Untuk semantara mereka tetap di malaka, sembari mencari cara untuk mendapatkan tumpangan atau kapal untuk menyusul kwang dan Abdul. Bagaimanapun mereka adalah sahabat sekaligus teman terdekat kita itulah yang parameswara ungkapkan.
Karena mereka butuh tempat buntuk beristirahat parameswara menyewa rumah ahmed untuk tempat tinggal semantara. Rumah panggung khas melayu yang cukup indah. Parameswara di ikuti yang lain masuk kedalam rumah itu
Parameswara menatap rombongan "perempuan tidur di kamar belakang, laki-laki tidur di kamar "saran nya'
Hari cepat berlalu, langit malaka berganti gelap dengan hiasan bintang yang begitu indah. Mereka tertidur pulas untuk membangkitkan semangat esok hari, ada banyak pekerjaan yang menunggu mereka.
***
Aisyah lelap dalam tidur, tampak ia sangat nyaman dengan dengan selimut menutup badan nya.
"Aisyah,Aisyah"panggil maria'
Aisyam berlahan membuka mata sayu sayu ia melihat maria di samping ranjang "ayo kita pergi"
"kemana?"tanya aisyah lemah'
Maria berjalan ke pintu " kami menunggu di depan"
Sebanarnya ia masih ingin tidur tapi apa boleh buat pekerjaan menunggu untuk di selesaikan. Aisyah mengambil tas mencuci muka ringkas dan berjalan ke depan rumah. Paremasewara dan yang lain menunggu disana "maaf aku terlambat"ucap aisyah merasa tak enak'
"sudah lah ayo kita berangkat"ajak anjani'
"tunggu"cegah aisyah'
Semua menoleh "kita mau kemana"lanjut nya'
"kemana lagi kita akan menyusul Kwang"sambung maria'
Aisyah berat mengatakan nya tapi tujuan nya adalah malaka dan ia tidak ada sangkut paut tentang masalah kelompok mereka dan kwang.
"ma maf tapi malaka adalah tujuan ku, aku tidak ingin terlibat lebih jauh bersama kalian aku harus pulang ke perlak sesudah ini"jelas aisyah'
Raut wajah mereka kemudian berubah menjadi kecewa "kami lupa kalo kamu bukan bagian dari kami"jawab maria'
Parameswara menarik tangan aisyah "kita butuh bicara berdua"
"jangan lama kapten"teriak vano'
Parameswara menarik aisyah kedalam rumah "benar kamu mau pulang"paremeswara menatap serius'
"iya aku tidak punya urusan dengan kalian"
"tapi aku punya"
"sudah ku katakan aku tidak bisa dengan mu Ali, sudahlah aku tidak mau kamu sakit untuk kedua kali nya"
"kalau begitu kami semua punya urusan dengan mu, mereka sudah menganggap mu bagian dari mereka, semudah itukah kamu melupakan semua jasa mereka, ingat kwang pernah bertaruh nyawa untuk menyelamatkan mu"
Aisyah mengingat saat kwang menarik tali sekuat tenaga agar ia tak jatuh saat di serang bajak laut
"aku tahu tapi...
"aku tidak akan memaksa, tapi bagaimanapun kamu sudah menyakiti perasaan mereka, kami pergi"
Parameswara meninggal kan Aisyah
***
"bagaimana kapten"tanya anjani'
"kita pergi"
Itu artinya aisyah tidak ikut. Mereka berjalan menuju pelabuhan disana sudah menunggu kapal megah berbendera malaka untuk mereka naiki.
"kapten darimana kamu dapat kapal sebagus ini"maria terkagum'
"sultan malaka memberikan kapal ini untuk kita, karena kita berhasil menangkap bajak laut itu ia memberikan ini sebagai hadiah"jelas parameswara'
"rumor itu benar, sultan malaka memang baik hati"
"ayo kita naik dan jemput Kwang kembali"
Namun ada sesuatu yang aneh di antara mereka tanpa mereka sadari, ahmed ikut diam diam dan menyusup kedalam kapal.
