siang harinya, aku, L'Arc dan mizuki yuko pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan perang yang dibutuhkan. pertama kami pergi ke toko senjata, toko itu berada di selatan pasar cukup jauh dari pusat pasar karena berada di pinggiran kota argos dekat lembah kematian. toko itu kecil seluas 4 meter, pintu toko itu mirip dengan pintu di istana indra lucifer berukiran naga dan griffin. L'Arc membukakan pintu toko itu.
"selamat datang." sambut penjaga toko itu. "oh, L'Arc dari mana saja kamu? kamu kok jarang ke sini."
"maaf, aku sekarang sedang sibuk. jadi, jarang kesini." kata L'Arc.
"oh, jadi begitu. omong-omong ini anak siapa?" tanya penjaga toko itu.
"ini anaknya raja arthur dan ini bisa dikatakan calon pengantinnya." kata L'Arc
"ha-halo paman." kata kami berdua.
"indra lucifer? hebat akhirnya aku bisa bertemu dengan keluarga indra lucifer!" kata penjaga toko itu. dia melompat dari kursi dan memelukku.
"kami tidak punya waktu banyak. kami mau berlatih sihir." kata L'Arc.
"kenapa?" tanya penjaga toko itu.
"kami mendapat ancaman dari sekutu malaikat jatuh, 3 bulan lagi dunia paralel ini akan hancur diserang mereka. dewa hades dan dewa loki ikut serta dalam peperangan ini." kata L'Arc.
"waduh, gawat itu..." kata penjaga took.
dia melepaskan pelukannya, dan berjalan ke pintu bergambarkan naga dan griffin. dia membuka pintu itu, "mari sini, silahkan pilih pedang sesuka kalian." kata penjaga toko itu. aku dan mizuki yuko pun masuk ke ruangan itu, setelah sampai di dalam banyak sekali pedang, tameng, tombak, dana busur. kami pun melihat-lihat senjata perang itu tapi kami merasa tidak cocok memakai senjata perang ini.
"maaf, paman. saya rasa tidak cocok memakai ini. bukannya jelek melainkan sihir yang ada di dalam pedang ini tidak terlalu kuat." kataku.
"saya juga, paman." sahut mizuki yuko.
"hmm... benar juga. kalau begitu, apa kalian mau memakai pedang naga dan panah kegelapan?" kata penjaga, kami mengangguk. dia mencari pedang dan panah itu di sebuah peti yang terlihat kuno.
"kenapa kamu sangat senang bertemu dengan keluarga indra Lucifer? Apa ada istimewa dengan kami?" tanyaku.
"hah?!" kata penjaga toko
dia berhenti mencari pedang dan panah itu. Dia berjalan ke meja lalu mengambil sebuah pedang di meja itu. Pedang itu warnanya putih, ganggangnya berukiran kepala naga dan dibesi pedang itu bertulisan jepang yang tidak aku pahami, tulisannya "闇の剣.永遠の悪魔の王." dia memberikan kepadaku, aku memegang pedang itu terasa sangat berat tapi aku merasakan kekuatan yang besar mengalir di dalam pedang itu.
"itu pedang yang menyelamatkan keluargaku dari malaikat jatuh. Saat itu, yang memegang pedang itu adalah raja Arthur. Aku kagum sama dia, dia tidak takut akan kematian." Kata penjaga toko.
"setelah mengalahkan semua pasukan malaikat jatuh, dia memberikan pedang itu untuk dimodifikasi. Tapi, karena dia seorang raja pasti dia sibuk jadi dia tidak kembali lagi ke sini lagi. Aku menyimpan pedang ini untuk kenang-kenangan. Dan itu singkatnya aku senang bertemu dengan keluarga indra Lucifer."
"cepat!! Mana pedangnya kami tidak punya waktu banyak!!" kata L'Arc.
"sabarlah, dosen paling cerdas di dunia paralel. Aku sedang memilih pedang dan busur yang paling cocok dan paling kuat." Kata penjaga toko.
"sudah ketemu pedang dan busurnya." Dia memberikan pedangnya ke aku dan busurnya ke mizuki yuko. Pedangnya mirip dengan pedang yang dimiliki oleh raja iblis tapi terasa sangat ringan sedangkan busurnya berwarna putih susu ada ukiran serigala di kayunya.
"ini pedang naga kegelapan kalau dikembangkan dan dilatih akan menjadi pedang yang sangat luar biasa tidak ada tandingannya."
