'Arc membuka pintu.

"permisi" kata L'Arc.

"selamat datang" kata penjual itu.

"oh, kalian."

"halo, paman... " kataku dan mizuki yuko.

penjual itu melompat dan memelukku erat, aku tidak biaa bernapas. aku mendorongnya. "maaf, paman aku tidak bisa bernapas. " kataku.

"bagaimana pedang naga kegelapan dan busur cahayanya? " tanya penjual itu.

"pedangnya hebat, paman. dan busur cahaya hebat. " kataku.

"syukurlah, kalau hebat" ujar penjual senjata itu.

dia berjalan ke meja dan mengambil item naga kegelapan. "ini hadiah yang aku bisa berikan kepadamu, indra" kata penjual itu.

"buatku mana? " kata mizuki yuko.

penjual itu pergi ke kamarnya dan mengambil sebuah mantel sihir yang membuat penggunanya terlindungi dari serangan musuh.

"terima kasih, paman. " kata aku dan mizuki yuko.

"iya, sama-sama. maaf, aku hanya bisa memberi kalian ini saja." ujar penjual senjata.

"ini lebih dari cukup, paman. kami yang harus minta maaf karena telah merepotkan paman. " kataku.

"paman jubah baju zirah, alex dimana? " kata mizuki yuko.

"oh, iya aku lupa." penjual itu mencari jubah baju zirahnya di kamarnya. penjual itu memberikan jubah itu kepadaku, aku memakainya. aku seperti penjahat.

"kamu sangat keren, alex." kata mizuki yuko.

"ini aku namakan jubah barbarians." kata penjual itu.

"apa boleh buat sudah diberikan. " kataku.

kami mendengar keributan di luar sana. kami keluar, banyak penduduk kota argos yang sedang memasang jebakan buat malaikat jatuh.

"ada apa ini? " kataku lirih.

"ini untuk berjaga-jaga dari serangan malaikat jatuh. tinggal 2 bulan lagi kehancuran akan terjadi." ujar L'Arc.

aku dan mizuki yuko pamit pulang dulu. kami berdua berjalan beberapa langkah ada yang menepuk bahuku. aku menoleh ke belakang.

"akhirnya aku bisa menemukan kalian di sini." kata pendeta itu.

"ada perlu aoa dengan kami? " kataku.

dia menyerahkan uang sebesar 200k coin kerajaan indra Lucifer kepada kami berdua. "aku sudah mengumpulkan uang 200k coin kerajaan indra lucifer selama satu bulan" kata pendeta itu. mizuki yuko mengembalikan uangnya dan memberikan perhiasan sisa itu.

"selamat kamu. gunakan uang ini untuk membeli senjata."

"kalau kamu mengingkari kami, aku pasti kamu akan mati sekarang. " kata mizuki yuko.

"baik! " kata pendeta itu. dia pun pergi.

L'Arc menghampiri kami sebelum kami pergi, "oh, aku lupa bilang. kata raja iblis besok kalian harus mulai latihan. tempatnya di belakang toko ini... " kata L'Arc.

"baik!" kata kami serentak.

aku pulang ke rumah, aku memutuskan untuk belajar bahasa kuno dan tulisan kuno. Aku mencari buku sihir yang diberikan oleh raja kawaguchi. Aku mencari buku itu di lemari kamarku tapi tidak ketemu, aku mencoba menginggat terakhir aku meletakkannya tapi aku tidak bisa ingat. Aku mencari raja iblis mungkin dia tahu buku itu. Aku akhirnya menemukan raja iblis, dia sedang memasang item naga kegelapan ke pedangku.

"ada apa, alex?" Tanya raja iblis.

"dimana buku sihir yang diberikan oleh raja kawaguchi?" kataku.

"oh, buku itu tertinggal di reruntuhan gua" kata raja iblis.

Aku berlari ke gua itu, semoga buku itu belum diambil orang. Aku sampai di reruntuhan gua itu, aku mencari sekeliling gua tapi tidak ketemu. Mungkin, buku itu telah diambil orang. Aku menggali di reruntuhan gua itu, mungkin buku itu tertimbun batu gua itu…

Akhirnya aku menemukan buku itu, tapi buku itu sudah kotor dan tulisannya ada yang tidak kelihatan. Aku kembali ke rumah L'Arc, aku kok merasa ada yang tidak beres dan pertanda buruk. Aku berlari ke rumah L'Arc, di rumah L'Arc ada dua pasukan malaikat jatuh dan pendeta. Aku segera menghampiri mereka. Wajah mereka langsung pucat setelah bertemu denganku. Mereka bertiga berlari, aku mengejar mereka. Aku menarik tangan pendeta itu.