***
aisyah duduk di beranda rumah, hati nya kacau hati nya ia ingin ikut bersama mereka, namun ia harus kembali ke perlak, disisi lain ia juga merasa butuh bersama mereka. sebuah pengalaman hebat saat bersama mereka itulah yang membuat Aisyah bimbang, Namun ia harus memutuskan.
Vano melapas ikatan layar, parameswara memutar kemudi dan kapal megah itu mulai berlayar menuju lautan lepas. Tapi tiba-tiba terdengar suara memanggil dari bibir pelabuhan.
"tunggu...kawan-kawan tunggu, tunggu aku"teriak Aisyah'
Maria melihat aisyah berteriak dari bibir pelabuhan, ia tersenyum "sudah ku duga, anak itu tidak akan mengecewakan kita"ucap maria'
"kapten balik arah, ada yang harus kita jemput"
Parameswara tersenyum "aku tahu putri bukan orang kejam yang akan mudah meninggalkan teman" paremeswara memutar kemudi dan kembali merapatkan kapal ke bibir pelabuhan. Aisyah masuk kedalam kapal berlari dan memuluk maria erat. "maaf kan aku"ucap aisyah di balik bahu maria'
"tidak apa-apa, aku yakin kamu kan kembali"
Parameswara memutar kemudi dan membawa kapal megah itu berlayar menuju Dinasty silla. Sebuah tempat jauh yang penuh dengan cerita.
***
Aisyah membuka lemari dapur kapal, "apa yang mereka lakukan, kenapa tidak membawa makanan" ia kemudian memeriksa tong air dan bersyukur ada banyak persedian air minum. "mereka fikir Silla itu dekat". Ia benci mengatakan nya tapi mereka pergi tanpa persiapan, hal yang paling penting saat berlayar adalah persedian makanan.
Aisyah menobrak pintu ruang kemudi dan mendapti parameswara sedang duduk santai disana. melihat raut wajah Aisyah, Spontan parameswara kaget bukan kepalang "ada apa?"parameswara heran'
"kita akan mati"
"mati kenapa memang?"
"tidak ada satu pun makanan di dapur"
Parameswara menepuk jidat, bagaimana ia bisa lupa tentang hal sepenting itu "ini semua karena kamu, kalau kamu tidak sok sokan tinggal kita pasti tidak akan seperti ini"
Aisyah naik pitam "lah, kenapa aku yang di salahkan, kamu kan kapten"
Parameswara berjalan ke luar ruangan dan memanggil semua orang, mereka pun heran kenapa kapten memanggil semua nya.
"kenapa kapten"tanya anjani heran'
"kita lupa membawa persedian makanan, tapi untung ada persedian air yang cukup di dapur"jelas nya'
Maria menepuk jidat "mati kita"
Ahmed muncul tiba-tiba "tenang, kalian para penjelajah dunia, ahmed bawak makanan"
Semua menoleh "kamu.....
ahmed tersenyum lebar " heeee iya ini aku"
Maria berlari ke arah ahmed dan memukul kepala ahmed hingga ia tumbang kesakitan "dasar mesum, apa yang kamu lakukan disini hah"
"ampun-ampun, aku penasaran dan ingin bergabung dengan kelompok kalian"jelas ahmed seraya meringis kesakitan' "aku bawa makanan walaupun sedikit kalo berhemat bisa sampai besok lusa"lanjut nya'
"kamu di terima di kelompok ini"ucap parameswara'
Maria menatap parameswara tajam "kapten...?"
"dia malaikat penyelamat, kita akan bertahan dengan makanan ahmed untuk tiba di kerajaan Brunai Darussalam, kita akan singgah kesana"
Ahmed menatap maria penuh kemenangan, kemudian ia menatap aisyah dengan tatapan seksi
"aisyah love you"goda ahmed'
Mereka terselamatkan berkat perbuatan ahmed. Sebelum menuju Sila mereka akan singgah ke brunai untuk mengisi persedian makanan.
***
Waktu berlalu cepat, tak terasa sudah 2 hari mereka di perjalanan dan makanan yang di bawa ahmed akan habis, lagi pula makanan itu sudah basi.