"sedangkan, busur yang dibawa mizuki yuko adalah busur cahaya. Busur itu bisa mengalahkan musuh yang besar dengan mudah." Kata penjaga toko.
Mizuki mencoba busur itu dia menarik benang busur itu mengeluarkan anak panah sepertinya panah itu panah sihir. Mizuki mengarahkan ke jubah batu zirah yang sering dipakai oleh pasukan kerajaan, dia melepaskan benang busur dan mengenai tepat ditengah jubah itu, jubah itu terbelah menjadi dua. Aku mengambil jubah batu zirah itu, jubah batu zirah itu berat dan berlapis dua.
"luar biasa… busur itu. Padahal, jubah ini sangat berat." Kataku.
"itu, tidak seberapa dengan bujur punya ratu Arthur indra Lucifer. Tapi, kalau busur ditingkatkan maka akan menjadi busur terkuat." Kata penjaga toko.
"ganbatte, mina!!!"
Aku juga tak kalah dengan mizuki yuko, aku mencoba pedang naga kegelapan "ayo L'Arc kita bertarung." tantang aku kepada L'Arc.
"baiklah! Mari bertarung. Kalau kamu menang akan aku beri uang sekitar 700k coin kerajaan indra lucifer" Kata L'Arc. Dia mengambil pedang punya raja iblis.
"benarkah?" kataku
"iya, benar. Maniak bunuh diri seperti aku tidak pernah bohomg dalam negosiasa
"woy! Jangan bertarung di tokoku!" kata penjaga toko.
"benar juga. Bagaimana kalau kita bertarung di luar?" kata L'Arc.
"apa kamu yakin akan lawan dia? Dia kuat, lo." Kata mizuki yuko.
"hidup itu harus mencoba kalau hidup tidak mencoba maka hidupmu tidak ada gunanya" ujarku.
Aku dan L'Arc bertarung di arena kecil di belakang toko senjata itu. Arenanya cukup luas, sih. Di sana sudah ada raja iblis dan Dewa Zeus, mereka menonton aku apakah aku sudah berkembang? Mereka berdua memberikan semangat kepadaku sebelum bertarung dengan L'Arc.
"apa kamu sudah siap, Indra?" kata L'Arc.
"ya, aku sudah siap." Kataku.
Let's go ahead. Pertandingan dimulai, aku berlari ke L'Arc dan memedangnya tapi ditangkis L'Arc tanpa pikir panjang aku menendang L'Arc. Dia terpental hanya beberapa meter saja.
"cih… kenapa kamu terpental sejauh itu." Kataku.
"aku menahannya, tendanganmu sangat keras." Ujar L'Arc.
"bagaimana kalau ini!" aku berlari dan memukul bertubi-tubi, dia menangkis pukulanku. Pukulanku semakin cepat, dia hanya mundur dan menghindari pukulanku. Aku mulai kehabisan tenaga. Aku berhenti sejenak. "apa kamu sudah kehabisan tenaga?" kata L'Arc. Sekarang dia berlari ke arahku lalu dia memedangku dengan reflex aku menghindarinya. Dia melakukan serangan lagi, sekarang dia berlari ke luar arena aku mengejarnya.
"jangan kejar L'Arc! Kalau kamu kejar L'Arc kamu tidak bisa menang!" teriak raja iblis tapi aku tidak mendengarkan kata-kata raja iblis. L'Arc pergi ke lembah kematian, aku kehilangan jejaknya tapi aku bisa merasakan kalau dia berada di belakangku dan aku merasakan kalau dia akan memedangnya, dengan refleks aku menangkis pedangnya. Ternyata benar, dia L'Arc mundur beberapa langkah dan menghilang aku ingin menusuknya tapi terlambat dia hilang duluan. Dia muncul lagi, dia berada di belakangku dengan refleks aku memedangnya tapi dia hilang lagi. Aku jengkel dengan L'Arc bermain petak umpet, aku pun menghancurkan pohon yang berada di dekatku "bruk." pohon itu tumbang. "itei." aku mendengar suara L'Arc, mungkin dia berada di pohon yang tumbang itu.
"kamu memang hebat, indra." kata L'A yang bicara tapi tidak ada wujudnya. aku pun membayangkannya menggunakan imajinasiku, imajinasiku mengatakan kalau L'Arc berada di atas pohon sebelah kiriku. aku naik ke pohon itu dan memedangnya. dia pun terjatuh.
