kami pun sampai di planet mars, kami disambut baik oleh penduduk planet mars, mereka semua baris sejajar dan merundukkan kepala.
aku pun turun dari dimensi waktu, pemimpin planet mars menyambut kami di depan pintu dimensi waktu.
kami diantar pemimpin planet mars menuju pusat planet mars. sebelum masuk ke pusat planet mars aku melihat kanan ku terdapat gunung olympus mons, gunung terbesar di tata surya. dan di sebelah kiriku ada sungai yang mengalir, airnya putih susu. udara di planet mars masih segar.
"kami menciptakan alat untuk menghindari dari kehancuran." dia pun membuka sebuah gudang. aku bisa merasakan suhu dingin dari luar gudang. di dalam gudang itu terdapat benda berbentuk tabung besar yang dipasang banyak pipa. aku mengamati dengan jeli, benda itu mengeluarkan uap air membuat sekeliling gudang dingin.
pemimpin planet mars mendekati benda itu, dia mengusap pipa yang panjang. dia menyuruh kami mendekati tabung itu, aku berkeliling di sekitar tabung itu, aku melihat ada tulisan di belakang tabung itu. aku membacanya, tulisannya menggunakan bahasa kuno yang tidak aku pahami.
"mari aku tunjukkan karya terbesar dalam sejarah planet mars."
dia keluar dari gudang, kami mengikutinya. pusat planet mars bagunannya sangat modern, semua menggunakan teknologi. penduduk planet menatap tajam ke arahku dan berbisik-bisik. kami pun sampai di gedung pemerintahan planet mars. gedung itu seperti menara yang tingginya 790 meter.
kami dipersilahkan masuk ke gedung itu. di dalam gedung itu banyak menggunakan teknologi. pemimpin planet mars menunjukkan sebuah video yang bercerita tentang kehancuran planet mars dan kebangkitan planet mars. video itu berdurasi 1 jam 56 menit.
miliaran tahun yang lalu, planet mars seperti planet bumi dan dunia paralel. banyak sungai mengalir, alam masih asri banyak hutan dan hewan yang mirip dengan planet bumi dan dunia paralel. tapi, itu tidak bertahan lama pasalnya ada hantaman meteor yang menyebabkan kerusakan yang parah. banyak hutan yang hancur dan banyak hewan yang mati. ditambah lagi, setelah hantaman meteor membuat lapisan atmosfer menjadi tipis. lama kelamaan, atmosfer itu membuat air di planet mars menjadi kering dan daratan di planet mars menjadi merah. suatu hari, ada dua petualang dari another world yang mencari tempat tinggal baru. mereka meneliti dan menemukan sebuah alat yang bisa mengembalikan ke bentuk semula. mereka berdua membuat proyek teknologi besar-besar yang ramah lingkungan tanpa merusak hutan atau sungai. mereka berdua dikenal sebagai bapak revolusi mars dan proyeknya semakin maju dari generasi ke generasi lainnya.
aku kagum dengan dua petualangan itu, mereka bisa mengubah kehancuran menjadi teknologi.
aku melihat sekeliling ruangan hanya ada teknologi yang hebat. kami pun berjalan menuju ruangan selanjutnya. gedung ini sepertinya dulunya rumah yang ditinggali mereka lalu diubah menjadi museum lalu diubah lagi menjadi gedung pemerintahan.
pemimpin planet mars membuka pintu perlahan, aku bisa merasakan sihir yang paling kuat dari semua sihir yang pernah aku rasakan. e-eto...ternyata di dalamnya ada dua lansia sedang mancing di lantai bergambar ikan lumba-lumba, cukup aneh.
"anak muda jangan pernah meremehkan seseorang." kata kakek itu.
"hah? apa maksudmu?" sahutku.
"apa kami tidak tahu?" kakek itu mendekatiku..
"tahu apa?"
"tidak, tidak jadi." dia pun melanjutkan memancing di lantai.
"a-anu kakek... "
"hmm?" dia pun menarik pancingnya dan mendapatkan ikan salmon lalu dia meletakkan ikannya ke ember.
aku mendekati lantai bergambar lumba-lumba itu, di lantai itu ada banyak ikan yang bergerak kakek itu memberikan ikan salmon itu kepadaku.
"ini asli kek?" tanyaku.
"tentu saja." dia pun melanjutkan memancingnya.
"hati-hati di mars banyak ilusi mata, kalau kamu tidak tahu maka kamu akan terjebak di dalam ilusi mata itu." kata kakek.
"di sini bisa maju gimana?"
dia pun meletakkan pancingnya di lantai dan berjalan ke sebuah rak buku di pojok kiri ruang ini, "di sini banyak orang yang jenius dan sisanya hanya berjudi"
"berjudi? apa maksudnya?" dia mengambil sebuah buku yang lungsang. dia menguncalkan buku itu kepadaku.
"buku itu tentang sejarah planet mars dan karya para jenius yang berjudi." aku membaca buku itu, isinya hanya karya sastra para pembuat teknologi di planet.
