Kwang berlari menuju kapal hitam, menelusuri lorong kapal dan mengangkat jangkar. Bersamaan dengan itu Laki-laki bertudung ikut membantu. Mereka kemudian melepas ikatan layar dan mengambangkan layar. Kwang pergi meninggalkan parameswara dan yang lain, Ia meninggalkan sebuah surat yang ia titip kepada seseorang agar di sampaikan kepada parameswara.
Bagi kwang ini berat namun ia lebih memilih untuk pergi karena ada urusan mengenai orang tua. sebagai seorang anak yang baik ia harus segera kesana.
Laki-laki bertudung itu adalah sepupu kwang, ia susah lama mencari kwang untuk menyampaikan berita tentang orang tua nya.
Di sisi lain parameswara menunggu kwang untuk mengahabiskan porsi nasi lemak nya yang masih bersisa namun sudah 30 menit ia belum kembali.
"kemana anak itu"tanya vano'
"entahlah"jawab maria singkat'
Seseorang paman berpakaian lusus kemudian datang ke warung, ia menemui ahmed di meja kasir dan bertanya apakah ada orang yang bernama parameswara. Ahmed menunjuk meja tempat parameswara duduk.
"maaf apakah tuan parameswara"tanya paman lusuh'
Parameswara merasa aneh "iya saya"
Si peman memberikan secari kertas "itu surat dari.....aku lupa ke ke ke..
"kwang"anjani melengkapi'
"iya kwang"
Parameswara membaca surat itu, raut wajah nya dengan cepat berubah "ada apa kapten"tanya vano'
"dasar anak itu"
"kapten"maria mulai khawatir'
"dia pergi"
Maria berdiri "kemana kapten dia pergi kemana, memang mau kemana anak itu"
"dia kembali ke Negeri Silla, dinasti silla dalam keadaan genting dan orang tua nya di tangkap oleh musuh sebagai tawanan perang"jelas parameswara'
"kenapa dia tidak pamit"sambung aisyah'
"dia sengaja, dia tidak ingin melibatkan kita, tapi satu yang pasti dia membawa kapal hitam bersama abdul di dalam nya"
Maria memukul meja spontan semua terkejut termasuk ahmed dari meja kasir "hei rusak maja ku"teriak ahmed'
"mungkin dia belum berangkat"
maria berlari mengajar kwang ia menduga jika kwang belum pergi "maria"panggil parameswara'
parameswara dan yang lain nya ikut berlari mengejar maria tapi....
"hey..bayar dulu"teriak ahmed'
Ahmed ikut berlari mengajar mereka "dasar tukang makan gratis sini kalian anak nakal, maria...vano...kapten"teriak ahmed penuh amarah'
Ahmed berusaha mengejar mereka, nafas nya memburu karena jarang olahraga sungguh merepotkan. Aksi kejar-kejaran itu kemudian berakhir di bibir pelabuhan.
"akhir nya bisa ku kejar" ahmed menarik kerah baju parameswara "kau mau makan gratis, tidak akan aku kasih walaupun sepeser pun"
Parameswara mencoba menenangkan ahmed "ma maaf bukan maksud nya....
"bayar mana bayaran nya"potong ahmed'
"iya-iya sebentar" parameswara mengambil sejumlah uang dari saku nya "nah begitu dong, eh ngomong-ngomong ada apa yah kalian sampai lari-lari"
"dia sudah pergi"ucap anjani lemas'
Vano menatap parameswara "kita tidak bisa menyusul karena kapal itu ia bawa sekarang bagaimana kapten?"
"kita akan cari kapal dan menyusul Kwang ke Dinasti Silla"
Di sisi lain tanpa mereka sadari Aisyah tidak bersama mereka. "aisyah kemana?"maria tersadar'
Saat mereka berlari menuju pelabuhan aisyah berlari ke arah lain. Ia melakukan hal yang ingin ia lakukan yaitu menyelidiki siapa dan bagaimana sultan malaka yang akan menjadi suami nya.
Aisyah berjalan menuju jalan utama kerajaan malaka, pemandangan di sana sangat indah namun ia harus segera mengumpulkan informasi dan kembali bersama parameswara dan yang lain nya. aisyah mencoba mencari dan ia menemukan ibu-ibu yang akan bepapasan dengan nya "maaf bu boleh saya bertanya"cegat aisyah'
"iya boleh, ada apa ya"
"saya mau tanya sultan malaka bagaimana orang nya"
"oo sultan, kami belum pernah bertemu tapi dia adalah orang hebat dan berakhlak mulia semua bangunan dan keberhasilan malaka adalah berkat beliau"jelas si ibu ber api-api'
"oooo ibu punya gambar sultan atau di sekitar sini ada jualan gambar sultan"
"tidak ada, sultan tidak pernah punya wajah"
Aisyah merasa aneh"maksud nya"
"tidak ada satu pun yang tahu wajah sultan kecuali pejabat-pejabat penting. Dia juga tidak pernah turun dari istana nya tapi walaupun begitu selalu ada utusan untuk membantu rakyat yang kesusahan'
Aisyah tidak mengerti kenapa sultan tidak menampakan diri nya apakah ada sesuatu yang menghalangi atau dia itu monyong, jelek, bisulan atau dia sebenar nya perempuan "amit amit cabang bayi'
Aisyah berbalik berniat menyusul parameswara tapi parameswara telah beridiri di depan nya
"sedang apa kamu disini"tanya parameswara'
Aisyah kaget tapi ia tidak boleh membiarkan parameswara tahu tentang apa yang ia cari "tadi aku tertinggal dan tiba-tiba suah di sini kalian lari terlalu cepat"aisyah ngeles'
"ada apa dengan sulatan malaka?" rupa nya parameswara mendengar semua pembicaraan aisya dan ibu barusan'
Aisyah bingung mau jawab apa tapi parameswara tidak boleh tahu "tidak aku hanya penasaran saja"
Parameswara mendekat ke wajah aisyah "apakah kabar itu benar?"
Aisyah gugup "ka kabar apa maksud mu"
"tentang putri perlak dan malaka"
Aisyah tidak berfikir jika parameswara tahu tentang ia dan sultan malaka kalau sudah begitu ia terpaksa menceritakan semua "iya benar aku akan menikah dengan sulatan malaka untuk menyelamatkan perlak tapi aku mohon jangan cemburu aku tidak ingin menyakiti mu lagi"
Parameswara berjalan menjauh seraya berkata "sykurlah kalo memang begitu, tapi akan aku pastikan sultan itu tidak akan menikahi mu"
"sudah ku bilang jangan cemburu"
"cemburu tanda sayang, mau aku bawa kamana juga aku tetap cinta pada putri. Artinya aku harus berusaha lebih keras lagi untuk menyaingi sultan malaka"
Parameswara pergi, aisyah hanya diam di tempat itu setraya berkata dalam hati nya "ya allah apa yang harus aku lakukan. Aku mencintai nya tapi aku tidak bisa, aku harus mengikuti kata hati atau tuntutan sebagai putri aku tak tahu"
Dari kejauhan tampak segrombolan prajurit berjalan ke arah aisyah mereka kemudia berteriak memanggil warga yang ada disana "bantuan beras, bantuan beras dari sultan"
"Sultan ISKANDAR SYAH sangat murah hati"fikir aisyah'
***
Sultan pendiri kerajaan malaka Iskandar Syah