"itei... itei. kamu memang hebat, indra. aku menyerah." kata L'Arc. aku membantunya berdiri.
"terima kasih atas pujiannya. sesuai janjimu, mana uangnya." kataku. L'Arc memberi uang sebesar 700k coin kerajaan indra lucifer sesuai janjinya.
"gunakan uang itu sesuai kebutuhanmu jangan boros, ya." nasihat L'Arc.
aku dan L'Arc menyingkirkan pohon yang tumbang dan kembali ke toko senjata.
"nanti sore kita akan kemana?" tanyaku.
"kita akan pergi ke lembah kematian yang berada di utara kota argo." jawab L'Arc.
"selamat datang kembali." sambut mereka.
"selamat kamu mulai berkembang." kata raja iblis. dia mencium pipiku, sontak aku menghindar dan mundur tapi saat mundur aku menabrak sesuatu rasanya lembut dan besar. aku melirik ke belakang "aaaahh, ada monster." aku pun teriak. di belakangku ada serigala raksasa yang tingginya kira-kira 2 meter, giginya lancip seperti pedangdan berwarna putih salju.
"tolong tenang, indra. dia bukan monster tapi..." kata L'Arc
"tapi, dia serigala fenrir punya dewa loki yang dicuri mizuki yuko saat kita mencari kayu bakar di hutan hujan dunia paralel."
aku dan mizuki yuko membeli pedang dan busur cahaya, yang harganya 200k coin kerajaan indra lucifer. walaupun, mahal tapi kalau ditingkatkan bisa menjadi luar biasa.
"setelah ini kita mau kemana, L'Arc?" tanya mizuki yuko.
"kita akan pulang dulu, mengambil pakaian dan barang -barang yang diperlukan." kata L'Arc.
aku pun menyiapkan pakaian dan barang yang diperlukan seperti bekal selama perjalanan, pedang pertama dan pedang naga kegelapan, dan buku sihir milik raja kawaguchi. setelah, semua perlengkapan siap aku, dan mizuki yuko pamit, L'Arc tidak ikut kami dia mau pulang ke kampung halamannya di mars, dia di sana mau bernegosiasi dengan pemimpin mars untuk membantu kami. sebelum aku dan mizuki pergi, kami diberikan sebuah coin keluar masuk desa gunanya untuk bebas biaya masuk desa dan sebuah kereta yang ditarik oleh fenrir.
kami pun pergi ke lembah kematian yang berada di utara kota argos, kata L'Arc di sana banyak monster dan sangat cocok untuk latihan dan menaikan level pedangku.
kami pun sampai di ujung lembah kematian, perjalan kami menghabiskan 30 menit .
"ma-maaf, alex. bisakah kita berhenti sebentar?" kata mizuki yuko. mizuki yuko turun dari kereta dan pergi ke semak-semak untuk membuang mutah. aku memutuskan untuk istirahat sebentar karena sudah malam.
"maaf, aku selalu membuatmu kerepotan." kata mizuki yuko. untung aku membawa selimut sebelum pergi berpetualangan, aku pun memakaikan selimutnya kepada mizuki yuko agar dia tidak kedinginan.
"tidak apa-apa, ini bukan salahmu." kataku, aku menempelkan tanganku ke kepalanya untuk mengecek apakah dia demam atau tidak?
"sudah kuduga kamu demam." kataku.
"kamu bisa menahannya sampai besok?"
"ya!" jawab mizuki yuko.
tiba-tiba turun hujan di lembah, kenapa mendadak hujan segala? aku pun membawa mizuki yuko ke kereta dan melanjutkan perjalanan.
"untung kita diberi kereta. kalau, tidak kita pasti kerepotan..." kataku.
tak jauh dari tempat istirahat tadi ada sebuah desa, desa itu ramai seperti kota argos. aku memutuskan untuk istirahat di desa itu dan mencari penginapan. sesampai di gerbang masuk desa itu, aku dicegat oleh dua penjaga desa itu. aku pun memberi coin keluar masuk desa, aku dipersilahkan masuk ke desa tapi harus membayar 5 coin kerajaan indra lucifer, aku memberi coin kerajaan indra lucifer apa boleh buat kalau aku tidak membayarnya aku akan diusir dan tidak dipersilahkan masuk ke desa itu.
aku keliling ke desa itu untuk mencari penginapan, tapi aku belum menemukan penginapannya rata-rata sudah penuh. akhirnya aku menemukan peginapan yang bagus di pinggir desa itu yang bernama penginapan asri baru, penginapa itu cukup luas kurasa nyaman untuk istirahat semalam. aku pun masuk ke penginapan itu.