"orang yang berjudi, mereka banyak menghabiskan waktunya untuk membuat teknologi tetapi mereka selalu gagal dan meniru karya orang lain." kata kakek itu.
jadi, begitu planet mars menjadi merah yang semulanya seperti planet bumi disebabkan oleh tubrukan meteor yang mengandung besi di angkasa. setelah bertubrukan, pecahan meteor itu berjatuhan di planet mars karena planet mars bentuknya kecil dan gravitasi yang kecil menyebabkan pecahan itu tidak masuk ke inti mars dan membuat tanah di planet mars menjadi merah.
dibuku ini ada cara membuat sihirnya raja iblis kawaguchi yang dikembangkan oleh mereka.
mereka membuat teknologi yang bisa menciptakan dan mengembalikan sebuah planet.
aku merasa mereka semua meninggalkanku di ruangan ini, aku menoleh ke kanan dan ke kiri mereka semua tidak ada. aku berlari keluar ruangan, mereka juga tidak ada di sini. aku berjalan dari ruangan ke ruangan lain, aku melihat ruangan yang pintunya bertuliskan dangerous. aku memutar gagang pintu perlahan, aku mulai merasakan hal yang tidak baik di ruangan ini.
bahuku ditepuk, "apa yang kamu lakukan di sini?" aku menoleh ke belakang perlahan.
"oh, tidak ada apa-apa." Ternyata orang itu kakek yang tadi.
"aku ditinggal sama rombongan dan tersesat di sini."
"mari aku antar ke raja iblis." aku di antar sama kakek itu, aku di antar sampai di pintu gedung pemerintahan planet mars "dari mana saja kamu?" tanya L'Arc.
"aku yang harus tanya begitu." Ujarku.
Kami mencari penginapan dan mencari makan siang. Kami mencari penginapan di seluruh kota, kami tidak menemukan penginapannya semua penginapannya sudah penuh. Kami pun pergi ke luar kota. Kami pun sampai di gurun planet mars, suhu di gurun planet mars semakin panas. Kami kehabisan bekal air minum. Aku mulai dehidrasi, kami memutuskan istirahat sebentar di pohon yang rindang. Beberapa menit kemudian, aku melihat ada seorang yang membawa domba, mungkin dia berasal dari planet mars. Kulit dia putih cerah dan berambut pirang, dia mendekati kami yang sedang istirahat. Dia memberi air minum kepada kami dan langsung pergi tanpa mengucapkan satu kata pun. Aku menahan tangannya agar dia tidak pergi.
"maaf, aku sedang buru-buru." Orang itu berusaha melepaskan tangannya dari aku, aku menahan sekuat tenaga agar dia tidak kabur. Dia akhirnya menyerah.
"kenapa kamu buru-buru?" tanya raja iblis.
"ibukku sedang sakit aku harus member obat ini."
"rumahmu jauh atau tidak?" dia menunjuk ke arah selatan.
"dekat kok di lembah itu." Kata orang itu.
"baiklah! Aku akan mengantarmu." Ujarku.
Fenrir pun berubah menjadi besar, aku dan orang itu menaik ke punggung fenrir. Dia berlari secepat angin, kami pun sampai di lembah itu, suasana lembah itu membuatku merinding. Aku melihat ada gubug di tengah lembah.
"apa itu rumahmu?" tanyaku.
"ya!" jawabnya.
Aku turun dan membantunya turun dari fenrir. Orang itu membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk. Rumahnya terbuat dari kayu ek yang sudah tua dan hampir ambruk. Orang itu menyuruhku masuk ke kamar ibunya. Aku merasa kasihan kepada ibunya… maaf tubuhnya kurus kering dan wajahnya pucat. Orang itu segera memberi obat kepada ibunya.
"biar aku aja yang memberi obat dan kamu rebuslah air panas." Perintahku.
"eh?"
"kamu tidak mau aku bantu?" Dia segera merebus air panas, dan aku segera meminumkan obatnya. Semoga obatnya bekerja.
"ini…"
"syukurlah, ibu sudah sadar…"
"terima kasih anak muda…" kata ibu itu, sekarang wajah dia kembali ceria tidak pucat lagi.
"ya, sama-sama. Aku pamit pergi dulu…" aku bersalaman dengan mereka berdua dan segera pergi dari rumahnya.
"tunggu…" orang itu lari keluar rumah dan membawa buah-buahan.
"ini sebagai ucapan terima kasih." Dia memberikan buah itu kepadaku.
"terima kasih…"
"di planet ini desa yang paling dekat berada di mana, ya?" kataku.
Dia mendongakkan kepalanya ke atas dan pura-pura berpikir keras, "di sini desa paling dekat berada di timur. Tapi…" dia berhenti bicara dan menoleh ke kanan dan ke kiri.
"tapi?"
"tidak, tidak ada apa-apa."
Aku segera pergi ke gurun sebelum mereka marah kepadaku. Aku melihat mereka yang sedang kepanasan di teriknya matahari.
"lama sekali, kamu!" kata L'Arc.
"dari mana saja kamu?!" sahut mizuki yuko.
Kami pun pergi ke arah timur sesuai rekomendasi dari orang itu, perjalan kami cukup jauh dan melelahkan. Dari tadi hanya ada gurun dan padang pasir yang luas. Kami berjalan sekitar 4 jam untuk sampai di desa itu. Kami sampai di desa itu dan segera mencari tempat penginapan yang terdekat dan harganya murah.
Desa itu orangnya ramah-ramah, mereka sangat menghormati tamu karena mereka menganggap tamu adalah seorang raja yang harus dilanyani dengan baik dan sopan. Kami menemukan penginapan di tengah desa ini. Tempatnya tidak luas tapi sangat cocok dengan kami.
Kami masuk ke penginapan itu, "selamat datang" sambut pemilik peginapan.
"kami ingin memesan kamar buat tiga malam." Kata raja iblis.
"aku akan meyiapkan kamarnya buat kalian." Pemilik penginapan memberi kunci kamar dan mengantarkan kami ke kamar yang kami pesan.
"ini kamarnya"
Kami masuk ke kamar yang kami pesan, kamarnya tidak buruk juga cukup luas dan bersih. Aku meletakkan barang-barang di kamar. Syukurlah, kami bisa menemukan penginapan kalau tidak kami tidak bisa tidur dan hidup terlantar di planet mars. Setelah masukkan barang-barang kami mencari rumah makan terdekat dan latihan.
