Chereads / ANTARA AKU DAN MALAKA / Chapter 13 - AKU MENUNGGU

Chapter 13 - AKU MENUNGGU

Kapal hitam yang sebelumnya tampak mengerikan sekarang berubah menjadi ramai dengan candaan. Para budak bahu-membahu menjadi kru kapal agar mereka bisa kembali ke negeri asal mereka. dan seperti kebiasaan nya parameswara selalu berada di ruang kemudi sendiri.

Ia memegang kemudi namun mata nya tampak kosong, entah apa yang ia fikirkan namun itu pasti berkenaan tentang Aisyah. Ia bisa melihat Aisyah dari ruang kemudi, Aisyah tampak bahagia bercanda dengan beberapa budak perempuan di beranda kapal. Sesekali ia ikut tersenyum melihat senyum Aisyah "dia sudah tersenyum seperti nya dia memang sudah lupa dengan perasaan saat itu, syukurlah"kata nya dalam hati'

Maria membuka pintu ruang kemudi "minum kapten"

"iya letak di atas meja"jawab nya singkat'

Maria tampak ingin bicara sesuatu tapi ia ragu dan memutuskan untuk pergi

"maria"panggil nya'

Maria berbalik "iya kapten"

Paremeswara berjalan mendekat "duduk aku mau bicara sesuatu"

Maria duduk berhadapan dengan parameswara "ada apa kapten"

"aku khawatir dengan kawan-kawan yang lain bagaimana reaksi mereka setelah melihat wajah ku tadi"

Maria tersenyum "mereka tidak menyangka kalau kapten sangat tampan, apalagi kwang hati-hati dia naksir sama kapten"

"haha anak itu memang, homo"

Maria menatap wajah parameswara dalam "sudah lama aku tidak melihat wajah kapten, sejak kapten bertemu dengan ku pertama kali aku tidak pernah lagi melihat wajah kapten"

"maaf kan aku, karena cerita masa lalu aku lebih senang menyendiri"

"tidak apa-apa kapten saya maklum karena masa lalu itu memang sulit untuk di lupakan apalagi mantan, kasian kapten"

Parameswara merasa aneh "maksud nya..."

"nggak ada maksud apa-apa kapten, cuman ngelantur anggap saja begitu"ngeles'

Maria merasa aneh sekaligus penasaran tentang kapten dan Aisyah "ada apa kapten dengan Aisyah seperti nya kalian kenal baik?"

Parameswara berdiri dan berjalan menuju kemudi "Aisyah adalah bagian dari masalah lalu itu"

"kisah cinta kah?"

"bisa di bilang begitu namun itu lebih rumit"

"pamit kapten"maria tempak mengehentikan pembicaraan'

"kok tiba-tiba, maria"panggil parameswara'

ia berjalan keluar ruangan, entah mengapa raut wajah nya terlihat sedih. Ia menutup pintu dan tampak menyela air mata menjauhi ruangan itu.

***

Kepal itu berlayar dengan gagah melewati lautan, tak terasa sudah malam. Para budak yang tidak kabagian kabin mereka tidur di beranda kapal. Termasuk Aisyah dia juga tidur bersama maria dan yang lain di beranda itu.

Parameswara keluar dari ruangan kemudi ia berjalan menyusuri ruang kapal menuju beranda. Ia melihat para budak bergelimpangan seperti ikan asin. Di ujung beranda ada Aisyah maria dan Anjani tidur, Aisyah tampak tertidur pulas.

Parameswara kemudian berdiri di ujung beranda tepat di dekat Aisyah yang sedang tidur. saat Ia menatap Aisyah hati nya berkata ini dan itu membuat fikiran nya kacau namun satu hal ia ingin tahu tentang perasaan Aisyah pada nya namun ia tidak punya keberanian untuk bertanya atau hanya sekedar menyapa.Parameswara hanya berdiri disana selama satu jam tanpa berkata apapun.

Sayu-sayu Aisyah membuka mata nya dan mendapati Parameswara berdiri di dekat nya menatap lautan.