"selamat datang, apa yang bisa kami bantu." kata pelayan penginapan itu. aku rasa pernah mendengar suara itu, suara itu seperti perdana menteri oscar.
"apa kamu perdana menteri oscar?" tanyaku.
"iya..." jawab dia.
"kenapa kamu ada di sini?" kataku.
"kenapa aku ada di sini? di sini tempat penginapanku." kata perdana menteri oscar. dia mengambilkan kunci kamar yang berada di lemari di belakangnya.
"ini kunci kamarnya." dia memberikan kuncinya kepadaku.
"berapa yang harus kami bayar satu malam?" kataku.
"sama calon raja aku kasih gratis." kata perdana menteri oscar.
dia mengatarkan kami berdua ke kamar kami. kamar kami berada di lantai dua, kamarnya cukup luas untuk kami berdua. aku menidurkan mizuki yuko di kasur itu.
"selamat malam, mizuki yuko." kataku lirih. aku mencium kepalanya.
"anu... perdana menter oscar. itu..." kataku
"iya? ada apa ?" tanya perdana menteri oscar.
"badan mizuki demam. di sini ada obat?" kataku.
"hmm... di sini gak ada obat. mungkin, di pasar ada obat." kata perdana menteri oscar.
"tidak ada sesuatu, 'kan? aku mau ke bawah dulu, kalau ada sesuatu atau perlu bantuan bisa panggil aku. selamat malam."
"ya, selamat malam." kataku.
aku mengambil buku sihir yang di berikan raja kawaguchi dan membacanya di sofa kamar itu. apa tidak ada skill untuk menerjemahkan bahasa kuno, ini? aku hanya bisa membacanya sedikit itupun artinya salah atau betul aku tidak tahu.
aku mulai mengantuk dan tertidur di sofa. tengah malam aku mendengar mizuki yuko teriak memanggil orang tuanya, aku terbangun. "ada apa mizuki?" aku menghampirinya dan mengecek keadaan tubuhnya, tubuhnya semakin panas.
"perdana menteri oscar!" aku memanggil perdana menteri oscar.
"ada apa, indra? " tanyanya.
"itu... tubuh mizuki semakin panas. aku minta tolong belikan obat untuk mizuki di pasar, boleh? " kataku.
"boleh, tunggu sebentar. " kata perdana menteri Oscar. dia segera pergi ke pasar membeli tanaman meniran.
bagaimana ini? aku tidak tau apa yang harus aku lakukan? beberapa menit kemudian perdana menteri Oscar kembali dari pasar.
"ini obatnya, tolong rebus air hangat." perintah perdana menteri Oscar. aku menuruti perintahnya. aku masuk ke kamar membawa air hangat, saat masuk ke kamar mizuki yuko telah sembuh dari demamnya.
"terima kasih perdana menteri Oscar." kataku.
"ya, sama-sama. kalian tidurlah besok kan kalian melakukan petualang yang panjang. " kata perdana menteri oscar. aku tidur di sofa dan menemani mizuki yuko.
keesokan harinya, kami berdua pamit melanjutkan perjalanan ke desa lainnya.
"indra, tolong pergilah ke desa botomulyo di sana ada monster yang susah di kalahkan oleh para petualang..." kata perdana menteri Oscar.
"....sebelum kalian pergi, aku ingin memberi obat-obatan mungkin selama perjalanan kalian membutuhkannya." perdana menteri Oscar pun meletakkan obat-obatannya di kereta.
kami pn pergi ke desa botomulyo, selama di perjalanan perasaanku tidak enak. perjalanan ke desa itu menghabiskan waktu 4 jam, sebelum masuk ke desa itu aku melihat seorang nenek dan cucunya. mereka berdua meminta makanan kepada kami, kami merasa kasihan kepada mereka kami pun memberikan mereka makanan.
"maaf, nenek. katanya di depan ada sebuah desa? "kataku.
"kalian jangan pergi ke desa itu. lebih baik kalian putar balik. " kata nenek itu.
"kenapa? " tanyaku.