Aku berkeliling di desa ini, semua penduduk tersenyum kepadaku. Aku melihat ada nenek yang sedang kesusahan, aku segera menemui nenek itu. Nenek itu, kaget ketika melihat aku.
"apa yang bisa saya bantu nenek?" kataku menawarkan bantuan.
"oh, kamu calon raja indra Lucifer!" kata nenek itu.
"kenapa kamu kenal aku?"
"L'Arc selalu membicarakan kamu ketika dia datang ke sini."
"L'Arc?"
"ya, dia berasal dari desa ini."
Aku pun mengantarkan dia ke rumahnya yang tak jauh dari tempat tadi, kami pun sampai di rumahnya. Halamannya dia banyak bunga tulip dan mawar yang berwarna-warni bunganya. Aku disuruh masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumahnya banyak teknologi yang canggih. Aku melihat foto L'Arc bersama nenek itu, wajah L'Arc saat masih kecil terlihat lucu. Nenek itu membawa roti dan teh hangat.
"silahkan dimakan calon raja."
"terima kasih, nek." Aku duduk di sofa ruang tamu dan memakan roti.
"sebentar lagi L'Arc akan datang ke sini."
Aku melihat-lihat teknologi buatan L'Arc. Semua teknologinya sangat canggih dan sangat terawat. Aku medengar ketukan pintu, mungkin itu L'Arc. Nenek segera membukakan pintu.
"kalian sudah datang. Mari masuk" L'Arc, raja iblis, dan mizuki yuko masuk ke dalam rumah neneknya L'Arc.
"kamu dari tadi dicari-cari ternyata kamu berada di sini." Kata raja iblis. Aku tersenyum.
Kami makan siang di rumah neneknya L'Arc, setelah itu kami latihan di belakang rumahnya. Tempat latihannya ada arena panahan dan arena pertandingan yang sering digunakan untuk pertarungan pengguna pedang.
Kami hari ini latihan menggunakan pedang sihir yang sering digunakan oleh para pahlawan jaman dahulu. Aku langsung disuruh bertarung melawan neneknya L'Arc. Dia membawa pedang cahaya sedangkan aku hanya membawa pedang sihir yang hanya gagangnya saja. Nenek itu langsung menyerangku, dia berlari lalu menghilang. Aku bisa merasakan kalau dia berada di belakangku, dengan refleks aku menangkis serangannya. Dia menghilang lagi, dari tadi pertarungannya hanya main petak umpet tapi membuat pertandingan ini semakin seru.
"kenapa ada pasukan kerajaan di sini?" kata penduduk mars yang lewat.
Kami pun menghentikan pertarungan dan segera pergi ke kerumunan penduduk planet mars. Aku baru tahu kalau di sini ada kerajaan. Mereka datang ke sini membawa pasukan banyak jumlahnya. Di tengah pasukan kerajaan itu ada dua orang anggota kerajaan. Mereka berdua laki-laki dan perempuan, mereka berdua masing-masing membawa pedang cahaya dan pedang kegelapan mungkin mereka pasangan pedang yang handal atau hebat dilihat dari wajah mereka. Mereka berdua maju ke depan sambil mengacungkan pedangnya ke atas langit.
"sekarang desa ini menjadi milik pahlawan pedang cahaya!" kata wanita itu, semua penduduk desa ini langsung kaget.
"kami akan menaikkan pajak desa ini. Setiap keluar masuk desa kalian harus membayar pajak sebesar 50 coin perak."
"kenapa kami harus membayar pajak?" kata salah satu penduduk desa.
"kamu menentang peraturan kerajaan!" bentak pahlawan pedang cahaya.
"aku menentang!" teriakku.
"siapa kamu beraninya menentang kami!" teriak pahlawan pedang cahaya.
Aku maju paling depan kerumunan penduduk desa, "aku petualangan dari dunia paralel…"
"apa kamu tahu berapa penginapan di sini dan makanan permalam?" pahlawan pedang cahaya menggaruk kepala.
"biayanya permalam hanya 1 coin perak, berarti kamu membebankan mereka sebesar 100 malam untuk pajak keluar masuk."
Mereka berdua tidak terima denganku, mereka mengayunkan pedangnya bersamaan ke arahku dengan refleks aku menangkis pedang mereka berdua. Mereka memedang lagi, gerakan mereka cepat aku hanya bisa melompat ke belakang.
"woy!hentikan!" teriakku. Aku hampir menabrak peduduk desa yang berada di belakangku.
Mereka memedang lagi, "semuanya merunduk!" perintahku. Hampir saja kami kena.
Mereka tidak bisa berhenti mengayunkan pedangnya, gerakan mereka semakin cepat membuatku kewalahan. Aku tidak bisa diam saja, aku membalas serangan mereka. Kami saling adu pedang dan kekuatan sihir. Saat kami beradu, L'Arc tiba-tiba berada di tengah kami dan menangkis pedang kami.
"sudah cukup!" kata L'Arc. Kami pun menghentikan pertarungan dan menyimpan pedang kami.
"bagaimana kalau kalian balapan menggunakan hewan peliharaan kalian?"
"setuju!" jawab kami keras.
"kalau yang kalah harus pergi dari sini dan menuruti perintah yang menang seperti anjing, bagaimana?" kata L'Arc.
"apa yang kamu katakana?" bisik raja iblis.
"santai indra pasti menang!" kata L'Arc yakin aku akan menang.
