keesokan harinya, aku pergi ke gedung pemerintahan planet mars sebelum pergi ke dunia paralel. kami akan pulang malam hari...
"nanti kita akan bertemu lagi saat perang..." kata kepala desa.
"ya." aku merasa berat meninggalkan planet mars.
"tok.tok. tok." ada seseorang yang kurang sopan, dia mengetuk pintu dengan keras membuat berisik seluruh gedung. aku membukakan pintu itu.
"beraninya kamu menghina pahlawan cahaya!" teriak dia. kenapa dia datang ke sini dengan marah gak jelas.
"siapa dia indra?" kata kakek dazai.
"entahlah! mungkin dia orang gila yang tersesat." ejekku. aku pun dicekik oleh orang itu.
"beraninya kamu mengejekku!" dia mencekik leherku semakin ketat dan aku tidak bisa menapas.
aku tertawa, "ini raja? pasti kerajaannya hancur kalau kamu yang menjadi raja!" kataku.
dia menendangku lalu dia memukulku dengan keras sampai wajahku bonyok. L'Arc pun memukul kepalanya menggunakan alat pemukul softball. orang itu langsung pingsan.
"terima kasih L'Arc."
"ya, sama-sama" L'Arc meletakkan tongkat itu lalu membantuku berdiri...
mizuki yuko datang ke gedung pemerintahan, "kenapa wajahmu?" tanya dia.
"aku gak sengaja kena tongkat softball."
"kena tongkat softball? kamu pasti bohong gak mungkin sampai bonyok begitu! " ternyata dia jeli juga.
"maaf, aku berbohong." aku diobati oleh kepala desa.
"masih sakit, indra?" kata kepala desa.
"sudah tidak sakit lagi." aku mengecek hidung orang itu, dia tidak bernapas.
"bagaimana indra? dia masih hidup? "
"sepertinya dia sudah meninggal" L'Arc mengecek hidungnya dan urat nadi di lehernya.
"i-ya, dia sudah meninggal." wajah dia terlihat senang dan cengar-cengir.
dia tertawa, "akhirnya dia mati!"
"kamu baru minum apa? apa kamu baru mabuk? " kataku.
"dia tidak mabuk" bisik kepala desa.
"terus kenapa dia senang?" kataku lirih.
"karena dia masih menyimpan dendam kepada orang itu." bisik kepala desa.
kakek dazai menghampiri L'Arc lalu dia menampar pipinya L'Arc, "apa kamu sudah gila?! membalas dendam pada seseorang tidak baik!" teriak kakek dazai.
L'Arc merunduk dan menyesal atas perbuatannya. dia pun pergi dari gedung pemerintahan planet mars.
"biarkan dia!" ujar kakek dazai.
aku merasa kasihan kepada L'Arc, aku mengejar L'Arc. aku mencarinya sekeliling pusat pemerintah planet mars tapi tidak menemukan dia. aku baru ingat kalau dia maniak bunuh diri mungkin dia pergi ke sungai. aku mencari sungai terdekat. L'Arc sudah menyelam di sungai itu, aku segera terjun ke sungai itu dan menyelamatkannya.
aku menarik kerah bajunya dan membawanya ke pinggiran sungai...
"kenapa kamu menyelamatkan orang yang tidak berguna!?" teriak L'Arc.
"di dunia ini semua orang berguna. tapi, di dunia ini hanya ada orang pengecut dan orang bertanggung jawab... " kataku.
"hah?"
"hidup itu penuh cobaan. kita harus kuat menahan cobaan itu kalau tidak kita adalah orang pengecut."
aku mengantar dia ganti baju di dimensi waktu... di tengah perjalanan ke dimensi waktu, aku dan L'Arc dicegat oleh pasukan kerajaan planet mars. mereka semua mengacungkan pedangnya ke arah kami.
"beraninya kalian membunuh raja kami!" kata pahlawan cahaya.
L'Arc pun maju ke depan dia merunduk, "silahkan hukum aku. aku yang membunuh rajamu." kata L'Arc.
"L'Arc apa yang kamu katakan!"teriakku.
"oh... jadi kamu yang membunuh raja kami!"
"silahkan bunuh kaku sekarang di sini!" ujar L'Arc.
"apa yang kamu katakan!" teriakku.