"kalian datang ke sini mau apa?" kataku.

"tidak ada apa-apa." Pendeta itu gemetaran saat tangannya aku pegang.

"ada apa, alex?" Tanya raja iblis.

"aku hanya mengejar orang ini. Dia tadi bertingkah mencurigakan." Kataku.

"lepaskan dia kasihan dia tangannya gemetaran." Ujar raja iblis.

Aku melepaskan tangannya, dia langsung lari mengejar malaikat jatuh. Aku berpikir lebih baik membaca dan belajar bahasa kuno dan tulisan kuno di sungai dekat rumah L'Arc. Aku duduk di pinggir sungai itu…

Aku membuka halaman pertama, isinya tentang pembentukan dunia paralel. Buku ini bertuliskan kalau dunia paralel tercipta karena dulu ada ledakan supernova di luar angkasa. Pecahan ledakan membentuk sebuah daratan dengan seiringan waktu daratan itu menjadi dunia paralel ini.

Aku membalikkan halaman kedua, isinya tentang sihir yang terkandung dalam pedang naga kegelapan milikku. Buku ini bertuliskan kalau pedang itu sangat langka dan hanya ada satu di dunia ini. Sihir yang ada di dalamnya ada seekor naga yang tersegel karena naga itu membuat kegaduhan.

Aku membalikkan halaman ketiga, aku tidak mengerti bahasa kuno dan tulisan kuno ini. Aku mencari raja iblis di rumah L'Arc tapi dia tidak ada di sana. Aku hanya menemukan L'Arc.

"L'Arc kemana raja iblis?" tanyaku, dia mengangkat bahu.

"memangnya ada perlu apa?" L'Arc malah Tanya.

"aku sedang belajar bahasa kuno dan tulisan kuno tapi aku tidak tahu maksudnya." Kataku.

L'Arc menghampiriku dan mengambil buku sihir. Dia membuka satu-persatu halaman. Dia sepertinya juga kebingunan mungkin dia tidak tahu maksudnya. Dia menyuruhku pergi ke renruntuhan gua itu, kata L'Arc ada halaman yang hilang. Aku dan L'Arc segera pergi ke gua itu. Kami mencari kesana-kemari tapi tidak menemukan lembaran yang hilang itu.

Hari mulai sore, kami tidak menemukan lembaran itu. Aku yakin pasti lembaran itu sudah terbang atau dicuri oleh seseorang. Kami pun menyerah mencari lembaran yang hilang itu karena hari mulai gelap.

Kami pun pulang ke rumah L'Arc, ditengah jalan aku menemukan lembaran yang hilang itu tapi lembaran itu sudah kotor terkena lumpur dan hanya tulisannya yang kelihatan sedikit… aku membersihkan menggunakan air. Lembaran itu sudah bersih sekarang tapi anehnya tulisannya tidak luntur. Aku membaca lembaran itu, saat aku membacanya jantungku berdetak cepat hamper copot padahal aku tidak tahu artinya aku hanya tahu tulisannya. Aku segera menemui raja iblis dan L'Arc, untung aku menemukan mereka yang berada di ruang tamu. Aku memperlihatkan lembaran itu kepada mereka berdua, mereka membaca bergantian. Saat raja iblis membaca lembaran wajah dia pucat seperti orang mati.

"ada apa, raja iblis?" tanyaku.

"ini bahaya!" kata raja iblis, dia langsung membuang lembaran itu ke tempat sampah di dapur. Dia kembali ke ruang tamu membawa pedang emasnya.

"bahaya? Apa maksudmu?" kata L'Arc.

"maksudnya dua bulan lagi kehancuran dunia paralel dan alam semesta! Nanti banyak peperangan selama dua bulan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi?" kata raja iblis.

"nanti keseimbangan alam semesta akan menipis dan memnyebabkan kerusakan!" dia mematahkan pedangnya menjadi dua lalu dia membuangnya.

"kenapa dibuang?" kataku.

"aku tidak butuh pedang aku hanya butuh kemenangan. Mulai besok kita akan berlatih serius kalau tidak serius aku akan membunuhmu sekarang" ancam raja iblis.

"baik!" kataku.

