Aku diajak jalan-jalan keliling kota. Saat berada di pasar para penduduk di dunia paralel mengarahkan pandangan kearahku, mereka menatapku dengan tajam.
"ya ampun... sampai kapan kamu akan berhenti bunuh diri... dasar maniak bunuh diri?!" kata Dewa Zeus."yah... saya tidak tahu. tapi saat ini aku sedang mencari wanita cantik yang bersedia mati denganku ... ah, bunuh diri ganda... dia punya cincin yang indah. sebagai perbandingan, rasanya begitu hampa untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini dengan kesepianku." kata orang itu. "anu... saya mau tanya. kamu sudah berapa kali bunuh di-" Dewa Zeus menutup mulutku lalu dia menunjuk kearah gang kecil, di gang itu terlihat pendeta pemburu iblis. Mereka mendekati kami, Dewa Zeus menarik tanganku, kami balik dan lari "woy... berhenti, bajingan!" teriak Pendeta itu. Aku menoleh kebelakang kami, mereka masih mengejar kami. Di pasar terlihat kerumunan penduduk dunia paralel, kami masuk kerumunan penduduk itu dan bersembunyi .
"sial... kita kehilangan jejak mereka." kata pendeta itu, akhirnya mereka pergi. "yah... akhirnya kita tidak tertangkap oleh mereka" kata Dewa Zeus. "Dewa Zeus, ada apa kok disini ramai tapi tadi kok sepi? " kataku. "entah lah, nanti kita akan tau." ujar Dewa Zeus. Kami berjalan berdesak-desak pada kerumunan penduduk itu, aku mulai melihat cahaya matahari itu menandakan kalau itu adalah akhir dari kerumunan. "siapa yang melihat keturunan raja indra lucifer! " teriak orang itu. Dewa Zeus menghentikan langkahnya dan menarikku agar aku berhenti, aku mendongak ke atas langit yang biru terlihat banyak burung gagak, mereka berputar dilangit seperti mencari sesuatu. "ya ampun... malaikat jatuh selalu merepotkan" kata dewa zeus. Mendengar kata-kata Dewa Zeus jadi teringat dengan Raja Iblis yang dibunuh oleh para pendeta dan sang profesor bajingan. Mereka mulai mencariku di kerumunan penduduk dan tiba-tiba ada yang menepuk bahku. Lalu dia menyeretku sampai ke sebuah kastil, sebelum aku diseret aku melihat ke arah Dewa Zeus dan orang yang maniak bunuh diri mereka berdua mengedipkan sebelah mata dan menganggukkan kepala. Sesampai di kastil itu, aku disuruh masuk ke kastil itu oleh orang itu. Di dalamnya terdapat banyak bangkai orang mati kalau dibayangkan apa yang telah terjadi membuatku jijik dan ingin mutah, seburuk apa sih pemimpin di dunia paralel?.
Aku sampai di pintu besar kira-kira tingginya 10 meter, pintu itu terbuat dari tengkorak manusia dan berwarna merah darah manusia saat itu aku ingin mutah tapi aku tahan. Penjaga dunia paralel membukakan pintu, aku melihat kedalam ruangan itu hanya ruang kosong dan hampa. "woy kenapa aku dibawa ke ruang kosong dan isinya bangkai yang membuatku jijik dan muak kepada pemimpinmu?! " kataku. Orang itu diam dan tangannya gemetaran ketakutan, saat aku melihat ekspresi orang itu bisa ketebak kalau pemimpin di dunia paralel paling buruk daripada di neraka atau di alam baka. Aku bertanya lagi persoalan tadi tapi percuma tetap saja dia seperti itu gemetaran malahan sekarang dia keringat dingin.
Ah, membosankan kali menunggu seperti ini di ruangan kosong hanya ada langit-langit berhiasan peperangan zaman dahulu antara iblis dan malaikat jatuh. "maaf menunggu lama, Indra calon pemburu malaikat jatuh." sepertinya aku pernah mendengarkan suara ini saat berada rumah sakit Kendal. "iya tidak apa-apa, tapi buat apa aku dibawa kemari yang ruangannya kosong hanya ada langit-langit berhiasan peperangan zaman dahulu antara iblis dan malaikat jatuh?" kataku. "aku ingin memberimu sebuah tugas kecil. yah... ini berhubungan dengan hidup dan matimu." kata orang itu.
" 'hidup dan matimu' apa maksudmu? "kataku. Dia berjalan sepuluh langkah dari posisinya dia mengambil koin dibawah dan menunjukkan kepadaku koin itu diukir bergambar naga dan griffin seperti ukiran dipintu kerajaan. "kamu pasti tau ini kan indra" kata orang itu. "ya, saya tau koin itu, koin Kerajaan Indra Lucifer, 'kan? tapi kenapa koin ini bisa ada disini padahal jarak antar kerajaan dengan dunia paralel sangat jauh" kataku. "benar Indra. Jarak dunia ini dengan dunia iblis kira-kira seribu tahun cahaya. Yang mana dalam satu detik, cahaya dapat menempuh jarak 299.792, 458 kilometer per detik atau kadang dibulatkan menjadi 300.000 kilometer per detik. Terbayang gak kalau jaraknya seribu tahun cahaya" kata dia.
Dia berjalan menuju pintu tengkorak manusia itu lalu dia memukul dengan keras ke arah pintu itu hingga akhirnya hancur "bruk" tengkorak itu jatuh satu persatu dan rusak tapi hanya ada 2 tengkorak yang tidak rusak, tengkorak itu diambilnya lalu diberikan kepadaku. Aku heran kenapa aku diberi tengkorak yang belum hancur sedangkan tengkorak yang lain hancur karena pukulan kerasnya. Tapi beberapa menit kemudian keherananku lenyap tanpa bekas dan menjadi terkejut pasalnya tengkorak yang aku pegang adalah tengkorak orang tuaku yang dibunuh belum lama ini. Katanya orang tua ku dibunuh oleh profesor Boby Caster di tempat ini, bangkai di kamar Raja Iblis hanya patung yang dibuat semirip-miripnya dengan Raja Iblis untuk mengelabui semua penduduk di Kerajaan Indra Lucifer dan dia bercerita kalau Mizuki Yuko selaku calon Ratu Kerajaan Indra Lucifer lagi di penjara di jail dead, dan aku harus menyelamatkannya sebelum besok karena besok para petinggi malaikat jatuh akan berkunjung ke penjara jail dead. Mau tidak mau aku harus menerimanya karena seorang laki-laki harus menyelamatkan wanita walaupun dia jelek atau cantik sifatnya jahat atau baik kita harus melindunginya. Aku pun berangkat ke penjara jail dead sebelum itu aku dibekali oleh orang itu pedang emas dan busur yah... kedua benda itu merupakan warisan dari orang tuaku.