"tidak apa-apa!"
"tapi..."
"baiklah, aku akan membunuh kamu" pahlawan cahaya bersiap menusukkan pedangnya ke perut L'Arc.
"silahkan... aku sudah siap!"
"L'Arc!! " teriakku.
pahlawan itu menusukkan pedangnya ke perut L'Arc. aku tutup mata tidak kuat melihat ini. L'Arc mundur dan terjatuh di tanah. aku memegang tangannya.
"terima kasih raja indra. aku senang bisa bertemu denganmu. kamu mengajariku tentang hidup yang benar."
"L'Arc jangan pergi!!" teriakku.
"makhluk hidup akan mati dan meninggalkan dunia yang indah ini."
"aku akan mengobatimu" aku menggucapkan sihir penyembuh... "wahai dewa kegelapan bantulah aku menyembuhkan temanku L'Arc. fast heal." sihirnya tidak bekerja, aku mengucapkan sihir penyembuh lagi "wahai dewa kegelapan bantulah aku menyembuhkan temanku, L'Arc. fast heal. "
sihirnya tidak bekerja juga.
"sudah cukup indra!"
"tapi... "
"selamat tinggal!" L'Arc menutup mata.
"L'Arc! bangun!" teriakku.
"L'Arc! bangun!" teriakku.
"wahai dewa kegelapan bantulah aku menyembuhkan temanku L'Arc. fast heal."
"sembuhkan dia! fast heal."
"kamu dengar gak! sembuhkan dia!" teriakku.
aku menempelkan dahiku dan mengeluarkan air mata.
aku terus memeluk L'Arc sampai malam hari. pemakaman dia, aku tidak datang. aku selalu di kamar dimensi waktu.
"alex, ayo keluar" kata mizuki yuko.
"kamu tidak boleh terus bersedih, kasihan L'Arc tidak bisa bahagia di sana kalau kamu sedih."
"aku tahu! biarkan aku sendirian!" bentakku.
dia pergi tanpa mengatakan satu kata, mungkin aku menyakiti hatinya. aku pun pergi keluar dan segera meminta maaf kepada mizuki yuko.
aku menemukan dia di tempat duduk dekat taman. dia sedang merenung, aku ingin menemuinya tapi mengganggu gak? aku juga melihat pahlawan cahaya sedang duduk bersamanya dan dia memeluk mizuki yuko. aku pun memukul pahlawan pedang cahaya.
"beraninya kamu!" teriakku. aku pun memukul pahlawan pedang cahaya tapi tanganku ditahan oleh mizuki yuko.
"apa yang kamu lakukan?!"
"oh... jadi kamu tidak mau bersamaku lagi malah membela pahlawan berengsek ini! " bentakku. aku pun meninggalkan mereka berdua. mizuki yuko mengejarku.
"kamu salah paham!"
"salah paham gimana?! jelas-jelas kamu dipeluk dia!"
"aku sudah bosan denganmu!" aku ingin minta maaf malah jadi begini.
aku masuk ke dimensi waktu dan mengambil pedang naga kegelapan dan pedang raja iblis beserta singa nemea dan cheetah yang mulai besar.
sesampai di depan pintu, aku ketemu sama mizuki yuko. dia sepertinya marah kepadaku. dia pun masuk ke dimensi waktu dengan wajah marah.
"mau pergi ke mana?" kata raja iblis.
"aku mau pergi ke kerajaan planet mars." ujarku.
"mau ngapain di sana? kita mau kembali ke dunia paralel. " tanya raja iblis.
"beri aku waktu satu hari!"
aku pun pergi ke kerajaan planet mars yang berada di sebelah timur pusat planet mars. aku berjalan ke sana selama 20. aku pun sampai di kerajaannya.
kerajaannya sangat buruk dari dugaanku. bangunan dan lingkungan yang kotor, anak-anak dan orang dewasa yang telantar dan kurus kering.
"beri aku sedikit makanan, anak muda." kata kakek-kakek.
"maafkanku kek aku tak punya makanan."
"maaf kek aku mau tanya."
"ya?"
aku pun menunjuk ke bangunan, "di sini telah terjadi apa ya?"
"setelah raja kami mati, pahlawan cahaya dan lainnya menaikkan pajak yang tinggi dan mereka merampas semua milik kami dan menghancurkan kota ini." kata kakek itu.