Keesokan harinya, raja iblis membangunkanku pagi buta. Kelihatannya dia marah kepadaku. Dia menyuruhku segera mandi dan pergi ke belakang toko senjata yang berada di selatan kota argos. Aku segera bergegas mandi dan pergi ke toko. Aku sampai di toko itu, semua sudah berkumpul tinggal aku sendiri.

"kamu terlambat 10 menit, alex!" kata raja iblis.

"maafkanku." Sahutku.

"baiklah kita akan lari pagi yang jaraknya 10 km bolak-balik jadi total jaraknya adalah 20 km." kata raja iblis.

Aku melakukan pemanasan sebelum lari 20 km, mereka semua sudah pemanasan jadi mereka meninggalkanku di toko senjata. Setelah pemanasan, aku segera mengejar mereka. Di tengah perjalanan kakiku terasa berat, aku lupa kalau kakiku patah tulang Karena dipanah oleh Daniel. Aku berlari pelan-pelan. Aku melihat mereka di depanku, aku percepat lari tapi kaki ingin meledak aku pun terjatuh, kaki tidak bisa seimbang. Aku istirahat sebentar dan aku belakangku ada sungai aku pun meminum air itu tenggorokanku kembali segar.

"apa yang kamu lakukan di sini, alex?" kata raja iblis, dia tiba-tiba berada di belakangku dan keberadaanya tidak aku rasa.

"maaf, kakiku tidak kuat lagi." Kataku.

Dia pun merangkulku dan mengejar meraka. Untung, dia tahu kondisiku jadi dia tidak marah kepadaku. Aku dibawa oleh raja iblis di klinik tulang. Aku pun diperiksa, alat itu menunjukan kalau aku patah tulang permanen rasanya berat kalau begini aku ingin menangis tapi tidak bisa keluar air mata. Aku disuruh raja iblis untuk ke toko itu tidak usah lari 20 km. Aku sampai di toko itu, terlihat penjual toko itu membuka tokonya. Dia melihat ke arahku, dan tersenyum kepadaku. Aku menunggu mereka lama sekali, sampai dimana mereka berlari? Aku mulai bosan. Aku mencari cara agar tidak bosan, aku masuk ke toko itu.

"selamat datang" sambut punjual toko itu.

"oh, kamu ada perlu apa kamu datang ke sini"

"paman, ayo bertarung pedang. Aku sedang latihan bersama raja iblis, mizuki yuko dan L'Arc. Tapi… kakiku patah tulang permanen jadi aku tidak ikut lari bersama mereka." Kataku.

"dengan senang hati, aku terima tantanganmu." Dia pun mengambil pedang cahaya seperti punya perdana menteri Oscar. Kami berdua pun pergi ke belakang tokonya dan membersihkan arena latihan. Aku mengambil pedang kesukaanku yaitu pedang naga kegelapan. Aku mengambil ancang-ancang dan memasang kuda-kuda. Dia juga melakukan hal yang sama denganku.

Pertandingan mulai…

Dia berlari ke arahku lalu menghilang, aku tidak bisa merasakan keberadaannya biasanya aku bisa merasakan. Dia tiba-tiba muncul di belakangku, dia memedangku aku merunduk menghindari serangannya. Dia menghilang lagi, sepertinya kekuatannya ilusi. Dia muncul kembali, sekarang dia berada di depanku. Aku memedangnya tapi dia menangkis seranganku. Dia hilang lagi, aku harus bermain imajinasi. Aku menutup mataku dan membayangkan kalau aku adalah dirinya. Dia berada di belakangku tanpa menunggu waktu yang panjang aku memedangnya, dia melompat ke belakang menghindari seranganku. Dia menghilang lagi, dan muncul lagi di sampingku. Dia memedangku, aku merunduk serangannya. Mereka semua sudah kembali dari lari paginya dan melihatku bertarung melawan penjual toko itu. Penjual itu sekarang berada di atas kepala ku, dia akan menyerang dari atas, sontak aku melompat ke belakang serangannya tidak kena. Raja iblis, mizuki yuko, dan L'Arc bertepuk tangan. Aku menendangnya, dia terpental ke pohon lembah kematian. Aku berlari ke penjual itu dan menusukkan pedangku di sampingnya.

"kamu memang hebat, indra. Gerakanmu sangat lincah." Kata penjual itu, dia mencabut pedangku yang tercantap di pohon itu. Dia memberikan pedang naga kegelapan kepadaku.