"karena ada monster yang menyerang desa itu dan menyebarkan wabah penyakit. " jawab cucunya.
setelah kami makan dan istirahat bersama nenek dan cucunya, kami melanjutkan ke desa itu. kami sampai do desa itu, desanya telah hancur setengah.
"apa yang telah terjadi?" kataku.
"alex, lihat itu. " kata mizuki yuko. dia menunjuk ke arah bukit di depanku. gawat... bukit itu ada makhluk mitologi hydra, gawat lagi makhluk itu sudah berkepala tiga.
"bagaimana ini? mari kita pulang aja. " kata mizuki yuko.
"kita jangan pergi dulu! kita harus menyelesaikan pekerjaan ini!" kataku.
kami pun pergi ke bukit itu, sesampai di kaki bukit itu ada sebuah kamp mungkin itu tempat berlindung penduduk desa botomulyo dari hydra itu.
"mau pergi ke mana kalian?" kami pun di cegat oleh mereka.
"kami mau melawan monster itu." kataku.
"melawannya? jangan bercanda anak muda, kalian tidak bisa mengalahkannya." kata kepala desa itu.
"kalau kami bisa mengalahkannya kalian mau memberi kami hadiah?" sahut mizuki yuko.
"boleh, tapi kalau kalian mati kami tidak akan peduli." kata kepala desa itu.
kami pun dipersilahkan untuk menuju ke hydra itu. aroma busuk yang di keluarkan hydra itu mulai tercium.
"awas alex!! " teriak mizuki yuko.
serigala fenrir pun berubah menjadi besar, dia menggigit kepala hydra lalu menendangnya menggunakan ekornya, hydranya jatuh.
"untung kita punya fenrir" kataku.
aku naik ke atas fenrir "fenrir tolong lawan hydra bersamaku" kataku. fenrir menggigit kepala hydra itu lalu melempar ke langit dia juga melempar aku ke langit. saat, di langit aku menusukkan pedang naga kegelapan ke dada hydra itu.
"sekarang mizuki! " kataku.
"baiklah! " dia mengeluarkan busur cahaya dan mengarahkan ke hydra itu "snow arrow" langit yang cerah berubah dengan hujan panah salju, panah itu menusuk tubuh hydra itu dan hydra itu jatuh ke atas bukit itu.
"kerja bagus, semuanya" kataku.
"gawat... hydra itu!! " kata mizuki yuko. dia menunjuk ke atas bukit itu.
aku melihat ke atas bukit itu, hydranya bangkit dan sekarang kepalanya semakin tambah dua menjadi 5.
"ya, ampun... merepotkan saja." kataku.
"bagaimana ini, alex?! " kata mizuki yuko.
"tenang, kalau kita tenang pasti kita menemukan cara untuk mengalahkannya!" kataku. aku memegang tangannya.
"bagaimana kalau kita menggabungkan sihir kita!? " kataku.
"baiklah! " sahut mizuki yuko.
kami berjalan beberapa langkah dan mengangkat kedua tangan kami.
"wahai dewa kegelapan... " kataku.
"wahai dewi cahaya... " kata mizuki yuko.
"kami selalu... percaya kepadamu... tolong bantu kami melawan musuh kami... " kata kami berdua.
"hujan meteor... " kataku.
"hujan saljur... " kata mizuki yuko.
gunung di samping bukit ini mengeluarkan lava yang panas, dan langit mengeluarkan salju dan meteor. meteor-meteor itu menghantam bukit itu dan membuat gempa kecil. akhirnya hydra itu bisa kalah.
"ayo kita singkirkan hydra ini. " kataku.
"mari! " ujar mizuki yuko.
kami mendekati hydra itu, ketika berada di dekat hydra kami melihat anak dari hydra itu. mizuki yuko pun mengambil panahnya dan mengarahkan ke anak hydra tersebut.
"mizuki jangan" cegahku.
"kenapa jangan? " tanya dia.
"soalnya... " fenrir menangkap anak hydra itu dan memakannya.
"oh tidak... kenapa kamu memakannya?!" kataku.
fenrir tersedak dan memutahkan sebuah item yang bentuknya oval berwarna biru. dia menjilati tubuhku seperti mengirim pesan untuk mengambil item itu.
aku mengambil item itu dan mengarahkan item itu ke sinar matahari terlihat di dalamnya ada anak hydra. aku tidak tau maksudnya apa? fenrir menjilati tubuhku dan sekarang juga menjilati pedang pertama raja iblis dia sepertinya mengirim pesan untuk meletakkan item itu ke dalam pedang pertama raja iblis. aku pun memasukkan item itu ke pedang pertama raja iblis, alhasil pedang itu ada ukiran hydra di besi itu dan sihir di bertambah kuat.