"dimana sekarang orang itu?"
"dia sekarang berada di istana yang tak jauh dari sini." dia menunjuk ke arah bukit di belakangku.
"makasih banyak kakek."
aku segera pergi ke istana itu, aku mau membalas dendam kepada pahlawan berengsek itu. aku sampai di gerbang istana, penjagaannya sangat ketat semua sisi istana penuh dengan pasukan kerajaan. tanganku memegang sesuatu rasanya seperti busur. aku menoleh ke bawah.
"kenapa kamu datang ke sini?" kataku.
"aku hanya ingin datang ke sini." ujar mizuki yuko.
dia menarik tali busur lalu melepaskan dan mengenai pasukan kerajaan. dia memanah lagi pasukan itu sampai mereka habis pasukannya.
kami pun masuk ke dalam istana itu, di dalamnya sangat mewah daripada rumah penduduk kerajaan ini, aku berpikir kalau mereka pasti berbuat korupsi besar-besar.
aku membuka pintu istana. aku mengendap-ngendap, aku melihat pahlawan cahaya, dia bersama para menteri kerajaan. mereka berjalan ke arahku, aku segera bersembunyi.
"mari kita berpesta atas kematian calon raja kerajaan planet mars yaitu L'Arc." kata pahlawan cahaya. L'Arc calon raja? kenapa dia menyembunyikan identitas. aku keluar dari tempat sembunyi.
"kenapa kamu bisa datang ke sini?!"
"sudah kuduga kamu pasti akan bicara seperti itu."
"aku hanya jalan-jalan ke sini menghirup udara segar."
pasukan kerajaan planet mars sudah datang. mereka mengepung kami segala sisi. aku menusukkan pedang naga kegelapan ke dadanya. dia pun lari keluar istana.
"nemea dan cheetah tolong serang pasukan kerajaan. aku dan mizuki akan mengejar pahlawan berengsek! " perintahku.
aku kehilangan jejak pahlawan itu. aku merasakan ada seseorang di belakangku, dan aku merasakan kalau dia akan menendangku... aku cukup menghindarinya.
"maaf, tidak kena." aku menoleh ke belakang ternyata orang itu mizuki yuko.
"oh, jadi begitu kamu ingin membunuhku!" aku meregangkan tangan. aku berlari dan mengepalkan tangan bersiap memukul mizuki yuko.
"apa yang kamu lakukan-" aku tak sengaja memukul raja iblis, dia tiba-tiba berada di tengahku. raja iblis terlempar dan membentur pohon ek.
"itei. ite. itei" aku membantu raja iblis berdiri.
"maaf, raja iblis tiba-tiba berada di tengah aku jadi sulit mengontrol." kataku menyesal.
"kenapa kalian malah bertengkar? seharusnya kalian bekerja sama melawan pahlawan cahaya." aku merunduk menyesal.
aku melihat pahlawan itu di menara sebelah istana itu. aku menutup mataku dan membayangkan kalau aku adalah naga, aku berubah menjadi naga dan membakar semua istana itu. dalam 30 menit istana itu rata di tanah dan menjadi abu, semua yang berada di istana mati kecuali aku, raja iblis, mizuki yuko, singa nemea, dan cheetah.
kami kembali ke pusat kota, kami segera kembali ke dunia paralel...
kami pamit pulang dan minta maaf kepada neneknya L'Arc karena tidak bisa melindunginya dan selalu merepotkannya...
sebelum pergi kami diberi sebagian teknologi buatan L'Arc.
perjalan seminggu di planet mars tidak terasa. waktu... pasti akan cepat berlalu dengan cepat.
"a-anu... mizuki." mizuki yuko mencuekin aku.
"a-aku minta ma-maaf atas perbuatanku yang kemarin... "
"buat apa aku memaafkanmu. kamu kemarin mengatakan tidak akan bicara lagi denganku." kata mizuki yuko, sikapnya semakin dingin aku hanya bisa pasrah aja. aku tidak suka hal yang merepotkan seperti ini.
selama perjalanan, aku jadi ingat dengan L'Arc walaupun dia menjengkelkan tapi dia sangat baik denganku dan selalu membuat orang bahagia.