Atas permintaan kapten, sultan brunai menyuruh 5 prajurit terbaik mereka untuk ikut bersama kapten dalam misi penyelamatan syafiqoh dan ahmed.
Sementara itu, aisyah dan vano harap-harap cemas menunggu kapten keluar dari istana.
Terhitung sudah 3 jam kapten di dalam, waktu yang tidak sebentar untuk menunggu membuat aisyah tidak tenang tentang apa yang di lakukan kapten sampai selama itu.
Beberapa menit kemudian kapten keluar bersama sultan brunai dan 5 orang prajurit kekar.
Vano dan aisyah spontan terkejut dengan apa yang mereka lihat. "Kapten, apa yang terjadi"tanya vano heran'
"Kita akan melalukan misi penyelamatan Fiqoh dan Ahmed"
Sultan brunai mendekati aisyah dan vano, ia melihat mereka dari ujung kepala sampai kaki dan kemudian menatap kapten "anda bersama orang-orang yang menarik, terutama perempuan cantik ini, wajah nya tidak asing bagiku"
Kapten tersenyum tipis "Anda pintar menilai orang sultan, kami akan berangkat"
"Baiklah, aku berdoa kepada Allah, semoga kalian baik-baik saja"
"Terimakasih sultan, ayo kita kembali ke tempat maria dan yang lain"ajak kapten seraya menaiki kuda nya'
Aisyah dan vano tidak berkata apapun, mereka hanya terkesima dengan apa yang di lakukan kapten, ia berhasil bernegosiasi dengan sultan agung brunai dengan mudah nya. Bagi mereka itu adalah hal yang sangat luar biasa.
"Aku kenal siapa wanita cantik itu, Putri Sultan Perlak"kata sultan brunai dalam hati'
***
Kapten di ikuti vano, aisyah dan lima prajurit terbaik brunai memacu kuda dengan kecepatan tinggi.
Mereka menuju pelabuhan, tempat maria dan anjani.
Beberapa saat kemudian mereka tiba disana.
Disana anjani dan maria telah selesai membereskan mayat. Jenazah orang-orang disana telah disusun dan berbaris rapi.
"Kalian sudah selesai"tanya kapten'
"Iya kapten, tapi ada beberapa mayat yang tidak kami temukan kepala nya"jelas anjani'
"Maria kemana, kenapa tidak ada disini"
"Dia sedang membersihkan badan, baju nya penuh dengan darah"
"Mereka memang senang mencuri kepala"sahut salah satu prajurit'
"Bisakah kalian ceritakan seperti apa orang-orang suku dalam"
"Mereka adalah orang-orang bar-bar yang tinggal di pedalaman hutan. Mereka kejam dan sangat suka membunuh dan berperang"
"Coba jelaskan medan seperti apa yang akan kita lewati"
"Kita akan pergi ke wilayah pegunungan, seperti nya mereka membawa putri fiqoh ke sana, disana ada perkampungan mereka"
"Kalau begitu kalian yang pimpin jalan nya"
"Siap"
Maria kembali, ia terkejut dengan kehadiran 5 prajurit brunai "kapten, ada apa ya??"
"Bersiap maria, kita akan melakukan misi penyelamatan fiqoh dan ahmed"
***
Misi penyelamatan dimulai, ke lima prajurit mempimpin di depan, di ikuti kapten, aisyah, maria,anjani dan vano di belakang.
Mereka berjalan memasuki hitan hujan lebat. Hutan itu sangat mencekam, dimana suasana terasa lebih menakutkan karena cahaya matahari tidak mempu menembus lebat dedaunan pohon, sehingga berjalan disana serasa hari telah menjelang Maghrib.
Beberapa jam mereka berjalan di hutan lebat itu, berlahan hutab lebat kemudian berubah menjadi medan pegunungan yang terjal.
Prajurit yang memimpin benar-benar perkasa, mereka tampak tidak merasa lelah sedikitpun.
Berbepada dengan aisya maria dan vano. Aisya sesekali di bantu matia karena lelah mendaki.
Rasanya ia ingin memgeluh, tapi ia menahan itu untuk menjaga suasa lebih terkendali dan fokus pada tujuan.
Beberapa jam kemudian mereka tiba di puncak gunung, dari puncak itu mereka dapat melihat beberapa titik hutan yang menjadi markas suku dalam.