Aku segera mempersiapkan fenrir dan segera pergi ke posisiku. "baiklah, kalian akan balapan di jalur ini sebanyak 3 kali putaran"
Pertandingan dimulai…
Fenrir pun berlari sangat cepat, pahlawan pedang itu segera menyusulku. Dia menuganggi harimau putih. Aku menoleh ke belakang, pahlawan itu dengan cepat menyalipku. Aku sekarang berada di urutan ke dua. Di depanku ada belokan tajam, aku memperlambat laju fenrir. Aku ketinggalan jauh, aku menyuruh fenrir untuk larinya cepat lagi. Jarak aku dan pahlawan sekarang 2 meter, dia memperlambat kecepatannya dan memepetku. Dia terus memepetku sampai di tikung tajam. fenrir memperlambat larinya, untung kami tidak menabrak pohon ek besar di tikungan tajam. pahlawan pedang cahaya menoleh ke belakang dan menjulurkan lidahnya. Fenrir mundur dan berlari dengan cepat.
Aku sekarang sudah 2 putaran, aku ketinggalan jauh dari pahlawan pedang cahaya. Di tikungan tajam ada lubang hitam besar di tengah jalur padahal tadi tidak ada, fenrir melompati lubang hitam itu. Aku segera mengejar pahlawan pedang cahaya, aku melihat pahlawan pedang cahaya di depanku. Kecepatan harimau putihnya semakin lambat mungkin dia sudah kelelahan, kalau benar itu kesempatan yang bagus untuk menyalip dia. Fenrir mempercepat larinya, dan menyalip pahlawan pedang cahaya. fenrir mempercepat larinya dan kami sekarang memasuki 3 putaran kurang satu lagi aku finish.
Aku menoleh ke belakang, pahlawan pedang cahaya sudah berada di belakangku persis jaraknya satu meter. Harimau putih dia menendang bokongnya fenrir, kami pun jatuh dan terselip. Sudah kuduga pasti dia main curang. Fenrir segera bangun dan mengejar dia, sekarang di tikungan ada lubang lagi fenrir lewat pinggir lubang itu. Aku segera mengejarnya, mungkin dia berada di putaran yang terakhir. Fenrir mulai kelelahan, kecepatan dia semakin lambat. Untung aku membawa air minum, aku meminumkannya ke fenrir. Kecepata fenrir semakin cepat dan tidak bisa di kontrol. Aku akhirnya bisa menyalip pahlawan pedang cahaya. aku melihat garis finis, sekarang aku sudah berada di putaran terakhir. Fenrir mempercepat larinya, harimau putih milik pahlawan pedang cahaya juga tak mau kalah dia mempercepat larinya. Aku dan pahlawan pedang cahaya saling memepet. Kami adu kekuatan, kami saling menyenggol agar salah satu dari kami jatuh. Fenrir mempercepat larinya dan meninggalkan harimau milik pahlawan pedang cahaya. aku menoleh ke belakang, harimaunya gerakannya juga semakin cepat. Kami saling menyalip, aku melihat garis finish fenrir menambah kecepatannya. Aku dan pahlawan pedang cahaya saling memepet sampai di garis finish.
"siapa yang menang?" kataku..
"pemenangnya adalah Alexander indra!" kata L'Arc. Aku akhirnya menang, fenrir langsung tidur dia mungkin kecapekan.
"dia curang!" teriak wanita itu.
"curang bagaimana? Jelas-jelas dia menang" bela L'Arc.
"dia memberi air minum agar hewannya semakin cepat!" dia tidak terima aku yang menang.
"bukannya kamu yang curang! Setiap tikungan mesti ada lubang sihir!" ujarku.
"mana buktinya?!" dia memnita bukti untuk alasan biar dia menang.
"aku punya buktinya!" tiba-tiba nenek itu datang membawa gulung kertas.
"pelakunya bukan indra. Aku baru mengecek lubang itu, lubang itu ada sihir api sedangkan indra memiliki sihir kegelapan dan penyembuh dan mizuki memiliki sihir cahaya dan angin"
"baiklah! Lain kali kami akan menang!" kata wanita itu.
"bagaimana dengan perjanjiannya, yang kalah harus menuruti perintah yang menang seperti anjing, 'kan?" kata mizuki yuko.
Mereka pun pergi dengan rasa marah bercampur malu. Dilihat dari wajah mereka, pasti mereka sering membuat masalah di kerajaannya. Pahlawan pedang cahaya menoleh ke belakang lalu tersenyum miring ke arahku. Aku kembali ke penginapan untuk istirahat. Saat aku mau masuk, semua penduduk desa ini baris di belakangku dan merundukkan kepala.
"terima kasih, raja muda" kata penduduk desa ini.
"tolong angkat kepala kalian, aku tidak suka orang yang merunduk!"
"sebagai kepala desa ini, aku mengucapkan terima kasih banyak karena kamu mengusir kerajaan pemberontak." Kata kepala desa.
"ya. Sama-sama. Aku mau istirahat dulu" aku segera masuk ke kamarku dan istirahat.
Keesokan harinya, mereka berdua datang lagi. Sekarang, mereka menantangku adu pedang, aku selalu siap melayani siapa saja tapi sepertinya mereka akan curang lagi pasalnya wanita itu mengedipkan mata kirinya.
Kami bertarung di arena belakang rumahnya neneknya L'Arc… udara yang sejuk membuatku menjadi semangat dan dukungan dari raja iblis dan mizuki yuko. Aku mengambil pedang naga kegelapan dan pedang raja iblis pertama. Aku segera pergi ke posisiku. Mereka berdua meminta dua lawan satu, aku menolak dua lawan satu aku mintanya satu lawan satu atau dua lawan dua agar seimbang tapi mereka malah mengejekku katanya aku tidak berani melawan mereka. Mereka terus mengejekku, aku pun mengatakan "bukannya kamu yang takut? Masak dua lawan satu? Itu menandakan kalau kalian pengecut dan tidak mau kalah denganku, 'kan?" mereka pun akhirnya pergi dengan malu. Pertandingan ini dibatalkan.