"disana jangan mati, ya nak" terdengar suara Dewa Zeus dibelakangku dan dia menepuk pundakku "oh... hei Dewa Zeus" aku menoleh ke Dewa Zeus "pasti Dewa Zeus aku tak akan mati sebelum menyelamatkan Mizuki Yuko" kataku yakin pasti akan selalu melindungi Mizuki Yuko. "kamu terlambat lagi Dewa Zeus lagi" kata orang itu. "maaf ya, saya terlambat karena harus berurusan dengan maniak bunuh diri." kata Dewa Zeus. "yo, jangan mati disana, ya nak"kata orang maniak bunuh diri "ja, kenapa kamu basah semua orang maniak bunuh diri?" kataku. Mereka melihat kearah orang itu, "maniak bunuh diri" mereka pun tertawa "dia baru saja bunuh diri menyelam di sungai. " kata Dewa Zeus. "oh ya, saya belum memperkenalkan diri nama saya L'Arc. Dulunya saya seorang dosen di Universitas Kazoku di dunia ini dan sekarang menjadi gurumu. dan ini..."
"nama saya Oscar dulu aku menjabat sebagai perdana menteri sebelum Profesor Boby Caster yang bajingan!" kata dia. "woy... kapan aku akan berangkat ke penjara jail dead?!" kataku. "apa kamu sangat ingin ketemu sama Mizuki Yuko? "kata Dewa Zeus "aku hanya bercanda." mereka bertiga segera menyelesaikan alat teleportasi. "oh yah... kamu yang di sana tolong temani Indra ke penjara jail dead" kata Dewa Zeus. "baik Dewa Zeus! " penjaga dunia paralel. "tadi kenapa kamu kok gemetaran saat masuk kesini?" tanyaku "kamu tidak takut Indra?" kata Dewa Zeus "buat apa aku takut malahan aku merasa jijik dengan kastil ini pasti disini tempat pembunuhan berantai" kataku.
"aku tadi gemetar karena aku bukan orang sini tapi saya berasal dari planet pluto jadi saya berusaha menyesuaikan tubuhku dengan keadaan suhu di dunia paralel ini" kata penjaga dunia paralel. "oh... jadi begitu ceritanya... maaf telah menghina kamu" kataku "tidak apa-apa, malahan saya senang bisa bicara dengan calon Raja Indra Lucifer " akhirnya alat itu selesai "nak, Mizuki Yuko rambutnya merah stroberi, tingginya kira-kira 150 meter, umurnya 5 tahun lebih muda darimu dan untuk membuktikan kalau dia Mizuki Yuko tanyai dia"kenapa kamu masih tersenyum walaupun disiksa" pasti dia menjawab "kata orang tuaku kita harus selalu bahagia walaupun kita sedang kesusahan" berarti dia mizuki yuko." kata L'Arc.
Aku masuk ke alat teleportasi yang berbentuk kubus "jangan mati ya nak, nikmati pertarungan disana" kata Dewa Zeus aku menganggukkan kepala "baik, aku akan berusaha menyelamatkan Mizuki Yuko" aku melambaikan tangan "jangan mati nak, kami menunggumu disini" kata mereka.
Aku pun berangkat ke penjara jail dead, sesampai disana kanan dan kiri hanya ada tulang-tulang. Penjaga dunia paralel itu lari kearah jam 02.00 pm, aku pun mengejarnya tapi dia semakin cepat dan aku kehilangan jejak penjaga itu. Aku berusaha mencari jalan menuju penjara jail dead tapi kanan dan kiriku hanya ada tulang. tiba-tiba ada yang menepuk bahuku aku dengan refleks memukul orang itu. "argh..... " teriak orang itu yang kesakitan ternyata orang itu adalah penjaga dunia paralel , aku menutup mulutnya agar tidak berisik. "darimana saja kamu, kenapa kamu meninggalkanku?" kataku. aku menarik tanganya agar dia bisa berdiri "maaf, tadi aku mencium bau pasukan Malaikat Jatuh, sontak aku lari untuk bersembunyi" kata penjaga itu. "jadi dimana pintu menuju ke penjara jail dead? " tanyaku, dia menggali tulang-tulang yang berada di kananku persis. Pintu itu mulai terlihat, pintu itu bergambarkan dewa hades (dewa dunia bawah) saat pintu itu terbuka tubuh penjaga itu mulai gemetaran dan mengeluarkan uap dingin. Pintu itu terbuka lebar dan mengeluarkan bau yang busuk "kenapa kamu bisa tahan dengan bau yang busuk ini?" kataku, dia diam saja lalu dia berjalan kearah kiri dan mengambil obor. "ayo tuan muda kita masuk ke penjara jail dead tapi hati-hati tangganya licin seperti kulit anjing laut" kata dia. aku pun menuruni tangga satu persatu ternyata benar tangga itu licin, aku hampir terpeleset tapi untung saja tanganku dipegang penjaga itu
"terima kasih" kataku, dia mengangguk.
kiri kanan hanya bergambarkan dewa hades, saat kami menuruni tangga ke sepuluh, penjaga itu menarikku untuk berhenti, dia menunjuk ke arah barat laut. Dia bercerita kalau di sana bekas peperangan zaman dahulu antara iblis dan malaikat jatuh dan sekarang hanya tanah gersang dan tanah tandus.
Kami akhirnya sampai di gerbang penjara jail dead, penjaga dunia paralel membukakan gerbang itu "siapa namamu? dana apa urusanmu datang kesini?! " bentak penjaga penjara jail dead, wajahnya menyeramkan tingginya sekitar 5 meter giginya lancip bagaikan pedangdan saat dia bicara keluar bau bangkai busuk, rambutnya panjang keriting. "aku datang ke sini membawa tahanan. dia melakukan pembunuhan berantai di dunia kami" kata penjaga dunia paralel dengan santai "oh jadi begitu... bayar uang kuno untuk masuk ke sini" kata penjaga penjara jail dead. Dia memberikan uang koin Kerajaan Indra Lucifer yang diberi oleh Oscar. Akhirnya kami dipersilakan masuk ke penjara jail dead "kenapa tadi kamu bilang seperti itu?" kataku "itu merupakan sandi untuk masuk kalau kamu salah bicara malahan kamu akan dibunuh oleh dia" kata penjaga dunia paralel, bau bangkai mulai tercium menyengat. Di dalam hanya terlihat bangkai orang mati berserakan dan darah mengalir di lantai penjara jail dead. Aku berjalan di genangan darah aku bisa merasakan darah itu masih segar karena darahnya masih kental.