"luar biasa... aku bisa merasakan kekuatan sihir." kataku kagum. aku mengelus fenrir, dia menggigit jariku "ouch... " teriakku kesakitan. "itei. itei. itei. " aku menjilati jariku.
kami pun menyingkirkan hydra itu dan kembali ke kamp desa botomulyo.
"terima kasih raja indra lucifer" kata kepala desa itu.
"iya, sama-sama" kataku.
"tunggu sebentar, kenapa kamu bisa tau namaku?!"
"soalnya, kami melihat kamu masuk ke desa ini membawa pedang raja pertama indra lucifer." kata kepala desa itu.
aku dan mizuki yuko pamit melanjutkan petualangan. kami diberi dua keranjang yang berisi buah matoa. aku mencicipi buah itu rasanya enak dan lezat.
"terima kasih atas buahnya" kataku.
"tidak, kami yang harus berterimakasih karena kamu sudah membantu kami. " kata kepala desa itu.
"terima kasih raja indra lucifer " dia menundukkan kepala.
"tolong angkat kepalamu. aku tidak suka pemimpin menundukkan kepala. " kataku.
"hah?! " kami pun pergi dari desa botomulyo.
"pemimpin desa itu ternyata baik juga, ya." kataku.
"aku berpikir dia tidak baik."kata mizuki yuko.
"kenapa?" tanyaku.
"saat kita masuk ke desa itu, dia tersenyum misterius seperti menyembunyikan sesuatu." kata mizuki yuko.
"apa kamu sudah lupa yang dikatakan nenek itu "jangan berurusan dengan kepala desa itu." kan?"
jangan-jangan... buah yang aku makan dikasih racun oleh dia. tiba-tiba perutku sakit.
"tuh, kan? kamu jadi sakit perut." kata mizuki yuko.
fenrir pun menggonggong terus, aku dan mizuki yuko mengintip, ternyata di luar ada dua pendeta.
"di dalam ada, indra?!" kata pendeta itu.
"bagaimana ini!?" bisikku.
"kamu turun aja, biar mereka tidak marah" kata mizuki yuko.
aku pun turun dari kereta, dan menghampiri mereka berdua. "ada apa?!" tanyaku. mereka berdua menundukkan kepala "aku ingin menjadi anggota, kalian." kata pendeta itu.
"hah?! "
"apa aku bisa percaya kepadamu?" kataku.
"bolehkah? " kata pendeta itu.
"tidak boleh! " larang mizuki yuko. pastinya dia akan bicara seperti itu.
"kenapa?!" kataku.
"soalnya... itu, aku tidak suka dengan mereka. mereka sering membuat ulah!" kata mizuki yuko.
"tapi, kalau kalian ngotot ingin gabung bersama kami..." dia naik ke kereta dan mengambil perhiasan yang diberikan oleh kepala desa botomulyo.
"harganya ini 200k coin kerajaan indra lucifer. kalau kalian ingin gabung beli perhiasan ini!" kata mizuki yuko.
"bagaimana, ini!? " kata pendeta.
"woy... kok perhiasan sisa, harganya 200k coin kerajaan indra lucifer!" kataku.
"baiklah! beri kami waktu untuk mencari uang." kata pendeta itu.
"yakin? " tanyaku, mereka berdua mengangguk. mereka pun pergi, "yah, akhirnya mereka pergi! " kata mizuki yuko.
kami pun melanjutkan petualangan ke timur, di timur ada sebuah kota disana kami betujuan untuk menjual buah-buah ini dan membeli perlengkapan kami.
sepanjang perjalanan, kami bertemu dengan hewan griffin. mereka sedang bertebrangan di langit. perjalanan menghabiskan sekitar 1jam. sesampai di kota itu, kami disambut dengan baik oleh penduduk kota itu. mereka menundukkan kepala dengan hormat.
"ada apa ini?" tanya mizuki yuko.
"entahlah." jawabku.
aku dan mizuki yuko pergi ke pusat kota, terlihat para penjabat kota ini.
"selamat datang, calon raja indra lucifer." sambut gubernur.
"ada apa, ini?" kata mizuki yuko.