"Ali.."panggil Aisyah pelan'

Parames wara spontan menoleh namun ia tidak menatap Aisyah "oh ma maaf aku membangun kan mu"

Parameswara berniat pergi namun Aisyah mengentikan nya "Ali aku mau bicara sesuatu"

"jangan disini, aku tunggu di ruang kemudi"

Parameswara berjalan menuju ruang kemudi. Aisyah memberanikan diri mengikuti langkah parameswara. ketika mereka tiba di ruangan itu seketika ruangan di penuhi dengan kecanggungan, Mereka sama-sama tidak berani untuk memulai pembicaraan beberapa menit mereka hening hanya bunyi ombak yang terdengar.

"luka mu bagaimana sudah sembuh"Aisyah memberanikan diri'

"seperti yang kamu lihat aku sehat"

"aku minta maaf Ali sudah menusuk mu, aku di hantui rasa bersalah aku kira kamu sudah..

"meninggal"

Aisyah mengangguk

"aku tidak akan meninggal semudah itu"

"apakah kamu mau memaafkan ku Ali, aku sudah jahat sama kamu, andai saja saat itu aku tidak terburu-buru mengambil tindakan kamu tidak akan..

"aku rindu.."potong parameswara'

Aisyah terdiam, kata-kata itu seperti petir yang membuat darah nya naik dan jantung nya berdetak kencang

"sekali lagi, aku ingin mendengar nya sekali lagi"pinta Aisyah'

"aku Rindu"

"aku juga, tapi aku tidak bisa bersama mu Ali"

"aku hanya rindu silahkan artikan rindu itu sesukamu masalah kamu bisa atau tidak bisa aku yakin kita akan bertemu dan menghancurkan rindu itu pada saat nya"

Mereka adalah insan di dalam alur takdir tuhan, penantian panjang akhirnya terhenti. beban hati yang mereka sebut rindu akhirnya terobati dengan obrolan kecil dari hati ke hati. Parameswara dan Aisyah mereka melapas rindu di ruangan kemudi itu. Dinding, kemudi kapal dan segenap benda disana menjadi saksi dua hati yang saling menginginkan namun tak dapat bersatu.

Bagi parameswara melihat nya sehat ia sudah bahagia

Bagi aisyah melihat nya masih hidup adalah anugrah.

Namun tidak bagi maria, ia mendengar semua pembicaraan mereka di balik pintu. Hati nya terasa pilu karena sudah lama ia memendam rasa kepada kepten kebanggaan nya. Apa yang harus ia lakukan ia tak tahu.

Apakah ia harus membenci, atau ia harus menerima kenyataan itu, Rasanya sangat berat.

"semua masalah kita sudah selesai, aku bukan lagi pangeran sriwijaya musuh mu, apakah kita tidak bisa mewujudkan cita-cita lama kita dulu"

Aisyah berbinar, ia sangat ingin sangat ingin bersama parameswara namun ia tidak bisa karena ia akan segera menikah dengan sultan malaka "aku tidak bisa, aku tidak bisa mengatakan alasan nya tapi aku tidak bisa"

"kalau begitu aku akan menunggu"tegas parameswara'

aku tak bisa menerima rindu mu walaupun aku sangat butuh itu Ali Maaf kita berteman dan akan selalu seperti itu"

"aku akan menunggu, rindu ini biar aku saja yang pelihara"tegas nya lagi'

"carilah orang lain, aku tidak bisa walaupun aku mau"

"aku akan menunggu walaupun seperti pungguk merindukan bulan"

"aku pamit" Aisyah pergi, hati nya pilu, terlalu banyak beban yang harus ia pikul hingga cinta pun tak mampu ia wujudkan. ia kembali ke beranda kapal berusaha bersikap tidak terjadi apa-apa dan berniat kembali melanjutkan tidur nya. Namun samar ia melihat maria berdiri di ujung beranda kapal.

"kenapa bangun"tanya Aisyah bersikap normal'

Maria menoleh tajam ke arah aisyah "kamu sendiri dari mana?"

"aku da dari toilet iya toilet"aisyah berusaha bersikap norma'

"bohong"

Aisyah merasa aneh, kenapa maria bisa tahu kalau dia berbohong "bercanda hahaha mana mungkin Aisyah pahlawan kita ini berbohong"goda Maria'

"Syukurlah Cuma bercanda"ucap aisyah dalam hati'

Maria tidak mampu untuk mengatakan perasaan dan keinginan nya kepada Aisyah biarlah semua tetap seperti itu.