Di depan ada pintu lagi, kapan selesainya dari tadi pintu terus. Penjaga dunia paralel membukakan pintu itu saat mulai terbuka bau ruangan itu semakin menyengat dari pada pintu sebelumnya. Ternyata di dalamnya sel penjara yang sudah kosong mungkin dulu pernah dipakai, aku pun berjalan dari sel penjara ke sel lainnya tapi kok tidak ditemukan Mizuki Yuko karena capek aku istirahat sebentar, aku mau duduk hampir menyentuh tanah terdengar suara pecut yang sedang menyabet tubuh aku pun lari ke suara itu tiba-tiba tanganku ditarik oleh penjaga dunia paralel "mau apa kamu, jangan pergi sekarang nanti malah tambah masalah" kata penjaga dunia paralel.
Aku pun melirik ke arah sel itu, penjaganya sudah pergi aku pun mendekati sel itu. Di dalam sel itu ada wanita itu rambutnya berwarna merah stoberi seperti yang dikatakan oleh L' Arc "kamu baik-baik saja?" kataku "ya, saya baik-baik saja. "kata dia tersenyum "kenapa kamu masih tersenyum padahal kamu tadi disiksa?" kataku "kata orang tuaku kita harus selalu bahagia walaupun kita sedang kesusahan" kata dia "namaku Alexander Indra Lucifer, saya datang ke sini atas perintah perdana menteri Oscar untuk membawamu selamat" kataku, dia tersenyum lebar. "cepat Indra waktu kita hanya 1 jam sebelum matahari terbit" kata penjaga dunia paralel. Dia memegang gembok penjara hanya dia pegang tanpa kunci bisa terbuka.
Aku menggendong dia dan membawanya keluar. Sesampai di mulut penjara jail dead banyak pasukan malaikat jatuh dipimpin oleh malaikat Baraqiel, aku pun terkejut pasalnya dia kan sudah dibekukan di es oleh para petinggi malaikat jatuh kami pun mencari tempat sembunyi. Aku melafazkan perkataan Raja Iblis saat dia melawan malaikat jatuh Baraqiel
"wahai malam hari, sinar bulan selalu indah dan kegelapan selalu berada di setiap tubuh makhluk hidup. Aku memperintahmu hancurkan musuh kami. Hujan es" di luar suhu menjadi dingin dan turun saju mereka yang di luar terkejut "kenapa di sini ada salju, malaikat jatuh Baragiel" kata salah satu pasukannya "entahlah… mari masuk!" perintah malaikat jatuh Baraqiel. Mereka masuk ke penjara jail dead, aku memegang tangannya Mizuki Yuko "kita akan baik-baik saja, aku akan selalu menyelamatkanmu" kataku "baik" kata dia tersenyum. Di luar banyak pasukan malaikat jatuh mereka masuk satu persatu "ya ampun... sampai kapan ini akan selesai" kataku.
Pasukan malaikat jatuh sudah masuk semua, itu kesempatanku untuk keluar dari penjara jail dead. Setelah keluar dari penjara jail dead kami tidak tau bisa kembali atau tidak, pasalnya alat teleportasinya dihancurkan oleh mereka, untung saja penjaga dunia paralel mempunyai kartu sihir yang bisa memindahkan kita dari tempat ini ke dunia paralel. Kami menggunakan itu untuk kembali ke dunia paralel, sesampai di dunia paralel kita disambut oleh penduduk dunia paralel.
Mereka membentuk barisan lalu menunduk "selamat datang kembali raja kami yang agung" kata mereka serentak. "yo, kamu sudah kembali nak. tapi jangan membuat kami resah lagi." kata L' Arc, dia melambaikan tangannya. aku hanya bisa mengangguk dan melambaikan tangan "besok kamu mulai latihan, jangan buat aku susah nak"
kami pergi ke rumah L'Arc , Dewa zeus sudah menunggu kami. sesampai di rumah L' Arc ternyata hanya reruntuhan "jadi rumahmu ini? " kataku "hehehe, kita datang kesini bukan untuk berteduh dari hujan tapi kita akan mencari pedang sihir milikku yang tertinggal di sini" kata L'Arc, jadi begitu tak kira aku dan Mizuki Yuko akan tinggal di sini. Akhirnya kami berhasil menemukan pedang itu, pedang itu hanya ganggang saja tidak ada besi yang runcing "kenapa hanya ganggang saja? " tanya Mizuki Yuko. "jangan berpikir seperti itu lihat ini" L'Arc pergi ke sebuah pohon dia menebas pohon itu "bruk" pohon itu tumbang. "whooo hebat" kataku kagum. "hebat bukan, besok kita akan belajar pedang sihir jadi jangan menyusahkanku nanti. Soalnya pedang ini sangat kuat" kata L'Arc, dia memberi kami pedang sihir dan sebuah permata delima dia menyuruh kami untuk menjaganya jangan sampai hilang.
Kami melanjutkan perjalan ke rumah L'Arc yang satunya lagi, sampai ke sebuah sungai kami berhenti, sungai itu awal pertemuan aku sama L'Arc saat itu dia lagi bunuh diri yang akhirnya dia marah kepadaku karena aku menolongnya. Dia mengambil air dari sungai itu lalu meminumnya "ini manis loh... cobalah" kata L'Arc, dia mengambil air itu lalu memberikan kepada kami. Kami mencobanya ya rasanya manis seperti madu.
"kamu sudah kembali, nak" kata Dewa Zeus. "apa L'Arc mengajarkan kalian bagaimana cara bunuh diri" dia melihat ke arah kami lalu tersenyum "salah, aku hanya memperlihatkan cara kerja pedang sihir itu saja, tapi aku sudah tau kalau kamu akan berpikir itu" kata L'Arc "ayo kita ke rumah yang pertama kalian datangi" kata dewa zeus. Kami sampai ke rumah itu sekarang jadi besar seperti istana "tunggu sebentar... kemarin disini hanya gubuk tapi sekarang kok jadi istana" kataku heran "yah... ini ide maniak bunuh diri kata dia tak baik kalau tamu kita diberi rumah yang kumuh" kata dewa zeus. Aku melihat ke L'Arc dia tersenyum, aku jadi semakin betah di sini daripada tinggal di neraka yang penuh kekerasan dan sembrono tapi aku masih memiliki tanggung jawab sebagai penerus Raja Iblis Indra Lucifer.