"oh, kami sedang menunggu kedatangan kalian."
aku dan mizuki yuko di antar ke rumahnya yang tak jauh dari pusat kota. rumah gubernur itu, terlihat kecil dan rumahnya terbuat dari kayu ek yang tahan lama.
kami dipersilahkan masuk ke rumahnya, di dalam rumah itu sangat mewah semua perabotan terbuat dari emas.
"silahkan duduk, terserah kalian." kata gubernur itu.
aku duduk di dekat gubernur, sofanya sangat nyaman teksturnya sangat lembut.
"kalian mau teh?" tawar gubernur.
dia memanggil pelayannya. "tolong buatkan teh untuk mereka berdua." kata gubernur.
"baik!" kata pelayan itu.
"kalian datang ke kota ini tujuannya apa?" tanya gubernur itu.
"kami ke sini ingin berdagang." jawabku. dia pun tertawa setelah mendengarkan perkataanku.
"lelucon apa itu?" kata gubernur itu.
"jangan tertawa, memangnya ada salahnya aku berdagang." kataku.
"iya, jangan meremehkan kami!" sahut mizuki yuko.
beberapa menit, tehnya sudah jadi. pelayan itu memberikan teh itu ke kami. aroma tehnya sangat harum, pasti tehnya enak.
"silahkan, diminum." kata gubernur. aku yang meminum dahulu, rasa tehnya tidak sesuai dengan yang aku harapkan rasanya pahit bercampur basi.
"teh macam apa ini?" protesku.
"kenapa kamu memberikan teh yang jelek! untuk tamu terbaik!" kata gubernur itu, dia mengambil pecut lalu memecutkannya pada pelayan itu. "maaf, tuan aku baru belajar menjadi pelayan." pelayan itu dipecut habis-habisan oleh gubernur itu sampai mengeluarkan darah. aku pun tak tega melihat itu, aku memutus tali pecut itu menggunakan pedang naga kegelapan.
"woy... tuli! apa kamu tidak mendengarkannya... dia baru saja menjadi pelayan..."
"dasar pemimpin menjijikkan! ayo kita pergi mizuki! " kataku.
"baik. " kata mizuki yuko.
kami pun pergi dari rumah gubernur itu, dan melanjutkan petualangan. kami pergi ke pasar untuk menjual buah-buahan yang di beri desa botomulyo. pasar itu sangat sepi tidak ada pengunjung tapi banyak pedagang.
aku menanyakan apa yang terjadi kepada para pedagang itu. mereka semua menjawab kalau gubernur itu menaikkan harga jual di pasar jadi tidak ada yang membeli dan membuat beberapa pedagang bangkrut.
kami pun pergi dari kota itu karena tidak bisa menjual barang karena harga beli terlalu murah dan harga jual terlalu mahal tidak ada manfaatnya buat aku dan mizuki yuko.
kami sampai ke gerbang masuk keluar, terlihat nenek kurus kering mungkin dia ikut dampak kebijakan gubernur itu. kami menghampirinya.
"apa yang kami bisa bantu, nenek?" kataku sopan.
aku turun dari kereta dan mengambil tanaman meniran lalu aku memberikan kepada nenek itu.
"terima kasih, anak muda" kata nenek itu.
dia memakan tanaman meniran dengan rakus seperti orang yang belum makan beberapa hari. aku ingin memberinya buah matoa tapi buah itu sudah diracuni sama kepala desa botomulyo dengan tujuan ingin membunuhku.
"omong-omong, anak muda. kalian dari mana? dan siapa kalian? " tanya nenek itu.
"kami dari kota argos, kami hanya pedagang keliling" jawabku.
"jadi begitu. ganbatte anak muda, nikmati hidupmu!!" kata nenek itu. dia pergi tanpa mengucapkan terima kasih.
"alex, lihatlah! " kata mizuki yuko. aku berlari ke mizuji yuko.
"ada apa, mizuki? " tanyaku.
"ini lihat buahnya... " kata mizuki yuko. buah itu berubah menjadi buah zaitun yang rasanya enak.
"dari mana buah ini? " kataku. mizuki yuko mengangkat bahu. aku turun dari kereta, mungkin nenek itu yang memberikan ini semua.
aku memutuskan pergi ke utara sebelah desa botomulyo. sebelum pergi ke utara aku merasa ada yang memanggil aku tapi tidak ada wujudnya.
"indra indra. indra" suara itu semakin keras membuatku merinding. aku pun ditertawakan oleh mizuki yuko.