Raja iblis menyuruh L'Arc dan aku untuk membeli makanan di pasar. Kami segera pergi ke kota argos. Sesampai di pasar, ada keributan antar penjual dan pembeli… kami pun menghampiri mereka berdua dan melerai keributan. Ternyata mereka ribut karena masalah keluarga mereka, kami tidak jadi melerai mereka biarkan mereka mengurusi urusan pribadi kalau kami ikut campur masalah mereka semakin besar. kami berkeliling pasar tapi yang buka masih sedikit. Aku melihat di tengah pasar ada rumah makan yang sudah buka, kami pun pergi ke sana. Mereka menjual ramen, yakisoba, sushi, sashimi dan udon. Kami membeli ramen dan yakisoba.

"kalian berdua lama sekali!" kata mizuki yuko.

"maaf, tadi ada keributan di pasar." Kataku.

Penjual senjata itu mengambil piring di tokonya. Aku meletakkan ramen dan yakisoba di ata piring. Aroma mie nya sangat enak, kami semua memakan mie itu. Setelah makan kami kembali latihan.

Latihan hari ini, sihir ilusi yang paling banyak digunakan di dunia paralel. Aku dan mizuki yuko disuruh pergi ke lembah kematian. Sihir ilusi mempelajarinya cukup sulit. Kami berdua harus merasakan aliran alam ditubuh kami. Aku mencari tempat duduk yang sesuai untuk merasakan aliran energi alam. Aku mencoba berinteraksi dengan alam tapi gagal, kata L'Arc kami harus rileks dan merasakan aliran alam. Aku mencoba rileks tapi kok terasa berat. Aku melirik ke mizuki yuko, dia sangat merasakan aliran alam. Dia sepertinya sudah berhasil berinteraksi dengan alam.

"focus, alex!" kata raja iblis, dia memukul kepalaku menggunakan rotan "aduh." Teriakku kesakitan. "tetap focus jangan terpengaruh dengan yang lain." Ujar raja iblis.

Aku menutup mataku dan membayangkan kalau aku adalah alam. Tubuhku jadi kedinginan, aliran alam dan kekuatan imajinasiku bertolak. Aku tidak tahan lagi, tubuhku tidak control kedinginannya. Raja iblis memukul kepalaku lagi menggunakan rotan. "tetap focus! Apa susahnya focus!" kata raja iblis. Aku bilang focus-fokus terus di dalam hatiku. Akhirnya aku bisa merasakan aliran alam di tubuhku. Aku merasakn aliran alam membuatku ingin terbang. Aku pun membayangkan aku bisa terbang, raja iblis memukul kepalaku lagi. Tapi, aku tiba-tiba menghilang, aku tidak tahu apa yang telah terjadi? Aku memegang tubuhku sangat ringan dan aku tertiup angin. Yahuu… akhirnya aku lolos latihan sihir ilusi. Aku terbang mengikuti arah mata angin.

"selamat alex, kamu bisa sihir ilusi!" kata raja iblis. Aku memeluk raja iblis tapi tembus. Aku sepertinya sudah jadi setan yang liar. Asiiiikk… bisa bersatu dengan alam. Tiba-tiba tubuhku kembali lagi seperti semula, berarti sihir ini ada batasan waktu.

"kenapa ada batasan waktu?" tanyaku.

Raja iblis mengambil buku sihir dan membacakan kepadaku, "sesuai buku ini, bila seseorang melewatkan batasan waktu dia akan masuk ke dimensi waktu dan jika dia tepat waktu maka dia telah menguasai sihir ilusi." Kata raja iblis.

Aku melihat ke arah mizuki yuko, dia sudah tidak ada di tempatnya. Jangan-jangan dia berada di dimensi waktu, aku mencarinya tapi dia tidak ketemu… aku berkeliling di lembah kematian tapi tetap saja tidak ketemu. Hari mulai gelap, dia belum ketemu juga…

Aku dan raja iblis mencarinya di pusat kota tapi tetap tidak ketemu. Kami berdua tidak punya pilihan selain pergi dimensi waktu. Raja iblis meminta L'Arc dan perdana menteri untuk membuatkan dimensi waktu. L'Arc dan perdana menteri Oscar segera membuatkan ruangan dimensi waktu, pembuatan itu sangat cepat hanya membutuhkan waktu setegah jam. Setelah jadi, aku dan L'Arc segera pergi ke dimensi waktu…

"aku pulang" kata mizuki yuko. Aku pun menarik tangan L'Arc.

Aku menghampiri mizuki yuko, "darimana saja kamu?" kataku.