"Lihat lembah di pinggir sungai itu"kata salah satu prajurit'
Kapten melihat ke arah yang di tunjuk si prajurit "iya aku melihat nya"
"Disanalah permukiman mereka"
"Ok, dari sini biar aku yang ambil alih, kita istirahat sebentar karena aisyah dna anjani sudha kelelahan, berbahaya jika kita bertarung dalam keadaan ini, sembil beristirahat kita akan menyusun rencana"
Aisyah duduk, ia merasakan kaki nya seperti terbakar, ini kali pertama ia mendaki gunung. Begitu pula dangan anjani, maria dan vano.
"Semua dengarkan"seru kapten'
Spontan semua melihat ke arah kapten.
Kapten memegang busur dan anak panah "rencana nya seperti ini, tapi sebelum itu aku ingin tahu siapa nama kalian berlima"tanya kapten ke 5 prajurit'
"Nama ku Rizaf, ini nama nya Burhan, Malik, Musa dan Alif"
"Baiklah, Rizaf dan Musa, kalian panjat ke atas pohon tinggi disana, dan lihat apakah fiqoh dan ahmed benar-benar ada disana. Jika kalian melihat atau tidak melihat nya gunakan panah ini untuk memberi informasi kepada kami. Aku akan memberi kalian kulit hewan dan tulis dengan huruf ALIF jika mereka ada, namun jika mereka tidak ada maka tulis hurif LAM. Ikat kulit hewan itu dna tembak kan ke arah kami. Kami akan bersembunyi di balik batu yang berjarak 100 meter dai pohon itu. Jika fiqoh ada disana, maka nanti malam kita akan menyelinap kesana, namun jika mereka tidak ada disana, berarti kita harus mencari mereka di lembah yang lain"
Rizaf mengangguk karena setuju dengan rencana kapten, akan aman jika hanya mereka berdua yang mengintai, jika terlalu ramai maka akan memudahkan musuh melacak posisi mereka.
"Baiklah kapten"
"Kalau begitu lakukan"
***
Mereka menuruni gunung, Rizaf dan Musa kemudian berjalan berlahan menuju phon tinggi yang di tunjukan kapten.
Kapten dan yang lain nya bersembunyi di balik batu 100 meter dari pohon.
Berlahan rizaf dan musa mendekati phon itu.
Setiba nya di bawah pohon rizaf melihat ke atas untuk mencari ujung pohon, namun pohon itu sangat tinggi seperti tak terlihat ujung nya.
"Kita tidak harus sampai ujung, pohon ini kira-kita tinggi ny 50 meter, cukup di 30 meter kita akan dapat melihat per mukiman itu dengan jelas"
"Siap"jawab musa sigap'
Mereka menaiki pohon dengan tenaga ekstra, karena pohon itu cukup sulit untuk di naiki, mereka berdua sangat hati-hati dalam bergerak.
Sementara itu kapten dan yang lain tidak dapat melihat rizaf dan musa dari tempat persembunyian karena dedaunan menghalangi pendangan mereka.
Butuh waktu lama untuk menaiki pohon itu, setelah 1 jam, akhirnya rizaf dan musa sampai di tempat sempurna untuk mengintai.
Dari atas sana mereka dapat melihat semua yang di lakukan orang-oranv suku dalam.
Mereka berusaha mencara keberadaan fiqoh dna ahmed dan mereka menemukan nya.
Fiqoh dan ahmed di kurung di dalam kurungan kayu yang berada di tengah tengah permukiman.
"Tampak nya mereka masih memberi ampun putri dan teman kapten"ucap musa legah'
Rizaf mengambil kulit hewan yang di beri kapten, ia menulis harus ALIF dan kemudian mengikat kulit itu di ujung anak panah.
Rizaf kemudian menarik busur panah dengan tarikan penuh, membidik di samping kanan batu agar panah tidak melukai kapten dan yang lain karena mereka bersembunyi di balik batu.
Anak panah melesat dan tepat mendarat di dekat kapten. Kapten mencabut anak panah yang tertancap di tanah, melepas tali dan membuka kulit hewan, disana tertulis huruf ALIF.
"Kita tunggu rizaf dan musa kesini, nanti malam tepat pukul 12 malam akan melakukan misi penyelamatan"