"aku tidak mau makan ini"aisyah merajuk'
Parameswara mulai kesal dengan sikap aisyah "makan, nanti kamu kelaparan, sebentar lagi kita akan sampai di brunai"
"aku tidak mau, ini makanan basi"
Maria, anjani, vano, dan ahmed menelan makanan basi itu tanpa ragu "nanti kamu mati"sambung vano'
"kalo aku mati kalian yang tanggung jawab"jawab aisyah ketus'
Anjani berbisik ke parameswara "sikap putri nya mulai muncul"
Parameswara menatap aisyah tajam "apasalah nya kalo seorang putri kerajaan makan makanan basi??"
Aisyah naik pitam "ini bukan masalah aku seorang putri atau bukan tapi aku tidak sanggup makan makanan basi"
Parameswara mengambil makanan aisyah "ya sudah biar kami yang makan" tapi aisyah menahan makan itu "jangan amb, aku lapar"
"ya sudah makan kalo kamu lapar"parameswara kehilangan kesabaran'
Aisyah terpaksa, sungguh terpaksa, berlahan ia mengambil makanan itu dan memakan nya walaupun ia merasa jijik ia tetap harus menelan makanan itu "rasa nya seperti...
"kotoran hahaha rasa nya seperti kotoran"sahut ahmed'
***
Berselang beberapa jam mereka akhir nya tiba di pelabuhan bandar sri bengawan kerajaan brunai darussalam.
"kapten kita sudah sampai"teriak vano dari menara kapal'
Petugas pelabuhan brunai meneropong kapal yang hendak berlabuh, "itu dari malaka"ucap si petugas'
Brunai dan malaka menjalin hubungan baik, bukan hanya kerena kesamaan bahasa dan bangsa namun juga karena kesamaan agama dan banyak hal yang dapat mereka satukan dari kedua kerajaan itu.
Si petugas pelabuhan kemudian berlari melapor kepada jendral yang bertugas di pelabuhan "jendral ada kapal dari malaka, tampak nya itu kapal sultan"
Jendral beridiri, ia sadar jika ia harus sigap meyambut tamu istimewa.
Kapal megah itu kemudian menemi dan merapat di pelabuhan, sedangkan prajurit dan sang jendral sudah menyambut di bibir pelabuhan.
Parameswara dan yang lain keluar menemui jendral yang sudah menyambut mereka, namun jendral brunai itu heran kenapa yang keluar hanya orang-orang biasa bukan sultan ataupun penjabat negara.
"tunggu dulu, kalian siapa?"tanya jendral'
"kami utusan malaka, kami akan mengantarkan surat penting ke negeri cina karena kehabisan bekal kami singgah disini"jelas parameswara, walaupun berbohong itu demi kebaikan'
"ooo iya aku mengerti, selamat datang di kerajan Brunai darussalam tuan dan encik"sambut sang jendral'
Ahmed tampak berkaca-kaca melihat jendral itu, bukan karena ia beribawa namun jendral itu ternyata seorang gadis melayu yang saaaaangaaat cantik. "cantik nye...."parameswara dan yang lain pun sependapat jika jendral itu sangat cantik dan anggun.
"mari saye antar ke pasar Brunai"ajak si jendral' "kalian tidak usah bersikap formal kepada ku, bicara biasa dan anggap saja ku ini teman kalian"lanjut nya'
"teman hidup boleh"sahut ahmed'
Jendral menoleh dan kemudian tersenyum manis "boleh boleh, kalu tuan mampu siape yang nak melarang tuan"
"heeebat cantik dan pintar"kata ahmed dalam hati'
"kalau boleh tahu nama jendral ni siape"tanya parameswara'
"syafiqoh, syafiqoh rosli name saye tuan"
Aisyah agak curiga, ia melihat parameswara tampak tersenyum lebar memandang syafiqoh "dasar laki-laki"ucap aisyah dalam hati'
"apa semua gadis brunai cantik seperti syafiqoh"tanya ahmed'
Maria dan anjani metap ahmed dengan tatapan kematian, ia terlalu lancang kepada seorang jendral
"iye tuan, di brunai banyak gadis cantik kalu nak satu silahkan tuan pinang"
Ahmed mendekati parameswara "kapten aku tinggal di brunai yah"