Aku berencana pergi ke sebelah selatan, di sana katanya banyak monster. Aku pergi dengan fenrir saja. Aku berharap bisa datang ke sini lagi, penduduk planet mars sangat sopan dan baik hati. Aku mulai mencium bau garam mungkin di depan ada laut. Tiba-tiba tanah bergetar sepertinya akan terjadi gempa bumi. Fenrir mempercepat larinya. Di depan sudah mulai Nampak desa, tujuan pertamaku di sana. Desanya kecil hanya beberapa rumah saja. Aku turun dari fenrir dan berjalan di rumah desa ini. Desanya sangat sepi hanya ada ternak mereka yang berkeliaran.
Aku berkeliling di desa ini, tidak ada orang di sini. Bahuku ditepuk aku menoleh ke belakang, "apa yang kamu lakukan di sini, anak muda?" tubuhnya tinggi dan besar.
"aku hanya tersesat di sini."
Orang itu mengayunkan tangannya ke arahku, aku pun terlempar dan membentur tembok rumah penduduk desa ini. Aku mengerti, berarti semua penduduk di desa ini di bunuh oleh raksasa ini, mungkin mereka dimakan oleh raksasa ini. Aku segera bangkit kembali. Aku melompat ke fenrir dan kabur mencari tempat penduduk desa ini, mungkin masih ada beberapa yang masih hidup. Aku menoleh ke belakang raksasa itu mengejarku, fenrir menambah kecepatan. Aku masuk ke lembah, di lembah tempat yang paling aman buat sembunyi. Tapi, aku semakin masuk ke tengah lembah itu dan tersesat. Aku mencari jalan keluar lembah, tapi tidak menemukan jalan lagi hanya ada pohon yang besar dan rindang. Perasaanku mulai tidak tenang, aku turun dari fenrir dan menarik talinya yang berada di lehernya.
Aku melihat ada gua di tengah lembah. Aku mencium bau busuk, aku mengecek bau busuk apa ini. Aku masuk ke gua itu, ternyata gua itu tempat raksasa itu. Aku melihat dua raksasa yang sedang tidur di dalam gua. Aku mundur perlahan agar tidak ketahuan. "krak" Aku tak sengaja menginjak ranting kayu Raksasa itu bangun dari tidur mereka. Aku segera mencari tempat sembunyi agar tidak ketahuan.
Raksasa itu mendekati tempat persembunyianku, tubuhku gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin. Aku mundur beberapa langkah dan menabrak sesuatu, aku menyentuh benda itu rasanya kenyal dan berlendir aku menoleh ke belakang ternyata benda itu raksasa yang sedang menjulurkan lidahnya. Aku segera melompat ke belakang dan segera lari bersama fenrir. Aku lari keluar gua dan melompat ke semak-semak lembah.
Aku dan fenrir akhirnya bisa selamat dari dua raksasa itu. Aku melirik ke gua itu raksasanya masih berada di mulut gua, aku menunggu sampai mereka tidur di dalam gua. Hari mulai gelap dan raksasa itu masih berada di mulut gua. Aku ingin menggunakan sihir ilusi tapi fenrir bisa kena mangsa mereka berdua. Aku tidak punya pilihan lain selain tidur di semak-semak ini karena raksasanya masih berada di mulut gua. Malam di planet mars suhunya sangat dingin, aku memotong daun pohon besar itu dan aku gunakan untuk selimut agar aku tidak kedinginan.
Keesokan harinya, raksasa itu sudah tidak ada di gua. Aku melanjutkan mencari penduduk yang tersisa. Aku masuk ke lembah itu lagi, sinar matahari terlihat di depan sana fenrir mempercepat larinya. Akhirnya aku bisa menemukan mereka. Di sini mereka membuat kamp darurat, aku masuk ke kamp penduduk itu banyak yang sakit dan terlantar. Aku menemui kepala desa untuk menanyakan apa yang telah terjadi di desa itu?
"anda siapa?" tanya kepala desa.
"aku petualangan dari dunia paralel." Jawabku.
Dia pun segera lari dan mengumpulkan seluruh penduduk desa yang tersisa. Dengan cepat mereka membentuk barisan seperti mau lomba baris-berbaris.
"maaf semuanya aku menyuruh kalian untuk kumpul mendadak padahal kalian masih terluka." Kata kepala desa itu.
"tidak apa-apa kepala desa yang bijak. Jadi, kenapa kami disuruh kumpul di sini?" ujar salah satu penduduk.
"kita kedatangan tamu istimewa dari dunia paralel" kepala desa itu menghampiriku dan menarikku ke tengah penduduk desa.
Mereka semua menatapku dengan wajah ceria, "ha-halo…"
Mereka semua mengucapkan syukur karena ada sesorang yang akan melawan raksasa itu, padahal aku hanya berpetualang di selatan. Wajah mereka mempengaruhi aku untuk membantu mereka. Penduduk desa itu hanya tersisa 30 orang itu termasuk 10 kepala keluarga dan lainnya sendirian karena keluarganya sudah meninggal.