Aku masuk ke rumah itu yang luasnya setengahnya lapangan bola, di ruang tamu terdapat foto aku da Mizuki Yuko yang sedang duduk di tahkta Kerajaan Indra Lucifer. "kok di sini ada fotoku?" tanyaku "yah… ini ide dari maniak bunuh diri. Foto itu diambil dari eyes of god yang dia curi dari Profesor Boby Caster saat dia berkunjung di sini" kata Dewa Zeus "mari sini duduk terserah kalian mau duduk di sofa mana" aku duduk di sebelah L'Arc di sofa panjang, sofa itu saat kududuki ternyata terbuat dari kain katun serat alami dari kain katun memberikan tekstur yang halus dan lembut, dan jenis jahitannya woven bermotif pemandangan alam dunia paralel, kayunya dari pohon ek yang bisa tahan lama. "kamu mau teh dunia paralel, Indra" kata Dewa Zeus, aku mengangguk "Oscar kemari sebentar" panggil Dewa Zeus "tunggu sebentar Dewa Zeus ini ada sedikit masalah" kata perdana menteri Oscar. "masalah apa?" aku dan Dewa Zeus menghampirinya "Oscar kamu dimana?" teriak kami, kami mencari di setiap kamar di rumah ini tapi kami tidak menemukannya "aku ada di dapur"kata Perdana Menteri Oscar. Kami lari ke dapur tapi tidak menemukannya "kok gak ada kamu Oscar!"teriak Dewa Zeus "woy… aku ada di atasmu!" teriak Perdana Menteri Oscar. Aku dan Dewa Zeus melihat ke atas langit-langit rumah ini, kaki dia diikat di kayu ek badannya terbalik kakinya di atas dan kepalanya di bawah. "eto… ada apa ini?" kata Dewa Zeus. "nanti saya ceritakan kejadiannya. Cepat turunkan aku." Ujar Perdana Menteri Oscar "apa boleh buat" kata Dewa Zeus, dia mengeluarkan sayap emasnya dan terbang ke atas lalu melepaskan talinya. "kenapa kamu ada di atas Perdana Menteri Oscar?"kataku "itu… salah L'Arc. Aku dan dia berantem tentang dekorasi di rumah ini, aku menyampaikan pendapatku dia gak terima terus dia menaliku di atas" kata Perdana Menteri Oscar "hmm… menurutku tidak ada yang salah…" kata L'Arc membela dirinya sendiri "ya ampun kalian seperti anak kecil yang berantem masalah sepele… apa aku bisa percaya kepada kalian untuk melatih sihir dan cara bertarung pada calon raja dan ratu kerajaan Indra Lucifer?!" kata Dewa Zeus yang kesal atas perlakuan mereka, aku tertawa melihat kelakuan mereka yang dimarahi oleh Dewa Zeus. "apa kalian tidak malu ditertawakan oleh Indra" ujar Dewa Zeus, mereka tersenyum "buat apa kami malu, kami sering berantem layaknya kakak adik" kata mereka dengan santai "omong-omong dimana Mizuki Yuko, dari tadi kok gak kelihatan?" tanyaku "oh… dia tadi ijin keluar. Katanya dia mau beli makanan di pasar untuk makan malam nanti." Kata L'Arc "sebentar lagi dia pulang" beberapa menit kemudian "aku pulang" kata Mizuki Yuko "kok sepi? Kalian dimana?" dia mencari di setiap kamar, dia berpikir kami lagi tidur tapi tidak menemukan kami. "kalian kok gak ada?!" teriak Mizuki Yuko "kami ada di dapur" kataku dia segera pergi ke dapur "kenapa kalian ada di dapur? dan kenapa ada tali…apa L'Arc mencoba bunuh diri menggantung?" kata Mizuki Yuko, kami tertawa "kenapa kalian tertawa? Apa ada salah kata-kataku?" Tanya Mizuki Yuko "yah… tidak ada yang salah kata-katamu. L'Arc dan Oscar baru saja berantem, L'Arc tidak terima dengan pendapat Oscar lalu dia menali Oscar di atas" kata Dewa Zeus. "oh jadi begitu ceritanya…" kata Mizuki Yuko.
Mizuki Yuko mengambil piring dan mengeluarkan makanannya dari tas belanjanya lalu dia menaruh makanan it di atas piring. Makanannya ada gudeg, rica-rica mentok dan kerupuk rambak. "terlihatnya sedap, apa itu untuk aku?" kataku, dia menggeleng "untuk kamu? Kalau mau makan beli sendiri di pasar" kata Mizuki Yuko "oh tidak… jahat sekali kamu" ujarku. "aku hanya bercanda. Aku hanya ingin melihat reaksimu" kata Mizuki Yuko, kami semua tertawa.
"tok…tok…tok…" terdengar ketukan pintu
"Dewa Zeus ada keadaan darurat" teriak penjaga dunia paralel
"kenapa dia berisik" kami segera menuju pintu dan membukakan pintu "ada apa?" kata L'Arc "ada tragedi di sungai…" kata penjaga dunia paralel "tragedi apa?" tanyaku "tragedi pembunuhan" kata penjada dunia paralel "Indra tetap dirumah ya, tolong jaga Mizuki Yuko" kata Dewa Zeus. Mereka pergi ke sungai tapi kenapa aku punya perasaan buruk yang akan terjadi di sungai itu, aku lari masuk ke rumah untuk mengambil busur warisan ibuku lalu pergi ke sungai "Indra kamu mau pergi kemana" kata Mizuki Yuko "akan ada hal buruk di sungai" kataku, aku menarik tangan Mizuki Yuko. semoga aku gak terlambat "semua lari ada bom yang akan meledak" teriakku mereka semua lari mencari tempat sembunyi. 3 2 1 "duar…duar…duar…" bom itu meledak membuat air di sungai itu naik ke permukaan, aku melihat mencurigakan di semak-semak di bawah jembatan.
Aku menarik busur "jebret" anak panah itu mengenai orang mencurigakan itu "byur" orang itu jatuh ke sungai tanpa pikir panjang aku lari ke sungai dan menyelam "bodoh…" teriak Perdana Menteri Oscar "jangan kesana Indra, bahaya" teriak Mizuki Yuko. Aku tidak memperdulikan kata-kata mereka, aku terus menyelam sampai di dasar sungai aku yakin dia pasti tau peristiwa ini. Ah… akhirnya ketemu dia terhanyut di dasar sungai tapi ada masalah satu di depan ada air terjun, aku mendayung kakiku dengan cepat lalu aku meraih tangannya. Aku berhasil meraih tangannya karena arus sungainya deras akhirnya aku terhanyut dan aku pun jatuh dari air terjun yang kira-kira tingginya 30 meter "byur" dadaku terasa sesak dan tubuhku terasa panas karena dadaku terbentur air terlalu keras dan tubuhku kebanyakan air yang masuk. Aku mulai kehilangan napas dan kehilangan kesadaran/pingsan, aku hanya berpikir apakah saya akan mati sekarang? Yah… terasa berat hidupku banyak rintangan dan cobaan yang membuatku semakin menderita tapi aku merasa tenang bisa bertemu dengan orang-orang yang baik terutama sang maniak bunuh diri yang namanya L'Arc mantan dosen di Universitas Kazoku dan orang yang kucintai Mizuki Yuko walaupun hanya sebentar saja.