"jangan tertawa!" kataku.
"kamu memang orang yang menarik! kamu takut, 'kan? "
"buat apa aku takut!" kataku.
"ayo kita lanjutkan perjalanan."
aku merasakan ada tidak beres di kota itu, aku pun putar balik kereta ini dan menuju ke kota itu.
"kenapa kita kembali lagi? " kata mizuki yuko.
"mungkin tadi yang memanggil namaku adalah nenek itu... dia mungkin perlu bantuan kita... " kataku.
kami pun sampai di kota itu, banyak pemberontakan yang terjadi di mana-mana. aku menarik tangan mizuki yuko untuk bersembunyi. kami bersembunyi di lorong pasar, di sini ada poster besar yang bertuliskan "gubernur korupsi" dan gambarnya. mungkin yang memasang penjabat kota itu untuk memberhentikan gubernur, kalau begitu kenapa tidak dipasang di tengah pasar yang ramai?
"apa yang kamu lakukan di sini, anak muda? " aku pun membalikkan badan. "yah... kami hanya tersesat!" kataku. dia memborgol tanganku dan tangan mizuki yuko. "woy, kenapa kami diborgol!?" kata mizuki yuko. kami pun dibawanya ke tengah pemberontakan.
"semua ini calon raja indra yang mengkhianati kami semua, dia bersengkokol dengan gubernur yang korupsi" fitnah penjabat itu.
semua penduduk kota itu menatap tajam ke arahku dan mizuki yuko. mereka melempari batu kepada kami. "ada apa ini! " kataku. penjabat itu tersenyum-tersenyum sendiri. "aku akan membuatmu menderita!" bisik penjabat itu.
"semuanya sebagai hukuman bagi orang-orang ini adalah dipenjara di jail dead, besok pagi!" teriak penjabat itu.
aku melihat Dewa Zeus dan raja iblis diantara pemberontak itu, mereka berdua menganggukkan kepala seperti memberikan kode untuk memulai perang dengan penjabat di kota ini dan membebaskan penderitaan penduduk di kota ini.
"apa kamu punya bukti, kalau kami berdua bersalah? " kataku. semua penduduk di kota ini langsung diam setelah mendengarkan kataku. mereka langsung membelaku.
"aku punya bukti! " kata penjabat itu.
"kalau punya di mana?! " tanyaku.
dia pun memperlihatkan sebuah poster yang bergambarkan aku dan gubernur itu yang sedang memberikan uang suap.
"bagaimana? " kata penjabat itu.
"itu bohong! aku belum pernah memberikan uang kepada gubernur!" kataku.
dia tidak mau kalah, dia memperlihatkan bola sihir, bola sihir itu juga memperlihatkan sama dengan poster itu.
"kalau itu bohong, bagaimana dengan yang ini?! " kata penjabat.
aku mundur beberapa langkah dan bersiap untuk kabur. "ayo kita lari mizuki! " bisikku. "baik! " kata mizuki yuko.
Dewa Zeus dan raja iblis maju ke depan menghadap penjabat kota ini. mereka berdua pun naik ke panggung. pemberontakan pun mulai berbicara kenapa raja iblis dan dewa zeus berada di sini dan menjadi ramai.
"semuanya harap tenang! ini semua fitnah!" bela dewa zeus.
"apa semua ini fitnah?" kata salah satu pemberontakan. dewa zeus mengangguk.
"kalian semua, mengganggu! " penjabat itu mengeluarkan tombak takdir yang dulu dipegang oleh malaikat jatuh azazel.
"woy. woy... kenapa jadi begini! " kata pemberontakan.
"kamu bukannya yang mengalahkan pasukan malaikat jatuh saat itu? " kataku.
"ya, betul. aku yang mengalahkan mereka." dia naik ke atas panggung dan mengacungkan jarinya ke arahku.
"aku akan bertarung melawanmu. jika, salah satu dari kita kalah harus dihukum di penjara jail dead. bagaimana? " kata orang itu.
"baiklah" kataku.
"pertarungan akan dilaksanakan di sini, sore ini. persiapkan dirimu agar tidak kalah. haha..." dia pun pergi bersama penjabat itu.
"kenapa kamu menerima tantangannya? kamu gak bisa menang. " kata raja iblis.
"dalam pertarungan tidak ada yang pasti. " kataku.
"benar. ganbatte! " kata raja iblis.