Aku segera pergi ke raksasa itu dengan fenrir, kepala desa, dan 5 laki-laki. Kami akan menyerbu gua itu, aku meminta kepala desa untuk pergi ke samping kanan dan 5 laki-laki pergi ke samping kiri gua. Sebelum menyerang langsung, aku membuat jebakan dari ranting pohon rindang. Pembuatan jebakannya membutuhkan waktu yang lama karena ukurannya besar dan pas untuk dua raksasa itu. Aku meletakkan jebakan itu di mulut gua setelah semua siap kami pergi ke posisi masing-masing.
Fenrir mengonggong seperti anjing, raksasa itu merasa terganggu dengan gonggongan fenrir mereka pun keluar dari gua itu dan menginjak jebakannya. Mereka akhirnya terlilit dengan ranting pohon dan jatuh ke tanah.
"dasar makhluk lemah!" teriak raksasa itu.
Aku pun mendekati raksasa itu, "ini balasan buat kalian!"
"dasar calon raja indra Lucifer tidak berguna!" teriak raksasa itu, teriakkannya membuat gua bergema.
Aku memandang kepala desa itu dan 5 laki-laki, wajah mereka terlihat suram setelah mendengarkan perkataan raksasa itu. Kalau sudah begini susah menjelaskan kepada mereka kalau aku adalah calon raja indra Lucifer.
"kalian banyak ngomong!" aku melompat ke atas dan menusuk kaki raksasa itu menggunakan pedang naga kegelapan dan pedang raja iblis pertama. Mereka berdua menjerit kesakitan lalu mereka berdua mundur dan jatuh ke jurang yang dibuat kepala desa itu.
"maafkanku telah berbohong kepada kalian." Kataku menyesal.
"tidak apa-apa kami senang bisa ketemu dengan anda. Kami selalu mendengarkan kisah anda tentang menyelamatkan penduduk di dunia paralel." Kata kepala desa itu.
Aku dan kepala desa mencari obat untuk mengobati penduduk desa. Aku diajarkan cara membuat obat dari tanaman beracun. Dia memisahkan antara racun dengan tanamannya lalu dia memeras tanaman itu agar keluar airnya setelah itu airnya dimasukkan di botol. Obatnya sudah terkumpul banyak dan kami berdua segera mengobati penduduk desa itu.
Sesampai di kamp darurat mereka semua sedang menunggu kami berdua, wajah mereka lebih ceria daripada mereka ketika bertemu denganku untuk pertama kalinya. Aku dan kepala desa mengobati mereka yang terluka, mereka semua berbaris mengantri berjam-jam untuk bisa sembuh. Setelah mengobati penduduk desa, aku pamit pergi.
"ini ucapan terima kasih." Kepala desa itu member obat sisa.
"tidak usah repot-repot. Obanya buat kalian aja, kalian kan butuh obat." Kepala desa it uterus mengotot agar aku membawa obat karena mereka diajarkan untuk selalu membalas kebaikan orang lain.
Aku pergi dari kamp darurat dan segera kembali ke desanya L'Arc. Hari semakin malam, fenrir mempercepat larinya agar sampai di desa sebelum tengah malam. Sesampai di desa itu aku disambut oleh L'Arc dan raja iblis. Wajah mereka terlihat ngantuk berat, mungkin mereka berdua tidak tidur selama dua hari.
"kenapa kamu lama sekali?" raja iblis menguap matanya tidak bisa menahan ngentuknya.
"maaf aku lama. Aku membawa obat dari desa yang berada di selatan." L'Arc melompat dari tempat duduknya dan menghampiri aku.
"kenapa kamu tidak mengajakku?" kata L'Arc menyesal.
"memangnya kenapa?" aku malah balik nanya.
"kepala desa itu cucu ke dua dari pahlawan revolusi planet mars. Keluarga mereka menciptakan teknologi dan membangun ulang planet mars dari kehancuran." Ujar L'Arc.
"maaf tidak mengajakmu."
"tapi sebelum aku pergi dari desa itu dia mengatakan akan membantu melawan malaikat jatuh." Kataku. L'Arc dan raja iblis bersorak gembira seperti anak kecil.
Aku diantar ke penginapan, sesampai di penginapan barang-barang sudah dirapikan. Besok kami harus pergi ke pusat planet mars, rasanya berat meninggalkan desa ini yang penduduknya sangat ramah pada tamu. Aku tidur untuk terakhirkalinya di desa ini.
Aku pun terbangun dan tidak tahu aku berada dimana? Aku turun dari kasur. Sepertinya kami sudah pergi dari desa itu dan sekarang sudah berada di pusat planet mars. Aku melihat sekeliling ruangan kamar terlihat mewah. Aku keluar dari kamar, aku menoleh ke kanan dan ke kiri sepertinya aku pernah datang ke sini.
"kamu sudah bangun indra." Kata kakek.
"aku belum memperkenalkan diri. Namaku dazai. Kamu boleh memanggilku kakek dazai. Umurku masih 6000 tahun."
Ternyata aku sekarang berada di rumahnya kakek dazai…
Yah, berada di planet mars sangat nyaman, banyak penduduknya yang ramah seperti dunia paralel. Selama 4 hari aku belajar tentang cara tata karma yang baik.
Aku pergi keluar rumah kakek dazai, udara pagi hari yang menyegarkan ditambah lagi dengan senyuman penduduk planet mars yang lewat di rumah kakek dazai. Aku berjalan ke gedung pemerintahan planet mars. Sesampai di gedung pemerintahan aku bingung mau ngapain.
"apa yang kamu lakukan di sini, indra?" kata kepala desa.
Aku menoleh ke belakang, "aku hanya jalan-jalan… kalau paman ngapain?"
"aku juga sama, jalan-jalan."