"uhuk-uhuk" aku mulai sadar dan aku telah berada di rumah L'Arc. "syukurlah kamu sudah sadar" kata L'Arc.
"jangan lakukan itu lagi Indra, aku sangat khawatir" kata Mizuki Yuko, dia pun memelukku. "aduh… sesak"kataku "oh…maaf" aku memandang wajah L'Arc, dia menangis "kenapa kamu nangis L'Arc?" kataku "yah… aku kagum padamu. Tanpa pikir panjang kamu menyelam dan menyelamatkan orang itu walaupun dia orang jahat" kata L'Arc "saya juga kagum padamu, indra" kata Mizuki Yuko, kami pun tertawa "oh iya, dimana Dewa Zeus dan Perdana Menteri Oscar?" kataku "mereka lagi menyelidiki siapa dalang diperistiwa itu, apa kamu punya pendapat siapa pelakunya?" kata L'Arc. Aku memandang langit-langit lalu memandang Mizuki Yuko aku tidak yakin memberitahu kepada mereka kalau dalang dari peristiwa itu adalah Kouro Izumi kakaknya Mizuki Yuko "maaf…saya tidak tau dalangnya" kataku berbohong. Aku berbohong karena aku tidak mau Mizuki Yuko membenci kakaknya. Maaf, ya Mizuki Yuko.
"kamu pasti tau pelakunya?!" kata L'Arc "ya, kamu pasti sesuatu, Alex?!" kata Mizuki Yuko mereka terus mendesak agar aku memberi tau siapa pelakunya, apa boleh mereka terus mendesak jadi gak penak kalau aku menyembunyikan pelakunnya. Aku pun memberi tau siapa pelakunya "pelakunya adalah…" wajah semakin penasaran "pelakunya adalah… kakaknya Mizuki Yuko yaitu Kouro Izumi"kataku lirih "oh jadi begitu…" kata MizukiYuko santai, tunggu sebentar kenapa dia reaksinya biasa saja apa dia sudah tau pelakunya "kenapa reaksimu biasa saja. Tak kira reaksimu terkejut terus memukul aku" kataku. Dia berdiri dari tempat duduknya lalu pergi ke dapur mengambilkan teh "mau kemana dia?" kataku, L'Arc mengangkat bahu. Mizuki Yuko masuk ke kamarku lalu memberikan teh itu "ini Alex minumlah tapi ra-" belum selesai bicara aku mengambil teh dari Mizuki Yuko, aku meminumnya "pahit!" kataku "teh pahit itu bagaikan kehidupanmu banyak kekurangan tapi bermakna buat semua orang" kata Mizuki Yuko, aku diam dan merunduk memikirkan tentang hidupku yang banyak tapi aku tidak mengerti yang dimaksud Mizuki Yuko "tapi bermakna buat semua orang" dia memelukku dan menangis "maaf aku membuatmu menangis" kataku "Alex… kamu jangan mati kalau kamu mati aku sendirian dan tidak ada tujuan untuk hidup" kata Mizuki Yuko "kalau kita saling melindungi kita tak akan mati" kataku. Aku melepas dari pelukan Mizuki Yuko, menghapus air matanya. "tadi kamu bilang "bermakna buat semua orang" apa maksudnya? Aku gak paham" kataku penasaran "maksudnya bermakna buat semua orang adalah kamu banyak kekurangan tapi telah banyak menyelamatkan orang dan bermakna buat orang disekitarmu seperti teh itu banyak kekurangan tapi bisa menyelamatkan banyak orang karena kandungan di dalamnya"kata Mizuki Yuko. "memangnya ini teh apa rasanya pahit" kataku Mizuki Yuko dan L'Arc mengangkat bahu "itu teh daun kelor"ada suara tapi tidak ada wujudnya/tubuhnya tapi aku tau itu suara Raja Iblis Indra Lucifer. Suhu di kamarku menjadi dingin, angin bertiup sepoi-sepoi suasana jadi merinding aku pun tertawa melihat mereka berdua ketakutan "kenapa kamu malah tertawa, Alex. Kamu gak takut" kata mereka berdua "buat apa aku takut. Suara itu ayahku Raja Arthur Indra Lucifer dia sudah meninggal di bunuh Profesor bajingan!" aku menepukkan kedua tanganku yang terkepal untuk melampiaskan amarahku, aku bisa merasakan tangannya memegang tanganku yang lagi mengepal seperti memberi pesan jangan balas dendam kepada orang yang telah jahat kepada kita.
"a-a-apa Raja Iblis Indra Lucifer?! " kata mereka, aku mengangguk.
"apa kalian tau Raja Iblis Indra Lucifer?" kataku.
"ya, aku tau. aku sering diceritakan oleh Dewa Zeus." kata Mizuki Yuko
"ada apa dengan saya " kata Dewa Zeus, dia di sampingku memakai topeng badut aku pun teriak "aaa... ada badut" dia menutup mulutku, dia melepas topeng itu "Indra ada sesuatu yang aku tanyakan padamu" kata Dewa Zeus. "apa kamu masih sakit? " aku menggeleng. Aku dirangkul oleh L'Arc.