"aku tadi aku jalan-jalan dan tersesat di dimensi waktu." Kata mizuki yuko.

"ba-bagaimana kamu bisa keluar dari dimensi waktu?" Tanya perdana menteri Oscar.

"cukup simple, aku membayangkan masa sekarang, dimensi waktunya mengeluarkanku." Kata mizuki yuko.

"kamu memang hebat, mizuki" puji raja iblis.

"besok kita akan latihan lagi. Alex kamu besok harus bangun pukul 2 pagi!"

"ya." Kataku.

Aku pun istirahat sebentar. Mizuki yuko masuk ke kamarku. Dia membawa bantal dan guling sepertinya dia mengalami mimpi buruk. Aku pun tidur di sofa kamarku dan mizuki yuko tidur di kasur kamarku. Aku menutup mataku dan akhirnya aku tidur.

"tolong tolong" aku mendengar suara orang minta tolong, aku berlari ke sumber suara itu. Aku malah terjebak di desa botomulyo. Aku melihat ada pemberontakan di desa botomulyo. Mereka meneriaki "dasar penghianat! Cepat turun dari jabatan!" aku mendekati pemberontakan itu. Aku melihat wajah mereka, mereka memasang wajah kesal kepada kepala desa itu. Kepala desa itu, keluar dari rumahnya. Dia membawa tombak takdir atau tombak yesus. "ada apa kalian datang ramai-ramai ke sini?" kata kepala desa itu. Dia pun mengangkat tombak itu ke atas dan mengucapkan mantra tapi aku tidak bisa mendengarnya. Tombak itu mengeluarkan listrik, dia mengarahkan tombak takdir ke arah pemberontak itu. Semua pemberontak lari menyelamatkan diri sendiri tapi mereka terlambat kepala desa itu mengeluarkan sihir listrik itu, para pemberontak dan para penduduk desa botomulyo mati di tempat akibat tersetrum aliaran listrik itu. Yang, selamat hanya pendeta yang ingin bergabung dengan kami. Kepala desa itu membuang mayat-mayat itu disebuah sumur. Aku terbangun, keringat dingin bercucuran membasahi tubuhku dan angin bertiup dingin tapi terasa hening.

"ada apa?" mizuki yuko ikut terbangun juga.

"yah, tidak ada apa-apa" kataku.

"besok kita akan berlatih lagi. Tidurlah! Selamat malam."

"ya, selamat malam." Ujar mizuki yuko.

Aku mengambil selimutku dan kembali tidur. Aku menutup mataku lagi dan kembali tidur tapi aku melek lagi, aku tidak bisa tidur lagi. Aku bergadang malam ini. Aku merasa bosan, aku pun pergi ke luar mencari udara segar. Aku melihat seseorang yang berada di sungai, aku menghampiri orang itu.

"oh, kamu indra, kenapa kamu tidak tidur?" kata L'Arc.

"aku tidak bisa tidur. Aku tadi bermimpi tentang desa botomulyo." Ujarku.

Aku duduk di sebelah L'Arc, aku melihat bintang dan sinar bulan yang begitu indah dan tenang. Aku membayangkan apa yang akan terjadi bila saat aku menjadi raja indra Lucifer apakah aku bisa bersikap adil atau tidak, aku tidak tahu. Tinggal 59 hari lagi, peperangan akan terjadi. Banyak korban yang akan berjatuhan. Aku harus siap untuk menghadapi semua itu seperti menjadi raja dan peperangan.

"aku teringat masa kecilku dulu." Kata L'Arc.

"ceritakanlah L'Arc, pasti menarik." Kataku.

"dulu aku sepertimu. Selalu mencoba menyelematkan orang walaupun kita akan menjadi korban dan mati."

"eh?" kataku.

"aku dulunya selalu memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan. Aku pun diusir dari tanah kelahiranku dan berpindah kota." L'Arc pun mulai meneteskan air mata, dilihat dari wajahnya sepertinya dia merindukan kampong halamannya.

"kenapa kamu diusie?" tanyaku.

L'Arc mengelap air matanya menggunakan bajunya, "karena semua beranggapan kalau aku hanya seorang bocah tidak tahu malu…"

"semua menggangapku tidak ada karena aku dianggap tidak berguna. Aku pun memutuskan pergi dari desa itu dan pergi ke dunia paralel. Sesampai disini banyak kehancuran, aku berpikir akan membangun dunia paralel ini dan menjadikan sebagai tempat revolusi." Kata L'Arc.

