Parameswara menyusun rencana, bagaiamanapun ia harus manemukan ahmed dan kemudian pergi dari tempat itu.
"Kita terpaksa terlibat dengan masalah ini, maria dan anjani kalian bereskan mayat-mayat yang ada di pelabuhan ini, vano dan aisyah kita pergi ke istana kerajaan brunai untuk mencari jalan keluar"
Semua patuh dengan perintah sang kapten, maria dan anjani mulai berkerja mengumpulkan mayat-mayat yang berserakan.
Paremeswara bersama vano dan aisyah bergerak cepat menuju istana brunai. Butuh waktu lama jika mereka harus berjalan kaki untuk kesana, untung nya vano menemukan kuda tak jauh dari pelabuhan.
Parameswara kemudian memimpin perjalan, di ikuti vano dan aisyah di belakang.
Mereka mamacu kuda dengan kecepat tinggi.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di pasar yang pernah mereka datangi untuk membeli makanan.
Pasar itu lengang, tidak ada satu pun orang disana, kedai-kedai tampak berantakan dan tak terurus, seperti barusaja terjadi kekacauan hebat di pasar itu.
Mereka memperlambat laju kuda, berjalan di jalan utama pasar yang tampak menyedihkan.
Tak sengaja aisyah melihat seoramg pedagang mengintip di balik sebuah pintu.
Aisyah memacu kuda nya mendekati si kapten "Ali, tampak nya orang-orang disini bersembunyi di dalam rumah"
Parameswara menyadari hal itu, mereka katakukan karena serangan suku dalam yang menewaskan banyak orang.
"Kita tidak punya waktu" parameswara memacu kuda nya dengan kecepatan tinggi.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di depan gerbang istana Kesultanan Brunai.
Dua penjaga gerbang mendekati mereka "maaf kalian siapa, sekarang istana ditutup untuk sementara waktu"
"Mohon maaf, kami baru saja dari pelabuhan, tampak nya telah terjadi penyerangan di sana"parameswara mencoba menjelaskan'
"Kerajaan telah kehabisan cara dan prajurit dalam masalah ini, sekarang sultan dan para mentri sedang membahas hal ini, karena jendral syafiqoh di tangkap oleh suku dalam"
Paramaeswara mengerti, kemungkinan besar ahmed juga di tangkap bersamaan dengan Syafiqoh.
"Bisa kamu jelaskan siapa itu suku dalam"
"Suku dalam adalah orang-orang yang tinggal di pedalaman hutan, mereka tidak suka dengan kemajuan yang di capai brunai, kami telah berperang dengan mereka selama bertahun tahun"
"Lalu bagaimana tindakan sultan selanjut nya"
"Belum tahu, mereka sedang memikirkan solusi untuk sekarang"
"Katakan kepada sultan, kami utusan malaka siap memberi solusi"
Aisyah dan vano terkejut, kenapa kapten tiba-tiba membual tentang utusan malaka.
Penjaga gerbang juga ikut terkejut "oh kalau begitu aku akan melapor ke dalam"
Vano berbisik ke telinga kapten "kapten apa yang....
"Sudah kalian diam saja"
Beberapa saat kemudian seorang paman berpakaian rapi keluar dan menemui mereka. "Apakah benar kalian adalah utusan malaka?"
"Iya benar, aku pemimpin nya"kata kapten penuh percaya diri'
"Kalau begitu silahkan masuk, tapi hanya satu dari kalian saja"
Kapten manatap aisyah dan vano "kalian tunggu disini"
Aisyah dan vano hanya mengangguk.
Gerbang di buka dan kapten di perailahkan masuk. Ia memasuki bagian dalam istana brunai yang megah. Ia kemudian di tuntun ke dalam sebuah ruangan yang di penuhi mentri dan pejabat-pejabat kesultanan brunai.
"Ini dia utusan malaka"
Kapten memberi hormat dan menatap sultan brunai yang duduk di singgasana nya.
Sultan brunai terlihat bingung ketika menatap kapten, kemudian berdiri dan...
"Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat ini"ucap sultan brunai kagum'
Semua pejabat dan mentri merasa aneh dan tidak mengerti.
"Kenapa anda mengaku sebagai utusan wahai SULTAN AGUNG MALAKA, YANG MULIA ISKANDAR SYAH"
Semua terkejut, dan seketika memberi hormat kepada kapten.
***
# Informasi
Dalam sejarah, PARAMESWARA adalah pendiri kerajaan MALAKA, parameswara adalah salah satu keturunan Sriwijaya yang memeluk agama islam dan mendirikan kesultanan malaka.
***
"Sultan mari duduk bersama ku"tawar sultan brunai'
Parameswara duduk di kursi agung di dekat sultan.
"Tampak nya brunai sedang mengalami kesulitan, kebetulan aku sedang berpetualang bersama teman-teman ku dan singgah di negeri indah ini"
"Kami sudah berperang dengan mereka selama 15 tahun, mereka benar-benar keras kepala, kami kesulitan karena jumlah prajurit yang kami miliki semakin menipis"jelas sultan malaka'
"Aku akan kirim surat dan mengutus prajurit terbaik malaka untuk membantu kalian dalam menghadapi suku dalam"
Sultan brunai menatap Parameswara berbinar "anda benar-benar baik, semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia nya kepada anda"
"Aamiin...tapi sebelum itu aku punya satu permintaan"
"Apa itu sultan?"
"Tolong rahasiakan identitas ku dari teman-teman ku yang ada di luar. Dan izinkan aku pergi bersama beberapa prajurit terbaik sultan untuk menyelamatkan teman kami yang di tawan suku dalam"
"Tentu aku akan mengizin kan, tapi apakah sultan akan pergi sendiri kesana, sultan adalah orang penting, jika terjadi sesuatu pada sultan, apa yang harus aku katakan kepada orang-orang malaka"
"Tenang, aku tidak akan mati dengan mudah, bagiku, teman adalah segala nya"
Tiba-tiba sultan brunai bersimpuh di hadapan Parameswara "Kalau begitu aku mohon padamu selamatkan putri ku"
Parameswara merasa canggung dengan apa yang di lakukan sultan brunai. "Apa yang anda lakukan.."
"Syafiqoh adalah putri kesayangan ku sultan, aku mohon bawa ia kembali"jelas nya seraya menangis tersedu'
Parameswara tidak percaya, ternyata syafiqoh adalah putri sultan. Sekarang jelas mengapa syafiqoh bisaenjadi jendral tertinggi sedangkan ia hanya seorang gadis.
"Aku akan menyelamatkan mereka sultan."