Kami pun menuju ruang tamu. Aku kaget ketika berada di ruang tamu, disana ada malaikat jatuh Azazel. "apa yang kamu lakukan di sini. Malaikat jatuh bajingan!" kataku dia berdiri lalu keluar "kenapa dia ke sini Dewa Zeus?!" aku dicuekin Dewa Zeus. Malaikat Jatuh Azazel masuk lagi dengan membawa tombak takdir "apa yang akan kamu lakukan? jangan buat ulah di sini! " bentakku dia pun menghadap ke depanku lalu menunduk "tolong aku, Raja Alexander Indra Lucifer" kata dia memelas padaku "hah? woy... ada apa ini?" dia menghadap ke Mizuki Yuko lalu menunduk "tolong aku, Ratu Mizuki Yuko" kata dia memelas pada Mizuki Yuko, Mizuki Yuko mengepalkan tangannya bersiap memukul malaikat jatuh Azazel "apa aku bisa percaya padamu? hah?! " bentak Mizuki Yuko dia menendang malaikat jatuh Azazel sampai membentur pintu yang jaraknya 3 meter "aduh" malaikat jatuh Azazel memegang perutnya yang berdarah "woy Mizuki kenapa kamu kasar" kataku dia mengepalkan tangannya lalu menangis, aku mendekatinya lalu memeluknya dan mengusap rambutnya yang warnanya stroberi. Aku mencoba menenangkannya malah dia nagisnya semakin keras "dia telah membunuh orang tuaku dan penduduk di desaku"kata Mizuki Yuko dia mendorongku lalu berlari ke kamarku aku ingin mengejarnya tapi di tahan oleh L'Arc "biar aku saja. Kamu urus malaikat itu". Aku mendekati malaikat jatuh Azazel dan membantunya berdiri "kenapa kamu datang kesini? " tanyaku penasaran. "uhuk-uhuk" mulut dia mengeluarkan darah dan pingsan, Dewa Zeus membawanya ke kamarku "Mizuki Yuko tolong maafkan dia" kata Dewa Zeus dengan lembut "buat apa aku memaafkan dia!! " bentak dia, kami tidak ada pilihan lain selain membawanya ke ruang tamu. Aku masuk ke kamarku aku melihat Mizuki Yuko menangis sambil membawa foto orang tuanya, aku duduk disampingnya dan memegang tangannya yang lembut "sudahlah yang lalu biarlah berlalu "kataku "kamu tidak akan mengerti penderitaanku" kata Mizuki Yuko "aku mengerti penderitaanmu" dia melempar foto itu ke jendela lalu menarik kerah bajuku "apa yang kamu mengerti, hah?! " teriak dia, aku melepaskan tangannya "ya, aku sangat mengerti penderitaanmu. aku juga mengalami itu, kita sama-sama kehilangan orang yang kita cintai dan kita selalu mendapatkan cobaan yang berat" kataku "kata ayahku "dengar, nak. Jika kamu merasa menderita tahan penderitaan itu dan angkat kuat-kuat penderitaan itu teruskan hidupmu. karena kalau kamu tidak menyerah kamu bisa jadi apa saja. " yah... itu cuman kata-kata kecil tapi itu bisa menyelamatkanku" kataku, dia mulai tersenyum aku pun bahagia melihat nya tersenyum.
"mari kita ke ruang tamu. Mereka semua menunggu kita" dia mengangguk setuju.
Kami pergi ke ruang tamu, malaikat jatuh Azazel mulai sadar. "jadi kamu datang ke sini ada keperluan apa? " dia mendekati kami sambil memegang perutnya yang lagi berdarah, sesampai di depan kami dia menunduk lagi "tolong angkat kepala mu, malaikat jatuh Azazel" kata Mizuki Yuko "huh? kamu sudah memaafkanku? " kata malaikat jatuh Azazel. Mizuki Yuko menggeleng, sudah kuduga pasti dia menggeleng. "kenapa kamu datang ke sini? "tanya Mizuki Yuko. Malaikat jatuh Azazel memandang Dewa Zeus lalu memandangku "aku datang ke sini ingin bernegosiasi denganmu" kata malaikat jatuh Azazel "hah?!" bernegosiasi dengan kami. kamu mau apa? "kataku, dia mengambil tombak takdir lalu diberikan kepadaku "aku ingin melatihmu kalau kamu mau bernegosiasi denganku" ujar malaikat jatuh Azazel. "buat apa aku bernegosiasi denganmu. Kamu sudah membunuh orang tuaku!" bentak Mizuki Yuko. terdengar suara keributan di luar "tok... tok.... tok... " Perdana Menteri Oscar membukakan pintu "ada apa kok ribut" kata Perdana Menteri Oscar "a-a-ada" kata penjaga dunia paralel wajahnya pucat "tolong tenang dulu. ceritakan kejadiannya pelan-pelan" dia menceritakan kejadiannya, katanya dunia paralel ini akan diserang besar-besaran oleh malaikat jatuh pada malam hari semua penduduk telah di evaluasi ke tempat yang aman, aku menatap tajam malaikat jatuh Azazel. "oh... jadi ini negosiasimu" kata Mizuki Yuko, dia mencekik leher malaikat jatuh Azazel "kamu salah paham, aku tak akan bohong tentang negosiasi. percayalah padaku, kumohon" ujar malaikat jatuh Azazel "apa aku bisa percaya kepada pembunuh" kata Mizuki Yuko, dia mencekiknya semakin kuat aku pun menariknya agar dia mau melepaskannya. "apa yang kamu lakukan, alex?!" kata Mizuki Yuko "biarkan dia bicara mungkin kita bisa mendapatkan informasi tentang penyerangan" kataku, akhirnya amarahnya bisa mereda "terima kasih, Indra. Kamu memang calon raja yang bijaksana" puji Malaikat jatuh Azazel, aku mengangguk "terima kasih atas pujiannya. jadi apa yang telah terjadi." kataku. malaikat jatuh azazel keluar dari rumah untuk melihat situasi apakah ada mata-mata malaikat jatuh, dia lari kedalam rumah wajahnya ketakutan "apa yang terjadi malaikat kebajikan?"tanya Dewa Zeus "mereka telah datang kesini. mari kita bersembunyi, sebelum kalian mati" kata malaikat Azazel ketakutan "kami mati? jangan bercanda... kamu yang akan mati disini" kata Mizuki Yuko. aku pun menyiapkan pedang emas dan busur milik orang tuaku "aku akan berperang. sebagai calon raja harus menyelamatkan dan melindungi rakyatnya dan orang yang terdekat. benar begitu 'kan?" kataku yang penuh semangat "orang maniak bunuh diri sepertiku selalu tertarik pada kematian. aku akan ikut berperang." kata L'Arc "aku juga akan ikut berperang" kata Perdana Menteri oscar dan Dewa Zeus. "bagaimana denganmu?" kata ku. aku lari keluar rumah, terlihat banyak pasukan malaikat jatuh dan 9 pemimpin malaikat jatuh. "aku sudah bilangkan kita tak akan menang" kata malaikat jatuh Azazel. aku pun tersenyum "kenapa kamu masih tersenyum"kata malaikat jatuh Azazel."saya tidak tau kenapa aku tersenyum... tapi aku sangat menikmati ini."kataku "tidak... kita pasti menang karena sebenarnya kita adalah pemburu. aku mati sekarang tidak apa-apa yang penting aku bisa melindungi penduduk di dunia paralel ini."kataku penuh semangat. "baiklah, mari kita pertarungannya"