Aku dan kepala desa masuk ke gedung pemerintahan. Ternyata di dalam L'Arc dan raja iblis sudah berada di gedung pemerintahan, mereka berdua sedang merakit robot penghancur. Aku membantu mereka membuat robot penghancur, aku ditugaskan membuat badan robot dan mesin robot.
"L'Arc ini kepala desa yang kamu ingin temui…" L'Arc tidak menoleh, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
"sudahlah, dia terlalu sibuk"
Aku melanjutkan membuat badan robot, "kenapa tidak membuat robot menggunakan mesin?"
"yah, soalnya kalau menggunakan mesin hasilnya tidak maksimal daripada membuat secara manual." Kata L'Arc.
Membuat badan robot secara manual tidak mudah, karena ukuran badannya harus sama dan pas. Aku melihat desain robotnya, bentuknya mirip dengan manusia yang aku kenal. Pertama, aku disuruh membuat kepala. Aku bingung cara membuat kepala, aku melihat desain robotnya, kepalaku tambah pusing setelah melihat gambar desain robot penghancur. aku pun meminta bantuan kepala desa, dia mengajariku membuat kepala robot. dalam 3 menit kepala robotnya sudah jadi. sekarang membuat badan, tangan, dan kaki. aku meminta bantuan kepala desa untuk mengajariku lagi. aku melihat tangannya ketika membuat robot itu, tangannya lebih cepat daripada komputer. dalam 5 menit robotnya sudah jadi plus dengan memasang mesinnya. kepala desa ternyata cucunya pahlawan revolusi planet mars yang mengubah planet mars dari kehancuran.
robot itu dicash agar bisa bergerak. baterai robotnya terisi penuh selama 4 jam lamanya. aku menunggu baterainya terisi penuh sambil membaca buku novel punya L'Arc yang ditinggal di atas meja.
"omong-omong kemana L'Arc dan raja iblis pergi?" kataku.
"oh, tadi aku melihat mereka pergi keluar mungkin mereka berdua mendinginkan kepala..." ujar kepala desa.
tulisan L'Arc sangat rapi dan cerita novelnya sangat menarik. aku menutup buku itu dan melihat judulnya, novelnya berjudul the dark night tentang kerajaan masa lalu...
"kamu membaca apa, indra?" tanya kepala desa.
"ini, novelnya L'Arc. ceritanya bagus." kataku.
aku terus melihat jam, aku sudah tidak sabar lagi ingin melihat robot penghancur bergerak ke sana dan ke sini. aku mulai bosan.
L'Arc dan raja iblis kaget melihat robotnya sudah jadi dan kepala desa. mereka berdua bersalaman dengan kepala desa itu. wajah mereka sangat senang ketika melihat kepala desa itu.
tinggal 3 jam lagi baterai robotnya terisi penuh. aku tidak sabar lagi melihat robot yang bergerak.
"kamu datangnya kapannya?" kata L'Arc.
"aku datangnya dari tadi..."
"...tadi indra memanggilmu terus tapi kamu tidak mendengarkan indra..." kata kepala desa itu.
"benarkah, indra?" aku mengangguk.
tiga jam kemudian...
robot itu baterainya sudah penuh dan siap digunakan. aku yang pertama kali mencoba robot penghancur. aku menekan tombon on yang berada di belakang robot itu.
robot itu akhirnya bisa bergerak, dia pun keliling gedung pemerintahan planet mars. aku senang bisa melihat perkembangan teknologi...
kepala desa itu menekan tombol off lalu dia membetulkan kesalahan kecil pada mesin robot. setelah, itu dia menekan tombol on lagi. robot itu berjalan-jalan di ruangan gedung pemerintahan planet mars.
robot itu tiba-tiba berhenti... kepala desa dan L'Arc mengecek kondisi robot itu, setelah dicek tidak ada kerusakan...
robot itu bergerak beberapa langkah lalu robot itu mengeluarkan asap hitam dari badan robot itu.
kepala desa dan L'Arc mengecek kondisi mesi. robot lagi, "ini mesinnya sangat kuno dan harus diganti, kalau tidak bisa meledak." kata kepala desa.
"besok aku akan datang ke sini lagi membawa mesin robot." kepala desa itu pamit pulang.
siang harinya, aku diperintah oleh raja iblis pergi ke utara, aku disuruh melawan singa nemea yang sering buat ulah disana dan sering memakan penduduk desa sekidesu beserta hewan ternak penduduk.
aku pergi ke utara bersama raja iblis. kami memakai dimensi waktu agar cepat sampai di desa sekidesu. hanya hitungan detik kami sampai di desa sekidesu.
desanya masih asri daripada desa lainnya yang aku kunjungi. aku keliling di desa itu, aku melihat ada salah satu penduduk desa sekidesu. aku menghampirinya,aku menanyakan tentang singa nemea tapi dia diam saja tidak menjawab pertanyaanku.
aku disuruh oleh raja iblis, mencari informasi tentang singa nemea dan dia mau pergi ke rumah kepala desa sekidesu.
aku melaksanakan tugasku. aku pergi ke semua penduduk desa sekidesu dan bertanya tentang singa nemea tapi tetap saja tidak ada yang menjawab. apa desa ini orangnya bisu?
aku menyerah dan segera pergi ke raja iblis...
rumah kepala desa sekidesu cukup luas dan cukup bagus. aku mengetuk pintu rumah kepala desa, aku masuk ke dalam rumahnya. di dalamnya banyak teknologi yang canggih seperti di rumah neneknya L'Arc. aku duduk disebelah raja iblis.
"maaf, kenapa di sini banyak yang diam saat aku menanyakan tentang singa nemea?" kataku menyesal tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik.
"itu, soalnya mereka takut memberi tahu tentang singa nemea kepada pendatang." ujar kepala desa sekidesu.
