malam menyelimuti, wajah aisyah yang tadi nya pucat fasih sekarang tampak lebih segar. Berselang beberapa menit kemudian suara riuh gelak tawa membangunkan nya. Ia mencoba bangkit dari tidur, berjalan membuka pintu kabin dan menelusuri lorong kapal yang sayup dengan cahaya lampu kecil di dinding menuju beranda kapal. Disana aisyah menemukan penghuni kapal tampak asyik dalam obrolan. Fikir nya apa salah nya bergabung, toh mereka adalah orang-orang baik.
"Maaf tuan tuan boleh saya bergabung"kata nya canggung'
Semua menoleh, mereka diam sejenak dan bersamaan berkata "ooo boleh boleh"
"Cam mane cik adek dah sehat"sapa maria ramah'
"Alhamdulillah sehat tuan"jawab aisyah sungkan'
"Duduk duduk, nah cik adek perkenalkan nama saye Maria, abang yang hitam macam arang ini nama nye Abdul, abang yang putih imut tu nama nye kwang tapi adek hati-hati jangan sampai jatuh hati, sebab die ni pandai pikat hati perempuan, die ni play boy cap kuda. kalau abang yang rambut gondrong itu nama nye Liovano, abang ni pendiam orang nye tapi sekali ngomong harus tahan terkadang sakit di dengar, ayuk yang cantik hitam manis tu nama nye anjani, kalo adek nak belajar nari boleh la ke ayuk tu, hari-hari pun die menari"
aisyah tertawa geli, ia merasakan kehangatan keluarga dari perkenalan itu. Namun masih ada pertanyaan besar tentang siapa orang-orang yang ada di hadapan nya ini.
"Maaf ayuk dan abang ni profesi nya apa yah?, saye nak tahu sebab penasaran ayuk dan abang ni berasal dari tampat yang berbeda tapi bisa kumpul menjadi satu"lanjut aisyah'
"Ooo kami tak punya profesi cik adek, kami ni cuman orang-orang yang suka menjelajah. Kapten yang ajak kami"jelas maria'
Aisyah lupa dengan si kapten, pria bertopeng yang sangat misterius "o ya abang yang pakai topeng kenapa tak tampak??"
"Kapten maksud nya??"sahut abdul'
"Iya"
"Kapten di ruang kemudi, die ni suka menyendiri cik adek"jelas abdul'
"Jangan lah prasangka abdul, kapten tu sedang menjalan lan tugas nya, kalau dia ikut kesini siapa nanti yang jaga arah kapal ni, kalau kapal ni tenggelam kau nak tanggung jawab??"sahut kwang'
Abdul menatap kwang "awak ni kasar la…"
"Sudah sudah, tak malu kalian sama cik adek, betengakar terus macam anak kecik la"tegur anjani'
"Kapten ajak kami sebab kami ni punya mimpi yang same cik adek, mimpi kami menjelajahi dunia"lanjut maria'
"Sebut saja kami PENJELAJAH"tambah anjani'
Aisyah mengerti, mereka hanyalah kelompok yang mempunyai misi yang sama yaitu menjelajahi banyak tempat di dunia. Malam itu aisyah bertanya banyak kepada mereka, banyak hal baru yang ia dapat dari cerita maria dan kawan-kawan. Percayalah jika tidak ada satupun pertemuan tanpa ikut campur takdir, maka mereka yang berbeda itu di pertemukan sebeb takdir membuat mereka saling menemukan.
***
Esok tiba, setiap sudut kapal tampak sepi, suara deru ombak tampak tak berkawan pagi itu.
Liovano dengan tropong nya tampak fokus melihat sesuatu yang tampak janggal jauh di depan. Raut wajah nya berubah atas apa yang ia lihat. Kapal besar berwarna hitam dengan bendera khas tengkorak menghadang di jalur mereka.
Liovano berlari menuju kemudi berniat memberi tahu atas temuan nya kepada kapten namun kapten telah tahu hal itu lebih dahulu.
"Kapten..??"kata vano panik'
"Bangunkan semu nya, kita harus bersiap"perintah kapten tegas'
vano berlari ke beranda kapal seraya berteriak "bersiap...bersiap…." Ia kemudian memukul beduk besar di sudut beranda kapal tanda keadaan darurat yang harus segera di atasi.
Abdul terpelanjak, begitupun maria, aisyah dan yang lain mereka berlari ke beranda kapal untuk tahu apa yang terjadi.
"Vano ada apa??" Tanya maria'
"abdul siap kan senjata, maria dan yang lain bersiap di sini, bajak laut mengincar kapal ini di depan sana"jelas vano sambil menunjuk ke arah kapal hitam besar yang semakin mendekat.