aku melafazkan sihir terlarang yang katanya penggunanya akan mati karena kekuatan sihirnya yang terlalu kuat"wahai naga agung, tolong bantu kami menghancurkan musuh-musuh. datanglah padaku dan masuklah kedalam jiwaku, wahai naga agung." langit gelap gulita petir menyambar-nyambar "duar..." "duar..." "duar..." para pasukan malaikat jatuh ketakutan "jangan takut, semua. dia hanya anak kecil. kita harus menyelesaikan pertempuran ini, semua." perintah malaikat jatuh baraqiel kepada bawahannya. "siapa yang telah membangunkanku?! beraninya sekali dia menganggu, dasar makhluk lemah." kata naga agung. aku mengangkat tangan "ya, aku yang telah membangunkanmu dari tidurmu yang selama 2 abad. aku membangunkanmu dengan tujuan negoisasi denganmu." kataku."haha... kamu menarik juga, ya nak." tertawa naga agung "jadi
negoisiasinya tentang apa anak muda?!" aku melihat ke depan, terlihat di depanku raja iblis indra luicifer dan ratu iblis indra mereka berdua tersenyum pada ku dan mengacungkan pedang emasnya itu memberikan semangat. "baiklah. aku ingin kamu menjadi partnerku dan aku ingin bertarung bersamamu di pertempuran." kataku. "baiklah, aku akan menjadi partnermu tapi ada syaratnya..." ujar naga agung. "syaratnya adalah... kau akan mati" naga agung masuk ke dalam tubuhku rasanya menyakitkan seperti ditusuk tusuk jarum "Arghhh...Arghhh....Arghhh...." teriakku semakin detik semakin sakit "alex, kamu baik-baik saja" kata Mizuki Yuko "ya, aku baik-baik saja" tubuhku mulai keluar darah. akhirnya aku bisa mengambil kekuatannya walaupun aku menderita dan kesakitan "iblis memang hebat" puji malaikat jatuh baraqiel "bersiaplah mati kau." kataku. aku lari ke arah malaikat jatuh baraqiel dan memedangnya tapi berhasil ditangkis "anak raja arthur memang hebat" kata malaikat jatuh, aku memedangnya dia menghindar "cih, gerakan pedangmu lambat" ledek malaikat jatuh baraqiel. aku memedangnya dengan cepat tapi dia menghindarnya semakin cepat "ini luar biasa. cepat bunuh aku kalau bisa" kata malaikat jatuh baraqiel. "sudah cukup kalian" ada orang ditengah pertarungan, dia menangkis pedang kami dengan pedangnya lalu dia memutar pedangnya menghancurkan formasi malaikat jatuh. gerakannya semakin cepat sampai gerakannya tidak terlihat. "ini lura biasa, dengan mudah aku bisa menghancurkan kalian. bajingan" kata orang itu tidak bisa mengkontrol kekuatannya. Dewa zeus mendekatiku "dengar indra kelemahan dia adalah kamu sang pengguna naga agung beruntung kamu hafal sihirnya." kata L'Arc. "hehehe... jadi apa yang harus aku lakukan?" kataku, L'Arc memegang bahuku lalu dia menekan ke bawah dengan keras "ouch ouch ouch ouch!!"teriakku "tahan rasa sakit sebentar, alex." kata L'Arc "baik!!" teriakku, aku bisa merasakan aliran sihir naga agung dan aku mulai berubah menjadi naga agung tapi kurang sempurna yah... tapi lumayan bisa berubah menjadi naga agung. "kamu memang hebat, indra." puji L'Arc. Aku menggeluarkan api dari mulutku ke arah orang itu"wush...wush...wush…" tapi orang itu tahan dengan api, dia pun melakukan serangan balik kepadaku, dia menebas pedangnya ke arahku, aku menghindarinya tapi tetap saja aku kena soalnya gerakannya setengah kedipan mata, aku pun terjatuh ke tanah, orang itu mendekatiku aku ingin melawannya tapi tubuhku tidak bisa berdiri, dia berdiri di depanku dia mengangkat pedangnya bersiap untuk menebas tubuhku… aku menutup mataku, aku terus berpikiran apakah aku akan mati sekarang? Aku membuka mataku sedikit untuk melihat apakah aku akan ditebas dan mati sekarang?
Dia menebas dengan cepat tepat di perutku "ahhhhh…" aku teriak sekeras mungkin untuk menahan rasa sakit. Apa aku benar-benar akan mati sekarang? kalau benar-benar mati ya gak apa-apa itu merupakan takdir setiap makhluk hidup. "jangan mati, Alex. Maaf tidak bisa melindungimu." Kata Mizuki Yuko, dia lari dan memelukku, pelukannya lebih hangat dari biasanya "maaf membuat kamu khawatir Mizuki Yuko. Aku tidak bisa lama di sampingmu dan menjagamu…" kataku "tolong lepaskan" akhirnya aku bisa lepas dari pelukannya "aku tidak tahan dengan rasa sakit ini. Tolong, setelah aku pergi jaga dirimu baik-baik" kataku "apa maksudmu? Itu seperti kamu akan meninggalkan kami…" kata Mizuki Yuko. Aku memegang tangannya yang lembut untuk terakhir kalinya sebelum aku meninggalkan dia dan yang lainnya, aku tidak kuat… tubuhku tidak bisa bekerja sama denganku "terima kasih Mizuki Yuko telah bisa bersamamu walaupun hanya sebentar. Aku senang bisa bertemu denganmu, aku bisa merasakan kehangatan, rasa cinta, dan merasakan kebahagiaan… selamat tinggal Mizuki Yuko…selamat tinggal dunia paralel" aku akhirnya bisa pergi dengan tenang tanpa terbelengung dengan penderitaan.
"Alexander Indra!"
seseorang memanggilku… suara yang pernah kudengar sebelumnya, tapi… siapa itu? Di mana aku? Apa yang kulakukan di sini? Ah, iya. Aku sudah mati, bukan? Arthur Indra Lucifer, benar! Itu Raja iblis. Dia muncul dari kabut "apa kabar anak ayah terhebat?" kata Raja iblis "baik, tapi… kenapa aku berada di sini?" ujarku.
"ada seseorang yang ingin menemuimu" kata Raja iblis.
Aku ditarik oleh Raja iblis. Tapi, aku tidak tau akan dibawa ke mana…kanan kiri hanya ada kabut, tapi… kenapa Raja iblis bisa melihat padahal kabutnya setebal 30cm… itu membuatku sakit mata sangking tebalnya kabut itu.
Akhirnya, tempatnya mulai kelihatan. Tempat itu, dataran padang rumput tidak ada ujungnya. Tapi, di sini banyak hewan yang berkeliaran…ada hewan mitologi, ada hewan purba seperti dinosaurus dan lain-lain, ada hewan yang hampir punah.