"kamu sudah berhasil menbangun dunia paralel ini?" ujarku.

L'Arc menelengkan kepalanya, "berhasil sih, tapi itu tidak tahan lama." Kata L'Arc.

L'Arc berdiri, dia berjalan ke atas sungai. Sebernanya dia tuh makhluk apa sih? Bunuh diri ratusan kali tidak mati dan bisa berjalan di atas sungai, memang aneh!

"membantu orang bukan dari hati tapi dari pikiran." Kata L'Arc.

"apa maksudmu?" kataku kebingungan.

"oh, kamu tidak tahu maksudnya, ya?"

"maksudnya, kita selalu memikirkan bagaimana cara membahagiakan orang lain dengan cara membantu mereka lama-kelamaan hati kita akan bahagia dan ingat satu hal jangan pernah berpikir merasa kasihan kepada orang yang membutuhkan pertolongan kita."

"Kalau, menggunakan hati mungkin orang yang kita bantu akan kecewa karena mereka akan menganggap kita sombong atau hanya pamer seperti sok-sokkan merasa kasihan dan membantu padahal kita tidak bisa apa-apa.." kata L'Arc.

L'Arc kembali ke daratan, dia menyuruhku berdiri aku hanya bisa menuruti perintahnya. Aku berdiri, L'Arc memegang kakiku sebelah kanan yang patah tulang. Dia menyuruhku untuk berbaring. Aku berbaring sesuai perintahnya, dia berjalan ke sungai itu dan mengambil air itu. Dia menyebrang ke daratan sebelah sana, berjalan di atas sungai. Dia mengambil sebuah tanaman lidah buaya dan daun patah tulang. L'Arc menghampiriku.

L'Arc mengoleskan lidah buaya di tulang yang patah. setelah mengoleskan lidah buaya, dia memisahkan getah dari daun patah tulang karena getahnya mengandung racun. Dia membalutkan daun patah tulang di sekitar tulang yang patah. Rasanya sangat menyakitkan tapi kakiku merasa lebih baik sekarang.

Aku meminta L'Arc untuk mengajarkan seni pedang. Awalnya, dia tidak mau alasannya karena sudah larut malam. Aku terus memaksa L'Arc untuk melatihku, akhirnya dia mau melatihku.

Aku segera pergi ke rumah L'Arc mengambil pedang naga kegelapan dan pedang raja iblis pertama. Dia mengajarkan menggunakan seni pedang cepat. Pertama dia memegang kakiku, dia memijat kakiku bagian atas. aku tidak tahu kenapa dia memijat kakiku bagian atas? Dia mengambil sebuah kayu ek yang jatuh di sungai.

"kenapa kamu memakai kayu ek tidak memakai pedang?" tanyaku.

"jangan banyak tanya, cepat lawan aku!" ujar L'Arc.

Aku berlari ke samping L'Arc lalu memedangnya, dia menangkisnya menggunakan kayu ek. "ini terlalu lemah! Lebih keras lagi!" teriak L'Arc. Dia sekarang menyerangku, dia melemparkan kayu ek nya ke arahku. Aku menghindari kayu ek itu, dia melempar kayu ek lagi bertubi-tubi. Gerakan menghindarku semakin cepat dan terasa ringan.

"kerja bagus, indra" kata L'Arc.

Oh, jadi begitu. Dia tadi memijat kakiku agar aku tidak kaku saat melawan musuh dan membuat gerakanku lincah… dia membuat alat latihan wing chun dari kayu ek. Alat ini gunanya buat melatih lengan agar kuat. Ada 6 cara mempelajari wing chun yaitu siu nim tao, chum kiu, biu gee, muk yan chong, luk dim boon kwun, dan baat jaam dao. Malam ini kami berlatih mok yan jong. Aku dilatih menangkis serangan dan melakukan serangan balik. Berlatih mok yan jong ternyata susah juga, kita harus menangkis serangan.

"kita lanjutkan besok, indra" kata L'Arc.

"ya." Kataku.

Matahari mulai terbit di timur, ayam berkokok membangunkan penduduk kota argos untuk menyambut hari yang baru. Aku segera kembali ke kamarku. Mizuki yuko sudah tidak ada di kamarku, mungkin dia lagi mandi atau menyiapkan sarapan.

"darimana saja kamu?" kata mizuki yuko yang berdiri di depan pintu.

"oh, aku hanya jalan-jalan." Kataku berbohong.

"ya, sudah." Ujar mizuki yuko.