Abdul berlari ke ruangan senjata di bagian bawah kapal, langkah kaki nya mengema di pantulkan kayu-kayu kapal se akan-kan genderang tak beraturan. Ia membuka pintu ruangan itu terburu dan mendorong meriam besi tepat di hadapan nya.
Meriam besi keluar di sisi kanan kapal, abdul sudah siap membidik. "Tahaaaan…."teriak kapten seraya berlari menuju maria dan yang lain nya di beranda kapal'
"Abdul mana???"lanjut kapten'
"Telat"jawab kwang menepuk jidat'
Abdul menembakan meriam nya ke arah kapal hitam si bajak laut. Suara dentumanya yang hebat membuat kapal berguncang hebat.
"Apa yang di lakukan orang itu"ucap kapten penuh amarah'
Peluru meriam melesat namun ia mendarat tak tepat sasaran, peluru itu hanya menghantam air di bagian kanan kapal. suara gema kru bajak laut kemudian terdengar bersemangat akibat serangan abdul.
"Siap-siap kita akan segera bertempur, jika tidak menyerang duluan mungkin kita bisa kabur atau bernegosiasi, mereka tidak akan mentoleransi serangan"kata kapten serius'
Maria mengehela nafas "apa boleh buat " maria menatap Aisyah se akan akan mengatakan mau di apakan anak aisyah dalam keadaan genting seperti sekarang
"apa??, percayalah aku tak selemah itu"kata aisyah mengartikan tatapan maria.
"Jangan mati"
Liovano melemparkan sebuah pedang ke arah aisyah, spontan ia menyambut nya. Ia siap dengan semua kemungkinan.
Kapal hitam bajak laut semakin mendekat, abdul menembakan peluru kedua, kali ini ia mengenai bagian tengah kapal. Namun peluru itu tidak berarti berat bagi mereka.
pemandangan mengerikan kemudian membuat mareka menjelit tak percaya. Kapal bajak laut yang di lengkapi senjata lengkap dengan 7 meriam di sisi kanan dan kiri nya mulai membidik.
suara dentuman dan asap meriam dari kapal itu begitu keras. "Berlindung"teriak kapten. "
Kapal hitam bajak laut menembak membabi buta, puing-puing kapal berserakan membuat keadaan semakin kacau.
Aisyah tiarap di beranda kapal sedangkan maria dan yang lainya berada di pintu utama kapal. "Cik adek…"panggil anjani'
Aisyah merayap ke arah anjani namun sebuah ledakan peluru membuat ia terpental ke arah laut namun beruntung aisyah dapat mengapai salah satu tali layar dan bergantung dengan tali itu.
kwang refleks berlari untuk menolong aisyah. Ia berusaha menggapai tali yang di pegang aisyah, ia melihat aisyah tergantung di tali itu berusaha sekuat tenaga untuk naik. "Pangang yang kuat"ucap kwang mencoba menenangkan'
Kwang menarik tali itu sedangkan hujan peluru terus berlangsung, suara ledakan di mana-mana tak menyurutkan niat kwang untuk menarik tali.
Kapal hitam si bajak laut semakin mendekat, mereka menabrakan bagian depan kapal ke kapal milik sang kapten, sudah barang tentuu guncangan hebat terjadi membuat kapten dan yang lain terangsak tak berdaya.
Di sisi lain ruangan senjata tempat abdul telah hancur tampak abdul tak sadarkan dirii di bawah puing-puing kapal.
Seorang berjenggot lebat yang tampak tak ter urus tersenyum jahat. "Tangkap dan ambil semua yang ada"perintah nya'
Puluhan kru bajak laut meloncat ke kapal kapten yang sudah tak berbentuk karena meriam. Di sisi kanan kwang berdiri sembari menahan tali tempat aisyah bergantung.
Salah satu kru bajak laut berpenampilan mengerikan mendekati kwang "sedang apa kau??"
"Tidak lagi apa-apa, hanya..." tiba-tiba aisyah meloncat dari belakang kwang dengan gerakan akrobatik ia menendang kepala kru bajak laut itu hingga ia tembang kesakitan.
Maria di ikuti liovano kapten dan anjani keluar dari persembunyiaan dan menyerang kru bajak laut yang ada. Pertempuran pun terjadi...
Aisyah mengambil puing kayu tak jauh dari nya, salah satu kru bajak laut melihat aisyah dan langsung menyerang aisyah dengan pedang milik nya. Satu tebasan di layang kan namun aisyah berhasil menghindar. Orang itu semakin bernapsu untuk membunuh aisyah.
aisyah balik menyerang, ia memukul lutut si bajak laut dengan kayu di tangan nya hingga bajak laut itu menggering kesakitan dan di susul dengan satu pukuln keras tepat di kepala membuat si bajak laut tak sadarkan diri.
Maria terdiam sejenak melihat aksi aisyah,
"awas" teriak aisyah' salah satu kru bajak laut menyerang maria, aisyah mencoba menangkis serangan itu namun ia tak sempat, maria refleks namun sedikit terlambat, ia terkena tebasan di bahu kanan nya.
Aisyah mengambil pedang yang tergeletak tak jauh dari nya dan menebas bajak laut itu tanpa ampun. ia mendapati maria terluka parah di bahu kanan nya.
Kapten dan yang lain mencoba sekuat tenanga namun musuh semakin banyak hingga mereka harus menyerah. Aisyah yang menyadari hal itu melepas kan pedang nya, mengangkat kedua tangan kemudian berlutut.
Mereka kemudian di seret dan di kelilingi oleh kru-kru bajak laut yang tampak tak terurus dengan baju lusuh dan compang-camping.
Kapten bajak laut berjalan mendekat ia menatap mereka penuh amarah sedangkan aisyah dan yang lainya tertunduk tidak berdaya.
Kapten bajak laut mendekati sang kapten yang berlutut tak berdaya "kau kapten nya"
Kapten tidak menjawab…
"Sombong" ia memukul kepala kapten dengan ganggang pedang milik nya hingga topeng kapten terlepas dan ia tumbang berdarah di kepala.
Aisyah melihat wajah kapten, namun sebuah kejutan membuat ia tidak percaya…