"kenapa kita datang kesini?" kataku
"di sana…" dia menunjuk di depan kami, dia menarik tanganku dan berlari ke sana. Di sini hanya ada kuil yang di depannya terdapat dua batang palang sejajar yang disangga dua batang tiang vertical, yang dicat dengan warna merah(oranye). Bangunan ini bernama Torii yang berfungsi sebagai gerbang kuil.
Aku masuk ke halaman kuil, halamannya terdapat rumput jepang yang teksturnya kasar seperti di tusuk. Halamannya luas juga, ada pohon sakura.
"permisi, apa ada orang" kata raja iblis.
"あなたは誰ですか?" kata biksu (dalam bahasa jepang, yang artinya siapa kamu?)
"私の名前は魔王ですarthur indra Lucifer. 私はあなたと話すためにここにいます" kata raja iblis (dalam bahasa jepang, yang artinya nama saya raja iblis Arthur indra Lucifer. Saya datang kesini untuk berbicara dengan anda). Mereka berdua bircara apa sih saya gak paham.
"ようこそ魔王." kata biksu itu (dalam bahasa jepang yang artinya selamat datang raja iblis), kami dipersilahkan masuk ke kuil itu. Di dalam kuil itu cukup luas hanya ada tempat pemujaan.
"抹茶を飲みたいですか?" (dalam bahasa jepang yang artinya Apakah Anda ingin minum matcha) tawar biksu itu kepada kami untuk minum the matcha.
"ありがとうお邪魔してすみません." (Terima kasih, maaf mengganggu Anda.).
Aku pun di beri teh matcha. Teh matcha warna hijau, teh berbentuk bubuk yang dibuat dari menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung. Aku tidak sabar untuk meminumnya, tapi aku tidak boleh meminumnya oleh raja iblis.
"申し訳ありませんが彼は礼儀正しくありません." Kata raja iblis (dalam bahasa jepang, yang artinya Maaf dia tidak sopan).
"大丈夫です,ゲストがいてうれしいです.このお茶を飲みましょう." kata biksu itu. (dalam bahasa jepang yang artinya, Saya senang punya tamu. Mari kita minum teh ini.)
"あなたの名前"lanjut biksu. Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
"siapa namamu tanya dia"bisik raja iblis.
"aku gak paham apa yang dia bicarakan."kataku
"彼女の名前 Alexander Indra Lucifer"kata raja iblis, (dalam bahasa jepang yang artinya Namanya Alexander Indra Lucifer)
Yah, aku tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh mereka. Biksu itu mengambil sebuah buku di rak buku, dia membuka satu demi satu lembaran buku tua itu, karena penasaran aku melirik buku tua itu ternyata buku itu berisi mantra sihir. Aku melihat satu mantra yang aku ucapkan saat melawan malaikat jatuh, tertulis dalam buku itu kalau mantra yang aku ucapkan adalah mantra yang kuat tidak semua orang bisa mengendalikan kekuatan itu.
"ini merupakan mantra kuat. Dulu, aku pernah menjadi partner dia" kata biksu itu. Tapi, kenapa dia bisa bicara bahasa Indonesia tak kira dia hanya menggunakan bahasa jepang.
"kenapa ekspresimu seperti itu?" kata raja iblis
"tidak…aku pikir aku sudah mati. Aku terkejut biksu itu bisa bahasa kita" kataku
"tentu saja aku bisa. Aku dulu menjabat sebagai raja indra Lucifer dan saya bukan biksu, Nama saya Kawaguchi Indra Lucifer. Salam kenal anak muda" kata orang itu. Ternyata, dia raja tak kira dia biksu karena tinggal di kuil ini.
"apa perutmu sudah sembuh, anak muda. Setelah ditusuk." Perutku? Aku membuka bajuku untuk melihat luka… bekas lukanya, aku menyentuhnya aduh… rasa sakitnya masih terasa. Tapi, kenapa dia tau kalau aku di tusuk?
"kenapa kamu tau kalau aku ditusuk?" kataku.
Dia mengambil teh matcha lalu meminumnya "serut…" dia mendekatiku.
"ya, aku tau semua." Kata dia
"tau semua? Apa maksudmu?!" ujarku. Dia memegang bahu, aku langsung gemetaran entah kenapa aku bisa gemetaran padahal tadi aku biasa saja.
"kamu tidak tau,ya?" dia menunjukan foto kepadaku, foto itu bergambar kehancuran takhta Kerajaan Indra Lucifer.
"kamu sudah melihat kehancuran kerajaan indra Lucifer, kan? Ini semua gara-gara kamu yang ceroboh dan takut pada kekalahan" kata dia. Tunggu sebentar kenapa dia menyalahkanku? Apa dia marah kepadaku.
"jelaskan secara rinci raja kawaguchi agar dia paham" kata raja iblis.
"yah, merepotkan saja." Kata raja kawaguchi. Dia berjalan ke perapian dan mengambil kursi untuk duduk. "kamu calon raja yang gak berguna. Kamu sok-sokan layaknya pahlawan. tapi, kamu tidak bisa apa-apa. Itu, buang-buang waktu!" kata Raja Kawaguchi.
"aku akan buktikan kalau aku akan menjadi raja terhebat" kataku
"haha…" dia tertawa, tertawanya menusuk hatiku, tertawa meledek. "buktikan apa bodoh. Kamu sebenarnya tidak bisa apa-apa, kamu hanya sok-sokan jadi pahlawan!!" kata dia. Aku merenung apa yang aku lakukan selama ini… yah, apa yang dikatakannya memang benar.
"terus bagaimana aku bisa jadi berguna." Kataku. Dia mengambil buku sihir dan diberikan kepadaku "aku sudah menyerahkan buku sihir terkuat. Pelajari sihir itu dan berlatihlah dengan sunguh-sunguh karena usaha dan kerja keras seseorang tidak akan pernah mengingkari keberhasilan. Jadi, percaya kepada dirimu sendiri kalau kamu pasti bisa mewujudkan mimpimu dan jangan pernah dengar ocehan atau hinaan orang-orang atas mimpimu. Ganbatte!!!" nasihat Raja kawaguchi. Setelah, mendengar perkataan raja kawaguchi aku mulai semangat. "aku akan berusaha. Aku pasti bisa mewujudkan mimpi itu" kataku yang penuh semangat.
"kamu pulanglah sebelum dunia paralel itu hancur. Pasti, L'Arc, Oscar, dan Mizuki Yuko menunggumu." Kata Raja Kawaguchi. "tapi, sebelum kamu pergi aku akan memberimu hadiah." Dia memberiku sebuah pedang "ini, pedang raja pertama Indra Lucifer. Pasti pedang punya ayahmu sudah hancur. Ingat kata-kataku tadi lakukan yang terbaik dan jangan memasakan diri." Aku kembali ke dunia paralel lewat teleportasi.