Chereads / Ami Maya / Chapter 14 - Sony dan Isma

Chapter 14 - Sony dan Isma

Ara mempertimbangkan, apakah akan memberikan nomor telepon milik Isma atau tidak kepada Sony. Ia memperhatikan sahabatnya itu dengan seksama. Jarang-jarang dilihatnya sahabatnya itu menginginkan nomor telepon perempuan. Yang ada para perempuanlah yang setengah mati menginginkan nomor teleponnya.

"Kamu naksir sama Isma?" tembak Ara langsung ke pertanyaan inti.

Deg. Sony agak terkejut walaupun ia sudah tahu kalau Ara pasti bisa menebak kemana arah pembicaraan mereka.

"Menurutmu?" Sony berbalik bertanya. Hal ini membuat Ara terlihat jengkel.

"Kamu ini gimana sih? Aku nanya kamu, malah kamu balik nanya sama aku!!"

"Loh kan aku yang duluan tanya, minta nomor hapenya." Sony tak mau kalah dengan Ara. Ia tahu Ara mulai jengkel. Entah kenapa akhir-akhir ini, sahabatnya itu mudah marah. Tetapi Sony juga tahu, kemarahan sahabatnya selama ini masih dalam batas yang wajar.

Ara menghembuskan nafas. Ia malas berdebat dengan Sony. "Okeh, ini nomornya." Ara mengirimkan nomor kontak atas nama Ismaya beserta nomornya ke kontak Sony melalui pesan singkat.

Sony langsung mengambil telepon genggam miliknya di dalam saku dan melihat ada pesan masuk. Dibukanya pesan tersebut dan dilihatnya nama Ara tertera di layar telepon genggamnya, yang mengirimkan nomor kontak Isma.

Sony langsung tertawa bahagia. Dan tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada sahabatnya itu. Ara hanya berdehem mengabaikan ucapan dari Sony.

👫💓👫💓👫

Sony bersiul sambil berjalan menuju kantin kantor. Di hotel tempat mereka berkerja, terdapat sebuah kantin yang diperuntukkan bagi para karyawannya.

Biasanya Sony makan di kantin kantor. Ia tidak pernah pulang ke rumah, karena jaraknya yang cukup jauh dan ia juga malas kalau harus makan di luar. Ia lebih senang berkumpul dengan teman-temannya di kantin.

Sesampainya di kantin, Sony melihat ada meja yang kosong dan ia langsung menuju ke meja tersebut. Ia duduk sambil mengetik sebuah pesan. Ia tersenyum-senyum sendiri.

"Hei" pukul Manta di bahu Sony yang mengagetkan Sony dan langsung menoleh ke arah yang memukul.

"Sial*n kamu Ta. Bisa nggak, negur baik-baik!!" Seru Sony jengkel karena kaget.

"Hahahaa sorry boy. Kamu sih, ngapain cengengesan sendiri. Sms cewek ya???" Tebak Manta dan mengambil posisi duduk di hadapan Sony. Ia sudah membawa makanan dan minumannya sendiri. Dan mulai menikmatinya.

"Hush, sok tahu kamu." Jawab Sony berbohong.

"Alah... Sok tahu apanya? Wong aku lihat kok tadi kamu nulis pesan ke cewek. Iya kan??? Mau ngibul lagi." Sahut Manta tertawa dan terus menikmati makan siangnya.

"Hem, timbilan matamu suka ngintip, baru tahu rasa koe." Balas Sony sambil berdiri dan beranjak pergi untuk mengambil makanan dan tertawa.

Manta pun hanya menggelengkan kepala dan juga tertawa.

👫💓👫💓👫

Siang ini begitu terik, membuat Isma gerah dan ingin minum es yang ada dijual di depan butiknya. Ia memanggil salah satu karyawannya dan menyuruhnya untuk membeli es.

Saat Isma sedang merapikan beberapa gaun yang ada di tokonya, telepon genggam miliknya berbunyi. Dari nada deringnya, itu merupakan suara sms. Isma tidak terlalu memperdulikannya. Ia pikir kalau ada sesuatu yang mendesak, setidaknya orang tersebut langsung meneleponnya.

Akhirnya Isma lupa dengan sms yang masuk. Setelah ia merapikan gaun yang berada di gantungan, ia menikmati minum es bersama empat orang karyawannya.

Di lain tempat, Sony yang sudah mengirimkan pesan singkat ke nomor telepon milik Isma, belum juga mendapat balasan. Ia bolak balik membuka telepon genggamnya, tapi pesan yang dikirimnya tampak belum dibaca.

Sampai makanannya habis, telepon genggamnya masih tidak ada jawaban. Manta yang memperhatikan sedari awal, hanya tersenyum melihat tingkah temannya tersebut.

"Sudah, enggak usah ditunggu. Mungkin belum sempat dibaca atau si dia lagi sibuk kali." Manta berusaha menenangkan Sony. Karena dilihatnya wajah Sony sudah mulai berubah cemas.

Sony tidak menanggapi. Namun di dalam hati, ia membenarkan apa yang dikatakan Manta barusan.

Karena mereka sudah selesai makan, mereka lalu beranjak pergi kembali ke ruangan. Mereka mengobrolkan masalah pekerjaan. Sony berusaha melupakan tentang Isma sesaat.

👫💓👫💓👫

Di kamarnya, Isma berbaring dengan meregangkan badannya yang terasa lelah karena seharian berkerja. Ia baru saja selesai mandi.

Di ceknya telepon genggam miliknya. Ada beberapa pesan yang masuk. Dilihatnya salah satu pesan tersebut berasal dari nomor yang tidak dikenalnya. Isma mengerutkan keningnya. Bertanya-tanya siapa orang ini.

Dibukanya pesan tersebut dan dibacanya dengan seksama. (Hai Is, masih ingat aku kah? Aku Sony, temannya Ara, yang waktu itu. Kita makan bareng di rumah makan Bayangkara. Siang ini kamu sibuk nggak? Aku mau ngajak kamu ketemuan. Gimana?).

Isma tersenyum melihat isi pesan tersebut. Tentulah ia masih ingat dengan si pengirim pesan tersebut.

*

*

@@@#@@@#@@@

Dari Penulis:

Hai readers...

Kali ini ceritanya lebih ke Sony dan Isma ya.. Biar tidak bosan kalau ceritanya hanya tentang Aya dan Ara saja kan..☺😊

Salam

SiRA.