"takut?kenapa?"
"maaf, kalau itu aku tidak tahu." kata kepala desa.
aku menatap tajam ke jam yang dipasang di pojok ruang tamu. arah jarum jamnya berlawan dengan arah jarum jam pada umumnya.
"kami menganggap kalau waktu tidak bisa kembali ke masa lalu dan akan terus berputar ke masa depan." kenapa dia tahu pikiranku kalau aku akan bertanya tentang jam itu?
"kami sangat menghargai waktu karena waktu adalah uang dan emas buat kami penduduk desa sekidesu. kalau kami ingin sesuatu kami mengejar waktu dengan bekerja."
"bruk" di luar sana banyak penduduk desa sekidesu yang berlarian menyelamatkan dirinya sendiri. aku melihat di perempatan desa sekidesu ada singa nemea yang sedang mencari mangsa. aku segera mengambil pedang naga kegelapan dan pedang raja iblis pertama.
aku berlari ke dimensi waktu yang berada di gerbang masuk desa sekidesu. aku menoleh ke belakang, singa nemea itu mengejarku aku mempercepat larinya. sesampai di dimensi waktu aku kesambar ekornya dan terlempar sampai membentur rumah penduduk desa sekidesu.
singa itu melompat ke atas lalu dia mencakar ke arahku sontak aku kaget aku berguling ke kiri untuk menghindari serangannya. untung raja iblis datang membantu, aku tidak mau membuang waktu lagi aku berlari ke dimensi waktu dan mengambil kedua pedangku.
aku menggabungkan kedua pedangku. singa nemea itu berlari keluar desa, aku pikir dia kabur tapi dia kembali ke desa itu lagi bersama cheetah...
mereka melawan bersamaan aku hanya bisa menghindar saja. mereka semakin ganas, aku mundur dan mereka berjalan ke arahku. aku terpojok dan menabrak tembok. aku menutup mataku dan membayangkan kalau aku adalah naga. aku pun berubah menjadi naga ddraig, aku terbang ke atas singa nemea dan cheetah itu melompat ke atas lalu mereka berdua mencakar sayapku aku terjatuh dan terguling-guling di tanah.
singa nemea itu mendekatiku lalu dia mencekram bahuku, aku menahan rasa sakit di bahuku.
aku melihat ke kiriku, ada fenrir yang sedang lari. dia langsung menggigit kepala singa nemea. kedua hewan itu lari berpencar, fenrir pun mengejar mereka berdua.
"apa kamu baik-baik saja." aku dibantu berdiri sama mizuki yuko.
"ya, aku baik-baik saja. terima kasih telah khawatir."
aku segera menyusul fenrir. aku melihat pertarungan fenrir lawan singa nemea dan cheetah, dua lawan satu tidak berpengaruh kepada fenrir.
singa nemea itu menyerang fenrir lalu disusul dengan cheetah, fenrir terpojok di segala sisi. fenrir melompat ke atas dan singa nemea sama cheetah bertabrakan, fenrir pun turun ke bawah dan menginjak kepala singa nemea dan cheetah.mereka berdua tidak mau kalah, mereka mencakar tubuh fenrir bertubi-tubi aku ingin membantu fenrir tapi tanganku ditahan sama mizuki yuko.
fenrir hanya diam saja tidak menyerang mereka, "fenrir kenapa kamu tidak menyerang mereka?! kenapa kamu menyerah sekarang?!" teriakku. fenrir menyerang mereka balik, dia menendang mereka sampai mereka terlempar ke atas, mereka berdua jatuh ke bawah dengan keras sampai tanah di sekitarku bergetar. fenrir mencakar mereka berdua bersamaan, singa nemea dan cheetah itu kalah.
aku mengambil item yang berada di dalam tubuh mereka. ketika aku mau mengambil item, mereka menjadi bayi singa nemea dan cheetah. aku menggendong mereka dan membawanya ke dimensi waktu, mungkin mereka berguna untuk membantuku melawan malaikat jatuh.
kami pun kembali ke pusat kota planet mars, penduduk desa itu memberi oleh-oleh berupa peralatan perang berjumlah ratusan.
kami sampai di pusat kota, aku bertemu dengan kepala desa yang bersama robot penghancur.
"halo..." sapa kepala desa.
"halo, kepala desa..." robot itu berjabat tangan denganku.
"robotnya bisa apa saja?" kataku penasaran.
"dia bisa semuanya. membersihkan rumah, berperang dan lain-lain." ujar kepala desa.
aku meletakkan peralatan perang beserta singa nemea dan cheetah di kamarku.
aku diajak jalan-jalan oleh kepala desa. kami pergi ke taman lights yang baru dibuka di planet mars. aku juga mengajak L'Arc dan mizuki yuko. kami sampai di taman itu, ternyata tamannya hanya wahana permainan buat anak kecil. kepala desa merasa kecewa melihat taman lights hanya permainan anak-anak, kami pun pulang.
hari ke 6 aku habiskan jalan-jalan di planet mars dan melihat-lihat teknologi...
aku pergi ke pusat pameran teknologi bersama mizuki yuko. sebelum masuk kami harus membayar 45 coin perak.
aku melihat-lihat teknologi, mulai dari mesin waktu, piring terbang atau ufo, jubah transparan kalau kita menggunakan kita akan hilang, dan lain-lain.
aku merasa pulas bisa berkunjung ke sini. aku bisa belajar tentang teknologi. kami pun pulang ke rumah kakek dazai. aku segera membereskan barang-barangku.
hari ini, hari terakhir kami berada di planet mars, besok kami harus kembali ke dunia paralel.